Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS BUAH MENGKUDU SEBAGAI PENJERNIH MINYAK JELANTAH Mohammad Miftahur Rizky; Budiman Budiman; Finta Amalinda
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.137 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.381

Abstract

Penambahan simplisia mengkudu pada minyak jelantah sangat membantu (efektif) sebagai penjernih minyak jelantah. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, yaitu untuk mempelajari suatu fenomena dalam korelasi sebab-akibat, dengan cara memberikan suatu perlakuan pada subjek penelitian kemudian melihat dan mempelajari efek dari perlakuan tersebut. Tes organoleptik dilakukan oleh level favorit dari 7 panelis terbatas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persentase tingkat kesukaan warna, bau dan rasa adalah Simplisia mengkudu 30g, warna 100%, tidak berbau 71,42% dan tidak ada rasa 42,85%, simplisia mengkudu 50g warna 100%, tidak berbau 85,71% dan tidak ada rasa 71,42%, simplisia mengkudu 70g warna 100%, tidak berbau 42,85% dan tidak ada rasa 28,57%. Formulasi simplisia mengkudu yang paling banyak di sukai adalah simplisia mengkudu 50gram. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar menguji kadar asam lemak bebas, kadar air, bahan kimia dan bilangan asam dari minyak jelantah sebelum dan setelah pemurnian menggunakan simplisia mengkudu.
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN DIARE PASCA BANJIR DI KELURAHAN TUWELEY KABUPATEN TOLITOLI Ishak Ishak; Jamaludin Sakung; Budiman Budiman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.726 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.391

Abstract

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Dalam penelitian Cross Sectionl ini peneliti mencari hubungan antara variabel bebas dan variable terikat dengan melakukan pengukuran pada saat tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengalami banjir di Kecamatan Baolan khususnya di Kelurahan Tuweley RW 01, 02, 03. Adalah jumlah masyarakat yang terkena banjir dan tercatat di Kelurahan Tuweley dan bertempat tinggal di RW 01, 02, 03 sebanyak 549 KK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis bivariat Pengetahuan dengan kejadian Diare diperoleh nilai P=0,421>0,05 yang berarti tidak ada hubungan Pengetahuan dengan kejadian Diare di Kelurahan Tuweley, hasil analisis Sikap dengan kejadian Diare diperoleh nilai P=0,585>0,05 yang berarti tidak ada hubungan Sikap dengan kejadian Diare di Kelurahan Tuweley, sedangkan hasil analisis Tindakan dengan kejadian Diare diperoleh nilai P=0,000<0,05 yang berarti ada hubungan Tindakan dengan kejadian Diaredi Kelurahan Tuweley. Penelitian ini meyarankan kepada instansi Kelurahan Tuweley dan Puskesmas Terkait diharapkan lebih meningkatkan upaya pencegahan Diare baik dalam penyebaran informasi maupun dengan upaya-upaya lainnya yang berhubungan dengan kejadian Diare.Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tigakali atau lebih) dalam satu hari. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitikdengan rancangan Cross Sectional. Dalam penelitian Cross Sectionl ini peneliti mencarihubungan antara variabel bebas dan variable terikat dengan melakukan pengukuran pada saattertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengalami banjir diKecamatan Baolan khususnya di Kelurahan Tuweley RW 01, 02, 03. Adalah jumlahmasyarakat yang terkena banjir dan tercatat di Kelurahan Tuweley dan bertempat tinggal diRW 01, 02, 03 sebanyak 549 KK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisisbivariat Pengetahuan dengan kejadian Diare diperoleh nilai P=0,421>0,05 yang berarti tidakada hubungan Pengetahuan dengan kejadian Diare di Kelurahan Tuweley, hasil analisis Sikapdengan kejadian Diare diperoleh nilai P=0,585>0,05 yang berarti tidak ada hubungan Sikapdengan kejadian Diare di Kelurahan Tuweley, sedangkan hasil analisis Tindakan dengankejadian Diare diperoleh nilai P=0,000<0,05 yang berarti ada hubungan Tindakan dengankejadian Diaredi Kelurahan Tuweley. Penelitian ini meyarankan kepada instansi KelurahanTuweley dan Puskesmas Terkait diharapkan lebih meningkatkan upaya pencegahan Diarebaik dalam penyebaran informasi maupun dengan upaya-upaya lainnya yang berhubungandengan kejadian Diare.
EFEKTIFITAS BIOEKSTRAK LIMBAH BUAH-BUAHAN DALAM MEMPERCEPAT PROSES PENGHANCURAN SAMPAH DAUN Sudarni Sudarni; Budiman Budiman; Rosnawati Rosnawati
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.526 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.408

Abstract

Secara umum sampah adalah segala sisa bentuk penggunaan yang dibuang dan tidak digunakan lagi, dan cenderung sampah dapat menimbulkan hal yang negatif jika tidak dengan benar dalam menanganinya. Selain dapat merusak pemandanganmata, sampah juga menyebabkan pencemaran udara dengan menimbulkan bau yang tidak sedap disekitarnya dan bias menjadi sarang bibit penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas bioesktrak limbah buah-buahan dalam mempercepat penghancuran sampah daun. Jenis Penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu mengetahui ada tidaknya hubungan antara sebab dan akibat dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. Hasil penelitian yaitu wadah yang berisi sampah daun yang telah dicampur dengan bioekstrak proses penghancurannya efektif karena hanya membutuhkan waktu 14 hari sementara proses penghancuran sampah secara alami membutuhkan waktu 21 hari, sedangkan wadah (kontrol) yang berisi sampah daun tanpa campuran bioekstrak  dalam waktu 14 hari belum terjadi penghancuran sampah daun. Sedangkan bioekstrak yang digunakan dalan penelitian ini yaitu dari limbah buah-buahan yang difermentasi selam 7 hari. Diharapkan agar pihak instansi kesehatan kiranya dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat pembutan bioekstrak dalam kehidupan sehari hari.
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI RSUD RAJA TOMBOLOTUTU TINOMBO Minarni Minarni; Jamaluddin Sakung; Budiman Budiman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.888 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.410

Abstract

Karakteristik sampah medis memiliki sifat infeksi usatautoksik, jika tidak dikelola dengan tepat, akan menyebabkan pencemaran. Sampah padat medis yaitu sampah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi, laboratorium, farmasi atau yang sejenis, penelitian, pengobatan, perawatan, pendidikan yang menggunakan bahan beracun, infeksius, atau bahan berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sistem Pengelolaan Sampah di RSUD Raja Tombolotutu Tinombo. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Dengan jumlah 2 informan, dengan menggunalan Conten Analizis. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemilihan sampah medis dan non medis sudah dipisahkan sesuai dengan jenis sampah, Tempat penampungan sampah di setiap unit rumah sakit sudah tersedia dan limbah medis sudah memiliki wadah khusus, Pengangkutan sampah di setiap unit rumah sakit dilakukan secara rutin setiap hari yaitu pagi dan sore hari dan pengangkutan sampah tidak menggunakan Troli atau gerobak, dan Pengolahan sampah medis langsung ditimbun di dalam tanah dan sampah non medis langsung dibakar. Tempat pemusnahan sampah/limbah medis di rumah sakit ada tapi belum diopersionalkan karena belum mendapatkan izin operasional dari kementerian kesehatan. Saran dalam penelitian ini adalah bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan jumlah tenaga sanitasi dan mempercepat proses perizinan operasional Incinerator. Proses pengelolaan sampah medis dan non medis dilaksnakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
HUBUNGAN KONDISI SANITASI LINGKUNGAN DENGAN PENYAKIT DIARE DI KELURAHAN NALU KECEMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI Ulfayanti Ulfayanti; Sudirman Sudirman; Budiman Budiman
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.822 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.421

Abstract

Diare adalah suatu penyakit tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsisten dari tinja yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi BAB lebih dari biasanya 3 kali atau lebih dari 1 kali. Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasional dengan pendekatan Cross Sec-tional Study. Variabel yang diteliti adalah penyediaan air bersih, jamban keluarga, tempat sampah dan saluran pembuangan air limbah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cara Rumus Slovin. Besar populasi sebanyak 281 dan 74 responden. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistic Chi-square dalam program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis bivariat penyediaan air bersih dengan kejadian diare (p=0,444 >0,05)  yang berarti tidak ada hubungan antara kondisi fisik air bersih dengan penyakit diare,dan jamban keluarga dengan kejadian diare p=(0,098 >0,05) yang berarti ada hubungan antara jamban dengan penyakit diare dan nilai OR=(2,763), tempat sampah dengan kejadian diare (p=0,825>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara tempat sampah dengan penyakit diare dan saluran air limbah dengan kejadian diare (p=0,012<0,05) dengan nilai OR=(4,411) yang berarti ada hubungan antara saluran air limbah dengan penyakit diare di Kelurahan Nalu Kecematan Baolan Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini menyaranka kepada instansi di Kelurahan Nalu Kecematan Baolan Kabupaten Tolitoli diharapkan lebih meningkatkan upaya pencegahan baik dalam penyebaran informasi maupun dengan upaya-upaya lainnya yang berhubungan dengan penyakit diare.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Wilda Aprilia; Budiman Budiman; Eka Prasetia Hati Baculu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.003 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.423

Abstract

Masalah gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi secara kompleks. Ditingkat rumah tangga, keadaan gizi dipengaruhi oleh kemampuan rumah tangga menyediakan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup serta pola asuh yang dipengaruhi oleh faktor pendidikan, perilaku dan keadaan kesehatan rumah tangga. Salah satu penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita adalah akibat pola asuh anak yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan asuh dengan status gizi anak balita di Wilayah kerja Puskesmas Mepanga Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini menggunakan  jenis penelitian survey analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 62 anak balita uji Statistik yang digunakan adalah “Chi-Square”. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara pola makan dengan dengan status gizi anak balita dengan nilai ρ 0.016 dan ada hubungan bermakna antara pola asuh dengan dengan status gizi anak balita dengan nilai ρ 0.004. Disarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan menjadi informasi yang bermanfaat khususnya bagi Puskesmas untuk mengetahui hubungan pola makan dan pola asuh pada status gizi anak balita di wilayah kerja Puskesmas Mepanga Kabupaten Parigi Moutong.
EFEKTIVITAS BRIKET DAUN KETAPANG TERMINALIA CATAPPA DAN KULIT KAKAO THEOBROMA CACAO L SEBAGAI BIOARANG Moh. Syawal Rizaldi; Budiman Budiman; Sri Wahyuni Moonti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.988 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.752

Abstract

Briket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari limbah organik, dan limbah sampah rumah tangga dan keunggulan biobriket dibandingkan arang diantaranya menghasilkan panas pembakaran yang cukup tinggi, memiliki massa bakar yang jauh lebih lama. Dalam penilitian ini bahan briket yang digunakan yaitu daun ketapang dan kulit kakao. Daun ketapang dan kulit kakao merupakan sampah organik yang sangat berpotensi mencemari lingkungan, oleh karna itu ada baiknya digunakan sebagai bahan bakar briket agar mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas briket dengan memanfaatkan sampah daun ketapang dan kulit kakao sebagai bioarang.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu dengan menggunakan sampah daun ketapang dan kulit kakao menjadi briket bioarang. Metode pengujian yaitu dengan menimbang 250gram briket. Penentuan hasil yang didapatkan yaitu dengan mendidihkan air 1liter dan 250gram briket dengan waktu 5-7 menit. Berdasarkan hasil uji efektifitas briket daun ketapang dan kulit kakao yang telah dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu, kedua bahan tersebut dijadikan perbandingan  dalam penelitian ini, hasil yang didapatkan yaitu lebih efektif briket dari kulit kakao dengan berat 250gram dijadikan bahan bakar alternatif karena briket ini mampu mendidihkan air dalam waktu 5,47menit dan mencapai tiitk didih 100°C. Sedangkan briket dari daun ketapang dengan berat 250gram yang dijadikan bahan bakar ini tidak efektif karena tidak mampu mendidihkan air dalam waktu 7,28menit dan hanya mencapai tiitk didih 50°C. Ditujukan kepada dinas lingkungan hidup dan pengelolaan untuk lebih memanfaatkan limbah organik yang ada disekitar masyarakat untuk dijadikan sebagai bahan bakar alternatif khususnya penggunaan daun ketapang dan kulit kakao sebagai bioarang. Kata Kunci : Briket, Daun Ketapang, Kulit Kakao, Bioarang
FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA LABUAN PANIMBA KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA. Nilam Sari; Budiman Budiman; Herlina Yusuf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.523 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.754

Abstract

Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah sehat adalah rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan Seperti penyakit ISPA yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumonia.Tujuan penelitian ini diketahuinya faktor Risiko kejadian ISPA pada anak  balita di Desa Labuan Panimba Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Penelitian ini merupakan penelitian survey Analitik dengan rancangan studi case control. Semua populasi di jadikan sampel yaitu 36 anak balita dan jumlah sampel dalam penelitian ini 18 kasus ditambah dengan 18 control sehingga total sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 anak balita.Hasil penelitian dengan uji Odd Ratio menunjukkan bahwa Ventilasi bukan merupakan faktor protektif  kejadian ISPA dengan nilai OR = 0,200 < 1, Pencahayaan merupakan faktor risiko kejadian ISPA dengan nilai OR =4,000  > 1,  dan Kelembaban merupakan faktor risiko dengan efek mempunyai hubungan kejadian ISPA dengan nilai OR =10,000  > 1.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pencahayan dan kelembaban merupakan faktor risiko kejadian ISPA sehingga di sampaikan kepada masyarakat untuk memerhatikan kondisi rumahnya supaya tidak menjadi faktor risiko terjadinya penyakit ISPA. Kata kunci: Ventilasi, Pencahayaan, Kelembaban, Kejadian ISPA
UJI PERBANDINGAN KEMASAN BERPORI DAN TIDAK BERPORI PADA BAHAN PANGAN BUAH DAN SAYUR Adriyanto Adriyanto; Budiman Budiman; Finta Amalinda
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.273 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.755

Abstract

Pengawetan dengan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat atau menghentikan metabolisme.Hal itu terjadi karena dapat menyerap dan meningkatkan kinerja bahan, berdifusi ke produk dan proses migrasi serta memperpanjang masa simpan bahan yang dikemas. Namun, kerusakan pada buah dan sayur dipengaruhi oleh faktor alamiah dan lingkungan pada pengemasan. Tujuan penelitian ini diketahuinya perbandingan kemasan berpori dan tidak berpori pada bahan pangan sayur.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan membandingkan kemasan berpori dan tidak berpori sebagai wadah untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau pembusukan bahan pangan di suhu rendah. Data disajikandalam bentuk tabel dan narasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kemasan berpori sayur pada hari ke lima mengalami  kerusakan meliputi sawi,  kubis  dan kacang panjang, sedangkan pada kelompok kontrol mengalami kerusakan pada hari ke dua. Pada kemasantidak berpori pada sayur mulai mengalami kerusakan pada hari ke tujuh, yaitu kacang panjang, sedangkan kelompok kontrol mengalami kerusakan hari ke dua.Kesimpulan dari penelitian ini adalah keadaan buah dan sayur pada kemasan berpori lebih tahan lama dari pada kemasan tidak berpori.  Disarankan agar masyarakat dapat menggunakan kemasan yang cocok dengan bahan yang dikemas dan  peneliti lain melanjutkan penelitian  dengan metode dan variable yang berbeda.Kata kunci: Kemasan Berpori, Tidak Berpori, Buah, Sayur
UJI KANDUNGAN BAKTERIOLOGI PADA SUMBER AIR BERSIH DI WILAYAH PENGUNGSIAN BENCANA KOTA PALU Zen Zen; Budiman Budiman; Zhanz Tasya
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.927 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.775

Abstract

Air merupakan komponen yang sangat dibutuhkan pada saat terjadinya bencana. Makhluk hidup dimuka bumi ini tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan air.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Bakteriologi pada sumber air bersih di lokasi pengungsian bencana alam di Kota Palu tahun 2019. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif, metode penelitian pendekatan observasional dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan kualitas air bersih secara bakteriologis dengan melakukan uji bakteriologis.Hasil penelitian ditemukan bahwa sampel air bersih yang ada di pengungsian petobo adalah total coliform berjumlah 4 MPN/100 ml dan E. Coli 4 MPN/100 ml, pengungsian balaroa total coliform berjumlah > 2.400 MPN/100 ml dan E. Coli 210 MPN/100 ml, kemudian pengungsian kampunglere total coliform berjumlah 210 MPN/100 ml dan E. Coli 150 MPN/100 ml. Kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan air bersih pada sumber adalah  di lokasi Sumber air sungai uve ntumbu jumlah total colfrom > 2.400 MPN/100 ml dan E. Coli 210 MPN/100 ml, kemudian pada lokasi pengolahan air bersih (Camp PMI)  total coliform 23 MPN/100 ml dan E. Coli 16 MPN/100 ml.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa air bersih dan sumber air bersih yang di distribusikan ke lokasi-lokasi pengungsian belum memenuhi syarat kesehatan. Saran, sebaiknya dalam pengolahan air bersih, pihak PMI atau pihak yang bertanggung jawab dalam pengolahan air, lebih memperhatikan atau selalu mengontrol jumlah konsentrasi klorin pada air bersih setiap kali akan melakukan pendistribusian. Kata Kunci : Bakteriologi air bersih, Pengunsian.