Claim Missing Document
Check
Articles

STUDY KUALITAS AIR PADA INSTALASI PENGOLAHA N AIR VATUTELA PDAM KOTA PALU Sfandy Rusly; Budiman Budiman; Nur Rismawati
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.852 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.785

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia tidak dapat melanjutkan kehidupan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dalam segi kuantitas dan kualitasnya. Pencemaran air bersih dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia. Gangguan kesehatan tersebut terjadi karena adanya pencemaran air yang mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air pada instalasi pengolahan air Vatutela PDAM kota palu.Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dimana hanya untuk mengetahui kualitas air pada instalasi pengolahan air Vatutela PDAM Kota palu.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Parameter yang tidak melebihi baku mutu adalah seluruh parameter Fisik, fluorida, nitra, nitrit, dan sianida untuk parameter kimia. Parameter biologi yaitu total koliform/E.Coli dengan total MPN 72/100 ml dan Kadmium yang melebihi baku mutu adalah nilai warna sebesar < 0,01 mg/l.Disimpulkan bahwa kualitas air pada Instalasi Pengolahan Air Vatutela dari parameter biologi dan kimia belum memenuhi syarat kesehatan menurut permenkes 416 tahun 1990 dan 492 tahun 2010 tentang syarat-syarat kualitas air bersih. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan tambahan informasi bagi praktisi kesehatan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya serta sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan khususnya tentang kualitas air bersih. Kata Kunci: Kualitas air, instalasi pengolahan air Vatutela
ANALISIS KONDISI SANITASI DAN PERSONAL HYGIENE NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA KOTA PALU Ayu Setya Ningsih; Budiman Budiman; Andi Reza Alief
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.246 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.788

Abstract

Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi sanitasi dan personal hygiene narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Palu. Penelitian ini dilakukan dalam benuk penelitian kualitatif dengan pendekatan dengan pendekatan fenomenologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan In-depth Interview dengan 10 informan, dimana 3 informan kunci merupakan petugas kasibinadik, petugas wakaruga, dan petugas kesehatan klinik, penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 10 Mei sampai 25 Juni 2019 di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Palu. Dari hasil penelitian tentang analisis kondisi sanitasi dan personal hygiene  narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Palu dapat disimpulkan bahwa dari segi kondisi sanitasi air bersih, sampah, jamban, dan SPAL sudah cukup baik dan kebersihannya selalu dijaga mereka menggunakan sistem piket harian dalam menjaga kebersihan kamar disetiap bloknya. Dan dari personal hygiene nya setiap individu narapidana sudah baik dari berpakaian yang baik, kebersihan tangan dan kuku, kebersihan handuk dan kebersihan tempat tidurnya. Disarankan kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Palu lebih diperketat lagi dalam pengawasan setiap narapidana agar lebih terjaga lagi kebersihan lingkungannya dan personal hygiene nya, dan juga bisa mengadakan penyuluhan kesehatan terlebih untuk kebersihan lingkungan sanitasi dan personal hygiene nya agar supaya mereka para narapidana lebih paham lagi dalam menjaga kebersihan diri mereka sendiri.Kata Kunci       : Sanitasi, Personal Hygiene, Lembaga Pemasyarakatan
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Hipertensi di Pengungsian Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Sagita Sagita; Budiman Budiman; Nurjanah Nurjanah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.31 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.789

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan karena masih menjadi penyebab satu dari sepuluh kematian.Kasus hipertensi menjadi trend penyakit pasca bencana,bisa dilihat dari laporan Dinas Kesehat Kota Palu hipertensi yang terasuk 10 penyakit tertinggi pasca bencana di Kota Palu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, pola makan dan pola tidur dengan penyakit hipertensi di pengungsian wilayah kerja Puskesmas Kamonji.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuatitatif dengan menggunakan metode cross sectional, yaitu dengan mecari hubungan anatar variabel independen dan dependen kemudia kedua variabel diamati dalam waktu yang bersamaan.Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan secara multi stage sampling. Pertama menggunakan Propotional sampling untuk mengambil sampel dengan memperhatikan pertimbangan unsure-unsur atau kategori didalam populasi penelitian kemudian mengunakan simple random sampling yaitu pengabilan sampel secara acak.Berdasarkan hasil uji chi-square yang di lakukan menunujukkan bahwa aktivitas fisik dengan penyakit hipertensi diperoleh p value = 0,803artinya  aktivitas fisik tidak ada hubungan dengan penyakit hipertensi, pola makan dengan penyakit hipertensi diperoleh p = 0,038 artinya pola makan ada hubungan dengan penyakit hipertensi sementara pola makan dengan penyakit hipertensi di peroleh p value = 0.586  artinya pola makan tidak ada hubungan dengan penyakit hipertensi, Di tujukan bagi pihak Puskesmas Kamonji agar rutin melaksanakan penyuluhan khususnya kepada penderita hipertensi tentang pengaruh gaya hidup dalam hal ini pola makan yang tidak sehat yang berefek pada penigkatan tekanan darah.Kata Kunci : Hipertensi, Aktivitas Fisik, Pola Makan, Pola Tidur
ANALISIS PENGUNAAN ARANG BIJI DURIAN DAN ARANG BIJI SALAK TERHADAP KUALITAS AIR Akram Muhsinin; Budiman Budiman; Finta Amalinda
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.307 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.790

Abstract

Air merupakan kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup manusia terutama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan air dalam tubuh, contohnya sebagai air minum. Tidak semua air dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan, karena banyak terjadi pencemaran yang diakibatkan oleh manusia dan alam. Air yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga adalah air yang memenuhi standar kualitas air bersih. Biji durian dan biji salak merupakan bahan yang memiliki sifat adsorb apabila bentuknya diubah menjadi arang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan arang biji durian dan arang biji salak terhadap kualitas air.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2019.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan arang biji durian terhadap sampel air sungai mempu menurunkan pH semula 6,9 menjadi 6,7, menaikkan jumlah ion semula 861 mg/L menjadi 1.570 mg/L, menaikkan tegangan linstrik yang semula -4 mV menjadi 11 mV. Menaikkan jumlah padatan (TDS) semula 0,1 mg/L menjadi 435 mg/L, menaikkan kadar salinitas air yang semula 0,1 menjadi 0,4 dan manaikkan oksigen terlarut (DO) yang semula 0,1 mg/L menjadi 0,4 mg/L sedangkan utuk perlakuan dengan menggunakan arang biji salak terhadap sampel air sungai mampu menaikkan pH semula 6,9 menjadi 7,05. Menurunkan jumlah ion semula 861 mg/L menjadi 839 mg/L, menurunkan tegangan listrik yang semula -4 mV menjadi -6 mV, menaikkan jumlah padatan (TDS) semula 60,1 mg/L menjadi 414 mg/L, menaikkan kadar salinitas air yang semula 0,1 menjadi 0,4 dan menaikkan oksigen terlarut (DO) yang semula 0,1 mg/L menjadi 0,2 mg/L.Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mencari bahan baru yang dapat digunakan sebagai arang yang memiliki kemampuan menyerap bahan-bahan kimia yang berlebihan sehingga dapat meningkatkan kadar kualitas air.Kata Kunci: Arang, biji durian, biji salak, kualitas air
PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP MAKANAN TABU DI DESA BULUBETE KECAMATAN DOLO SELATAN KABUPATEN SIGI Wulan Auditna; Budiman Budiman; Eka Prasetia Hati Baculu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.217 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.827

Abstract

Sampai sekarang masih diperdebatkan, diantaranya berpendapat karena: makanan/hewan tertentu dianggap suci, atau untuk persembahan, mengandung bahaya, mempunyai kekuatan tertentu, dan alasan yang tidak dapat dirumuskan atau tidak diketahui alasannya. Wilayah Desa Bulubete merupakan bagian dari kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, dari hasil wawancara peneliti dengan Masayrakat yang ada di Desa tersebut, ada makanan yang ditabukan oleh ibu ketika hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang makanan tabu pada Ibu Hamil di Desa Bulubete Kecamatan Dolo Selatan  Kabupaten Sigi.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif, dengan jumlah informan sebanyak 7 orang yang terdiri dari informan kunci, informan biasa, dan informan tambahan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor budaya dan pendidikan informal mengambil andil dalam kegiatan praktek tabu pada makanan ibu hamil yang ada di Desa Bulubete, makanan yang di tabukan pada ibu hamil di Desa Bulubete yaitu cumi-cumi, ikan cakalang,krang lau, belut, gurita, udang, kepiting, nangka,nanas, mangga. Saran kepada masyarakat yang ada di Desa Bulubete khususnya untuk ibu hamil, sebaiknya jangan terlalu mudah percaya masukan dari orang lain tentang makanan tabu sebelum makanan tersebut hasil penelitian maupun yang direkomendasikan oleh dokter, dan petugas kesehatan yang ada di Desa. Kata Kunci: Presepsi, Ibu Hamil, Makanan Tabu. 
HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI PENGUNGSIAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMONJI Ulfa Ulfa; Budiman Budiman; Mohamad Andri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.373 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.830

Abstract

Penyakit ISPA yaitu penyakit yang menyerang di saluran pernafasan bagian atas yang disebabkan oleh virus, kuman dan bakteri yang menyerang di bagian hidung, tenggorokan serta paru-paru. Kasus ISPA masih menjadi paling teratas dari sepuluh penyakit yang lainya pasca bencana, bisa dilihat dari laporan Dinas Kesehatan  Kota Palu. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui hubungan ISPA dengan ukuran tenda,ukuran ventilasi, suhu, pencahayaan, kepadatan hunian, kelembapan serta jumlah KK (kepala keluarga) dalam tenda. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini observasional bersifat analitik dengan menggunakan metode cross sectional dengan mencari hubungan antara variabel independen dan dependen kemudian kedua variabel diamati dalam waktu bersamaan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara pendekatan secara multi stage sampling, pertama menggunakan propotional sampling untuk mengambil sampel dengan memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori di dalam populasi kemudian mengunakan sampel random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak.Berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukan bahwa ISPA dengan ventilasi diperoleh p value =0,790 yang artinya tidak ada hubungan dengan ISPA dengan ventilasi, menunjukan bahwa ISPA dengan suhu diperoleh dengan p value = 0,656 yang artinya tidak ada hubungan ISPA dengan suhu, kemudian variabel pencahayaan p value= 0,634 yang artinya tidak ada hubungan dengan ISPA, kelembapan p value= 0,352 yang artinya tidak ada hubungan ISPA dan kepadatan hunian p value = 0,438 yang artinya tidak ada hubungan dengan ISPA.Ditunjukan bagi pihak puksesmas kamonji agar dapat mengontrol di setiap pengungsian yang terkena ISPA untuk tetap menjaga kebersihan serta melakukan (phbs) perilaku hidup bersih dan sehat agar tidak menularkan ke orang lain untuk mengurangi penderita. Kata Kunci : Ventilasi, suhu, kepadatan hunian, pencahayaan, kelembapan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI KELURAHAN NALU KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI Ubai Dillah; Budiman Budiman; Mohamad Andri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.18 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.837

Abstract

Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang, dan juga sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Secara umum diperkirakan lebih dari 10 juta anak berusia kurang  dari 5 tahun meninggal setiap tahunnya di dunia dimana sekitar 20% meninggal karena infeksi diare. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare di Kelurahan Nalu Kecamatan Baolan Kabupaten  Tolitoli.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kuantitatif. Kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya (Sugiyono 2017).  Desain yang digunakan pada penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dalam pengukuran dan pengamatan dilakukan padasaat bersamaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan Kepemilikan jamban dengan kejadian diare di Kelurahan Nalu Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli dengan hasil uji Chi-square nilai p: 0,018 (p value< 0,05). hasil uji Chi-square nilai p: 0,05 (p value< 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada Hubungan Kepemilikan SPAL dengan kejadian diare di Kelurahan Nalu Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli dan hasil uji Chi-square nilai p: 0,021 (p value< 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya ada Hubungan Kepemilikan tempat sampah dengan kejadian diare di Kelurahan Nalu Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli.Melalui penelitian ini diharapkan kepada instansi terkait dalam hal ini di Kelurahan Nalu dan dinas kesehatan kabupaten Tolitoli dapat meningkatkan penanggulangan penyakit diare. Kata Kunci : Kondisi Air Bersih, Kepemilik Jamban, Kepemilikan SPAL, Kepemilikan Tempat Sampah dan Kejadian Diare 
ANALISIS SISTIM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS PANGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Mirawati Mirawati; Budiman Budiman; Zhanaz Tasya
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.281 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.840

Abstract

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P56/MenLHK-Sekjen/2015 Tentang Tata cara dan persyaratan Tehnis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun  di Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara konvensional meliputi hal-hal sebagai berikut : pengurangan, pemilahan pada sumber, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pembuangan dan pemusnahan limbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui system pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas Pangi Kabupaten Parigi Moutong.Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam dan pengamatan langsung (Observasi). Dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yang berjumlah 11 informan.Proses Pengolahan Limbah Medis Padat Puskesmas yang menurut ketentuan harus dilakukan pemilahan berdasarkan kode warna pada sumbernya dari unit pelayanan, sampai dengan pengolahan akhir Limbah Medis Padat belum dilakukan dengan baik sesuai ketentuan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pengelolaan Limbah Medis di Puskesmas Pangi secara keseluruhan belum sesuai dengan PERMEN LHK Npmpr :P56/menLHK/sekjen/2015 Tentang tata cara dan tehnis pengelolaan limbah B3 di Fasyankes. Saran yang diberikan kepada Puskesmas Pangi memperbaiki Sistem Pengelolaan Limbah Medis Padat, untuk Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat sekitar puskesmas. Kata kunci: Pengelolaan Limbah Medis Padat, Puskesmas Pangi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA LUMBULAMA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBASADA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA Wahyu Ramadhan; Budiman Budiman; Ahmad Yani
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v2i1.841

Abstract

Pada negara dengan tingkat pemasukan rendah, diare merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian kedua terbesar setelah Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) dengan Crude Death Rate (CDR) mencapai 60 per 100.000 populasi. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui hubungan antara sanitasi dasar dengan kejadian diare di desa Lumbulama Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala.Metode penelitian ini menggunakan rancangan Observasional dengan pendekatan Cross Sectiona. Subjek penelitian adalah warga Desa Lumbulama yang pernah menderita penyakit diare pada tahun 2018 dengan populasi 176.  Pemilihan sampel dilakukan dengan cara proporsioal sampling dan menghasilkan 64 responden.Uji statistik menggunakan Chi-square dengan bantuan sofware komputer. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kualitas air dengan penyakit diare (Ho diterima) dengan nilai nilai P = 0,088 ( P > 0,005). Ada hubugan antara kondisi jamban dengan penyakit diare (Ho ditolak) dengan nilai P = 0,004 (P < 0,005). Ada hubungan antara kondisi tempat sampah dengan kejadian diare (Ho ditolak) dengan nilai P = 0,004 (P < 0,005). Ada hubungan antara kondisi saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare (Ho ditolak) dengan nilai P = 0,000 (P < 0,005).Kata Kunci      : Kualitas Fisik Air, Kondisi Jamban, Kondisi Tempat Sampah, Kondisi Saluran Pembuangan Air Limbah
FAKTOR RISIKO KEJADIAN SCABIES DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DOLO KABUPATEN SIGI Ika Sari Julianti; Budiman Budiman; Herlina Yusuf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.166 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.842

Abstract

Scabies merupakan penyakit endemi di masyarakat yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak-anak dan orang dewasa, tetapi dapat mengenai semua golongan umur. Penyakit ini sering dijumpai ditempat-tempat yang padat penduduknya  dengan keadaan kebersihan yang buruk. Penyakit scabies sangat mudah menular, bisa melalui sentuhan langsung dengan penderita atau tidak, misalnya melalui handuk, pakaian, sprei dan barang-barang lainnya yang pernah digunakan oleh penderita.            Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan case control yang digunakan dengan maksud untuk mengetahui hubungan kebersihan perorangan dan kondisi fisik air dengan kejadian scabies di wilayah kerja puskesmas Dolo Kabupaten Sigi. Jumlah sampel semua penderita penyakit scabies dan yang tidak menderita sebanyak 20 kasus dan 20 kontrol. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan Uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebersihan perorangan dengan kejadian scabies dengan nilai p= 0,000< 0,05 dan ada hubungan antara kondisi fisik air dengan kejadian scabies dengan nilai p= 0,001< 0,05.Penelitian ini menyarankan agar institusi puskesmas dan instansi terkait untuk lebih menggiatkan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit scabies dan juga diharapkan bagi pemberi pelayanan kesehatan agar tetap meningkatkan pemberian informasi kepada masyarakat tentang penyakit scabies (pencegahan, pemberantasan dan penanganannya). Kata Kunci: Kebersihan Perorangan, Kondisi Fisik Air, Kejadian  Scabies