Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

EFEKTIVITAS SUPERPLASTICIZER TERHADAP WORKABILITAS DAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER Herwani Herwani; Iswandi Imran; Bambang Budiono; Ivindra Pane; Ediansjah Zulkifli; Elvira Elvira
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v10i2.975

Abstract

Beton Geopolimer merupakan beton yang tersusun dari campuran agregat kasar dan halus tanpa pengikat semen Portland (OPC). Sebagai penggantinya, digunakan pengikat dari bahan yang banyak mengandung silica dan alumina seperti fly ash. Analog dengan beton yang berbasis semen Portland, beton geopolimer juga menjadi kurang sempurna jika campuran beton segar mempunyai konsistensi yang tinggi dan bersifat kental (kaku) sehingga sulit untuk dikerjakan (workabilitas rendah). Penambahan Superplastisizer manjadi salah satu cara untuk meningkatkan workabilitasnya. Dalam makalah ini digunakan superplastisizer yang berbasis naphthalene dengan dosis 0%, 1.5%, dan 2 %. Molaritas larutan NaOH yang digunakan sebagai aktivator alkalin adalah 8 M, 10 M, 12 M, dan 14 M dengan rasio Na2SiO3/NaOH = 1.5. Dari hasil pengujian diketahui bahwa pengaruh superplastisizer yang berbasis naphthalene cukup efektif untuk memperbaiki workabilitas beton geopolymer. Beton segar menjadi lebih encer dan mudah dilakukan pemadatan saat di tuang ke dalam cetakan. Superplastisizer juga mampu meningkatkan kekuatan beton geopolymer namun besaran hanya mencapai 5.42%. Dosis Superplastisizer akan optimum pada persentase 1.5% terhadap berat fly ash dengan kuat tekan mencapai 31.63 MPa dan nilai slump antara 8-10 cm. Molaritas larutan NaOH yang baik untuk rasio Na2SiO3/NaOH = 1.5 adalah 8 M.
The Non Linear Finite Element Model for Characterization of Brick Masonry Infill Wall under Cyclic Lateral Forces B. Budiono; Herwani Herwani
Journal of Mathematical and Fundamental Sciences Vol. 35 No. 2 (2003)
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/itbj.sci.2003.35.2.4

Abstract

Brick masonries as the infill walls between columns, for some degree of horizontal loading, are capable of resisting the horizontal load as shear walls. The different behavior of the structure due to the existence of the brick masonries in this case will change the stiffness as well as the strength of the structure. Ignoring this contribution of the brick masonries develops a misleading concept and design for the structure. In this study, a mathematical model representing the relationship between uniaxial stress vs. strain and the failure envelope of the infill brick wall masonry is developed. The implementation of the model is expected to be capable for analyzing the behavior of the structures subjected to external load in particular under cyclic loading. The model assumes that the contribution of the infill walls are taken into account for the analysis and the brick material used is considered as a compression dominated material. Analysis was carried out using non-linear discrete finite element method. Eight nodal isoparametric elements are developed representing concrete and brick masonry elements. Steel reinforcement and linkage elements are modeled as three nodal plane truss element. The variables studied in the analysis are degree of energy dissipation and stiffness degradation. The result showed that the model gives satisfactory results. However, some improvement needs to be considered in the linkage element model.
Strength Enhancement, Ductility, and Confinement Effectiveness Index of Fly Ash-based Geopolymer Concrete Square Columns Herwani Herwani; Iswandi Imran; Bambang Budiono; Ediansjah Zulkifli
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 54 No. 4 (2022)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2022.54.4.11

Abstract

Geopolymer concrete is an environmentally friendly construction material that has the potential to be applied in building structures. It is important to understand the structural behavior of geopolymer concrete. This paper presents an experimental investigation into the performance of structural elements of geopolymer concrete under concentric axial loads. The specimens were twelve square columns with a size of 170 x 170 mm and a height of 480 mm. The study variables were the tie spacing and the compressive strength of unconfined geopolymer concrete (f’c). The test results showed that the increase in f'cc was not as significant as the increase in unconfined concrete compressive strength (f'c). The value of strength enhancement (K) tended to decrease. The column ductility (m) and confinement effectiveness index (Ic) had optimum values. The effect of increasing the tie spacing (s) decreased the K, Ic, and m values of the column. The proposed f’cc formulation for geopolymer concrete is compatible.
CALCULATION OF EARTHQUAKE RESISTANT STRUCTURE OF MEDICAL CENTER BUILDING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) SOEDARSO PONTIANAK USING PUSHOVER ANALYSIS Tansetiadi Sutiono; Gatot Setya Budi; Herwani Herwani
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 3 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v23i3.67754

Abstract

Hospitals are essential in providing health services and must withstand the forces that may occur, even due to an earthquake. RSUD Soedarso is a hospital in Pontianak City that has been around for a long time. However, because it is already quite old, various problems must be addressed. The step taken by the government is to build a new building, namely the Medical Centre and Inpatient Building.The purpose of writing this final project is to evaluate the performance of the earthquake-resistant structure of the Soedarso Hospital Medical Centre building using the pushover analysis method. This method analyses the inelastic behaviour of the system due to the earthquake, where the result is a curve of the relationship between the shear force and the displacement of the roof that occurs. The guidelines for pushover rules used are based on the provisions of ATC-40 and FEMA 356. Further research was carried out on the dilation between the Medical Centre Building and the IRNA Building.The results are that both buildings are still in elastic condition when the performance point is reached. Based on ATC-40 and FEMA 356, the building is classified as in the Immediate Occupancy (IO) performance level, regarding drift ratio and from plastic hinges that occur in column and beam elements. Then the dilatation that arises due to pushover is smaller than the design dilation of 150 mm. Both buildings are protected from potential collisions, which is a relief.
ANALISIS PERCEPATAN JADWAL (CRASHING PROJECT) MENGGUNAKAN SISTEM SHIFT DENGAN TRACKING PDM (PRECEDENCE DIAGRAMMING METHOD) (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN RUSUN UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA KALIMANTAN BARAT) Sonny Franata; Herwani Herwani; Rafie Rafie
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i4.60729

Abstract

Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi dapat diatasi dengan melakukan percepatan dalam pelaksanaannya agar dapat mencapai target rencana. Dalam hal ini dilakukan percepatan jadwal menggunakan system shift dengan tracking PDM (precedence diagramming method) untuk mengatasi masalah keterlambatan yang tidak sesuai dengan waktu rencana, system yang ditinjau pasti mengalami bengkaknya biaya total hal ini dilakukan supaya pekerjaan dilapangan dalam segi waktu dapat teratasi, untuk mengejar keterlambatan antara waktu actual dan rencana. Kemudian hal yang perlu dilakukan adalah mempercepat waktu proyek dengan biaya yang minimum. Hal ini ditunjukkan dari mencari cost slope tiap kegiatan yang terkecil dan dilakukan percepatan waktu masing-masing kegiatan supaya biaya yang dikeluarkan akibat percepatan tidak begitu besar. Dalam melakukan percepatan jadwal maka yang perlu diketahui yaitu menganalisis waktu dan biaya normal masing-masing kegiatan dengan waktu normal 173 hari dan Normal cost bahan dan Upah yaitu Rp. 3.620.511.290. setelah itu melakukan tracking waktu masing-masing kegiatan dan didapatkan 113 hari dan Crash Cost Upah yaitu Rp.4.301.693.726. sehingga kesimpulannya adalah waktu yang di hasilkan akibat proses percepatan yaitu didapatkan waktu percepatan sesuai dengan perencanaan yang di tetapkan, akan tetapi biaya yang dikeluarkan akibat proses percepatan juga akan mengalami kenaikan sebesar 7,38%.Kata Kunci: Crash Cost, Sistem Shift, Tracking PDM, Waktu Normal.
Perancangan Struktur Beton Bertulang Bangunan Gedung Perkantoran Enam Lantai di Kota Pontianak Insan Ari Maulana; Herwani Herwani; Muhammad Yusuf
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.57487

Abstract

Ditreskrimsus merupakan unsur utama pelaksana pokok di bawah Kapolda. Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan suatu fasilitas berupa gedung perkantoran bertingkat. Ditreskrimsus Kepolisian Daerah Kalimantan Barat pada awalnya telah dibangun gedung tiga lantai dan direncanakan ulang menjadi gedung enam lantai. Gedung perkantoran enam lantai dirancang sesuai SNI 2847-2013, SNI 1727-2013 dan SNI 1726-2012. Kota Pontianak merupakan lokasi gedung yang direncanakan dengan kategori desain seismik B sehingga sistem penahan gaya gempa yang digunakan adalah sistem rangka pemikul momen biasa (SRPMB). Analisis struktur dibantu oleh  program komputer. Pelat lantai dengan ketebalan 12 cm menggunakan tulangan wiremesh M9-150 dari lantai satu hingga lantai atap. Balok yang direncanakan adalah balok induk ukuran 50x70 cm dan balok anak ukuran 40x60 cm. Balok induk menggunakan tulangan longitudinal dan tulangan transversal berdiameter 22 mm dan 12 mm. Balok anak menggunakan tulangan longitudinal dan tulangan transversal berdiameter 19 mm dan 12 mm. Kolom direncanakan berpenampang persegi dengan ukuran 60x60 cm menghasilkan tulangan pakai 16D25. Fondasi yang direncanakan adalah fondasi tiang pancang yang terdiri dari pile cap ukuran 180x180x60 cm dan tiang pancang spun pile dengan diameter 40 cm. Diperoleh tulangan bawah D25-250 dan tulangan atas D19-300 pada pile cap.
ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (STUDI KASUS : PERSIMPANGAN JALAN SOMPAK-JALAN BENGKAYANG-JALAN PONTIANAK-JALAN KAMPUNG BARU, DI KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK DENGAN METODE MKJI 1997) Hermanus, Hermanus; Herwani, Herwani; Mukti, Elsa Tri
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 3 (2023): JeLAST Edisi Agustus 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i3.68897

Abstract

 Persimpangan Empat tak bersinyal di simpang Jalan Sompak "“ Jalan Bengkayang "“ Jalan Pontianak, Jalan Kampung Baru di kecamatan Mempawah Hulu kabupaten Landak ini merupakan persimpangan empat lengan yang tak bersinyal dimana pada Jalan ini setiap harinya dilewati berbagai macam kendaraan baik bermotor maupun tidak bermotor seperti sepeda, sepeda motor, angkutan umum pedesaan dan mobil pribadi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa kinerja simpang untuk kondisi saat ini. Memproyeksi/prediksi arus lalu` lintas yang melewati simpang pada 5 dan 10 tahun mendatang. Setelah dilakukan analisis menggunakan metode pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 memperlihatkan bahwa kinerja simpang masih dalam kondisi baik dengan derajat kejenuhan (DS) kurang dari 0,85 untuk arus lalu lintas sebanyak 3,083 smp/jam. Pada proyeksi tahun (2022) DSnya sebanyak 0,06 untuk tahun (2027) sebanyak 0,18 dan pada tahun (2032) DSnya sebanyak 0,71, Pada persimpangan Jalan Sompak "“ Jalan Bengkayang - Jalan Pontianak - Jalan Kampung Baru perlu Penambahan rambu arus lalu lintas seperti rambu rambu penunjuk arah di simpang Jalan Sompak"“Jalan Bengkayang-Jalan Pontianak-Jalan Kampung Baru serta, Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap kinerja simpang dengan menggunakan metode yang lain.Kata kunci : Derajat kejenuhan (DS), Kapasitas (C), Kinerja simpang dengan menggunakan metode MKJI 1997,   Peluang antrian dan tingkat pelayanan (LOS), Tundaan (D).
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN SEKOLAH TUJUH LANTAI DI KOTA PONTIANAK Salsabila, Putri Najwa; Herwani, Herwani; Faisal, Faisal
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.82865

Abstract

Sarana pendidikan yang sangat penting dan harus ada di setiap daerah di Indonesia adalah sekolah. Bangunan sekolah seharusnya dibangun dengan baik agar tingkat pendidikan semakin tinggi. Pada penulisan ini dirancang pembangunan suatu bangunan sekolah tujuh lantai dengan struktur beton bertulang tahan gempa dan berpedoman pada Standar Nasional Indonesia yang sedang berlaku. Analisis struktur pada perancangan ini dilakukan dengan melakukan pemodelan struktur tiga dimensi (3D) menggunakan program komputer Extended Three Dimensional Analysis of Building System (ETABS). Terdapat dua jenis balok yaitu balok B1 (400/800) dan balok B2 (350/700) dengan menggunakan tulangan longitudinal D25 dan tulangan transversal Ø13. Tebal pelat lantai 120 mm menggunakan wiremesh M12. Tebal pelat tangga dan bordes 150 mm dengan tulangan lentur D12 dan tulangan susut dan suhu D10. Dimensi kolom yang digunakan yaitu 700 × 700 dengan tulangan lentur 20D25 dan tulangan geser 3Ø10. Digunakan fondasi tiang pancang persegi dengan dua jenis fondasi yang digunakan, yaitu fondasi F1 (2000×2000) dan fondasi F2 (3000×2000).
ANALISIS HUBUNGAN BALOK KOLOM SISTEM STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Andreas, Ricky; Aryanto, Aryanto; Herwani, Herwani
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 2 (2023): JeLAST Edisi Juni 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i2.66243

Abstract

Hubungan balok dan kolom (HBK) adalah daerah pertemuan antara elemen balok dan kolom pada struktur rangka gedung. HBK juga merupakan komponen penting dalam struktur bangunan tahan gempa. Hal ini dikarenakan pada daerah ini banyak terjadi mekanisme baik itu gaya ataupun momen dari elemen balok dan kolom yang bertemu dengan masing-masing kapasitasnya saat terjadinya beban gempa. Perencanaan HBK sendiri bertujuan untuk menambah sifat daktail pada sturuktur, sehingga bangunan tidak akan mengalami keruntuhan secara tiba-tiba (bersifat getas) melainkan struktur akan mengalami beberapa fase secara bertahap sampai pada fase runtuh. Pada perencanaan Hubungan balok kolom kali ini akan dilakukan pada bangunan bertingkat dan berfokus pada struktur dengan daktilitas tinggi, yakni bangunan dengan sistem Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Adapun pada perencanaan HBK yang dimaksud adalah perhitungan dalam menentukan jumlah tulangan geser yang akan dipasang pada daerah pertemuan balok dan kolom. Perhitungan tulangan tersebut diperoleh dengan memperhitungkan gaya tarik pada tulangan, nilai momen akibat balok, dan gaya geser pada ujung-ujung kolom serta pada bagian tengah HBK.
THE EFFECT OF USING EPOXY RESIN VARIATIONS ON THE VALUE OF COMPRESSIVE STRENGTH, SPLIT STRENGTH, AND ELASTIC MODULUS OF POLYMER MORTARS USING RIVER SAND Arisia Novita; Elvira Elvira; Eka Priadi; Herwani Herwani
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 1 (2024): Vol 24, No 1 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jts.v24i1.67500

Abstract

The rapid development of physical and infrastructure projects in Indonesia necessitates efficient building materials. Mortar, a standard construction material comprising fine aggregate, water, and cement, has strength, environmental resistance, and flexibility limitations. This study investigates using epoxy resin as a substitute for cement in mortar production. Epoxy resin, a liquid material that hardens into a strong binder, offers potential benefits such as accelerated setting time and increased strength. The research uses river sand as the fine aggregate and varies the epoxy resin content from 5%, 10%, 15%, 20%, and 25% of the material volume. Tests will measure compressive strength, split tensile strength, and modulus of elasticity across different epoxy resin compositions. Results from Tanjung Pura University's Materials and Construction Laboratory in Pontianak indicate that adding epoxy resin significantly improves compressive strength (up to 35.92 MPa at 25% resin) and tensile strength (up to 3.82 MPa at 25% resin). However, adding epoxy resin leads to a decreased modulus of elasticity, indicating increased deformability. This research sheds light on epoxy resin's impact on mortar strength and informs potential applications in concrete repair and construction.