Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELAYANAN PEMERIKSAAN KESEHATAN MATA GRATIS BAGI MASYARAKAT KELURAHAN ROA MALAKA Nurlaela, Lela; Suhanda, Yogasetya; Ningtyas, Septiana; Usanto, Usanto; Purwanto, Hadi; Soesanto, Slamet; Winarno, Heru; Sugiyono, Sugiyono; Regina, Tannia; Hasibuan, Tuhfatul Habibah
SWADIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 2, No 1 (2024): SWADIMAS EDISI JANUARI 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56486/swadimas.vol2no1.438

Abstract

The eyes are one of the vital senses for seeing and need to be kept healthy. Normal eyes can see near and far distances perfectly because the cornea and lens focus objects clearly on the retina. Refractive disorders caused by changes in eye anatomy cause blurred vision. Vision problems are related to daily activities, such as online learning creates eye fatigue, and playing games affects eye health because it is related to duration and frequency. The dry eye factor is a disorder that comes from the use of technology. To fulfill the Tridharma obligations of the ITB Swadharma Jakarta higher education institution, it held community services of eye health examination event with partners from the Charity Vision Indonesia foundation for lecturers, campus staff, students, and residents of the Roa Malaka sub-district. This activity aims to provide an understanding of the importance of eye health and eye health reviews.Mata merupakan salah satu indra untuk melihat yang vital dan perlu dijaga kesehatannya. Mata normal dapat melihat jarak dekat maupun jarak jauh dengan sempurna, karena kornea dan lensa memfokuskan objek dengan jelas ke retina. Gangguan refraksi yang disebabkan perubahan anatomi mata menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Masalah gangguan penglihatan berhubungan dengan aktivatas sehari-hari, seperti: online learning mengakibatkan kelelahan mata, bermain game berpengaruh pada kesehatan mata karena terkait dengan durasi, frekuensi. Faktor mata kering merupakan gangguan yang berasal dari penggunaan teknologi. Untuk memenuhi kewajiban Tridarma perguruan tinggi ITB Swadharma Jakarta, menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelayanan pemeriksaan kesehatan mata secara gratis yang dilakukan di kampus ITB Swadharma Jakarta dengan mitra Yayasan Charity Vision Indonesia bagi dosen, staff kampus, mahasiswa dan warga kelurahan Roa Malaka.  Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman pentingnya kesehatan mata dan pemeriksaan kesehatan mata.
PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI BAGI SISWA SMK MELALUI PELATIHAN DAN SIMULASI PRAKTIS Usanto, Usanto; Sopian, Adi; Suhanda, Yogasetya; Sucahyo, Nur; Nurlaela, Lela; Ningtyas, Septiana
SWADIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 2, No 2 (2024): SWADIMAS EDISI JULI 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56486/swadimas.vol2no2.596

Abstract

Communication through networks has entered a new era, where information technology and computer networking have become crucial in the business world. Mastery of this technology will determine the success of institutions and industries in the era of globalization, requiring human resources capable of quickly adapting to developments in information and communication technology (ICT). For this reason, SMK Tunas Harapan Jakarta, which offers a major in Computer Network and Telecommunication Engineering, collaborates with ITB Swadharma in providing training as part of the Community Service (PKM) activities. This training includes materials on local network design, wireless network installation, IP subnetting, switch configuration, and the latest technologies such as software-defined networking (SDN) and the P4 protocol. Using the Cisco Packet Tracer application, this training prepares students for competency exams and the workforce. The training method, combining lectures, Q&A sessions, and hands-on practice, has proven effective, with an average score increase of 30 points from pre-test to post-test. The results show that students acquire understanding and skills relevant to industry needs, better preparing them for competency exams and the workforce. Additionally, this activity strengthens the relationship between ITB Swadharma and SMK Tunas Harapan Jakarta, demonstrating the university's commitment to supporting vocational education. With sustainable support, it is hoped that the students of SMK Tunas Harapan Jakarta can continue to grow and contribute positively to the ICT field. Suggestions for future PKM activities include adding materials on network security and IT project management, integrating the latest technology trends such as the Internet of Things (IoT) and artificial intelligence (AI), and providing advanced training. Additionally, developing soft skills and organizing workshops or seminars in the technology field are recommended. With these steps, PKM activities can continue to provide significant benefits to students and strengthen vocational education in computer network engineering.Komunikasi melalui jaringan telah memasuki era baru, di mana teknologi informasi dan jaringan komputer menjadi krusial dalam dunia bisnis. Penguasaan teknologi ini akan menjadi penentu kesuksesan institusi dan industri di era globalisasi, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi cepat terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Untuk itu, SMK Tunas Harapan Jakarta yang menawarkan jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, bekerja sama dengan ITB Swadharma dalam memberikan pelatihan sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Pelatihan ini mencakup materi pembuatan desain jaringan lokal, pemasangan jaringan nirkabel, IP Subnetting, konfigurasi switch, dan teknologi terbaru seperti Software-Defined Networking (SDN) dan Protokol P4. Menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer. Pelatihan ini dirancang untuk mempersiapkan siswa menghadapi Uji Kompetensi dan dunia kerja. Metode pelatihan yang menggabungkan ceramah, tanya jawab, dan praktek langsung terbukti efektif, dengan peningkatan rata-rata nilai peserta sebesar 30 poin dari pre-test ke post-test. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa siswa memperoleh pemahaman dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, yang mempersiapkan mereka lebih baik untuk Uji Kompetensi dan dunia kerja. Selain itu, kegiatan ini mempererat hubungan antara ITB Swadharma dan SMK Tunas Harapan Jakarta, serta menunjukkan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung pendidikan vokasi. Dengan dukungan berkelanjutan, diharapkan siswa SMK Tunas Harapan Jakarta dapat terus berkembang dan berkontribusi positif di bidang TIK. Saran untuk kegiatan PKM di masa mendatang meliputi penambahan materi tentang keamanan jaringan dan manajemen proyek TI, integrasi tren teknologi terbaru seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI), serta pelatihan lanjutan. Selain itu, pengembangan soft skills dan penyelenggaraan workshop atau seminar di bidang teknologi. Dengan langkah-langkah ini, kegiatan PKM dapat terus memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa dan memperkuat pendidikan vokasi di bidang teknik jaringan komputer dan telekomunikasi.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LI-FI (LIGHT FIDELITY) SEBAGAI PENDUKUNG OPTIMALISASI KONEKSI IOT PADA SMART HOME S, Usanto; Sopian, Adi; Dewi, Christine Sientta; Syahrial, Riza; Ningtyas, Septiana; Nurlaela, Lela
JEIS: Jurnal Elektro dan Informatika Swadharma Vol 5, No 2 (2025): JEIS EDISI JULI 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56486/jeis.vol5no2.772

Abstract

Communication technology continues to advance, with Light Fidelity (Li-Fi) emerging as an innovation offering high transmission speeds, low latency, and energy efficiency. This study aims to evaluate the potential of Li-Fi as a connectivity solution for the Internet of Things (IoT) in smart homes in Indonesia, considering the limitations of Wi-Fi, which often experiences interference, high latency, and significant energy consumption. The research employs a field experiment approach in a smart home simulation that encompasses IoT devices, such as bright lights, security cameras, and thermostats, alongside interviews with users, developers, and technology practitioners. The findings reveal that Li-Fi achieves an average speed of 8.5 Gbps with a latency of 1.2 milliseconds, significantly outperforming Wi-Fi, which only reaches 450 Mbps and a latency of 15 milliseconds. Li-Fi also demonstrates superior energy efficiency, requiring just 0.2 watts per GB of data compared to Wi-Fi's 1.5 watts. Furthermore, network interference is virtually undetectable with Li-Fi, making it an ideal solution for densely populated urban environments. Interviews indicate that smart home users desire fast and stable connectivity but identify initial costs and a lack of education as key challenges. The study concludes that Li-Fi has significant potential to address IoT connectivity challenges in smart homes, offering benefits such as energy efficiency, high speed, and connection stability. However, its implementation requires the development of new hardware, user education, and adequate regulatory support. With a holistic strategy, Li-Fi could become a cornerstone in the development of efficient, secure, and sustainable smart homes, while also supporting other sectors such as education and healthcare in Indonesia.Teknologi komunikasi terus berkembang, dengan Light Fidelity (Li-Fi) muncul sebagai inovasi yang menawarkan kecepatan transmisi tinggi, latensi rendah, dan efisiensi energi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi Li-Fi sebagai solusi konektivitas Internet of Things (IoT) dalam rumah pintar (smart home) di Indonesia, mengingat keterbatasan Wi-Fi yang sering mengalami interferensi, latensi tinggi, dan konsumsi energi besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen lapangan pada simulasi rumah pintar yang mencakup perangkat IoT seperti lampu pintar, kamera keamanan, dan termostat, serta wawancara dengan pengguna, pengembang, dan praktisi teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Li-Fi mencapai kecepatan rata-rata 8,5 Gbps dengan latensi 1,2 milidetik, jauh lebih baik dibandingkan Wi-Fi yang hanya mencapai kecepatan 450 Mbps dan latensi 15 milidetik. Li-Fi juga lebih hemat energi, hanya membutuhkan daya 0,2 watt per GB data, dibandingkan Wi-Fi yang memerlukan 1,5 watt. Selain itu, interferensi jaringan hampir tidak terdeteksi pada Li-Fi, menjadikannya solusi ideal untuk lingkungan urban yang padat perangkat. Wawancara mengungkapkan bahwa pengguna rumah pintar menginginkan konektivitas yang cepat dan stabil, namun mengidentifikasi biaya awal dan kurangnya edukasi sebagai tantangan utama. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa Li-Fi memiliki potensi besar untuk mengatasi kendala konektivitas IoT pada rumah pintar, dengan manfaat yang mencakup efisiensi energi, kecepatan tinggi, dan stabilitas koneksi. Namun, implementasi Li-Fi membutuhkan pengembangan perangkat keras baru, edukasi pengguna, dan dukungan regulasi yang memadai. Dengan strategi yang holistik, Li-Fi dapat menjadi pilar utama dalam pengembangan rumah pintar yang efisien, aman, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung berbagai sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan di Indonesia.
EDUKASI DAN SOSIALISASI DIGITAL SMART DAN DIGITAL SAFE SEBAGAI PERISAI DIRI DARI ANCAMAN KEJAHATAN ONLINE Kurniati, Ike; Nurlaela, Lela; Ar-Rasyid, Harun; Ningtyas, Septiana; Suryantoro, Hari; Dharmalau, Andy; Suhanda, Yogasetya
SWADIMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 3, No 2 (2025): SWADIMAS EDISI JULI 2025
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56486/swadimas.vol3no2.923

Abstract

In recent years, there has been an increase in the number and complexity of cyberattacks; therefore, insight is needed to avoid these crimes. Smartly managing privacy and personal data is not only a technical matter, but also a matter of habit and awareness. In today's digital age, protecting personal data is part of safeguarding our identity and future. The cyber world is very different from the real world; it knows no boundaries of time or territory. Efforts are being made to provide education to raise awareness and vigilance against cybersecurity threats. The purpose of this Community Service activity is to provide insight into what and how internet crimes are committed, both through social media and smartphones, among other means. This activity was held in the neighbourhood of RT 10 RW 09, Jembatan Besi Village, West Jakarta. The activity was designed for teenagers, parents, and homemakers and was attended by 20 participants. Overall, the education and outreach event regarding cybersecurity was well-received and met with a positive response.Pada beberapa tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan jumlah dan kompleksitas dalam kasus serangan Cyber, untuk itu perlunya wawasan agar terhindar dari kejahatan ini. Cerdas mengelola privasi dan data pribadi bukan hanya soal teknis, tetapi juga soal kebiasaan dan kesadaran. Di era digital saat ini, melindungi data pribadi adalah bagian dari melindungi identitas dan masa depan kita. Dunia Cyber berbeda jauh dengan dunia nyata, dunia cyber tidak mengenal batas waktu dan wilayah.  Upaya yang dilakukan dengan memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap ancaman keamanan Cyber. Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini  memberikan wawasan apa dan bagaimana kejahatan Internet dilakukan baik melalui media sosial maupun Smartphone dan  lainnya.  Kegiatan ini dilaksakan di lingkungan RT 10 RW 09 Kelurahan Jembatan Besi, Jakarta Barat. Kegiatan ini ditujukan untuk para remaja, orang tua dan ibu rumah tangga, dihadiri oleh 20 Peserta. Secara keseluruhan acara edukasi dan sosialisasi mengenai keamanan cyber ini berjalan dengan baik dan mendapat respon yang cukup baik pula.