Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner Di Universitas Pendidikan Ganesha Tsani Hartani Suprapto; Ni Wayan Sukerti; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v1i2.37249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner dilihat dari luas Ruang (2) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner ditinjau dari  luas area kerja mahasiswa (3) Standar Laboratorium Pendidikan Vokasional Seni Kuliner ditinjau dari penempatan peralatan pengolahan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah 1 orang Korprodi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner, 1 orang Korprodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 1 orang kepala laboratorium, 5 orang dosen pengampu mata kuliah praktik, dan 3 orang perwakilan mahasiswa setiap angkatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Ditinjau dari Luas ruangan lab yaitu 132 m2 sudah memenuhi standar sesuai dengan permendiknas yang ditetapkan yaitu 32 m2. (2) Ditinjau dari luas area kerja belum memenuhi standar yang ditetapkan yaitu 4 m2/mahasiswa sedangkan luas area kerja yang dimiliki 4 m2 digunakan untuk 3 orang mahasiswa. (3) Ditinjau dari penataan peralatan pengolahan laboratorium sesuai dengan katagori 1 dan 2 belum dilakukan secara optimal. Maka perlu adanya pengusulan dari prodi ke universitas untuk mengembangkan laboraturium agar memenuhi standar sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik dari fasilitas, material bangunan, dan peralatan, agar terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam proses praktik.Kata-kata kunci: Analisis, Standar Laboratorium, Pendidikan Vokasional Seni KulinerThis study aims to describe (1) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the area of the room (2) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the student work area (3) The standards of the Culinary Arts Vocational Education Laboratory in terms of the placement of processing equipment.  The type of this research is descriptive qualitative.  The source of this research data is a person from the Study Program Coordinator of Vocational Education for Culinary Arts, a person from the Study Program Coordinator of Family Welfare Education, a head of the laboratory, 5 lecturers who teach practical courses, and 3 representatives of students for each generation.  The data collection techniques used observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used descriptive qualitative.  The results of this study showed that: (1) In terms of the laboratory area, which is 132 m2, it has met the standards in accordance with the stipulated National Education Ministerial Regulation, which is 32 m2.  (2) In terms of the work area, it does not meet the standards set, which is 4 m2 /student, while the 4 m2 work area is used for 3 students.  (3) Based on the arrangement of laboratory processing equipment according to categories 1 and 2 has not been done optimally.  So, there is a need for proposals from study programs to university to develop laboratories to meet standards in accordance with applicable regulations, both from facilities, building materials, and equipment, in order to create safety and comfort in the practical process.Key words: Analysis, Laboratory Standards, Vocational Education for Culinary Arts
Pemanfaatan Tepung Daun Katuk (Sautopus Androgynus L. Merr) Menjadi Produk Cendol Shintia Arum Handayani; Ida Ayu Putu Hemy Ekayani; Ni Wayan Sukerti
Jurnal Kuliner Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v2i1.44460

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik cendol dengan penambahan tepung daun katuk yang dapat dilihat dari aspek warna, rasa, dan tekstur. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi untuk mengetahui kualitas produk cendol tepung daun katuk yang dilihat dari aspek warna, rasa dan tekstur. Panelis yang digunakan yaitu panelis terbatas yang terdiri dari 4 orang dosen Program Studi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner. Data yang diproleh kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa cendol dengan pemanfataan tepung daun katuk sebesar 5% (1) pada aspek warna diproleh skor 2,00 dengan kategori “Cukup” yang menghasilakan warna yellowgreen (2) pada aspek rasa diperoleh skor 3 dengan kategori “Baik” yang menghasilkan cendol dengan rasa khas daun katuk (3) pada aspek tekstur diproleh skor 2,50 dengan kategori “Baik” yang menghasilkan cendol dengan tekstur kenyal dan padat. Kata Kunci : Tepung, Daun Katuk, Cendol
KUALITAS MIE BASAH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH ANGGUR SEBAGAI PEWARNA Luh Santiasih; Ni Wayan Sukerti; Cokorda Istri Raka Marsiti
Jurnal Kuliner Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v3i1.58454

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) formula yang digunakan dalam pembuatan mie basah dengan ekstrak kulit anggur sebagai pewarna alami, dan 2) kualitas mie basah dengan menggunakan ekstrak kulit anggur sebagai pewarna alami. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan mengadaptasi model one-shot case study. Terdapat 30 orang panelis yang dilibatkan dalam penelitian ini yang terdiri dari 2 orang dosen tata boga di program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Universitas Pendidikan Ganesha, dan 28 orang guru tata boga di SMKN 1 Gerokgak, SMKN 2 Singaraja, dan SMK Pariwisata Triatmajaya Singaraja. Para panelis dipilih dengan menggunakan teknik totally sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan penyebaran angket. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; lembar observasi dan angket kuisioner. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji T khususnya one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) formula yang digunakan untuk membuat mie basah dengan tambahan ekstrak kulit anggur sebagai pewarna adalah campuran 100% kulit anggur yang telah direbus terlebih dahulu ke dalam adonan mie tanpa telur, 270-gram tepung terigu protein tinggi, 25-gram tepung tapioka, ½ sdt garam, 10 ml minyak, 2) kualitas mie basah dengan ekstrak kulit anggur di level baik ditinjau dari tiga aspek yaitu; T-tabel sebesar 2,042 dan nilai efektivitas size adalah 0,83 (baik) untuk warna dimana mie memiliki warna ungu plum; nilai T hitung sebesar 27,26 dimana T-tabel sebesar 2,042 dengan nilai efektivitas size 0,82 (baik) dengan tekstur mie yang kenyal dan tidak mudah putus; dan nilai T hitung sebesar 25,92 dimana T-tabel sebesar 2,042 dengan nilai efektivitas size sebesar 0,77 (cukup) dimana rasa mie cukup gurih. Kata Kunci: Ektrak kulit anggur, Mie basah Abstract This study aimed at finding; 1) formula used in making wet noodles with grape skins extract as a natural dye, and 2) the quality of wet noodles made with grape skins extract as a natural dye. This study used pre-experimental as the research method by adapting one-shot case study model. There were 30 respondents involved in this study consisted of two lecturers from Welfare Family Study Program, Universitas Pendidikan Ganesha, and 28 culinary teachers from SMKN 1 Gerokgak, SMKN 2 Singaraja, and SMK Pariwisata Triatmajaya Singaraja. The respondents were selected by using totally sampling technique. Data were obtained by using observation and questionnaire distribution. The obtained data were analyzed by conducting one sample t-test. The results showed that; 1) formula used for making wet noodles with skin grapes extract as the natural dye were 100% of boiled grapes skins to the dough without eggs, 270 all purpose flour with high protein, 25 grams tapioca flour, ½ teaspoon salt, 10 ml oil, 2) the quality of wet noodles with grape skin extract is at a good level in terms of three aspects namely; The T-table is 2.042 and the size effectiveness value is 0.83 (good) for plum purple color; the calculated T value is 27.26 where the T-table is 2.042 with an effectiveness size value of 0.82 (good) for texture which is elastic and chewy; and the calculated T value is 25.92 where the T-table is 2.042 with a size effectiveness value of 0.77 (average) for tasty flavour. Keywords: Grape skin; Wet noodle
Identifikasi Potensi Uma Lengge Sebagai Destinasi Wisata Budaya Di Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima Ntb Suratman; Sukerti, Ni Wayan; Masdarini, Luh
Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol. 14 No. 3 (2023): VOCATIONAL EDUCATION ON TOURISM, FASHION AND BEAUTY
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi Uma Lengge sebagai destinasi wisata budaya, di Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima NTB. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif yang mengacu pada model Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa uma Lengge memiliki berbagai potensi wisata yang apabila dikembangkan dapat menjadi objek wisata andalan diantaranya potensi kebudayaan yaitu adanya upacara tradisonal misalnya upacara ampa fare, kesenian tradisonal misalnya tari maka tua, dan adat istiadat yang terus hidup dan lesatari ditengah masyarakat dengan dukungan sanggar- sanggar seni tradisional dan potensi sumber daya manusia yang memiliki kuaifikasi dibidang pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pengembangan motif batik Sasambo Khas Nusa Tenggara Barat pada roll cake: Development of the Sasambo Batik Motif Typical of West Nusa Tenggara on Roll Cake Sulistia ningsih; Sukerti, Ni wayan; Luh masdarini
Jurnal Kuliner Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v3i2.66377

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan motif Batik Sasambo khas NTB pada Roll Cake. Metode yang digunakan adalah 4D meliputi (define, design, devolepment, dessemination). Pengumpulan data menggunakan metode observasi. Instrumen yang digunakan adalah Angket Skala 5 dengan tiga aspek yaitu bentuk motif, warna dan tekstur. Subjek penelitian menggunakan 15 orang penelis terlatih yaitu guru dari SMK di Singaraja, uji penerimaan dengan menggunakan 40 orang masyarakat umum di kota Singaraja. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini, pada tahap pendefinisian dilakukan analisis situasi mengenai permasalahan dari motif roll cake, selanjutnya desain roll cake dimodifikasi dengan motif kain nusantara yaitu Batik Sasambo khas NTB, Selanjutnya pengembangan dilakukan uji validasi ahli desain yang melibatkan 2 orang validator yaitu dari dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dan dosen Pendidikan Seni Rupa, dessimilasi dilakukan uji kualitas Roll cake motif batik Sasambo khas NTB dengan melibatkan panelis terlatih. Hasil penelitian dari uji kualitas oleh 15 panelis, dari segi warna mendapatkan skor 4,86 ​​kategori sangat baik, bentuk motif mendapatkan skor 4,80 kategori sangat baik, dan tekstur mendapatkan skor 4,90 kategori sangat baik. Pada tahap diseminasi untuk uji penerimaan dengan melibatkan 40 orang masyarakat mendapat penilaian dari segi warna yaitu skor 4,35 dengan kategori sangat suka, bentuk motif skor 4,20 dengan kategori suka,segi tekstur perolehan skor 4,25 dengan kategori sangat suka.
Substitusi Tepung Porang Pada Olahan Cookies Sehat: Substitute Porang Flour in Healthy Cookies Ni Putu Ragita Cahya WIcaksani, Ni Putu Ragita Cahya Wicaksani; Damiati; Ni Wayan Sukerti
Jurnal Kuliner Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jk.v3i2.66386

Abstract

This study aims to find out; 1) the formula used in making porang flour substitution syringe cookies and 2) the quality of porang flour substitution syringe cookies. This study used a pre-experimental method by adapting a one-shot case study model. There were 20 panelists involved in this study consisting of 4 lecturers in the Culinary Arts Vocational Education (PVSK) study program, Ganesha Education University, and 16 culinary teachers at Vocational High School (SMK). The panelists were selected using totally sampling technique. Data were collected using observation techniques. The instruments used in this study are; observation sheet. The data that has been collected is then analyzed using a t-test, especially one sample t-test. The results showed that; 1) The formula used to make syringe cookies using 80% porang flour and 20% wheat flour, with a formulation of 200-grams porang flour, 50-grams wheat flour, 200-grams margarine, 150-grams refined sugar, 25-grams milk powder, 25-grams cornstarch, 1/4 tsp vanilla powder; 2) The quality of syringe cookies in the good category in terms of three aspects, namely; t-count value of 20 where t-table is 2.086 and size effectiveness value is 1.0 (good) for texture; t-count value of 19.47 where t-table is 2.086 with size effectiveness value of 0.97 (good) for color; and t-count value of 20 where t-table is 2.086 with effectiveness value size of 1.0 (good). Keywords: Porang flour; Healthy Cookies; Syringe Cookies.
Stock and Sauce Teaching Materials for European Culinary Courses: Vocational Education Cokorda Istri Raka Marsiti; Ni Wayan Sukerti; Luh Masdarini; Made Diah Angendari
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol. 8 No. 2 (2024): Juli
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppp.v8i2.68658

Abstract

This research is motivated by learning less effective activities because educators must provide detailed information while teaching materials could be more supportive. In addition, the lack of teaching materials will make it difficult for students to carry out learning activities outside of learning hours. The research aimed to develop learning materials related to broth and sauce in European culinary courses. The study used a research and development design adapted to the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, and evaluation). The subjects involved in this study were third-semester students of the Tata Boga study program selected by total sampling because the number of students was less than 100. The data collection methods used were document analysis, observation, interview, and questionnaire distribution. Then, the data were analyzed quantitatively and qualitatively. The research findings show that the learning materials developed as e-modules cover students' attitudes, cognition, and skills. The developed product is very feasible and has positive student responses.
STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA ALAM AIR TERJUN SING-SING DI DESA TEMUKUS KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG Sukerti, Ni Wayan; Luh Masdarini; Ni Komang Tenny Aprillia
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 19 No. 2 (2022): Edisi Juli 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data terkait dengan strategi pengembangan daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan metode wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan pedoman wawancara. Data dianalisis menggunakan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan 3 tahapan pengembangan yang terdiri dari tahapan penjajakan (exploration), tahapan keterlibatan (involvement), serta tahapan pengembangan dan pembangunan (development) dapat dirumuskan empat alternatif strategi pengembangan daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing yaitu 1.Strategi S-O yang terdiri dari (melestarikan sumber daya alam yang ada di kawasan Air Terjun Sing-Sing, membuat paket wisata tour dan edukasi, mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan melakukan promosi yang lebih intensif terhadap daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing melalui media sosial dan internet). 2.Strategi W-O meliputi (menggandeng pihak Pemerintah Desa dan Kabupaten dalam pengembangan daya tarik wisata baik dalam pengelolaan maupun pengembangan sarana dan prasarana wisata, serta memberikan pelatihan– pelatihan kepada masyarakat lokal maupun stakholders terhadap pengembangan daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing). 3.Strategi S-T meliputi (membuat papan tanda atau rambu-rambu peringatan bagi wisatawan yang berkunjung guna menjaga kebersihan dan kelestarian alam yang ada di daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing, meningkatkan faktor keamanan bagi para wisatawan, dan membuat tempat foto selfie yang dikemas dengan menarik serta hiasan yang unik). 4.Strategi W-T meliputi (bekerjasama dengan para investor swasta, dan meningkatkan program-program pembangunan dan inovasi yang baru terkait dengan daya tarik wisata alam Air Terjun Sing-Sing).
IbM Calon Pengusaha Produk Makanan Berbasis Rumput Laut di Nusa Penida Oviantari, Made Vivi; Sukerti, Ni Wayan; Parwata, I Putu
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.431 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9603

Abstract

Tujuan umum Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah memberdayakan potensi yang dimiliki oleh kelompok tani rumput laut di Nusa Penida. Target program IbM ini adalah terbentuknya unit usaha yang mengembangkan produk makanan dari bahan baku rumput laut sebagai oleh-oleh khas dari Nusa Penida. Secara khusus, program ini bertujuan untuk melatih dua kelompok tani rumput laut dari Nusa Penida menjadi pengusaha produk makanan khas dari rumput laut. Produk makanan yang akan diproduksi adalah kerupuk rumput laut yang akan dikembangkan oleh mitra I dari kelompok tani Tunas Harapan di Desa Ped dan dodol rumput laut yang akan dikembangkan oleh mitra II dari kelompok tani Merta Sari di Desa Nyuh Kukuh. Pelatihan akan diberikan mulai dari teknik produksi, pengemasan, pemasaran, sampai pada teknik manajemen usaha. Metode yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan/target program IbM ini adalah kombinasi dari beberapa pendekatan yaitu melalui penyuluhan, pelatihan, pendampingan, serta pemberian bantuan peralatan produksi. Luaran utama kegiatan ini adalah 1) kerupuk rumput laut yang renyah, gurih dan bercita rasa khas rumput laut yang dikembangkan oleh kelompok tani Tunas Harapan di Desa Ped dan 2) dodol rumput laut yang bertekstur kenyal, lembut dan beraroma khas rumput laut yang dikembangkan oleh kelompok tani Merta Sari di Desa Nyuh Kukuh. Kedua produk tersebut juga bisa dikemas dengan baik sehingga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Nusa Penida. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah 1) bantuan peralatan produksi yang diberikan sangat membantu dan cukup memadai bagi kedua kelompok tani tersebut dalam melakukan proses produksi. 2) Pelatihan yang diberikan telah memberikan kemampuan terampil bagi kedua kelompok tani tersebut untuk membuat produk yang berkualitas dari rumput laut. 3) Setelah diberikan pelatihan dalam mengemas hasil produksi secara menarik, pihak mitra mampu memberikan ciri khas yang dapat meyakinkan calon pembeli.
IbM KELOMPOK WANITA NELAYAN TIANYAR TIMUR Adnyani, Ni Ketut Sari; Sukerti, Ni Wayan; Wisnawa, I Gede Yudi
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.646 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v4i2.9605

Abstract

Tujuan utama kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) ini adalah untuk:1) Meningkatkan pemenuhan taraf kesejahteraan masyarakat pesisir terkait dengan keberadaan hasil tangkapan ikan yang diharapkan mampu menopang kehidupan anggota kelompok. 2) Meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan baru, ditinjau dari segi pelaksanaannya dapat menyerapan tenaga kerja lebih meluas dan diorganisir sesuai kesepakatan dan ketentuan bersama. 3) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dalam kelompok, Kelompok Wanita Nelayan Tianyar Timur yang di dalamnya tergabung kumpulan wanita nelayan mengorganisir anggotanya untuk bekerjasama sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan bersama untuk membangun program wirausaha mandiri dari kalangan perempuan pesisir, dan terdapat pula pembagian tugas yang jelas dalam kelompok yang diatur dan disepakati melalui ketentuan bersama. 4) Menyediakan wadah pemasaran produksi yang sifatnya koordinatif melibatkan kelompok wanita nelayan termasuk menginventarisasi jenis sarana dan prasarana pendukung yang akan diperlukan dalam pemasaran ikan sehingga dapat melahirkan usaha bersama kelompok (UBK) yang sifatnya rintisan; dan 5) Meningkatkan target sasaran marketing programme, pemasarannya dapat dikategorikan dalam 2 jenis, yaitu berupa bahan baku tangkapan dan olahan kuliner. Untuk kepentingan pencapaian tujuan program ini, maka dilakukan model pendampingan pengurusan SIUP merupakan kombinasi kegiatan antara bidang hukum, tata boga dan budidaya kelautan, serta keseluruhan proses transfer iptek yang telah dilaksanakan dengan pola pelatihan maupun pendampingan kepada wanita nelayan desa Tianyar Timur dan pengelolaan manajemen usaha secara terpadu dan terarah sehingga peserta pelatihan mendapatkan informasi yang jelas dan utuh mengenai hakekat pemberdayaan masyarakat dari segi pengetahuan dan keterampilan pengelolaan komoditi pesisir secara produktif dan tepat guna. Pelaksanaan program dikemas dalam 3 (tiga) tahapan yakni: alur pelaksanaan program IbM ini dimulai dari, 1) Tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, dan 3) tahap evaluasi.Hasil kegiatan menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dari mitra dalam pelaksanaan pelatihan dan pendampingan Tata Boga, diklat pengelolaan kawasan pesisir bagi nelayan,serta pengurusan ijin usaha perdagangan (SIUP).
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Ayu Ningsih, Dyah Chrisinta, Debora Cok.Istri Marsiti Cokorda Istri Raka Marsiti Cokorda Istri Raka Marsiti Damiati Damiati - Dwipayana, I Kadek Windu Erlina, Nia Gst Ayu Purwaningsih . Gusti Ayu Mahadewi . Gusti Ketut Arianti . I Gede Yudi Wisnawa I Gusti Ayu Adelia Ratnadewi . I Gusti Ayu Adelia Ratnadewi ., I Gusti Ayu Adelia Ratnadewi I Made Cipta Widiadana I Made Pradana Adiputra I Putu Parwata I Wayan Aris Styadi Putra . Ida Ayu Putu Hemy Ekayani Ida Bagus Putu Mardana Iga Garnish . Iga Garnish ., Iga Garnish Kadek Indah Sevy Septisia Kadek Sutaryasih . Ketut Alit Catur Asrini . Ketut Alit Catur Asrini ., Ketut Alit Catur Asrini Komang Nopi Purnama Dewi . Liantini, Kadek Wina Luh Masdarini Luh Putu Desy Yusanti . Luh Santiasih Made Ary Meitriana Made Diah Angendari Made Riki Ponga Kusyanda Made Vivi Oviantari Made Yogi Perdana Putra . Marsiti, Cok.Istri Melkisedik Bukifan Mila Suryani Kartika . Mila Suryani Kartika ., Mila Suryani Kartika narayana, i komang Ni Kadek Nusantari . Ni Kadek Sumariyani . Ni Kadek Sumariyani ., Ni Kadek Sumariyani Ni Ketut Sari Adnyani Ni Komang Tenny Aprillia Ni Luh Ernawati . Ni Luh Ernawati ., Ni Luh Ernawati Ni Made Dwi Jayanti Maharani . Ni Made Dwi Jayanti Maharani ., Ni Made Dwi Jayanti Maharani Ni Made Eviana Sari . Ni Made Nopiawati . Ni Made Suriani Ni Made Tuari . Ni Nyoman Dewi Adnyani . Ni Putu Ragita Cahya WIcaksani, Ni Putu Ragita Cahya Wicaksani Peter Gelu, Leonard Pusparini, Luh Kade Putri Wina Putri, Ni Luh Ari Melani Putu Dessy Purnama Dewi . Putu Mas Rinda Melani Putu Purnami Dewi . Putu Purnami Dewi ., Putu Purnami Dewi Rahayu Arinta, Fenty Risa Panti Ariani Sari, Kadek Lany Widya Semardiani, Ni Komang Ari Shintia Arum Handayani Simarmata, Justin Eduardo suratman Tsani Hartani Suprapto Widhury Soetopo . Widhury Soetopo ., Widhury Soetopo