Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

IDENTIFIKASI RAGAM HIAS TRADISIONAL ACEH BESAR Rina Raehana; Fitriana .; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 6, No 2 (2021): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ragam hias Aceh Besar merupakan motif peninggalan di masa peradabannya. Seiring perkembangan zaman, banyak motif yang sudah jarang diterapkan dan sangat sedikit yang mengetahui dan memahami makna motif. Adanya pengelompokkan motif menjadi lebih mudah dalam mengenal simbol pada motif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi ragam hias tradisional Aceh Besar dan menjelaskan makna simbolis dari ragam hias tradisional Aceh Besar. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian empat responden, dua orang yang mengetahui filosofi dari motif Aceh Besar, satu orang yang mengetahui motif pada tenun songket dan satu orang yang mengetahui motif pada rumah Aceh. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data berupa lembar pedoman wawancara yang disesuaikan dengan kepentingan dari tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan identifikasi ragam hias motif Aceh Besar yaitu motif flora terdiri dari, motif Pucok Reubong, Bungong Keupula, Bungong Jeumpa, Bungong Seulanga, Bungong Meulu, Oun Ranub, Oun Labu, Oun Muroung, Oun Ubi, Oun Paku, Boh Aneuh. Motif fauna yaitu motif Gigo Darut, Sisik Naga, Sisik Uleu, Bungong Aneuk Abiek, Bungong Ek Leuek. Motif cosmos/alam yaitu motif Awan Meucanek, Bulan Bintang. Makna simbolis motif mengandung arti yang dapat diterapkan dalam kehidupan, seperti motif Pinto Aceh memiliki makna keterbukaan masyarakat Aceh dalam menerima pendatang yang berkunjung ke Aceh.Kata kunci: Ragam Hias, Aceh Besar, Songket, Rumah Aceh.
PEMANFAATAN AMPAS TEBU DALAM PEMBUATAN KERTAS SENI UNTUK PRODUK KERAJINAN Siti Khadijah; Novita .; Fadhilah .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ampas tebuadalah residu dari proses penggilingan tanamantebu, tanaman ini sangat diminati oleh masyarakat karena menghasilkan air tebu yang manis dan juga sangat bermanfaat untuk kesehatan, akan tetapi pembakaran ampas tebu menimbulkan pencemaran udara. Hal ini yang mendasarinpemilihan ampas tebu sebagai bahan alternatif pembuat kertas seni untuk produk kerajinan dengan menggunakan metode organosolv dengan pelarut organik tanpa menimbulkan pencemaran lingkungan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemanfaatan ampas tebu sebagai bahan utama untuk pembuatan kertas seni dengan menggunakan metodeorganosolv, mengaplikasikan kreativitas kertas seni dari pemanfaatan ampas tebu untuk produk kerajinan.Untuk mengetahui respon konsumen terhadap kertas seni dan pengaplikasiannya pada produk kerajinan lampu hias. Produk lampu hias yang dieksperimenkan berjumlah 3 buah dengan bentuk yang berbeda. Dari hasil analisis data responden memberikan tanggapan positif terhadap ide pembuatan kertas seni dengan pengaplikasiannya pada produk kerajinan lampu hias. Beberapa poin yang menjadi pertanyaan seperti tanggapan terhadap ide pembuatan kertas seni dari pemanfaatan ampas tebu, pengaplikasian pada produk kerajinan lampu hias, tanggapan mengenai kerapian produk, tanggapan terhadap bentuk dan motif lampu hias hasil dari pengaplikasian kertas seni. Hasil penelitian menyatakan 50% konsumen sangat menyukai produk lampu hias model 1, dan sebanyak 67,5% sangat menyukai produk lampu hias model 2, dan hampir seluruhnya sangat menyukai produk lampu hias model 3 yaitu 82,5 %. Berdasarkan presentase tersebut dapat disimpulkan bahwa dari ketiga model lampu hias yang dihasilkan dari peneliti ini, lampu hias model 3 merupakan model yang sangat disukai dan diminati dengan berdasarkan bentuk dan motifnya. Diharapkan mahasiswa dan masyarakat dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilannya dalam memanfaatkan ampas tebu yang tidak terpakai lagi menjadi barang atau produk yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat.Kata Kunci : Ampas Tebu, Kertas Seni, Produk Kerajinan.
PEMANFAATAN SERAT KAIN PERCA SEBAGAI MEDIA LUKISAN Nurul Manzili; Rosmala Dewi; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 2 (2020): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman dari masa prasejarah hingga sekarang, keberadaan seni sangat melekat dalam setiap sendi kehidupan dan jiwa manusia sehingga tidak dapat terpisahkan sampai saat ini. Kain perca merupakan limbah anorganik yang dihasilkan industri konveksi, limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kelangsungan makhluk hidup. Kain perca yang kurang diperhatikan oleh masyarakat, sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai media/bahan, dalam pembuatan karya seni. Berdasarkan masalah diatas peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul Pemanfaatan serat kain perca sebagai media lukisan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menciptakan desain busana dengan bahan serat kain perca sebagai lukisan dengan teknik kolase. (2) Mengkreasikan desain busana dengan bahan serat kain perca sebagai lukisan dengan teknik kolase.(3) Mengetahui respon mahasiswa terhadap desain busana dengan bahan serat kain perca sebagai lukisan dengan teknik kolase. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen terapan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, karena metode eksperimen sebagai bagian dari metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ialah Mahasiswa angkatan 2015 Tata Busana sebanyak 38 orang dan Mahasiswa FKIP Sendratasik Jurusan Seni Rupa angkatan 2015 sebanyak 5 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. pengambilan sampel pada penelitian ini sebanyak 43 orang. Pengumpulan data dulakukan dengan angket tertutup. Adapun angket dalam penelitian ini bersifat tertutup dan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai intensitas paling tinggi. Dari hasil analisis data mahasiswa memberikan tanggapan positif terhadap produk media lukisan. Beberapa poin yang menjadi pertanyaan seperti mengenai desain produk, perpaduan warna, kerapian lukisan, teknik kolase. Hasil penelitian menciptakan dua produk media lukisan dari serat kain perca. Dari kedua model yang dieksperimenkan, mahasiswa yang memilih sangat menyukai pada desain II sebanyak (62,77%) dan konsumen yang memilih sangat menyukai pada desain I sebanyak (53,44%) . Diharapkan kepada masyarakat dapat mengembangkan ide kreatif, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam membuat lukisan.Kata Kunci : Pemanfaatan, Kain Perca, Media Lukisan
PENGGUNAAN CADAR DI KALANGAN MAHASISWI UNIVERSITAS SYIAH KUALA Nirna .; Mukhirah .; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cadar adalah sebutan untuk kain yang digunakan oleh perempuan untuk menutupi wajahnya, biasanya yang nampak hanya bagian matanya saja. Penggunaan cadar ditujukan untuk menutupi aurat secara lebih sempurna. Namun sebagian orang keliru dalam penggunaanya. Penggunaan cadar sudah banyak dijumpai dikalangan masyarakat, termasuk di kalangan mahasiswi Universitas Syiah Kuala. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alasan/motivasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswi menggunakan cadar, dan mengetahui model serta kepraktisan pemakaian cadar yang digunakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik kepustakaan, observasi, wawancara, serta dokumentasi. Subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling dan acidental sampling dengan memilih enam orang responden, satu diantaranya adalah mahasiswi FMIPA, dan lima lainnya berasal dari FKIP. Tempat penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada tanggal 27 maret sampai 4 Mei 2020, dan di Fakultas MIPA pada tanggal 17 dan 18 Mei 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang ini dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif meliputi reduksi, penyajian dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi termotivasi menggunakan cadar karena dipengaruhi oleh keinginan internal, pengaruh lingkungan tempat tinggal, dan pengaruh teman. Adapun faktor yang melatarbelakangi mahasiswi menggunakan cadar selain karena ingin berhijrah juga dipengaruhi oleh rasa penasaran, tokoh idola, dan mengikuti sunnah. Model cadar yang dijual di wilayah Aceh masih sulit ditemukan yang benar-benar nyaman untuk digunakan, dimana bahan cadar umumnya panas sehingga kurang nyaman digunakan.Kata Kunci : Penggunaan Cadar, Kalangan Mahasiswi
PENGARUH PERKEMBANGAN MODE BUSANA BAGI REMA PUTRI Ainul Mardhiah; Fadhilah .; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mode busana adalah gaya dalam memperlakukan atau membuat sesuatu tentang busana agar dapat diterima dan diikuti oleh masyarakat luas pada tempat tertentu. Mengangkat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mode busana di kalangan remaja putri. Dampak yanga ditimbulkan pada remaja putri dengan adanya perkembangan mode busana. Perkembangan mode busana tanpa disadari akan mempengaruhi gaya berbusana dikalangan remaja putri, terbukti dengan banyaknya remaja putri saat ini lebih menggunakan busana dengan jenis skinny jeans, blouse, semi sweater, denim, varsity jacket, sneaker serta hijab ala street perkembangan mode Oleh karena itu peneliti ingin mengkaji lebih mendalam melalui suatu penelitian tentang pengaruh perkembangan mode busana bagi remaja putri. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mode busana di kalangan remaja putri. mengetahui dampak yang ditimbulkan pada remaja putri dengan adanya perkembangan mode busana. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan triaguliasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dalam berbusana yaitu keinginan pribadi karena merasa nyaman dengan busana yang digunakan, lingkungan disekitar, pergaulan dengan teaman-teman yang menyebabkan memakai busana tersebut. Dampak yang ditimbulkan yaitu ada yang positif dan ada yang negatif yang dimaksud dengan positif adalah remaja putri banyak yang mengikuti perkembangan mode busana sedangkan yang negatif remaja putri dengan mengikuti perkembangan mode busana remaja putri tidak mengunakan busana sesuai dengan Syariat Islam. Disimpulkan bahwa remaja putri lebih mengutamakan kenyamanan dalam berbusana daripada etika berbusana dan mengakibatkan tingkat kesopanan dalam bebusana menjadi kurang diperhatiakn, sekalipun remaja putri menyadari bawah busana yang digunakan tidak memenuhi Syariat Islam.Kata Kunci: Perkembangan, Mode Busana, Remaja Putri
PENGAPLIKASIAN TEKNIK SHIBORI DENGAN PEWARNA SINTETIS PADA BUSANA ANAK Dinda Aulia; Rosmala Dewi; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 5, No 3 (2020): AGUSTUS
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peradaban manusia telah mengalami kemajuan dan terus berkembang hingga saat ini, salah satu bidang yang berdampak atas perkembangan tersebut adalah dunia fashion. Shibori merupakan kesenian dari Jepang, yaitu menghiasi kain dengan pola tertentu dengan cara mengikat, menjahit, melipat bahan kain kemudian dicelup kedalam pewarna. Pewarna sintetis merupakan zat pewarna kimia dengan berbagai variasi warna yang lebih menjanjikan dan mudah ditemukan. Kegiatan eksperimen pada penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan produk busana anak sebagai varian baru sekaligus menambah keberagaman serta dapat memberi inspirasi dalam dunia tekstil dan desain busana anak. Penulis memperhatikan pemilihan material tekstil, jenis pewarna, bahan kimia, susunan komposisi, seta jenis teknik Shibori yang digunakan pada penelitian ini. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sebuah pembaharuan dalam produk busana anak yang lebih eksploratif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen terapan dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik dokumentasi, teknik kepustakaan, eksperimen terapan dan kuesioner. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan rumus distribusi frekuensi perhitungan persentase. Hasil analisis data dari eksperimen dinarasikan sesuai dengan langkah-langkah kerja dan hasil yang diperoleh. Tanggapan responden sangat menyukai produk hasil eksperimen teknik shibori dengan pewarna sintetis pada busana anak. Motif yang dihasilkan memakai teknik shibori kumo, shibori nui, dan shibori itajime. Menciptakan tiga produk busana anak usia 3-5 tahun yaitu dengan model dasar bosque, empire, dan princess, dari ketiga model ini yang paling disenangi ialah model dasar bosque dengan memakai teknik shibori nui. Diharapkan dengan adanya teknik shibori ini dapat membuka wawasan mahasiswa dan juga masyarakat dalam membuat produk-produk dengan motif-motif yang unik.Kata Kunci: Teknik Shibori, Pewarna Sintetis, Busana Anak
DAYA TARIK PEMAKAIAN MUKENA BERWARNA DIKALANGAN MAHASISWI Miftahul Jannah; Fikriah Noer; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 2 (2019): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan dengan kemajuan teknologi dibidang tekstil, maka model, warna dan motif mukena sudah beraneka ragam sehingga menjadi daya tarik bagi kalangan mahasiswi dalam memilih mukena berwarna. Dalam Hadist telah dijelaskan bahwa anjuran untuk lebih menggunakan warna putih dan terjadi kemakruhan jika seorang menggunakan mukena yang berwarna di dalam shalat dikarenakan akan terjadi riya pada diri seseorang yang memakainya. Mukena berwarna yang ada dikalangan mahasiswi sangat praktis dan mudah untuk dibawa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Pendapat mahasiswi dalam pemakaian mukena berwarna dan (2) Faktor yang mempengaruhi daya tarik mahasiswi dalam pemakaian mukena berwarna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang bersifat naturalistik dengan sampel sebanyak tiga puluh responden. Teknik pengambilan data secara purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari kuisioner dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data, sebagian responden menggunakan mukena bercorak atau berwarna dalam mengerjakan shalat. Kurang dari setengah responden menggunakan mukena selain warna putih karena bahannya yang dingin. Lebih dari setengah responden memilih menggunakan mukena berwarna karena bahannya yang bagus. Lebih dari setengah mengetahui warna mukena yang dianjurkan dalam shalat yaitu warna putih. Akan tetapi, responden tetap menggunakan mukena berwarna atau bercorak karena menyukai bahan katun. Lebih dari setengah responden mengatakan bahwa mukena berwarna lebih murah dibandingkan mukena berwana putih. Simpulan penelitian ini adalah rata-rata dari responden lebih memilih mukena yang berwarna karena bahannya yang dingin dan dan harganya lebih murah dibandingkan mukena warna putih.Kata kunci: Daya Tarik Mahasiswa, Pemakaian Mukena Berwarna
PEMANFAATAN SISIK IKAN UNTUK KERAJINAN SOUVENIR Arina .; Rahmi Kamal; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 2 (2019): MEI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sisik ikan merupakan hasil buangan dari ikan. Di tempat pemangkalan ikan terdapat banyak sekali sisik ikan yang berserakan dan dibuang begitu saja. Apabila sisik ikan ini tidak dimanfaatkan, maka sisik ini lama kelamanan akan mengeluarkan bau yang tidak sedap sehingga dapat mencemari lingkungan dan mengganggu aktivitas disekitarnya. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan limbah untuk dapat memanfaatkan limbah tersebut. Dengan ide yang kreatif dan tangan yang terampil, sisik ikan ini dapat diolah menjadi bahan dalam pembuatan kerajinan souvenir yang menghasilkan produk-pruduk yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual yang tinggi. Souvenir merupakan benda yang berukuran kecil, unik, cantik yang diberikan kepada tamu-tamu diacara tertentu seperti ulang tahun atau acara pernikahan sebagai ucapan terima kasih. Souvenir banyak dijumpai di pasaran dengan beragam bentuk yang menarik, ada yang buatan dari pabrik bahkan ada yang buatan tangan. Biasanya orang sengaja membuat dan mengkreasikan dengan tangannya sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih unik dan berbeda dengan souvenir yang lain. Tujuan penelitian ini adalah mengolah sisik ikan, membuat serta mengkreasikan menjadi berbagai macam produk kerajinan souvenir. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi atau pengetahuan bagi para pembaca mengenai cara pengolahan sisik ikan untuk kerajinan souvenir, Menambah wawasan tentang cara membuat serta mampu mengkreasikan sisik ikan menjadi produk kerajinan souvenir.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen terapan. Lokasi penelitian dilakukan di rumah Praktek Pengelolaan Sumber Daya Keluarga Program Studi Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Subjek penelitian adalah kerajinan souvenir dari sisik ikan sedangkan objek dalam penelitian adalah sisik ikan yang dikreasikan menjadi kerajinan souvenir. Hasil dari penelitian ini berupa produk kerajinan souvenir dengan kreasi dari sisik ikan yang terdiri dari lima produk yaitu gantungan kunci, kaktus, keranjang bunga, tempat snack dan rangkaian bunga.Kata kunci: Sisik Ikan, Kerajinan, Souvenir
PENERAPAN SULAMAN TIGA DIMENSI PADA HIASAN DINDING Rohani .; Fitriana .; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulaman tiga dimensi merupakan sulaman yang dikerjakan tangan dan bantuan alat berupa jarum sebagai pengait benang di atas permukaan kain dengan ukuran yang mencakup panjang, lebar, tinggi, dan ketebalan supaya sulaman tersebut memiliki volume pada setiap ruang yang ditepatinya. Sulaman tiga dimensi dapat diterapkan pada hiasan dinding. Penerapan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding merupakan salah satu upaya memperkenalkan kembali sulaman tiga dimensi yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat, juga merupakan inovasi baru dalam memanfaatkan sebuah karya seni dan dapat menambah nilai keindahan dari hiasan dinding. Penerapan sulaman tiga dimensi juga dapat diterapkan diberbagai tempat, seperti pada pakaian, dan taplak meja, akan tetapi penerapan sulaman tiga dimensi pada selain media hiasan dinding memiliki sedikit kendala, yaitu dari bentuk sulaman yang timbul maka akan memberikan kesulitan pada saat penggunaan media tersebut, namun penerapan sulaman tiga dimensi pada media hiasan dinding dianggap lebih tepat karena hiasan dinding merupakan hiasan yang hanya akan dimanfaatkan untuk estetika mata yang diletakkan di dinding tanpa ada mobilitas penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendesain motif sulaman tiga dimensi untuk hiasan dinding dan menerapkan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding. Penerapan sulaman tiga dimensi pada hiasan dinding dapat menambah nilai keindahan pada hiasan dinding. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen terapan. Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium Tata Busana Prodi PKK FKIP Unsyiah. Objek penelitian ini adalah sulaman tiga dimensi yang diaplikasikan pada media hiasan dinding. Hasil penelitian telah mendesain empat buah motif sulaman tiga dimensi dan menerapkan satu buah motif sulaman tiga dimensi dengan memadukan tusuk hias pipih, tusuk rantai, tusuk duri ikan, tusuk hias kereta, tusuk bullion dan tusuk batang sebagai hiasan dinding.Kata kunci : Penerapan, sulaman tiga dimensi, hiasan dinding.
PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL BUSANA DI JASA PENATU PEUNAYONG-BANDA ACEH Dian Fitriana; Fitriana .; Novita .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeliharaan adalah proses perawatan yang dilakukan pada suatu baranguntuk menjaga keutuhan dan keaslian barang tersebut agar tetap bagus dan tahan lama. Bahan tekstil busana adalah semua jenis serat tekstil seperti katun, wol, sutra, dan serat poliester yang sudah di jahit atau di produksi menjadi busana dengan model dan tujuan tertentu.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses pemeliharaan bahan tekstil busana standar laundry sehingga dapat mempertahankan kualitas bahan tekstil busana dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Data dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan dan juga dari hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sabjek dari penelitian ini sebanyak 4 orang yang terdiri dari petugas kasir, pencuci, pengepresan dan petugas penyetrikaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa jasa penatu Mr. Clean menerima semua jenis bahan tekstil busana untuk dicuci dan disetrika. Mr. Clean menawarkan jasa mencuci basah (laundry) dan juga mencuci kering (dry cleaning). Proses penjemuran/pengeringan di jasa penatu Mr. Clean semua dilakukan dengan mesin pengeringan tidak terkena sinar matahari langsung. Proses pengepresan juga dilakukan untuk menjaga bahan tekstil supaya tidak mudah pudar dan mengkilap. Proses penyetrikaan hanya dilakukan pada bagian-bagian yang tidak terjangkau pada saat proses pengepresan. Proses pengemasan bertujuan untuk menjaga pakaian agar tidak dipengaruhi oleh suhu ruangan dan tidak dimakan rayap untuk pakaian yang disimpan lama. Kesimpulan dari penelitian ini ialah Pemeliharaan atau perawatan bahan tekstil busana dapat dilakukan dari berbagai segi, diantaranya: Proses pencucian, proses pengeringan, proses penyetrikaan dan juga proses penyimpanan. Disarankan, Kepada Mr. Clean Laundry, terus tingkatkan kualitas pelayanan dan terus konsisten untuk memberikan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Kata Kunci: Pemeliharaan, Bahan Tekstil Busana, Jasa Penatu