Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Gender Differences in Basic Physics Laboratory Skills among Biology Education Students: A Quantitative Analysis Taufik, Muhammad; A, Syahrial
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 4 No. 2 (2023): December
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v4i2.257

Abstract

This study investigated gender differences in physics laboratory skills among biology education students. A total of 90 students were recruited from three biology education classes at a university in Indonesia. The students completed five physics laboratory activities, and their performance was assessed using a rubric that measured skills in using laboratory equipment, data analysis, and communication. The results showed that there were no significant differences in physics laboratory skills between male and female students. However, there were some trends that suggest that female students may have a slight advantage in data analysis skills. These findings suggest that gender differences in physics laboratory skills may be minimal, and that both male and female students are capable of achieving high levels of performance in physics laboratory courses.
Pengaruh Strategi Creative Problem Solving dengan Pendekatan STEM Terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Hasan, Yulia; A, Syahrial; Busyairi, Ahmad; Doyan, Aris
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 1 (2024): February
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i1.270

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh strategi Creative Problem Solving dengan pendekatan STEM terhadap keterampilan proses sains. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMAN 3 Mataram. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sehingga terpilih lah kelas XI IPA 6 sejumlah 25 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 5 sejumlah 30 orang sebagai kelas kontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi Creative Problem Solving dengan pendekatan STEM sedangkan keterampilan proses sains sebagai variabel terikat. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains sejumlah 6 soal uraian Hasil analisis data pretest keterampilan proses sains kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda. Setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata posttest keterampilan proses sains kelas eksperimen 84 dan kelas kontrol 74. Hasil uji hipotesis keterampilan proses sains didapatkan thitung yaitu 2,404. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi Creative Problem Solving dengan pendekatan STEM terhadap keterampilan proses sains peserta didik
HUMAN EXISTENCE AND MEANING OF LIFE: ALTERNATIVE PHILOSOPHICAL SOLUTIONS TO MULTIDIMENSIONAL EDUCATIONAL PROBLEMS Arizona, Kurniawan; Sarjan, M; Rokhmat, Joni; Sucilestari, Ramdhani; A, Syahrial; Mertha, I Gde; Syamsuddin; Syahidi, Khaerus
Jurnal Tatsqif Vol. 20 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.591 KB) | DOI: 10.20414/jtq.v20i2.5148

Abstract

Humans are an important element in discussing all kinds of aspects and problems. Because humans occupy these positions (conceptors and administrators). In the world of human education as the main actor or actor. All aspects and tasks are carried out by humans. The meaning of life is important to be reviewed in the world of education. So the purpose of writing this paper is to understand and describe human existence and the meaning of life as an alternative philosophical solution to the problems of multidimensional education. This research includes library research, namely research that focuses on the discussion of the literature in the form of books, journals, papers, and other writings related to the object of research. Understanding human existence in education by understanding the position of humans in various educational factors (humans as educators, humans as students and education managers) should be an afterthought. If you look specifically at the existence of humans as educators, a common thread can be drawn that an educator must be able to be a role model (teacher-to be nurtured and imitated) for students and able to protect the situation of the teaching and learning process in order to pour and teach science to humans called learners. On the other hand, humans as students are also required to fulfill a code of ethics in studying. The world of education, apart from being an institution that develops intellectual abilities, also strives for the formation of character qualities that can be seen from the mindset and attitude patterns, students' perceptions of their life experiences, and faith in God which in turn will also affect the meaning of students' lives. Meaning is the most basic thing that distinguishes humans from animals.
Tanggapan Mahasiswa Calon Guru Terhadap Pembelajaran Kaffah Pada Prinsip Bernoulli A, Syahrial; Rokhmat, Joni; Ramdani, Agus; Hakim, Aliefman; Hikmawati, Hikmawati
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i3.1912

Abstract

Penelitian ini memaparkan tanggapan mahasiswa calon guru terhadap pembelajaran kaffah prinsip Bernoulli. Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan sampel 38 mahasiswa calon guru dari PGMI Universitas Islam Negeri Mataram. Data didapatkan dari angket respon dengan 3 indikator yaitu senang, mudah memahami dan bermanfaat. Hasilnya tanggapan mahasiswa calon guru terhadap pembelajaran kaffah sangat baik dan memberikan dampak yang positif bagi mereka. Pembelajaran kaffah mengintegrasikan agama, sains, aplikasi dan kebermaknaan dari satu konsep. Pembelajaran ini diharapkan memberikan konstribusi bagi pengembangan kemampuan mahasiswa calon guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.
Pengembangan Pendidikan Mitigasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghadapi Ancaman Bencana di Sekolah Dasar A, Syahrial; Taufik, Muhammad; Sutrio, Sutrio; Gunada, I Wayan
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 3 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i3.1914

Abstract

Penelitian ini, mengembangkan kurikulum pendidikan mitigasi bencana di sekolah dasar. Sampel penelitian 15 orang guru di SD Negeri 23 Cakranegara dengan menggunakan penelitian pengembangan yang menggunakan metode research and development (R&D) dengan tahapan research and information collection (studi literatur, observasi, dan persiapan), planning (penentuan tujuan yang akan dicapai), develop preliminary form of product (mengembangkan  bentuk permulaan dari produk), Preliminary field testing (uji coba lapangan awal dalam skala terbatas), Main product revision  (perbaikan terhadap produk awal), Main field testing (uji coba utama), Operational product revision (perbaikan dan penyempurnaan dari ujicoba utama), Operational field testing (uji validasi terhadap produk operasional yg telah dihasilkan), Final product revision (perbaikan akhir terhadap produk yang dikembangkan), Dissemination implementation (menyebarluaskan produk yang dikembangkan).  Hasil penelitian pendidikan mitigasi bencana membentuk peserta didik sadar dan siap siaga menghadapi bencana dengan sikap (tahu mengapa), pengetahuan (tahu apa) dan keterampilan (tahu bagaimana). Pendidikan mitigasi bencana mampu meningkatkan kemampuan menghadapi ancaman bencana dalam kategori sedang.
Efektivitas Model Project Based Learning Terintegrasi Etno-Stem Dalam Peningkatan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika A, Syahrial
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i4.622

Abstract

Revolusi industry 4.0 menuntut tranformasi dalam bidang pendidikan untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan yang berbasis teknologi. Sikap ilmiah menjadi ciri kompetensi seorang siswa dalam mempelajari sains khususnya fisika, sehingga sikap ilmiah sangat penting untuk diperhatikan guru dalam pembelajaran fisika di sekolah. Pesatnya perkembangan teknologi memunculkan kekhawatiran terhadap budaya sekitar akan terlupakan. Sains dan teknologi diharapkan dapat berjalan beriringan dengan budaya sekitar (Etno-STEM) yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sehingga tidak akan berpusat pada teknologi semata. Pembelajaran fisika dengan menerapkan model PjBL dengan integrasi Etno-STEM diharapkan dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Tekhnik pengumpulan data dengan lembar observasi dan penyebaran kuesioner berupa angket sikap ilmiah dari 6 (enam) indikator yaitu sikap ingin tahu,berpikir kritis, sikap kreativitas, sikap ketekunan,dan sikap berfikiran terbuka serta kerjasama. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan sampel jenuh sebanyak 37 responden. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dari hasil uji hipotesis uji t (independent t-test) dan uji N-Gain. Hasil N-Gain menunjukkan nilai 0,62 dengan kriteria sedang dan uji-t menunjukkan nilai sign. < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model PjBL terintegrasi Etno-STEM dapat meningkatkan sikap imiah siswa secara signifikan. Hasil analisis yang dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa pembelajaran fisika dengan penerapan model PjBL terintegrasi Etno-STEM melatih sikap ilmiah dengan baik.
Impact of Impulse and Impact Force: An Innovative Approach to Teaching Momentum in Physics Taufik, Muhammad; A, Syahrial
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i4.625

Abstract

Momentum is a fundamental concept in physics that is pivotal for understanding the motion and behavior of objects. However, its abstract nature often makes it challenging for students to grasp. This study investigates an innovative teaching approach that incorporates impulse and impact force as tools to enhance students' comprehension of momentum. Drawing from the pedagogical philosophy of Prof. Yohannes Surya, who emphasizes practical application and interactive learning, we implemented a set of interactive demonstrations and problem-solving exercises to teach the concepts of impulse and impact force. This study was conducted in the Basic Physics course for the Biology Education Program at Mataram University. The results indicate that emphasizing impulse and impact force improves student understanding, enhances engagement, and bridges the gap between theory and real-world applications in physics education. The findings support the integration of hands-on activities and experiential learning as effective pedagogical strategies in teaching classical mechanics
Analisis Pembelajaran Fisika Terintegrasi Steam Untuk Melatih Keterampilan Abad 21 Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Implementasi Kurikulum Merdeka: A Review A, Syahrial
Journal of Classroom Action Research Vol. 6 No. 4 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v6i4.5932

Abstract

Capaian pembelajaran yang diharapkan dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM) pada pembelajaran fisika terdiri dari elemen pemahaman dan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains siswa sangat penting untuk dilatih karena penerapan kurikulum merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek. Adapun indikator keterampilan proses sains yaitu mengamati, memprediksi, merencanakan penyelidikan, menganalisis, mencipta, dan mengkomunikasikan. Salah satu aspek penting yang harus dilatih pada siswa yang akan menjadi generasi penerus yang dapat berpartisipasi aktif dalam masyarakat global adalah keterampilan abad 21. Pendekatan STEAM dapat menjadi inovasi dalam pembelajaran fisika yang dapat melatih dan meningkatkan keterampilan proses sains dan keterampilan abad 21. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan abad 21 dan keterampilan proses sains siswa ditinjau dari pembelajaran fisika yang dengan pendekatan/terintegrasi STEAM. Jenis penelitian ini yaitu penilaian kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data yaitu tinjauan pustaka. Sumber literatur didapatkan dari jurnal-jurnal terakreditasi dari Google Scholar. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini disimpulkan pembelajaran fisika dengan pendekatan STEAM dapat meningkatkan serta melatih keterampilan abad 21 dan keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains yang meningkat dapat melatih kemampuan berpikir kritis, berpikir logis, dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi perkembangan zaman pada abad 21.
Sosialisasi Program Pencegahan Perundungan (Roots) Bagi Siswa SMPN 1 Terara: Indonesia Busyairi, Ahmad; Harjono, Ahmad; A, Syahrial; Zuhdi, Muhammad; Makhrus, Muh; Jaswadi, Jaswadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 6 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmsi.v6i2.433

Abstract

Salah satu masalah serius yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah meningkatnya kasus perundungan atau bullying. Data pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 87 kasus perundungan yang terjadi di sekolah. Angka-angka ini merupakan jumlah kasus perundungan yang terlapor dan berhasil didata oleh KPAI. Diyakini, jauh lebih banyak lagi kasus real yang terjadi di sekolah. Oleh karena itu, perlu penjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk menekan angka kasus perundungan yang terjadi di sekolah. Salah satu program pemerintan terkait dengan pencegahan kasus perundungan di lingkungan sekolah yang melibatkan keterlibatan siswa dalam pengimpelementasiannya yaitu program Roots. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi program Roots bagi siswa di SMPN 1 Terara Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini dilakukan pada hari rabu, 31 Januari 2024 dan diikuti oleh 32 siswa yang merupakan pengurus osis di SMPN 1 Terara. Kegiatan sosialisasi secara umum dilakukan dalam 4 (empat) tahapan yaitu; (1) pemilihan siswa sebagai agen perubahan, (2) penyampaian materi, (3) pelatihan membuat materi kampanye, dan (4) membentuk struktur organisasi. Seluruh kegiatan berjalan dengan baik. Sebanyak 100% peserta menyatakan bahwa mereka siap melakukan pencegakan perundungan di sekolah.
Analisis Hasil Sosialisasi Bahaya Perundungan dan Pencegahannya di SMA Negeri 1 Terare Kabupaten Lombok Tengah Wahyudi, Wahyudi; Doyan, Aris; Nyoman Sri Putu Verawati, Ni; ‘Ardhuha, Jannatin; Gunada, I Wayan; A, Syahrial
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia (Indonesian Journal Of Science Community Services) Vol. 7 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmsi.v7i1.1155

Abstract

Perundungan merupakan masalah serius di lingkungan sekolah yang dapat berdampak negatif pada siswa. Program sosialisasi merupakan salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui hasil program sosialisasi bahaya perundungan dan pencegahannya di SMA Negeri 1 Terare. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode ceramah dan diskusi, dengan pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan wawancara. Hasil sosialisasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terkait perundungan setelah mengikuti sosialisasi. Namun, terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan program, seperti kurangnya partisipasi aktif dari beberapa siswa. Disimpulkan bahwa program sosialisasi dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang perundungan. Program sosialisasi ini direkomendasikan sebagai salah satu upaya pencegahan perundungan di sekolah