Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Menyingkap Tren Pemetaan Pendidikan Inklusif SMA di Dunia Melalui Analisis Bibliometrik Tahun 2019 Hingga 2023 Saputra, Amri; Bin Suparti, Shukri; Hamizah binti Mohamad Latip, Nurul
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 7 No. 2 (2025): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v7i2.354

Abstract

Kurangnya pemetaan sistematis terhadap pendidikan inklusif di tingkat SMA menghambat pemahaman tren, kolaborasi, dan strategi implementasi yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis lebih dalam penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu “Tren Pemetaan Pendidikan Inklusif di Sekolah Menengah Atas: Tinjauan Bibliometrik 2019 hingga 2023” oleh Amri, tren terkini dalam pemetaan pendidikan inklusif di Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui pendekatan analisis bibliometrik. Dengan metode Systematic Literature Review (SLR), menggunakan data publikasi ilmiah dari database Publish or Perish yang terindeks scopus, penelitian ini mengeksplorasi perkembangan topik, penulis yang berpengaruh, tren  publikasi  utama  yang muncul  dalam  bidang  Pendidikan  Inklusif  untuk  tingkat  Sekolah  Menengah  Atas  dalam kurun  waktu  tahun 2019 hingga 2023, perspektif temporal yang menyoroti bagaimana diskusi kata kunci dari tahun tersebut, mengetahui dan mengeksplor trend lima artikel teratas pendidikan inklusif di Pendidikan SMA dalam 5 tahun terakhir  selama    periode    yang    diteliti dan penggunaan teknologi dalam mendukung pendidikan inklusif dan jaringan kolaborasi dalam bidang pendidikan inklusif SMA. Penenlitian ini menggunakan Metode analisis bibilometrik. Teknik analisis bibliometrik yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pengumpulan data publikasi dari database terindeks Scopus melalui aplikasi Publish or Perish, kemudian dianalisis menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) untuk mengidentifikasi tren topik, penulis berpengaruh, kata kunci utama, dan pola kolaborasi dalam penelitian pendidikan inklusif di tingkat SMA. Hasil analisis bibliometrik mengungkapkan tren penelitian yang berkembang, termasuk fokus pada strategi implementasi, evaluasi program, dan penggunaan teknologi dalam mendukung pendidikan inklusif. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi para peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan dalam memahami arah perkembangan pendidikan inklusif di tingkat SMA dan mengidentifikasi peluang untuk penelitian dan praktik di masa depan, terutama di wilayah yang kurang terwakili.
Literasi al-Qur’an di Era Digital: Analisis Bibliometrik dan Kajian Tren Penelitian di Indonesia 2018-2024 Saputra, Amri; Maesaroh, Maesaroh; Al-Kahfi, Muhammad Farij; Solikhin, Havid Nur; Ratnasari, Dwi; Alim, Ansorul
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): Takuana (October-December)
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v4i3.168

Abstract

This study aims to analyze the development of scientific literature on Qur’anic literacy in the digital era in Indonesia during the period 2018–2024 using a bibliometric approach. A total of 16 scientific documents were retrieved from the Scopus database and analyzed using RStudio with the Bibliometrix package and the Biblioshiny interface. The results reveal that research on digital Qur’anic literacy in Indonesia has shown an increasing trend, although the number of publications remains limited. The dominant topics include Islamic education, the use of digital media in Qur’anic learning, and the dynamics of Islam in Indonesian society. Moreover, the level of collaboration among authors and institutions is largely national, with limited international contributions. These findings suggest that Qur’anic literacy in the digital era is not merely an adaptation to technological advancement but also a form of recontextualization of Islamic values within the modern digital environment. This study provides a foundational perspective for developing technology-based Qur’anic education models that maintain the authenticity of Islamic teachings while remaining relevant to the needs of the digital generation.
OPTIMALISASI PERAN VOLUNTEER DALAM PEMBERDAYAAN DIFABEL: STUDI KASUS DI YAYASAN SAHABAT DIFABEL LAMPUNG (SADILA) Saputra, Amri; Rahmadinny, Syifa
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2400

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis model pemberdayaan difabel yang diterapkan oleh Yayasan Sadila (Sahabat Difabel Lampung) dan mengeksplorasi kontribusi serta peran konkret volunteer dalam mendukung program-program yayasan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, wawancara mendalam dengan pengelola, difabel penerima manfaat, dan volunteer lain, serta observasi partisipatif, penelitian ini berupaya memahami secara komprehensif bagaimana Yayasan Sadila menciptakan lingkungan inklusif dan meningkatkan kemandirian difabel melalui program-programnya. Temuan diharapkan dapat memberikan gambaran tentang efektivitas kolaborasi antara organisasi nirlaba dan individu, serta menawarkan rekomendasi untuk pengembangan program pemberdayaan difabel di masa depan.
Trends and Developments in Gamification for Science Education: A Bibliometric Review from 2019 to 2023 Saputra, Amri; Hijriyah, Umi; Romlah, Listiyani Siti; Susanti, Agus; Sunarto; Shabira, Qonita
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 1 (2025): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i1.10169

Abstract

This study aims to identify and analyze research trends in gamification focusing on science education and explore opportunities for further development. Using the Systematic Literature Review (SLR) method, a total of 126 relevant publications were identified from the Publish or Perish database indexed by Scopus, with 43 documents from the 2019–2023 period selected and analyzed based on inclusion criteria. These criteria include articles discussing gamification in science education, English-language articles, open-access publications, and Scopus-indexed articles. The literature review process followed PRISMA guidelines to ensure the quality of results, and data were analyzed using bibliometric methods with the assistance of VOSviewer 1.6.20 software. The results indicate significant fluctuations in the number of publications and citations year by year, reflecting the dynamics of research activity. Most publications originate from Spain, the United States, and Malaysia, with quantitative methods being the most widely used approach (51%). The main themes explored include student engagement, motivation, and conceptual understanding, particularly in STEM subjects. Collaborative networks highlight the importance of diverse perspectives in advancing gamification research. Density analysis reveals that the long-term impact and scalability of gamification in educational science still hold substantial potential for exploration. Therefore, further studies are urgently needed to optimize the role of gamification and maximize its benefits in the learning process.
Epistemologi Fungsional C.A. van Peursen: Rekonstruksi Makna Ilmu di Tengah Krisis Objektivitas Modern Saputra, Amri; Holifa Balkis, Lutfiah; Nurhamidah, Winda Islamitha; Sa'adah, Rofiatus; Alim, Ansorul; Usman
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): Takuana (October-December)
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v4i3.187

Abstract

The crisis of objectivity in modern science reveals a profound epistemological problem in which scientific rationality becomes detached from ethical and human dimensions. Science, which was originally intended to liberate humanity, has often turned into a technocratic instrument that alienates it. This article aims to reconstruct the meaning of science through the perspective of C.A. van Peursen’s functional epistemology as a philosophical response to the modern crisis of objectivity. The study employs a qualitative approach using a philosophical-hermeneutic analysis to interpret Van Peursen’s ideas within the broader context of culture and contemporary knowledge dynamics. Data were collected from Van Peursen’s primary works and relevant secondary sources, then analyzed through three stages: descriptive-conceptual mapping, critical analysis, and philosophical reconstruction. The findings indicate that Van Peursen’s functional epistemology positions science as a dynamic and value-laden cultural strategy rather than a value-free system. Science is not merely a tool for empirical verification but also a means of restoring human meaning and moral purpose. The study contributes to developing a more humanistic, dialogical, and context-sensitive philosophy of science that integrates scientific rationality, local wisdom, and ethical responsibility within the Indonesian intellectual landscape.
Internalisasi Living Hadis tentang Pelaksanaan Shalat pada Waktunya dalam Kehidupan Religius Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Agama Islam Alim, Ansorul; Saputra, Amri; Ricardo, David; Marhumah
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): Takuana (October-December)
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v4i3.189

Abstract

This study analyzes the internalization, interpretation, and practice of the Living Hadith “Afdhalul a’māl aṣ-ṣalāh fī waqtihā” (performing prayer on time) among postgraduate students of Islamic Religious Education (PAI) at UIN Sunan Kalijaga, and identifies the influencing factors. Using a qualitative approach with a Living Hadith design, data were collected through interviews, observation, and documentation, then analyzed using the Miles and Huberman model. The hadith is understood not merely as ritual duty but as a moral value of discipline and time management, shaping a religious habitus. This appears in practices such as pausing classes for prayer, scheduling studies around prayer times, and using prayer for emotional regulation. Yet, gaps persist between ideals and practice due to overlapping schedules and cultural tendencies to delay prayer. The study concludes that the vitality of Living Hadith depends on both individual awareness and institutional support aligning academic systems with spiritual values.
Living Hadis tentang Adab terhadap Guru di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Internalisasi Nilai dan Tantangan Modernitas Ricardo, David; Saputra, Amri; Amin, Khairul; Alim, Ansorul; Faqih Sihono, Ridwan; Marhumah
Takuana: Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): Takuana (October-December)
Publisher : MAN 4 Kota Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56113/takuana.v4i3.192

Abstract

The hadith on respect toward teachers occupies a vital role in Islamic education, emphasizing that proper adab is the key to the blessing of knowledge. This study aims to examine how the hadith on teacher respect is understood and practiced within the academic culture of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Using a qualitative approach within the living hadith framework and a phenomenological perspective, data were collected through observation, interviews, and documentation involving lecturers and students. Thematic analysis shows that the hadith is internalized as moral and spiritual ethics forming an academic habitus characterized by politeness, reverence, and moral exemplarity. The local ngajeni culture strengthens this process, aligning with Islamic ethical teachings. However, digital modernity presents egalitarian challenges that tend to weaken traditional respect. The study recommends revitalizing adab education through leadership, policy, and curriculum integration in Islamic higher education.
Geisteswissenschaften sebagai Landasan Epistemologi: Konsep Erlebnis dan Verstehen dalam Pemikiran Wilhelm Dilthey Alim, Ansorul; Saputra, Amri; Usman
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v11i1.4594

Abstract

This research reconstructs Wilhelm Dilthey's epistemology in distinguishing Geisteswissenschaften from the dominance of positivism, examining its relevance to contemporary Big Data hegemony. The study aims to validate Verstehen as an autonomous scientific method without mimicking natural science causality. Through qualitative philosophical hermeneutics, it analyzes the dialectical relationship between Erlebnis, Ausdruck, and Verstehen. Findings indicate: (1) Human sciences' validity is grounded in temporal-qualitative Erlebnis; (2) Knowledge objectivity is attained through analyzing Ausdruck or "Objectified Spirit," rather than psychological introspection; and (3) Verstehen constitutes a rigorous cognitive procedure operating through the Hermeneutic Circle logic. The study concludes that Dilthey's epistemology serves as a corrective critique against "Dataism," asserting that human meaning complexity cannot be fully reduced to mere computational algorithms.
Modernisasi Pendidikan Agama Islam dalam Perspektif John Dewey Nur Solikhin, Havid; Saputra, Amri; Aditya, Fardan; Farij Al-Kahfi , Muhammad; Usman
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 11 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v11i2.4585

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi pemikiran instrumentalisme John Dewey sebagai dasar modernisasi Pendidikan Agama Islam melalui pendekatan pedagogis yang tetap selaras dengan epistemologi wahyu. Dengan menggunakan metode studi literatur dan analisis filosofis, penelitian ini mengeksplorasi konsep pengalaman, inquiry, dan demokrasi pendidikan dalam pemikiran Dewey serta memetakan ketegangan epistemologisnya dengan konsep kebenaran dalam Islam. Hasil analisis menunjukkan bahwa gagasan Dewey dapat memberikan kontribusi signifikan apabila diadaptasi secara metodologis, khususnya dalam pembentukan pola pembelajaran yang partisipatif, reflektif, dan kontekstual. Temuan penelitian juga menegaskan bahwa pengalaman dapat berfungsi sebagai media internalisasi nilai tanpa diposisikan sebagai sumber kebenaran, sementara inquiry dapat dimanfaatkan sebagai strategi untuk memahami relevansi ajaran Islam dalam kehidupan sosial. Penelitian ini menawarkan model sintesis pedagogis yang menempatkan pengalaman, inquiry, dan demokrasi kelas sebagai fondasi modernisasi PAI yang humanistik dan adaptif tanpa mengurangi otoritas wahyu sebagai pemandu nilai. Kesimpulan ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis bagi pengembangan pembelajaran agama yang lebih relevan dengan tuntutan era modern serta membuka peluang penelitian lanjutan pada implementasi model ini dalam konteks pendidikan Islam.