Empty nest syndrome merupakan kondisi psikologis seperti kesepian, kehilangan identitas dan penurunan motivasi hidup yang sering dialami oleh orang tua khususnya kelompok usia madya ketika anak-anak mereka meninggalkan rumah untuk mengejar pendidikan, karier atau membangun keluarga sendiri. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan psikoedukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya kelompok usia madya tentang empty nest syndrome serta memberikan strategi pencegahan dan penanganan yang efektif. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi kegiatan produktif. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta tentang empty nest syndrome dan kemampuan mereka untuk menghadapi fase empty nest dengan lebih baik. Hasil kegiatan ini disimpulkan bahwa psikoedukasi merupakan intervensi yang efektif untuk mencegah empty nest syndrome dan meningkatkan kesejahteraan psikologis kelompok usia madya.