Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis Android untuk mempelajari Bahasa Isyarat Hijaiyah, yang dirancang khusus bagi disabilitas tunarungu. Aplikasi ini digunakan dalam program kelas Iqro yang dimiliki oleh Gerkatin Surakarta, memungkinkan pengguna mempelajari huruf hijaiyah menggunakan bahasa isyarat dalam konteks bacaan Iqro dan Al-Qur'an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE, yang terdiri dari lima tahap: Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi Bahasa Isyarat Hijaiyah berhasil dikembangkan dan diuji melalui metode Black Box, dengan semua fitur, termasuk alfabet bisindo, huruf hijaiyah, dan praktik Iqro, berhasil diuji. Berdasarkan hasil survei terhadap pengajar dan murid yang melibatkan lima indikator penilaian, aplikasi ini memperoleh skor 96% dari pengajar dan 93% dari murid, dengan keduanya mendapat penilaian "sangat baik." Simpulan, aplikasi ini memfasilitasi pembelajaran interaktif yang efektif bagi pengguna tunarungu, mendukung proses belajar huruf hijaiyah dan Iqro dengan mudah melalui perangkat Android. Penelitian ini juga merekomendasikan pengembangan fitur tambahan, seperti kuis dan panduan, serta publikasi aplikasi di Google Play Store untuk jangkauan yang lebih luas. Kata Kunci: Tunarungu, Gerkatin, Aplikasi Android, ADDIE Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis Android untuk mempelajari Bahasa Isyarat Hijaiyah, yang dirancang khusus bagi disabilitas tunarungu. Aplikasi ini digunakan dalam program kelas Iqro yang dimiliki oleh Gerkatin Surakarta, memungkinkan pengguna mempelajari huruf hijaiyah menggunakan bahasa isyarat dalam konteks bacaan Iqro dan Al-Qur'an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE, yang terdiri dari lima tahap: Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi Bahasa Isyarat Hijaiyah berhasil dikembangkan dan diuji melalui metode Black Box, dengan semua fitur, termasuk alfabet bisindo, huruf hijaiyah, dan praktik Iqro, berhasil diuji. Berdasarkan hasil survei terhadap pengajar dan murid yang melibatkan lima indikator penilaian, aplikasi ini memperoleh skor 96% dari pengajar dan 93% dari murid, dengan keduanya mendapat penilaian "sangat baik." Simpulan, aplikasi ini memfasilitasi pembelajaran interaktif yang efektif bagi pengguna tunarungu, mendukung proses belajar huruf hijaiyah dan Iqro dengan mudah melalui perangkat Android. Penelitian ini juga merekomendasikan pengembangan fitur tambahan, seperti kuis dan panduan, serta publikasi aplikasi di Google Play Store untuk jangkauan yang lebih luas. Kata Kunci: Tunarungu, Gerkatin, Aplikasi Android, ADDIE