Fenomena cyberbullying terhadap pemimpin di Indonesia, sering terjadi dalam bentuk penyebaran meme, penggunaan diksi kasar, hingga serangan terhadap data pribadi oleh netizen. Dalam konteks Nahdlatul Ulama, kritik para ulama terhadap pemimpin disampaikan melalui komunikasi vertikal yang elegan melalui syair. Penelitian ini mengeksplorasi kritik K.H. Afifudin Muhajir dan K.H. Zulfa Mustofa terhadap para pemimpin Nahdlatul Ulama melalui syair yang digubah. Penelitian ini menggunakan pandangan dunia transformative dengan metode kualitatif. Rancangan penelitian yang digunakan adalah naratif-pustaka. Penjaringan data dilakukan dengan teknik simak catat. Adapun analisis data dilakukan dengan pendekatan deksriptif-interpretatif dengan teori Ilmu Arudh, Semiotika Roland Barthes, dan Etika Kritik dalam Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syair KH. Afifudin Muhajir menggunakan Baḥr Kāmil. Pada aspek arūd, terdapat wazan sahih pada lima bait dan zihāf izmār pada lima bait. Pada aspek darab, terdapat wazan sahih pada satu bait, zihāf izmār pada delapan bait, dan al-waqas pada satu bait. Adapun pada aspek hasywun, terdapat wazan sahih pada sembilan bait, zihaf mufrad izmar pada 10 bait dan waqas satu bait, serta zihaf murakkab berupa khazal pada dua bait. Adapun syair KH. Zulfa Mustofa menggunakan Baḥr Basīṭ. Pada aspek arud, terdapat wazan khabn/makhbun di seluruh bait. Pada aspek darab terdapat wazan sahih pada satu bait dan makhbun pada tiga bait. Adapun pada aspek hasywun, terdapat wazan tay dan tazyil masing-masing terdapat pada satu bait yang tidak lazim. Dalam dua syair yang digubah oleh dua tokoh tersebut, kritik untuk pemimpin disampaikan melalui doa yang estetis. Kedua syair merefleksikan peran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai penjaga nilai moral bangsa dengan pendekatan harmonis antara agama dan negara, sekaligus memberikan teladan pendidikan etika Islami melalui perpaduan nilai nasiha dan amar ma’ruf nahi munkar. Ulama melalui syair ini menegaskan perannya sebagai penjaga tradisi Islam yang relevan dan adaptif, menginspirasi pemimpin untuk berintegritas, amanah, dan bertanggung jawab.