Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KESEPADANAN DAN STRATEGI PENERJEMAHAN SAPAAN DAN HONORIFIK PADA CERITA RAKYAT MADURA Ilma Yullinda Rahmah; First Name Unknown Zamzani
Linguistik Indonesia Vol. 40 No. 1 (2022): Linguistik Indonesia
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/li.v40i1.176

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengobservasi kesepadanan dan strategi penerjemahan dari bentuk sapaan dan honorifik yang terdapat dalam cerita-cerita rakyat digital Madura. Analisis difokuskan pada tiga cerita rakyat Madura berjudul Rato Islam Onggu’, Ke’ Lesap, dan Radhin Saghârâ dimana video cerita tersebut memberikan tiga subtitle yang berbeda, yaitu Bahasa Madura sebagai bahasa sumber dan subtitle dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Kedua subtitle ini dianalisis secara kualitatif terkait kesepadanan semantik dan pragmatik berdasarkan teori Baker serta terkait strategi penerjemahan berdasarkan kombinasi beberapa teori. Data dalam analisis ini yaitu unit bahasa, yaitu kata atau frasa yang mengandung bentuk sapaan dan honorifik. Berdasarkan hasil temuan, terdapat 94 data bentuk sapaan dan honorifik yang didominasi oleh bentuk sapaan pronomina persona dengan sistem honorifik relasional. Hampir keseluruhan data telah diterjemahkan dengan kesepadanan penuh baik secara semantik maupun pragmatik. Adapun terkait strategi penerjemahan, kedua penerjemah bahasa sasaran lebih dominan menerapkan penerjemahan literal dalam mentransfer bentuk sapaan dan honorifik baik dari Bahasa Madura ke Bahasa Inggris ataupun Bahasa Madura ke Bahasa Indonesia.Kata kunci: sapaan dan honorifik, kesepadanan semantik, kesepadanan pragmatik, strategi penerjemahan, cerita rakyat MaduraAbstractThis study aims to observe the translation equivalence and strategies of the greeting and honorific forms contained in Madurese digital folktales. The analysis is focused on three Madurese folktales entitled Rato Islam Onggu’, Ke’ Lesap, and Radhin Saghârâ in which the videos provides three different subtitles, namely Madurese as the source language and English and Indonesian subtitle. These subtitles are analyzed qualitatively related to semantic and pragmatic equivalence based on Baker's theory and translation strategies based on a combination of several theories. The data consist of lingual units, either words or phrases that contain greeting and honorific forms. Based on the findings, there are 94 data of greetings and honorifics which are dominated by the use of personal pronouns classified as the relational honorific system. Most of data have been transferred by applying the full equivalence both semantically and pragmatically. As for the translation strategies, both translators of target languages dominantly apply the literal translation in transferring those greeting and honorific forms, either from Madurese to English or Madurese to Indonesian.  Keywords: greeting and honorifics, semantic equivalence, pragmatic equivalence, translation strategies, Madura folktales
Phrasal Verbs Translation in Lore Olympus Webtoon Digital Comic Purba, Feby Febriyani; Yuliah, Siti; Rahmah, Ilma Yullinda; Arnoi, Khoirun Nisaa
Jurnal Bahasa Inggris Terapan Vol. 11 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Jurusan Bahasa Inggris - Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/jbit.v11i1.6492

Abstract

This present study aims to observe: (1) the translation strategies used to translate phrasal verbs from English into the Indonesian language based on Baker’s theory; and (2) the translation assessment of phrasal verbs focusing on the accuracy and acceptability aspect based on Nababan’s parameter. This study is classified as a descriptive qualitative because the data consists of a lingual unit, specifically phrasal verbs. The analysis is also supported by simple calculations to determine the frequency and percentage of each translation strategy and its accuracy and acceptability. The data source is a Line Webtoon digital comic entitled Lore Olympus which analyzes the English and Indonesian phrasal verbs translation. The results show as follows: (1) there are only three translation strategies used, namely paraphrasing (95%), omitting the entire idiom (3.3%), and omitting a play on idiom (1.7%). (2) The translation of phrasal verbs is mostly considered accurate (93.3%) and fully acceptable (100%). Based on the findings, it implies that the translator of a digital comic Lore Olympus should prioritize paraphrasing strategies to maintain accuracy and acceptability when translating phrasal verbs from English into Indonesian.
Pembuatan Buku Saku Dwibahasa Komunikasi Bisnis Dasar untuk UMKM Desa Cigugurgirang, Kabupaten Bandung Barat Sulyaningsih, Iis; Dewiyanti, Sri; Sugiharti, Esti; Febryanto, Mohammad; Firdhani, Anggi Rizky; Purinanda, Faza Hannan; Rahmah, Ilma Yullinda; Arnoi, Khoirun Nisaa'; Ridhawati, Listya Arum; Komarawan, Yulizar
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.1088

Abstract

Di Desa Cigugurgirang, Kecamatan Parongpong, beragam kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berperan besar terhadap peningkatan perekonomian hingga kesejahteraan masyarakat. Banyak pelaku UMKM yang menghasilkan produk hingga melakukan kegiatan pemasaran melalui jaringan digital antara lain media sosial dan marketplace, meskipun terkendala pada penguasaan bahasa asing, khususnya berbahasa Inggris. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan PkM ini adalah membuat buku saku panduan praktis yang mudah dipahami, kontekstual, dan aplikatif yang dapat digunakan langsung oleh pelaku UMKM dalam berbagai situasi komunikasi bisnis sehari-hari untuk membantu mereka dalam memasarkan produknya. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini terdiri atas tiga tahapan utama: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap tahapan dilakukan secara sistematis untuk memastikan bahwa program berjalan dengan baik dan memiliki dampak yang berkelanjutan. Hasil dari kegiatan PkM ini adalah buku saku dwibahasa Komunikasi Bisnis Dasar yang terdiri atas 8 bab: memperkenalkan diri, memperkenalkan produk, mendeskripsikan produk, menjelaskan cara bayar, menjelaskan cara bernegosiasi, menjelaskan tentang pengiriman produk, dan tips dan strategi berkomunikasi.