Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENERAPAN METODE PIVOTAL RESPONSE TREATMENT BERBANTUAN PICTURE CUED TERHADAP KEMAMPUAN TOILETING ANAK SPEKTRUM AUTIS OKTA MAYASARI, TRI; ARDIANINGSIH, FEBRITA
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 11, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hambatan anak spektrum autis dalam toileting khususnya dalam buang air kecil yang disebabkan hambatan komunikasi, interaksi sosial dan perilaku. Tujuan Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh metode pivotal response treatment berbantuan picture-cued terhadap kemampuan toileting anak spektrum autis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian single subject research dan rancangan penelitian A1-B-A2. Subjek penelitian merupakan anak perempuan dengan spektrum autis usia 5 ahun di TK Puri Mutiara Bunda Sidoarjo. Teknik pengumpulan data berupa observasi. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik garis. Komponen yang dianalisis yaitu analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pivotal response treatment berbantuan picture-cued efektif terhadap peningkatan kemampuan toileting anak spektrum autis. Hal tersebut dapat ditujukkan dari hasil fase baseline 1 dibandingkan dengan fase baseline 2, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan toileting subjek setelah diberikan intervensi. Kata Kunci: Pivotal Response Treatment, toileting, autis
METODE APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS (ABA) BERMEDIA QUIET BOOK TERHADAP KEMAMPUAN DAILY LIVING SKILLS (DLS) ANAK AUTIS NUR WIDYAWATI, HILDA; ARDIANINGSIH, FEBRITA
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 11, No 3 (2019)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Kemampuan daily living skills (DLS) pada anak autis masih kurang dalam aspek memasang dasi, mengancingkan baju, menresleting jaket dan celana, memasang tali maupun perekat sepatu, serta fungsi kemandirian umum lainnya, karena dalam pembelajaran metode dan media pembelajaran yang digunakan kurang menarik minat anak autis. Untuk melatih kemampuan daily living skills (DLS) dapat dengan mengalihkan perhatian anak dengan sesuatu hal yang menarik perhatian anak melalui hal-hal yang disukai oleh anak autisme sehingga dapat meningkatkan kemampuan daily living skills (DLS). Berkaitan dengan hal tersebut kemampuan daily living skills (DLS) anak autis di TK Mentrai Schoool Sidoarjo perlu dioptimalkan dengan menggunakan metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia quiet book. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia quiet book terhadap kemampuan daily living skills (DLS) anak autis di TK Mentari School Sidoarjo. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental design dengan rancangan penelitian one group pre-test dan post-test. Teknik statistik yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan wilcoxon matched pairs test. Teknik pengumpulan data berupa test dan observasi. Dalam penilitian ini, hasil penelitian menu njukkan bahwa T = 0 sama dengan nilai krisis T? (tabel) 5% ( pengujian dua sisi ) yaitu 2 berarti T ? T?, yang dapat diartikan bahwa ada pengaruh metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia quiet book terhadap kemampuan daily living skills (DLS) anak autis di TK Mentari School Sidoarjo. Kata Kunci : Metode ABA, media Quiet Book, kemampuan daily living skills (DLS), autis.
PERMAINAN SIRKUIT SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK DENGAN AUTISME KOMARISA, PRIANA; ARDIANINGSIH, FEBRITA
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan sebagai salah satu alternatif yang membantu untuk meningkatkan motorik pada anak karena terdapat tugas gerak yang menyenangkan. Salah satunya dengan menerapkan permainan sirkuit digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji strategi permainan sirkuit dalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan mengkaji kumpulan literatur terkait sebagai sumber data. Data selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif dalam memecahkan masalah. Hasil kajian diperoleh bahwa permainan sirkuit merupakan sebuah strategi yang dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Siswa menjadi aktif dalam melakukan berbagai aktivitas, lebih tertarik dalam kegiatan belajar mengajar, siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran, dan permainan sirkuit sesuai dengan karakteristik anak dengan autisme karena berbasis visual. Kata Kunci: Permainan sirkuit, keterampilan motorik kasar, anak dengan autisme
PERMAINAN SIRKUIT SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK DENGAN AUTISME KOMARISA, PRIANA; ARDIANINGSIH, FEBRITA
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan sebagai salah satu alternatif yang membantu untuk meningkatkan motorik pada anak karena terdapat tugas gerak yang menyenangkan. Salah satunya dengan menerapkan permainan sirkuit digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji strategi permainan sirkuit dalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan mengkaji kumpulan literatur terkait sebagai sumber data. Data selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif dalam memecahkan masalah. Hasil kajian diperoleh bahwa permainan sirkuit merupakan sebuah strategi yang dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Siswa menjadi aktif dalam melakukan berbagai aktivitas, lebih tertarik dalam kegiatan belajar mengajar, siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran, dan permainan sirkuit sesuai dengan karakteristik anak dengan autisme karena berbasis visual. Kata Kunci: Permainan sirkuit, keterampilan motorik kasar, anak dengan autisme
PERMAINAN SIRKUIT SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK DENGAN AUTISME KOMARISA, PRIANA; ARDIANINGSIH, FEBRITA
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permainan sebagai salah satu alternatif yang membantu untuk meningkatkan motorik pada anak karena terdapat tugas gerak yang menyenangkan. Salah satunya dengan menerapkan permainan sirkuit digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji strategi permainan sirkuit dalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan mengkaji kumpulan literatur terkait sebagai sumber data. Data selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif dalam memecahkan masalah. Hasil kajian diperoleh bahwa permainan sirkuit merupakan sebuah strategi yang dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme. Siswa menjadi aktif dalam melakukan berbagai aktivitas, lebih tertarik dalam kegiatan belajar mengajar, siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran, dan permainan sirkuit sesuai dengan karakteristik anak dengan autisme karena berbasis visual. Kata Kunci: Permainan sirkuit, keterampilan motorik kasar, anak dengan autisme
Penerapan Metode Picture Exchange Communication System (PECS) Terhadap Keterampilan Komunikasi Anak Spektrum Autisme Arfi, Qibti 'Inayatul; Ardianingsih, Febrita
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol 4, No 2
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v4n2.p126-137

Abstract

                                                            AbstrakAnak spektrum autisme merupakan salah satu individu yang memiliki hambatan keterampilan komunikasi dan membutuhkan suatu metode untuk meningkatkan keterampilan komunikasinya. Metode Picture Exchange Commununication System (PECS) merupakan salah satu best practice untuk mengembangkan keterampilan komunikasi anak spektrum autism. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan metode Picture Exchange Commununication System (PECS) terhadap keterampilan komunikasi anak spektrum autisme. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan desain berupa penelitian survei. Sampel penelitian terdiri atas 38 guru, terapis, atau orang yang berkompeten dalam pengembangan keterampilan komunikasi anak spektrum autisme di wilayah Provinsi Jawa Timur melalui penyebaran kuisioner menggunakan google form. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS, sedangkan data penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: guru dan terapis di Jawa Timur yang telah menerapkan metode PECS sebesar 79%. Sebagian besar guru dan terapis tersebut sudah menerapkan PECS fase ke-1 sampai fase ke-6 sesuai tahapanannya dan merasa PECS sesuai dengan anak spektrum autism serta dapat meningkatkan keterampilan komunikasinya. Kata Kunci: anak spektrum autisme, metode PECS, keterampilan komunikasi anak spektrum autisme.                                                                 AbstractChildren with autism spectrum are one of the individuals who have communication skills barriers and need a method to improve their communication skills. The Picture Exchange Communication System (PECS) method is one of the best practices for developing communication skills for children with autism spectrum. This study aims to describe the application of the Picture Exchange Communication System (PECS) method to the communication skills of children with autism spectrum. This type of research is quantitative descriptive with a survey research design. The research sample consisted of 38 teachers, therapists, or people who are competent in developing communication skills for autism spectrum children in East Java Province through the distribution of questionnaires using google forms. Test the validity and reliability using SPSS, while the research data were analyzed quantitatively using percentages. The results showed that: 79% of teachers and therapists in East Java had applied the PECS method. Most of the teachers and therapists have implemented PECS phase 1 to phase 6 according to their stages and feel that PECS is suitable for children on the autism spectrum and can improve their communication skills.Keywords: autism spectrum, PECS methods, communication skills of autism spectrum.
Program Intervensi Terpadu Anak Berkebutuhan Khusus: Proses Pengembangan Kurikulum Sudarto, Zaini; Rofiah, Khofidotur; Ardianingsih, Febrita; Sujarwanto, Sujarwanto
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol 3, No 1
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v3n1.p1-10

Abstract

AbstractCurriculum development for children with special needs intervention programs is important to support the implementation of effective learning and intervention program services. The more so is related to the success of the mission of the service unit for children with special needs Unesa to provide educational solutions for children with special needs in all circles.For the implementation of adequate and professional services, support is needed for the development of curriculum tools that are appropriate to the characteristics, abilities, and needs of clients. So that with the intervention program curriculum being developed, clients and families of children with special needs get optimal and best service for their children.The curriculum development program for integrated interventions for children with special needs in this study uses the 4D-Model development plan. This model was developed by S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel. The 4D development model consists of 4 main stages: (1) Define, (2) Design, (3) Develop and Disseminate.This research was conducted for 8 months, so based on the design of the development model, the research activities in the first year focused on implementing 3 stages, namely (1) definition, (2) planning / design, and (3) development.AbstrakPengembangan kurikulum program intervensi anak berkebutuhan khusus menjadi penting untuk mendukung terselenggaranya pembelajaran dan layanan program intervensi yang efektif. Lebih-lebih berkait dengan keberhasilan misi unit layanan anak berkebutuhan khusus Unesa untuk memberikan solusi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus pada semua kalangan.Untuk terselenggranya layanan yang memadai dan professional, dibutuhkan dukungan adanya pengembangan perangkat kurikulum yang sesuai dengan karakteristik, kemampuan, dan kebutuhan klien. Sehingga dengan dikembangnya kurikulum program intervensi, klien dan keluarga anak berkebutuhan khusus mendapatkan pelayanan yang optimal dan terbaik bagi anak mereka.Pengembangan kurikulum progrsm intervensi terpadu anak berkebutuhan khusus dalam peneilitian ini menggunakan rancangan pengembangan 4D-Model. Model ini dikembangkan oleh S. Thagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: (1) Define (Pembatasan), (2) Design (Perancangan), (3) Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran).Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan, sehingga berdasarkan desain model pengembangan tersebut, kegiatan penilitian pada tahun pertama difokuskan pada pelaksanaaan 3 tahapan yaitu (1) pendefinisian, (2) perencanaan/desain, dan (3) pengembangan.
Literasi Siswa Penyandang Disabilitas Rungu di Kelas Inklusif Novialassafitri, Sibi Dyah; Wijiastuti, Asri; Yuliyati, Yuliyati; Ardianingsih, Febrita; Ainin, Ima Kurrotun; Ashar, Muhammad Nurul
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol 4, No 2
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v4n2.p113-125

Abstract

                                                               Abstrak Siswa penyandang disabilitas rungu di kelas inklusif membutuhkan waktu untuk mengeksplorasi kegiatan membaca, menulis, dan berceritera sebagai upaya mengembangkan literasi dan menunjang keberhasilan mencapai hasil belajar yang optimal. Penulisan artikel bertujuan melakukan tinjauan mendalam hasil temuan terdahulu dan melakukan analisis diskriptif kajian literasi penyandang disabilitas rungu. Desain penelitian menggunakan literature review dengan analisis diskriptif. Penelusuran artikel melalui publikasi google, google cholar, research gate, ERIC dengan kata kunci literasi, inklusi dan penyandang disabilitas rungu dengan rentang tahun 2000 sampai dengan 2020 yang dapat diakses fulltext dengan format pdf. Artikel yang terkait dengan literasi siswa penyandang rungu di kelas inklusif ditemukan sejumlah 35 artikel, selanjutnya dikaji dan dianalisis. Hasil penelitian menggambarkan literasi di kelas inklusif ditentukan oleh keterampilan literasi siswa penyandang disabilitas rungu, strategi pembelajaran di kelas inklusif dan dukungan teknologi. Simpulan keterampilan literasi menjadi faktor kunci siswa penyandang disabilitas rungu berpartisipasi aktif di kelas inklusif.Kata Kunci: Siswa Penyandang Disabilitas Rungu, Kelas Inklusi, Keterampilan Literasi, Teknologi . AbstractStudent with hearing hard in inclusive classrooms need more time to explore reading, writing and storytelling activities as an effort literacy skill and support achieving optimal learning outcomes. The aim of article writing is an in-depth review of previous finding and a descriptive analysis of relevant study focus on students with hard hearing literacy skill. The research design used a literature review with descriptive analysis. Articles searching through Google, Google scholar, research gate, ERIC with the keywords literacy, inclusive and students with hard hearing ranging from 2000 to 2020 which accessed in full text in pdf format. A total of 35 articles related literacy and deafness were identified, examined and analysis. Result indicated that literacy in inclusive classroom depend on literacy skill of students with hard hearing, instruction strategies in inclusive classroom and technology support. Conclusion is literacy skill is a key factor for students with hard hearing to actively participate in inclusive classroom. Consequently to increasing the quantity and improving research quality in the field is recommended.Keywords: Students with hard of hearing, inclusive classroom, literacy skill, technology
Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada SLB di Sidoarjo Ardianingsih, Febrita; Mahmudah, Siti; Rianto, Edy
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 2, No 1 (2017): Volume 2, Nomor 1, April 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v2n1.p21-30

Abstract

AbstrakGuru adalah pelaksana langsung dari kurikulum di suatu kelas. Pencapaian implementasi kurikulum yang baik sangat bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang “Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan secara triangulasi. Teknik analisis data bersifat induktif. Hasil penelitian ini adalah: (1) Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo dilaksanakan secara bertahap, dimulai sejak tahun ajaran 2015/2016 pada kelas 1 dan 4 dan pada tahun ajaran 2016/2017 ditambah kelas 2 dan kelas 5. Implementasi pembelajaran di kelas menggunakan perpaduan antara Kurikulum 2013 Pendidikan khusus dan Kurikulum KTSP; (2) Sebagian guru Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo sudah menjalankan perannya sesuai kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dengan beberapa adaptasi dari kurikulum KTSP, mulai perencanaan pembelajaran seperti program tahunan, program semester, rincian minggu efektif, silabus, dan Rencana Pembelajaran (RPP), melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan evaluasi yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan; dan (3) Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus pada Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo, antara lain: kurang lengkapnya ketersedian buku guru dan buku siswa, prasarana juga masih banyak yang perlu dibenahi, kurang lengkapnya alat peraga pendidikan, kurangnya pemahaman guru tentang penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan  kurikulum 2013. AbstractTeacher is an implementator of Curriculum in a class. Good achievement of curriculum’s implementation depends on the teacher’s capability. Therefore, this research performed “The Role of Special Teachers in Implementation of Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus at Special School in Sidoarjo”. The research was qualitative descriptive study. The Techniques of collecting data were observation, interview and documentation. The data validity use triangulation. Data analysis was inductive. Results are: (1) Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus at special school in Sidoarjo is implemented gradually, starting from the academic year of 2015/2016 on Grades 1 and 4 and at academic year 2016/2017 was added Grades 2 and 5. Implementation of the curriculum in the classroom at special school is an assimilation between Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus and Kurikulum KTSP; (2) Some special teachers in Sidoarjo are already running their role corresponding to Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus with some adaptations from Kurikulum KTSP, including Planning Learning as Annual Program, Semester Program, effective weeks list, syllabus, and Lesson Plan (RPP), implementing learning with scientific approach, and Evaluation which covers Attitude, knowledge, and skills aspects; And (3) The obstacle in implementation of Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus at Special School in Sidoarjo, including: the lack of Teacher's books and student’s books, infrastructure, learning tools, and teacher’s understanding on learning tools based on Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.Keywords: The Role of Special Teachers, Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus, Special School
Critical Analysis of the Inclusive Education Implementation in the Concept of Freedom of the Soul and Zona Proximal Development Wijiastuti, Asri; Masitoh, Siti; Ainin, Ima Kurrotun; Ardianingsih, Febrita
JPI (Jurnal Pendidikan Inklusi) Vol 3, No 2
Publisher : Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/inklusi.v3n2.p62-71

Abstract

AbstractKi Hadjar Dewantara laid the foundation of education in Indonesia through his thoughts related to the nature of children in 1913-1919. On the other hand Lev Vygotsky (1896-1934) stated a theory that children are able to learn with the help of competent people. Both theories illustrate that the implementation of education will provide freedom and happiness for children in learning to learn by understanding children naturally and as they are. Research that has been done using ethnographic design aims to dissect and trace Ki Hadjar Dewantara's thoughts and Vygotsky's theory in the implementation of inclusive education. Data collection is done through documentation studies, guided group discussions, and questionnaires. The results of the analysis of the position of Vygotsky's theory in the implementation of inclusive education in the concept of the Zone of Proximal Development are focused on how children construct knowledge according to their culture and ways. The ZPD concept which focuses on cognitive theory emerged around 1993 which in Indonesia itself had been developed by Ki Hadjar Dewantara in 1913-1919 the emphasis was on teaching according to the nature of the child. Ki Hadjar's philosophy is heavily influenced by Maria Montessori's thoughts which emphasize the value of children's independent activities and the importance of children's growth as individuals. In 1952 Ki Hadjar Dewantara created a "system among" approach that put forward “Freedom of the Soul”. The system that supports the child's natural nature in order to develop inner and outer life according to his own nature. Knowledge and intelligence are only tools, the fruit is the maturity of the soul that can realize life and livelihood in an orderly, holy, and useful for others. The concepts of “Freedom of the Soul” and ZPD, are aligned in the cognitive view and efforts of children in obtaining the concept of knowledge in the implementation of education in the classroom. AbstrakKi Hadjar Dewantara meletakkan dasar pendidikan di Indonesia melalui pemikirannya terkait dengan sifat anak-anak pada tahun 1913-1919. Di sisi lain, Lev Vygotsky (1896-1934) menyatakan teori bahwa anak-anak dapat belajar dengan bantuan orang yang kompeten. Kedua teori tersebut menggambarkan bahwa implementasi pendidikan akan memberikan kebebasan dan kebahagiaan bagi anak dalam belajar belajar dengan memahami anak secara alami dan sebagaimana adanya. Penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan desain etnografi bertujuan untuk membedah dan melacak pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan teori Vygotsky dalam implementasi pendidikan inklusif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, diskusi kelompok terpimpin, dan kuesioner. Hasil analisis posisi teori Vygotsky dalam penerapan pendidikan inklusif dalam konsep Zona Pengembangan Proksimal difokuskan pada bagaimana anak-anak membangun pengetahuan sesuai dengan budaya dan cara mereka. Konsep ZPD yang berfokus pada teori kognitif muncul sekitar tahun 1993 yang di Indonesia sendiri telah dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tahun 1913-1919 penekanannya adalah pada pengajaran sesuai dengan sifat anak. Filosofi Ki Hadjar sangat dipengaruhi oleh pemikiran Maria Montessori yang menekankan nilai kegiatan mandiri anak-anak dan pentingnya pertumbuhan anak sebagai individu. Pada tahun 1952 Ki Hadjar Dewantara menciptakan pendekatan "sistem di antara" yang mengedepankan "Kebebasan Jiwa". Sistem yang mendukung sifat alami anak untuk mengembangkan kehidupan dalam dan luar sesuai dengan sifatnya sendiri. Pengetahuan dan kecerdasan hanyalah alat, buah adalah kematangan jiwa yang bisa mewujudkan kehidupan dan mata pencaharian secara tertib, suci, dan bermanfaat bagi orang lain. Konsep "Kebebasan Jiwa" dan ZPD, diselaraskan dalam pandangan kognitif dan upaya anak-anak dalam memperoleh konsep pengetahuan dalam implementasi pendidikan di kelas.Â