Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAKS MENGKUDU TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA UJUNGWATU KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN JEPARA Wahyuningtyas, Yuni; Armiyati, Yunie; Supriyono, Mamat
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 1: Juni 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni  mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi yang menggunakan ekstrak mengkudu untuk pengobatan hipertensi dan untuk mengidentifikasi karakteristik penderita hipertensi dengan pemberian ekstraks mengkudu didesa Ujungwatu, Jepara. Desain penelitian ini adalah pretest-posttest design, jumlah sempel 52 responden dengan tekhnik stratified random sampling. Hasil penelitian menujukkan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian ekstraks mengkudu dengan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi (p=0,001 <0,05). Rekomendasi hasil penelitian ini adalah gunakan tanaman obat sebagai salah satu alternative pengobatan hipertensi (ekstraks mengkudu).   Kata Kunci : Ekstraks mengkudu, penurunan tekanan darah, hipertensi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN RAWAT INAP USIA 20 TAHUN KE ATAS DENGAN KATETER MENETAP DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Putri, Rizki Artika; Armiyati, Yunie; Supriyono, Mamat
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan 40 % dari seluruh infeksi nosokomial dan dilaporkan 80 % ISK terjadi sesudah instrumentasi, terutama oleh kateterisasi. Infeksi ini terjadi akibat adanya ketidakmampuan dalam mengendalikan maupun menghindari faktor risiko. Secara umum faktor risiko ini dibagi menjadi 2 faktor, faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah antara lain usia, jenis kelamin, penyakit, virulensi kuman dan faktor risiko yang dapat diubah antara lain prosedur pemasangan kateter, perawatan kateter, lama penggunaan kateter, ukuran dan tipe kateter, personal hygiene dan asupan cairan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian ISK pada pasien dengan kateter menetap. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional, jumlah sampel 30 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan Fisher Exact Test menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kejadian ISK dengan lama penggunaan kateter (p=0,0001) dan perawatan kateter (p=0,009). Hasil analisis multivariat, diketahui bahwa lama penggunaan kateter merupakan faktor risiko paling dominan yang berpengaruh terhadap kejadian ISK pada pasien dengan kateter menetap. Pasien dengan lama penggunaan kateter > 3 hari mempunyai risiko 56,07 kali dapat terkena ISK dibandingkan dengan pasien yang menggunakan kateter ≤ 3 hari. Uji probabilitas membuktikan bahwa 25 % kejadian ISK pada pasien dengan kateter menetap disebabkan oleh penggunaan kateter >3 hari. Rekomendasi dari penelitian ini adalah agar lebih memperhatikan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan kejadian ISK pada pasien dengan kateter menetap, terutama faktor risiko yang dapat diubah seperti lama penggunaan kateter dan perawatan kateter. Kata kunci: infeksi saluran kemih, kateter menetap
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP PASIEN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI BKPM PATI Dhewi, Gendhis Indra; Armiyati, Yunie; Supriyono, Mamat
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TB Paru adalah penyakit penyebab kematian ke 3 di Indonesia, sesudah kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan. Perilaku kepatuhan dapat dipengaruhi berbagai faktor antara lain pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap pasien dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru di BKPM Pati. Penelitian ini adalah menggunakan desain cross-sectional study. Sampel penelitian adalah total sampling sebesar 40 orang.  Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat TB Paru dengan nilai p=0,000. Ada hubungan bermakna antara sikap dengan kepatuhan minum obat TB Paru dengan nilai p=0,001. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat TB Paru dengan nilai p=0,000. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah agar BKPM Pati mengoptimalkan penyuluhan kesehatan agar pasien tetap patuh minum obat, dan  keluarga diharapkan selalu memberikan dukungan dan motivasi pada pasien.   Kata kunci: TB Paru, pengetahuan, sikap pasien, dukungan keluarga, kepatuhan minum obat TB Paru.
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK DAN TERAPI IMAJINASI TERBIMBING TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASCA BEDAH MAYOR ABDOMEN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Fajar Gilar, Mega; Armiyati, Yunie; Arif, Syamsul
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri setelah pembedahan merupakan hal yang fisiologis, tetapi hal ini merupakan salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh pasien setelah pembedahan. Nyeri pasca bedah mayor abdomen harus diatasi perawat dengan metode non farmakologi misalnya terapi musik klasik dan terapi imajinasi terbimbing. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa perbedaan efekifitas terapi musik klasik dan terapi imajinasi terbimbing terhadap penurunan intensitas nyeri pasca bedah mayor abdomen di RSUD Tugurejo Semarang. Rancangan penelitian menggunakan two group pre-post test design dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden dengan tehnik pusposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan penurunan intensitas nyeri responden pada kelompok terapi musik klasik sebanyak 41,73 %, sedangkan penurunan intensitas nyeri pada kelompok terapi imajinasi terbimbing sebanyak 25,17%. Hasil uji independent t test menunjukkan p value 0,015 (<0,05) artinya ada perbedaan efektifitas terapi musik klasik dan terapi imajinasi terbimbing terhadap penurunan intensitas nyeri pasca bedah mayor abdomen di RSUD Tugurejo Semarang. Hasil penelitian ini merekomendasikan terapi musik klasik dan terapi imajinasi terbimbing dapat dijadikan tindakan mandiri keperawatan non farmakologis yang dilakukan perawat untuk menurunkan nyeri pasca bedah mayor abdomen. Kata kunci       : bedah mayor abdomen, nyeri, musik klasik, imajinasi terbimbing
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT PANTIWILASA CITARUM SEMARANG Riska Sahanantya, Andrian; Armiyati, Yunie; Arif, Syamsul
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi dengan cepat (tiba-tiba) dan berlangsung lebih dari 24 jam karena gangguan suplai darah ke otak. Masalah yang sering timbul adalah menurun kualitas tidur pada pasien stroke.Untuk  meningkatkan kualitas tidur salah satunya adalah terapi musik klasik Mozart. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap kualitas tidur pada pasien stroke di RS Pantiwilasa Citarum Semarang. Desain penelitian ini adalah Quasieksperimen dalam satu kelompok (One Group Pre test-Post test Design).Teknik sampling yang digunakan acidental sampling dengan jumlah 26 responden.Uji yang digunakan dalam penelitian ini uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap kualitas tidur pada pasien stroke di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang dengan didapatkan p value 0,000. Rekomendasi yang dapat disarankan untuk perawat yaitu penggunaan terapi musik klasik Mozart terhadap kualitas tidur pada pasien stroke yang menjalani rawat inap. Kata kunci : Penyakit stroke, terapi musik klasik Mozart, kualitas tidur  
PERBEDAAN EFEKTIFITAS AROMATERAPI LEMON DAN RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Werdyastri, Ardini; Armiyati, Yunie; Bayu Kusuma, Muslim Argo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi nonfarmakologis yang diberikan untuk menangani hipertensi antara lain pemberian aromaterpi lemon dan relaksasi nafas dalam. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektifitas aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan rancangan pretest-posttest design. Hasil uji statistik aromaterapi lemon berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah (p=0,000), Relaksasi nafas dalam juga berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah (p=0,001). Hasil uji statistik menggunakan Independent t-test tidak ada perbedaan efektifitas aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Nilai probabilitas antara perlakuan terhadap tekanan darah sistolik sebesar 0,388 (p>0,05), dan tekanan darah diastolik sebesar 0,278 (p>0,05). Rekomendasi penelitian ini adalah supaya menggunakan aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam sebagai intervensi alternatif yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah.   Kata Kunci      : Aromaterapi lemon, relaksasi nafas dalam, tekanan darah
EFEKTIFITAS WAKTU PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR ABDOMEN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Adi Puspita, Niken; Armiyati, Yunie; Arif, Syamsul
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembedahan terutama bedah mayor abdomen akan menimbulkan respon psikologis yaitu kecemasan. Teknik relaksasi nafas dalam dapat dipilih sebagai intervensi keperawatan untuk menurunkan kecemasan pada pasien pre operasi. Teknik relaksasi nafas dalam membutuhkan waktu penerapan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas waktu penerapan teknik relaksasi nafas dalam pada kelompok perlakuan (1 jam sebelum pasien masuk ruang operasi) dan kelompok kontrol (4 jam sebelum pasien masuk ruang operasi) terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi bedah mayor abdomen di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Experimental, dengan rancangan penelitian pretest-posttest control group design. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling dengan jumlah 16 responden untuk kelompok perlakuan dan 16 responden untuk kelompok kontrol. Hasil uji independent t-test disimpulkan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan didapatkan p-value 0,000. Waktu penerapan teknik relaksasi nafas dalam 1 jam sebelum pasien masuk ruang operasi lebih efektif dibandingkan 4 jam sebelum pasien masuk ruang operasi terhadap penurunan kecemasan pasien pre operasi bedah mayor abdomen. Rekomendasi penelitian ini agar pemberian teknik relaksasi nafas dalam dapat diberikan 4 jam sebelum pasien masuk ruang operasi kemudian diulang kembali 1 jam sebelum pasien masuk ruang operasi sehingga kecemasan pasien pre operasi benar-benar berkurang dan hilang. Kata kunci       : kecemasan, teknik relaksasi napas dalam, pre operasi
EFEKTIFITAS MENGUNYAH PERMEN KARET RENDAH GULA DAN MENGULUM ES BATU TERHADAP PENURUNAN RASA HAUS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Wahyu Arfany, Noorman; Armiyati, Yunie; Bayu Kusuma, Muslim Argo
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani hemodialisis harus menjaga diet cairan dibatasi untuk mencegah kelebihan cairan antara sesi dialisis. Konsekuensi pembatasan cairan adalah timbulnya keluhan rasa haus. Beberapa cara untuk mengurangi rasa haus pada pasien yang menjalani hemodialisis diantaranya dengan mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu terhadap penurunan rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian menggunakan quasy eksperiment dengan rancangan penelitian two group pra-post test design. Teknik sampling menggunakan non probability sampling pada  17 responden kelompok mengunyah permen karet rendah gula dan 17 responden pada kelompok mengulum es batu. Hasil penelitian dengan Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan efektifitas mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu terhadap penurunan rasa haus dimana mengulum es batu lebih efektif dibandingkan dengan mengunyah permen karet rendah gula dengan p value 0,000. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan mengulum es batu dapat digunakan untuk terapi menejeman rasa haus pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Kata kunci : Penyakit ginjal kronis, rasa haus, mengunyah permen karet rendah gula dan mengulum es batu