Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Tingkat Kepatuhan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Palang Jerry Rian Ardiansyah; Yasin Wahyurianto; Teresia Retna Puspitadewi; Wahyuningsih Triana Nugraheni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 9 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penatalaksanaan diabetes melitus merupakan setrategi yang efektif dalam mengendalikan kadar gula darah, namun sampai saat ini masih banyak penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol sehingga berdampak pada komplikasi diabetes melitus. Tujuan penelitian mengetahui tingkat kepatuhan penatalaksanaan diabetes melitus pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Palang. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan crossectional. Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas Palang berjumlah 113 orang dengan sampel 88 orang. Menggunakan teknik purposive sampling. Variabel penelitian yaitu penatalaksanaan diabetes melitus yang meliputi terapi nutrisi, lathan fisik, dan minum obat. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner SDSCA yang telah dimodifikasi, dianalisa menggunakan distribusi frekuensi relatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (52%) pasien diabetes melitus memiliki kepatuhan penatalaksanaan diabetes melitus komponen terapi nutrisi kategori sedang, sebagian besar (53%) penderita diabetes melitus memiliki kepatuhan rendah dalam melakukan latihan fisik, dan hampir seluruh (89%) pasien diabetes melitus memiliki kepatuhan terapi farmakologi dalam kategori tinggi. Kepatuhan pasien diabetes melitus komponen terapi nutrisi dalam kategori sedang, disebabkan karena sebagian besar sudah berpendidikan SLTA/sederajat. Kepatuhan pasien diabetes melitus komponen latihan fisik dalam kategori rendah, disebabkan karena terbanyak merupakan lansia. Kepatuhan dalam terapi farmakologi dalam kategori tinggi, karena hampir seluruhya menderita diabetes melitus selama 1-5 tahun, sehingga pasien lebih berpengalaman dalam terapi farmakologi. Untuk meningkatkan kepatuhan penatalaksanaan diabetes melitus pasien baik dalam semua kategori diperlukan pemberian intervensi, motivasi, dan pendidikan kesehatan lebih lanjut terkait dengan penatalaksanaan diabetes melitus pada pasien saat pemberian pelayanan kesehatan sehingga mencegah serta mengatasi komplikasi akibat diabetes.
Pola Hidup Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Palang Muhammad Kamalul Kahfi; Yasin Wahyurianto; Teresia Retna Puspitadewi; Titik Sumiatin
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 9 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi yaitu ketika tekanan darah diatas 140/90 mmHg, dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 dan diastolik lebih dari 90 mmHg. . Di era modern saat ini terjadi perubahan pola hidup di dalam masyarakat, seperti pola makan yang tidak sehat, kurang istirahat, stress yang tinggi, dan kebiasaan merokok. Pola hidup tidak sehat kususnya pada usia 40 tahun keatas. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini Mengetahui Bagaimana Gambaran Pola Hidup Dengan Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Palang. Metode: Desain pada penelitian ini deskriptif, Populasi penelitian adalah Lansia yang menderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas palang yang berjumlah 146 orang. Besar sampel 107 orang menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengambilan data dengan kuesioner dan analisis deskriptif dengan table frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita hipertensi yang berusia 55 - 65 tahun memiliki pola hidup dalam kategori baik sebanyak 53%, sebagian besar penderita hipertensi berjenis kelamin perempuan memiliki pola hidup dalam kategori Baik sebanyak 65%, sebagian besar penderita hipertensi yang tidak bekerja memiliki pola hidup dalam kategori baik sebanyak 50%, Hampir setengahnya penderita hipertensi yang tidak memiliki riwayat keturunan memiliki pola hidup dalam kategori baik sebanyak 48%, dan Sebagian besar penderita hipertensi yang menderita > Dari 1 Tahun memiliki pola hidup dalam kategori baik sebanyak 52%, dan Sebagian besar penderita hipertensi yang menderita > Dari 1 Tahun memiliki pola hidup dalam kategori baik sebanyak 52%. Simpulan: Lansia yang menderita hipertensi dapat Menajaga Pola Hidup dengan Baik Seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup, tidak merokok dan tidak memikirkan hal yang membuat stres agar dapat mencapai status kesehat yang optimal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian Imunisasi BCG Di Desa Tegalbang Wilayah Kerja Puskesmas Sumurgung Neng Esti Wibowo; Teresia Retna Puspitadewi; Yasin Wahyurianto; Sri Utami
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 10 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i10.1983

Abstract

Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan global yang masih tinggi prevalensinya, termasuk pada bayi. Pemberian imunisasi BCG merupakan salah satu upaya pencegahan yang efektif. Namun, cakupan imunisasi BCG di Desa Tegalbang pada tahun 2024 hanya mencapai 57,38%, jauh di bawah target nasional sebesar 95%, sehingga meningkatkan risiko kejadian TBC pada bayi dan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian imunisasi BCG di Desa Tegalbang wilayah kerja Puskesmas Sumurgung. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan jumlah populasi sebanyak 61 ibu yang memiliki bayi usia 0–12 bulan. Sampel sebanyak 53 orang diperoleh menggunakan teknik Simple Random Sampling. Variabel penelitian meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan jarak ke fasilitas kesehatan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu memiliki pengetahuan rendah, sebagian besar sikap ibu negatif, sebagian besar ibu tidak mendapat dukungan keluarga, dan sebagian besar ibu memiliki jarak tempat tinggal dalam kategori dekat dengan pelayanan kesehatan. Pengetahuan yang rendah, sikap yang negatif, serta minimnya dukungan keluarga menjadi penghambat utama dalam pemberian imunisasi BCG. Upaya peningkatan cakupan imunisasi perlu difokuskan pada edukasi kepada ibu dan pelibatan aktif keluarga dalam mendukung pelaksanaan imunisasi.
Family Support and Diet Compliance for Elderly Hypertension at Prolanis Semanding Tuban Health Center Shovia Mei Sanggar Wati; Teresia Retna Puspitadewi; Yasin Wahyurianto; Binti Yunariyah
Science Techno Health Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit yang tidak menular yang saat ini menjadi fokus utama dalam bidang kesehatan global adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer disease. Keberhasilan dalam mengontrol hipertensi sangat dipengaruhi oleh kepatuhan penderita dalam menjalankan diet hipertensi. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dan kepatuhan diet hipertensi lansia di PROLANIS Puskesmas Semanding Tuban Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan populasi seluruh lansia yang hipertensi dan aktif mengikuti PROLANIS sejumlah 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan diet. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian menunjukan sebagian besar lansia hipertensi yang aktif mengikuti kegiatan PROLANIS mendapatkan dukungan baik dan sebagian besar dalam kategori cukup patuh. Sebagian besar lansia dengan dukungan keluarga baik memiliki kepatuhan diet yang cukup patuh dan sebagian besar lansia dengan dukungan keluarga kurang memiliki kepatuhan diet tidak patuh. Kesimpulan : Dukungan keluarga sangat penting diberikan kepada lansia yang mengalami hipertensi. Adanya dukungan terhadap lansia dapat menyebabkan ketenangan batin dan perasaan yang senang dalam diri lansia. Selain itu dukungan berdampak pada kemudahan lansia untuk melakukan diet hipertensi, karena diet ini merupakan salah satu metode pengendalian yang tanpa menyebabkan efek samping dan bersifat alami.
Factors Causing the Risk of Diabetes Mellitus in Pregnant Women at The Semanding Community Health Center Khusnul Maisaroh; Teresia Retna Puspitadewi; Yasin Wahyurianto; Titik Sumiatin
Science Techno Health Journal Vol. 2 No. 1 (2024): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Rasio kematian ibu secara global mengalami penurunan, meskipun begitu hal tersebut belum mencapai angka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Kasus kematian ibu di dunia disebabkan oleh komplikasi selama dan setelah kehamilan dan persalinan, salah satunya diabetes mellitus gestasional. Diabetes mellitus gestasional masih sering terjadi pada ibu hamil karena adanya faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi tersebut. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan faktor penyebab risiko diabetes mellitus pada ibu hamil di Puskesmas Semanding Kabupaten Tuban. Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan populasi ibu hamil yang melakukan pemeriksaan periode Januari hingga Maret 2024 sejumlah 60 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner faktor penyebab risiko dan kejadian diabetes mellitus gestasional. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya ibu hamil berisiko mengalami diabetes mellitus gestasional dengan faktor penyebab risiko yaitu sebagian kecil ibu hamil memiliki riwayat abortus spontan berulang, tidak ada satupun ibu hamil memiliki riwayat melahirkan bayi besar, tidak ada satupun ibu hamil memiliki riwayat melahirkan bayi mati yang tidak diketahui penyebabnya dengan jelas, sebagian kecil ibu hamil memiliki riwayat preeklampsi dan eklampsi, tidak ada satupun ibu hamil memiliki riwayat polihidramnion saat hamil, sebagian kecil ibu hamil berusia di atas 30 tahun, sebagian kecil ibu hamil memiliki riwayat diabetes mellitus ibu hamil atau keluarga, sebagian kecil ibu hamil mengalami kelebihan berat badan, tidak ada satupun ibu hamil memiliki riwayat infeksi saluran kemih berulang selama hamil, sebagian kecil ibu hamil memiliki riwayat hipertensi, dan sebagian kecil ibu hamil memiliki riwayat berat badan lahir ibu di atas 4000-4500 gram. Kesimpulan : Ibu hamil dengan diabetes mellitus hampir tidak pernah mengalami keluhan yang jelas, sehingga penting untuk dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan awal pada ibu hamil bisa meningkatkan kesejahteraan ibu selama dan sesudah kehamilan.
Family Support and Diet Compliance for Elderly Hypertension at Prolanis Semanding Tuban Health Center Shovia Mei Sanggar Wati; Teresia Retna Puspitadewi; Yasin Wahyurianto; Binti Yunariyah
Science Techno Health Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is currently experiencing a double burden of disease, namely infectious and non-communicable diseases. One of the non-communicable diseases that is currently a priority in global health is hypertension, which is known as the silent killer disease. Success in controlling hypertension is greatly influenced by patient compliance in following a hypertension diet. Objective : The aim of this research is to determine the description of family support and diet compliance for elderly hypertension at PROLANIS Semanding Tuban Health Center. Method : The research design used descriptive research with a population of 40 elderly people who were hypertensive and actively participating in PROLANIS. The sampling technique used was total sampling. The research instrument used a family support and diet compliance questionnaire. Results : Based on the research results show that the majority of hypertensive elderly who actively participate in PROLANIS activities receive good support and most are in the fairly compliant category. Most of the elderly with good family support had fairly compliant diet compliance and the majority of elderly with poor family support have non-compliant diet compliance Discussion : Family support is very important to give to elderly people who experience hypertension. Having support for the elderly can lead to inner peace and happy fealings in the elderly. Apart from that, support has an impacton making it easier for elderly people o follow a hypertension diet, because this diet is a control method that does not cause side effects and is natural.
Factors Causing the Risk of Diabetes Mellitus in Pregnant Women at The Semanding Community Health Center Khusnul Maisaroh; Teresia Retna Puspitadewi; Yasin Wahyurianto; Titik Sumiatin
Science Techno Health Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction : The global maternal mortality ratio has decreased, however this has not yet reached the Sustainable Development Goals (SDG’s) figures. Cases of maternal death in the world are caused by complications during and after pregnancy and childbirth, one of which is gestasional diabetes mellitus. Gestasional diabetes mellitus still often occurs in pregnant women because of certain risk factors that can increase the risk of this condition occuring. Purpose : The aim of this study is to describe the risk factors for diabetes mellitus in pregnant women at The Semanding Community Health Center, Tuban Regency. Method : The research design used descriptive research with a population of 60 pregnant women undergoing examinations from January to March 2024. The sampling technique used is simple random sampling. The research instrument used a questionnaire on risk factors and the incidence of gestasional diabetes mellitus. Results : The results of the study show that almost all pregnant women are at risk of developing gestasional diabetes mellitus with risk factors being that a small number of pregnant women have a history of repeated spontaneous abortions, none of the pregnant women have a history of giving birth to large babies, none of the pregnant women have a history of giving birth to still babies who are not pregnant the cause is clearly known, a small number of pregnant women have a history of pre-eclampsia and eclampsia, none of the pregnant women have a history of polyhydramnios during pregnancy, a small number of pregnant women are over 30 years old, some pregnant women have a history of maternal or family diabetes mellitus, a small number of pregnant women were overweight, none of the pregnant women had a history of recurrent urinary tract infections during pregnancy, a small number of pregnant women had a history of hypertension, and a small number of pregnant women had a history of maternal birth weight above 4000-4500 grams. Discussion : Pregnant women with diabetes mellitus almost never experience clear complaints, so it is important to be examined. Early examination of pregnant women can improve maternal well-being during and after pregnancy.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA  MASYARAKAT KELURAHAN PANYURAN, KEC. PALANG, KABUPATEN TUBAN Wahyu Tri Ningsih; Tanty Wulan Dari; Moch Bahrudin; Teresia Retna Puspitadewi; Binti Yunariyah; Wahyuningsih Triana Nugraheni; Roudlotul Jannah; Su'udi; Yasin Wahyuriyanto; Titik Sumiatin; Siti Maimuna
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v8i2.6569

Abstract

Hypertension and diabetes are of concern because of their high prevalence and their role as major risk factors for heart and blood vessel disease. The aim of this community service is to increase public knowledge and awareness of the importance of prevention and early detection of Non-Communicable Diseases.Methods used in this community service are through counseling and interactive discussions. The target is the community of Panyuran Village, Palang District, Tuban Regency. The media used is leaflets. The results of this community service are increased public knowledge and awareness of Non-Communicable Diseases, especially diabetes mellitus and hypertension, as well as prevention and early detection. Counseling activities can be carried out continuously in collaboration with local health centers and health cadres. Monitoring of activities that have been carried out needs to be carried out periodically by conducting examinations of people at risk of experiencing Non-Communicable Diseases by local health cadres.