Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Analisis Pertumbuhan Tanaman Cabai Keriting Pada Fase Vegetatif Dengan Pemupukan Berbasis Mikroorganisme Juhariah, Jujuk; Aulia, Margaretha Praba
AGROTECH Research Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v5i1.1391

Abstract

Boyolali selain terkenal dengan hasil peternakannya juga terkenal dengan hasil pertaniannya, baik itu secara organik maupun konvensional. Tanaman hortikultura merupakan jenis tanaman banyak dibudidayakan terutama komoditas sayuran. Salah satu jenis tanaman hortikultura unggulan Boyolali adalah cabai. Fase vegetatif pertumbuhan tanaman cabai adalah salah satu faktor penunjang berhasilnya budidaya cabai di Boyolali. Untuk mendukung berkembangnya pertanian cabai organik di Boyolali maka perlu adanya suatu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan mempelajari penggunaan pupuk organik berbasis mikroorganisme pada fase vegetatif tanaman cabai keriting. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah membandingkan dua perlakuan pemupukan dengan pupuk organik cair berbasis mikroorganisme pada fase vegetatif tanaman cabai keriting. Tanaman cabai keriting dalam bedengan diberi perlakuan selang seling setiap bedengannya menggunakan dua jenis pupuk yang berbeda. Kemudian akan diamati pada tujuh hari setelah tanam (HST), 14 HST, 21 HST, 28 HST, dan 35 HST. Adapun parameter yang akan diamati adalah jumlah tanaman hidup dalam satu bedeng, tinggi tanaman, jumlah daun, dan waktu muncul tanda peningkatan fase pertumbuhan dari vegatif ke fase generatif yang ditandai dengan munculnya cabang pertama dan diikuti dengan munculnya bunga. Hasil pengamatan kemudian diuji dengan analisis komparatif dengan dua sampel yang tidak berkorelasi. Hasil penelitian terhadap pertumbuhan tanaman cabe keriting pada fase vegetatif menunjukkan bahwa aplikasi pupuk A dan B tidak berpengaruh nyata di semua parameter, baik itu tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KARATERISTIK SERTA UJI KESUKAAN TEH BUNGA TELANG Aulia, Margaretha Praba; Rusmanto, Rusmanto; Agustria, Weni; Mardiansyah, Firman; Juhariah, Jujuk
AGROTECH Research Journal Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/arj.v4i1.926

Abstract

Bunga telang (?Clitoria ternatea?) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan dan kaya akan kandungan antioksidan. Tanaman telang (Clitoria ternatea) yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan tanaman telang yang tumbuh subur di pekarangan warga Desa Madumulyo Kabupaten Boyolali. Tanaman telang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun belum banyak yang mengetahui tentang manfaat dan potensi bunga telang. Salah satu olahan bunga telang yang bermanfaat adalah sebagai minuman kesehatan. Telang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pembuatan teh telang sangat dipengaruhi oleh sinar matahari. Karena proses utama yang dilakukan dalam pembuatan teh telang adalah pengeringan. Dalam percobaan ini di ujikan pembuatan teh telang menggunakan tray dryer dengan variasi waktu (t) dan suhu (T). Kadar air yang diharapkan adalah 10% dry base. Pada penelitian ini bunga dikeringkan dengan cara bunga telang segar disortasi, ditimbang dan masing-masing diberikan kombinasi perlakuan yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial (RAL Faktorial) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu suhu pengeringan dengan cabinet dryer, faktor kedua yaitu lama pengeringan. Faktor pertama adalah suhu dengan, T1 40OC, T2 50oC, T3 60oC. Serta faktor kedua adalah waktu dengan t1 1 jam, t2 2 jam, t3 3 jam. Dari rancangan ini di dapatkan 9 kombinasi perlakuan yang masing-masing perlakuan 2 kali pengulangan sehingga dilakukan 18 kali percobaan. Analisis yang dilakukan adalah kadar air, dan dan warna. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hasil pengeringan dengan hasil terbaik yakni kadar sesuai 15,7% serta warna yang menurut koresponden yang berjumlah 30 orang menjawab pada T3t2. Kata Kunci : Pengeringan, Teh Bunga Telang, Uji hedonik
Microwave-Assisted Extraction of Polysaccharides from Chlorella pyrenoidosa and Its Characterization Aulia, Margaretha Praba; Azis, Muhammad Mufti; Rochmadi, Rochmadi; Budiman, Arief
Indonesian Journal of Chemistry Vol 25, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.103337

Abstract

This study explored an efficient method for extracting polysaccharides from Chlorella pyrenoidosa using microwave-assisted extraction (MAE) with water as the solvent, a technique consistent with green chemistry principles. The goal was to enhance the yield and quality of polysaccharides for their potential applications as multifunctional active ingredients in the pharmaceutical and functional food industries. Key extraction parameters, including extraction time (10, 20, and 30 min), temperature (80 °C), and solid-to-liquid ratios (1:20, 1:30, 1:40 m/v), were systematically evaluated. The results indicated that a solid-to-liquid ratio of 1:40 m/v at 80 °C for 10 min yielded the highest polysaccharide content (56.64%). FTIR analysis confirmed the presence of pyranose rings in D-glucose and hydroxyl groups, while HPLC identified D-mannose (58.12%) as the predominant sugar, followed by D-glucose (34.46%), D-galactose (3.61%), and L-rhamnose (3.81%). Purified polysaccharide was composed of major mannose and glucose, a biomolecule very important given that it has wide applications in medical and food industries.