Local initiative Mekarsari Bamboo Weaving Group teaches and makes bamboo woven crafts to benefit the society. This group, based in Ketosari Village, Purworejo Regency, Central Java, uses bamboo to make unique and useful products to boost local economies. The chairman, secretary, members, and village head are the topics of this qualitative study. This study relied on the group leader and district members and heads as informants. The research shows that community empowerment through bamboo weaving training has seven stages: awareness, indicating a problem, helping to solve it, showing the importance of change, conducting tests and demonstrations, producing and publishing information, and implementing empowerment. This study found that this process begins with awareness of social and economic issues such price fluctuations and product diversity. Making bamboo crafts as a long-term option with price stability came from this insight. In addition, training and support from connected parties helped the group build a bamboo craft group and overcome cheap pricing and added value. Keywords: Community Empowerment, Training, Bamboo Woven Kelompok Anyaman Bambu Mekarsari adalah proyek lokal yang mempromosikan pengembangan masyarakat dengan mengajarkan dan memproduksi kerajinan anyaman bambu. Berbasis di Desa Ketosari, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, organisasi ini bercita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia, yaitu bambu, sebagai bahan utama dalam produksi barang-barang inovatif dan bermanfaat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian meliputi ketua, sekretaris, anggota dan otoritas terkait seperti kepala dusun. Infroman utama dalam penelitian ini adalah ketua kelompok, serta informan pendukung yaitu anggota dan kadus. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan anyaman bambu ada tujuh tahapan yaitu penyadaran,menunjukkan adanya masalah, membantu pemecahan masalah, menunjukkan pentingnya perubahan, melakukan pengujian dan demonstrasi, memproduksi dan publikasi infromasi dan melaksanakan pemberdayaan. Simpulan dari penelitian ini yaitu Proses ini dimulai dari tahap pengetahuan terhadap tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat, seperti perubahan harga dan kurangnya variasi produk. Kesadaran ini menumbuhkan gagasan pembuatan kerajinan bambu sebagai solusi jangka panjang, dengan fokus pada stabilitas harga barang-barang bambu. Selanjutnya melalui pelatihan dan bantuan pihak terkait, kelompok tersebut berhasil mengembangkan kelompok kerajinan bambu dan mengatasi kesulitan harga yang murah dan rendahnya nilai tambah. Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat,Pelatihan,Anyaman Bambu