Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HIV and AIDS serta Dampaknya Terhadap Produktivitas Kerja di Perusahaan Indonesia Muhammad Sultan
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.272

Abstract

HIV dan AIDS merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah besar di dunia termasuk di Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, tingkat infeksi HIV dan AIDS terus mengalami peningkatan yang signifikan. Tidak seperti pada kebanyakan penyakit, HIV dan AIDS sebagian besar penderita usia produktif antara 15 hingga 49 tahun. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun dan persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun. Oleh karena itu, HIV dan AIDS dapat menjadi suatu ancaman besar bagi angkatan kerja Indonesia dan membawa dampak yang sangat buruk bagi perekonomian dan permasalahan di tempat kerja. Mengingat usia produktif adalah tulang punggung pada dunia kerja, apabila HIV dan AIDS makin meluas pada masyarakat pekerja, maka akan mengakibatkan berbagai dampak negatif seperti berkurang atau melemahnya sumber daya manusia pekerja, peningkatan biaya pengobatan dan perawatan, kehilangan hari kerja, situasi kerja tidak kondusif, yang kesemuanya itu akan mempengaruhi penurunan produktivitas kerja dan mengancam kelangsungan dunia usaha. Maka, untuk mengantisipasi dampak negatif dari kasus HIV dan AIDS di tempat kerja diperlukan upaya pencegahan dan penanggulangan yang optimal. Berbagai dampak negatif yang muncul sebagai akibat terinfeksi HIV dan AIDS antara lain kerugian ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung yang diderita individu, perusahaan, dan negara. Penderita HIV dan AIDS akan mengalami kerugian ekonomi yang diakibatkan kurangnya produktivitas kerja dan bahkan kehilangan pekerjaan. Perusahaan akan mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam penanganan penderita HIV dan AIDS. Penurunan produktivitas pekerja akan berdampak pada kurangnya hasil produksi perusahaan dan secara signifikan berdampak pada perekonomian nasional karena terkait pada penerimaan pajak. Kurangnya pemahaman dan kesadaran tenaga kerja tentang HIV dan AIDS di tempat kerja menjadi penyebab munculnya stigma dan diskriminasi bagi ODHA. Stigma dan diskriminasi bagi ODHA juga akan menimbulkan pada gangguan kesehatan mental dan sosial. Selain itu, dampak kesakitan dan bahkan kematian akan dirasakan oleh penderita HIV dan AIDS. Orang yang telah terinfeksi HIV akan mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga dengan mudah terserang penyakit lainnya. Banyaknya penyakit tambahan bagi penderita HIV akan semakin mempercepat pada kematian. Oleh karena itu, perlu program dan tindakan nyata pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja melalui sosialisasi secara rutin dan berkesinambungan, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pencegahan HIV dan AIDS seperti keberadaan tenaga konselor, klinik, dan kerjasama lintas sektor dengan instansi serta pihak lain yang peduli HIV dan AIDS.
Perilaku Keselamatan Penggunaan LPG Selama Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Sekitar PT Pertamina Muhammad Sultan
Jurnal Kesehatan Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v15i1.366

Abstract

Kebakaran rumah yang terjadi dapat mengakibatkan begitu banyak kerugian materil dan bahkan korban meninggal dunia. Banyak faktor penyebab kebakaran rumah diantaranya perilaku kurang aman masyarakat dalam penggunaan tabung gas LPG sebagai sumber bahan bakar di tingkat rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan praktik keselamatan masyarakat dalam penggunaan tabung gas LPG selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Populasi adalah masyarakat yang berdomisili di sekitar PT. Pertamina Persero Unit Pemasaran VI Terminal BBM sebanyak 37 KK dan keseluruhan populasi akan dipilih menjadi sampel penelitian (total sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada ibu rumah tangga menggunakan instrumen kuesioner dilengkapi lembar pengamatan. Pengumpulan data dilaksanakan bulan Februari-Maret 2021. Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis dengan Chi Square. Hasil penelitian diperoleh sejumlah fakta bahwa sebanyak 37,8 % responden berpengetahuan kurang baik, 51,4 responden bersikap kurang baik, dan 54,1 % responden berpraktik kurang aman dalam penggunaan tabung gas LPG selama pandemi Covid-19. Setelah data dianalisis ditemukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p 0,020 dan OR 5,7) dan sikap (p 0,014 dan OR 5,6) dengan praktik keselamatan penggunaan tabung gas LPG. Praktik kurang ditunjukkan masyarakat dalam penggunaan tabung gas LPG dapat berpotensi menjadi salah satu faktor penyebab kebakaran di rumah tangga sehingga diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan khusus tentang keselamatan penggunaan tabung gas LPG.
Kasus ISPA Saat Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat di Sekitar Hauling Batubara Muhammad Sultan; Ratno Adrianto; Alvie Magda Lesiwal
Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2021): Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kjkm.v3i1.359

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih tetap terjadi hingga saat ini.Masyarakat sekitar hauling batubara berisiko menderita ISPA selama pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara luas ventilasi, kepadatan hunian, dan lama terpapar dengan ISPA saat pandemi Covid-19 serta besar risikonya. Penelitian observasional dengan rancangancase control study. Jumlah sampel sebanyak 62 responden terdiri dari 31 penderita ISPA dan 31 bukan ISPA yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan bulan September-Oktober 2020 di Dusun Kampung Baru Kabupaten Kutai Kartanegara. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis secarastatistik Chi-square dan besar risikonya dengan Odd Ratio (OR). Hasil penelitian diperoleh 71 % responden memiliki luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat, 60 % responden dengan kepadatan hunian dalam kamar yang tidak memenuhi syarat, dan 25 % responden terpapar dalam jangka waktu yang tidak normal berada di jalur hauling. Luas ventilasi (p value 0.011; OR 01,8), kepadatan hunian (p value 0.009; OR 0,5), dan lama terpapar (p value 0.009; OR 0,2). Terdapat hubungan antara luas ventilasi, kepadatan hunian, dan lama terpapar dengan ISPA saat pandemi Covid-19 pada masyarakat yang bermukim di sekitar jalan hauling batubara. Risiko masyarakat menderita ISPA saat pandemi Covid-19 tetap ada sehingga diperlukan upaya pengendalian seperti memasang penangkap/filter debu baik elektrik maupun kain pada ventilasi rumah dan dibersihkan secara berkala, menyesuaikan waktu pemanfaatan ventilasi, mempertimbangkan penambahan jumlah kamar tidur jika memungkinkan, menguragi aktivitas di luar rumah, dan menggunakan masker.
EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 BERBASIS KOMUNITAS DI KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA Muhammad Sultan, Ratno Adrianto, Ismail AB
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v5i2.831

Abstract

Selama masa pandemi COVID-19 sebagian besar kegiatan di lingkungan masyarakat seperti kegiatan rutin posyandu sebagai bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat dilaksanakan secara terbatas sehingga berdampak terhadap pemantauan status kesehatan ibu dan balita baik langsng maupun tidak langsung. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap peserta posyandu tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan bersedia mengikuti kegiatan posyandu di era new normal. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan partisipasi aktif kader posyandu dan ketua Rukun Tetangga (RT) dalam mencegah penularan COVID-19 di lingkungan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan anggota posyandu termasuk kader posyandu dan ketua RT setempat sebanyak 30 orang. Pelaksanaan kegiatan berupa edukasi kesehatan melalui sosialisasi tentang pencegahan COVID-19 secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan media sosialisasi berupa brosur. Sosialisasi berlangsung selama satu hari yaitu Sabtu, 17 Oktober 2020 di Posyandu Kembang Goyang Kelurahan Teluk Lerong Ulu Kota Samarinda. Berdasarkan anjuran pemerintah agar tetap membatasi kegiatan di luar rumah termasuk kegiatan posyandu, maka kegiatan sosialisasi lebih fokus dilakukan pada target kader posyandu dan ketua RT. Selain sosialisasi langsung kepada kader posyandu dan ketua RT setempat, dilakukan juga sosialisasi kepada sejumlah ibu yang memiliki balita dengan mengunjungi tempat tinggal mereka. Pada kunjungan ke rumah warga tersebut sekaligus diserahkan bantuan kebutuhan pokok makanan, masker, dan cairan hand sanitizer kepada ibu dan balita agar status kesehatan mereka tetap optimal di era new normal. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berjalan lancar karena memperoleh dukungan penuh dari kader posyandu dan ketua RT setempat. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran semua kader posyandu dan ketua RT serta kesediaan sejumlah ibu yang memilki balita untuk dikunjungi dan diberikan edukasi tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan pada era new normal.
Pengembangan Model Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Warung Kopi Samarinda Muhammad Sultan; Sunardi Sunardi; Muhlis Muhlis; Ilham Abu; Ridwan Ridwan; Sutrisno Sutrisno
Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022): Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55340/kjkm.v4i1.729

Abstract

Coffee shops or cafes have the potential to create crowds of customers and of course have a high risk of spreading Covid-19. Therefore, research is needed that aims to describe the strategy of cafe managers in preventing the spread of Covid-19 and customer perceptions of this strategy. The design of this research is descriptive qualitative with a case study approach. Research informants are cafe managers and loyal customers who are selected by purposive sampling. The research was conducted at the Kastem Coffee, Samarinda City in August 2021. The information collected was analyzed qualitatively. The results obtained information that cafe managers and customers since the pandemic until the research was carried out had still implemented the Covid-19 health protocol. The cafe manager plans to develop models to prevent the spread of Covid-19 in the cafe environment through cross subsidies and mutual assistance to fellow customers. Cafe customers agree and support, have not made a choice, and do not agree with the model development plan. The results of this study can be taken into consideration for managers of similar businesses and other types of businesses in supporting business environment free of Covid-19.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PENGENDARA OJEK ONLINE DI KOTA SAMARINDA Muhammad Zulkarnain; Dina Lusiana Setyowati; Muhammad Sultan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i3.6660

Abstract

Kelelahan merupakan suatu mekanisme tubuh sebagai bentuk perlindungan untuk menjaga dari kerusakan tubuh lebih lanjut sebagai akibat dari aktivitas atau pekerjaan. Pengendara ojek online merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai risiko untuk mengalami kelelahan dan dapat berpotensi sebagai penyebab terjadinya kecelakaan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pengendara ojek online di Kota Samarinda. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan secara cross sectional, telah dilakukan terhadap 98 responden yang diambil dari populasi berjumlah 2.850 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Usia, durasi kerja, dan durasi tidur diukur dengan kuesioner, tingkat kecemasan diukur dengan metode kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS), dan kualitas tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis bivariate pada penelitian ini menggunakan uji Rank Spearman dan Cramer’s V dengan tingkat kepercayaan 95% (? = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden mengalami kelelahan dengan kategori sedang sebanyak 69 (70,4%). Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan (p=0,000), dan kualitas tidur (p=0,025) dengan kelelahan kerja pada pengendara ojek online di Kota Samarinda. Disarankan kepada pekerja untuk selalu menyediakan persediaan air mineral minimal 2.7 liter untuk wanita dan 3.7 liter untuk laki-laki per harinya dan memperhatikan waktu istirahat serta menerapkan kebiasaan pola tidur yang baik agar mendapatkan kualitas tidur yang baik
PERSEPSI DAN KESIAPAN KADER POSYANDU TERHADAP PROGRAM PROBEBAYA BIDANG KESEHATAN DI KOTA SAMARINDA Muhammad Sultan
Jurnal Riset Inossa Vol. 4 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54902/jri.v4i2.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persepsi kader posyandu tentang program Probebaya, rencana program dan kesiapan kader posyandu dalam mengimplementasikan Probebaya di bidang kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan pendekatan fenomonologi untuk memperoleh persepsi dan kesiapan kader posyandu Kota Samarinda terhadap program Probebaya di bidang kesehatan. Informan adalah kader posyandu di Pokmas Zona 4 Kelurahan Teluk Lerong Ulu yang dipilih sebanyak lima kader posyandu dengan kriteria aktif menjadi kader posyandu minimal 5 tahun, dapat berkomunikasi secara efektif, dan bersedia untuk diwawancarai. Informan kunci adalah sekretaris Pokmas Zona 4 Kelurahan Teluk Lerong Ulu yang memahami rencana program kerja Probebaya yang diusulkan dari setiap RT secara detail. Pengumpulan data dan informasi dilakukan pada tanggal 20-26 Juni 2022 dengan metode wawancara langsung menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kader posyandu menyatakan program Probebaya merupakan program pembangunan yang berbasis masyarakat sehingga mendorong masyarakat untuk bersedia dan siap berpartisipasi secara aktif dalam menyukseskan Probebaya. Meskipun Probebaya terbilang baru dikenal oleh sebagian masyarakat Kota Samarinda, namun program dan jenis kegiatan yang dicanangkan dalam Probebaya dinilai mampu mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat.
Perspektif dan Implementasi Budaya Sikatutui Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat Bulukumba di Perantauan Kalimantan Timur Sunardi Sunardi; Muhammad Sultan; Ilham Abu
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 10, Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v1i1.41019

Abstract

Sebagian besar masyarakat Bulukumba yang merantau ke Kalimantan Timur telah tinggal secara menetap. Meskipun telah meninggalkan kampung halaman dan merantau cukup lama, tetapi masyarakat Bulukumba diharapkan tetap mampu menerapkan dan melestarikan nilai-nilai budaya Sikatutui dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan yang dipilih sebanyak empat orang secara purposive sampling dengan kriteria antara lain informan merupakan warga Bulukumba yang telah menetap minimal lima tahun di kabupaten/kota yang tersebar di Kalimantan Timur dan bersedia diwawancarai.Pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam secara online menggunakan pedoman wawancara pada tanggal 1-5 Desember 2022. Selain itu, peneliti memilih informan kunci yaitu Ketua Kerukunan Keluarga Bulukumba. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan triangulasi sumber yaitu wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa informan setuju dilestarikannya budaya Sikatutui yang tidak hanya diperuntukkan sesama perantau dari Bulukumba, tetapi juga terhadap masyarakat di lingkungannya. Implementasi nilai budaya Sikatutui di Kalimantan Timur membuat informan tidak merasa sendiri di perantauan dan adanya sikap saling mendukung dalam hal kebaikan.
ALASAN PENTINGNYA KEHADIRAN TENAGA PEMBIMBING KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS Muhammad Sultan
JURNAL BORNEO AKCAYA Vol 8 No 2 (2022): Borneo Akcaya : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Publik
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51266/borneoakcaya.v8i2.239

Abstract

The cases of work accidents and occupational diseases are still experienced by the informal workers today and have become a crucial challenge in Indonesia. BPJS recorded 61,805 work accident cases from January to March 2022; around 60% of them were the workers in the informal sector. So, the workers in the informal sector experienced more work accidents. The attendance of the health advisors for various tasks and functions needs special attention. Writing a literature review is used as a basis. It reinforces the ideas of researchers in describing the reasons why the attendance of health advisors is required in the health centers legally, economically, socially, culturally, and technically. The present research shows that the essential factors in the existence of health advisors are influenced by moral, economic, legal reasons, the characteristics of the community in the local area, and the challenges of collaboration in implementing occupational health effort posts. In addition, it is imperative to present competent and professional health advisors to prevent work accidents and improve the health status of the informal workers optimally and sustainably. Therefore, the collaboration is needed between local governments through puskesmas, employers, and informal workers to carry out inventories, workload analysis, and fulfillment of occupational health and safety human resources in each health centre
Overview of Stress During Work and Study from Home Reviewed from the Academic Community and Mulawarman University Students Lisda Sofia; Muhammad Sultan; Muhammad Khairul Nuryanto; Dina Lusiana Setyowati; Fergie Fernando Hesfi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 4: December 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.739 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i4.1459

Abstract

Large-scale social restriction policies during the Covid-19 pandemic. demands that all societies reduce interaction with each other. However, the existing changes have caused a lot of pressure, especially in the field of education, among universities. The existing pressure is a source of stress for education workers and students. The purpose of this study was to find out the picture of stress during work and study from home. The subjects involved were 746 people, including the academic community and students at Mulawarman University. The findings found that 43% consisted of an age range of 20-24 years. Age has a weak correlation to WFH and LFH stress. The majority of 389 female respondents had moderate stress levels. Gender is not correlated with stress during WFH and SFH. that the level of education has a weak negative relationship with stress. The majority of job status as students have WFH and SFH stress. Employment status is negatively correlated weakly to WFH and SFH stress. At the level of education as many as 316 people have moderate stress. Employment status is negatively correlated weakly to WFH and SFH stress. The final analysis showed that body mass index had no relationship with WFH and SFH stress. Abstrak: Kebijakan pembatasan sosial berskala besar di masa pandemi Covid-19. menuntut semua masyarakat mengurangi interaksi satu sama lain. Akan tetapi perubahan yang ada menimbulkan banyak tekanan khususnya dalam bidang pendidikan, di kalangan perguruan tinggi. Tekanan yang ada menjadi sumber stres bagi tenaga pendidikan dan pelajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres selama bekerja dan belajar dari rumah. Subjek yang terlibat sebanyak 746 orang, merupakan civitas akademik dan mahasiswa di Universitas Mulawarman. Hasil temuan didapatkan bahwa 43% terdiri dari rentang usia 20-24 tahun. Usia memiliki korelasi yang lemah terhadap stres WFH dan LFH. 389 responden perempuan mayoritas memiliki tingkat stres sedang. Jenis kelamin tidak berkorelasi dengan stres selama WFH dan SFH. bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan negatif yang lemah dengan stres. Mayoritas status pekerjaan sebagai mahasiswa memiliki stres WFH dan SFH. Status pekerjaan berkorelasi negatif lemah terhadap stres WFH dan SFH. Pada tingkat pendidikan sebanyak 316 orang memiliki stres sedang. Status pekerjaan berkorelasi negatif lemah terhadap stres WFH dan SFH. Analisis terakhir menunjukkan bahwa indeks masa tubuh tidak memiliki hubungan dengan stres WFH dan SFH.