Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

IDENTIFIKASI VIRUS RABIES PADA ANJING LIAR DI KOTA MAKASSAR Sri Utami; Bambang Sumiarto
Jurnal Sain Veteriner Vol 28, No 2 (2010): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2680.755 KB) | DOI: 10.22146/jsv.296

Abstract

Telah dilakukan identifikasi virus rabies pada anjing liar di kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah mengidentitikasi virus rabies pada anjing liar di kota Makassar. Sebanyak 32 sampel otak anjing liar diuji untuk identifikasi virus rabies dengan metode Fluorescent antibody technique (FAT). Data identifikasi virus rabies dari sampel otak dianalisis secara deskriptif. Hasil pengujian sampel otak anjing liar menunjukkan sebanyak 32 sampel negatifrabies. Sampel otak dari anjing liar yang ditangkap tanpa gejala klinis rabies dan sampel otak daritempat pemotongan anjing bukan merupakan sampel yang baik untuk identifikasi rabies pada suatu wilayah.Kata kunci: anjing liar, FAT, virus rabies
PENENTUAN DAN ANALISIS SECARA MOLEKULER DAM STRAIN Schistosoma japonicum (TREMATODA) DI INDONESIA = DETERMINATION AND MOLECULAR ANALYSIS OF STRAIN OF Schistosoma japonicum (TREMATODA) IN INDONESIA Kurniasihl .; F.A. Sudjadi; Bambang Sumiarto; Susan M. Noor
Jurnal Sain Veteriner Vol 20, No 1 (2002): Juli
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6422.735 KB) | DOI: 10.22146/jsv.318

Abstract

Schistosomiasis adalah penyakit endemik yang dapat menyerang manusia dan hewan di sekitar danau Lindu dan lembah Napu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya variasi intra-spesies dari cacing dewasa Schistosoma japonicwn berasal dari Indonesia. Tikus liar dan siput, Oncomelania hupensis lindoensis, diambil dari danau Lindu dan lembah Napu, Sulawesi Tengah. Serkaria S. japonicum yang keluar dari siput kemudian di infeksikan ke lima ekor mencit untuk pengamatan cacing dewasa dan perubahan histopatologi semua organ. Serkaria dan owing dewasa diamati morfologinya, sebagian cacing dewasa di fiksasi dengan larutan ethanol absolut untuk dilakukan ekstraksi rDNA, amplifikasi dengan PCR, atau analisis restriction length fragment polymorphism (RFLP) dengan enzim digesti dan elektrophoresis pada agarose. Ekstraksi rDNA caring jantan dan betina secara individual dengan metoda phenol chloroform dan amplifikasi rDNA. menunjukkan hasil band yang baik. Hasil analisis RFLP dengan menggunakan 3 enzim Windifi, EcoRI dan menunjukkan perbedaan strain S. japonicum yang berasal dari Napu dan Lindu. Variasi intra-spesies rDNA cacing dewasa dijumpai pula di lembah Napu.
STATUS VAKSINASI RABIES PADA ANJING DI KOTA MAKASSAR RABIES VACCINATION STATUS OF DOGS IN MAKASSAR Sri Utami; Bambang Sumiarto; Heru Susetya
Jurnal Sain Veteriner Vol 26, No 2 (2008): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3584.959 KB) | DOI: 10.22146/jsv.326

Abstract

Telah dilakukan suatu analisis cakupan vaksinasi rabies pada anjing di kota Makassar. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui cakupan vaksinasi anjing bertuan, serta asosiasi antara status vaksinasi dan faktorfaktormanajemen pemeliharaan anjing. Sebanyak 246 sampel anjing dipilih untuk mengetahui status vaksinasirabies. Analisis status vaksinasi dan faktor pemeliharaan anjing dilakukan secara deskriptif. Uji Chi square (c2)dan odds ratio (OR) digunakan mengetahui asosiasi antara faktor-faktor yang diteliti dan status vaksinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan vaksinasi pada anjing bertuan di kota Makassar sangat rendah(21 %). Rendahnya cakupan vaksinasi tersebut diperkirakan berhubungan dengan cara pemeliharaan (P=0,002;OR=4,3), tujuan pemeliharaan (P=0,009; OR=2,3), pengetahuan pemilik tentang rabies (P=0,001; OR=3,0),penghasilan di atas Rp 2.000.000,00 (p=0,000; OR=5,0), dan lokasi pemeliharaan urban area (P=O,OOOI; OR=4, 1).Kata kunci: Cakupanvaksinasi, rabies, faktor risiko
Kajian Kasus-kontrol Avian Influenza Pada Unggas di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta= A Case-control Study on Avian Influenza in Poultry in East Java, Central Java and Yogyakarta Special Province. Dyah Ayu Widiasih; Heru Susetyo; Bambang Sumiarto; Charles Rangga Tabbu; Setyawan Budiharta
Jurnal Sain Veteriner Vol 24, No 1 (2006): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1791.726 KB) | DOI: 10.22146/jsv.341

Abstract

Kajian kasus-kontrol yang dirancang untuk menyidik kejadian avian influenza (Al) dan mencari hubungannya dengan faktor resiko penyakit, telah dilakukan terhadap 218 dusun di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai kasus (109 dusun) adalah dusun yang pernah dilaporkan atau sedang mengalami kasus AI, dan kontrol (109 dusun), adalah dusun yang dilaporkan belum pernah mengalami, tetapi dekat dengan dusun kasus. Kuesioner digunakan untuk menjaring variabel yang diperkirakan berasosiasi dengan kejadian AI. Data yang diperoleh dianalisis dengan Chi Square (x2) dan odds ratio (OR). Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor adanya hewan pengerat (OR = 1,90), faktor adanya burung liar (OR = 24,00), faktor pekerja pulang sehabis kerja (OR = 2,65), dan faktor sektor III (OR = 1,79) mempunyai asosiasi karat dengan kejadian AI di suatu dusun, sedangkan beberapa faktor biosekuriti berasosiasi lemah (OR = 1,0 – 1,5) terhadap kejadian Al.
PRODUKSI ANTIBODI MONOKLONAL TERHADAP ISOLAT LOKAL Escherrichia coli 0157;H7 UNTUK PENGEMBANGAN DAN IDENTIFIKASI Vercytotoxigenic Escherrichia coli DENGAN ELISA Bambang Sumiarto; Setyawan Budiharta; Widya Asmara; Subronto Prodjoharjono
Jurnal Sain Veteriner Vol 22, No 1 (2004): Juli
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1458.717 KB) | DOI: 10.22146/jsv.445

Abstract

.
EPIDEMIOLOGI VEROCYTOTOXIGENIC Escherichia coli (VTEC) PADA SAPI PERAH DI PROPINSI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: KAJIAN TINGKAT TERNAK Bambang Sumiarto
Jurnal Sain Veteriner Vol 22, No 2 (2004): DESEMBER
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.456

Abstract

.
PREVALENCE AND FACTORS. ASSOCIATED WITH MASTITIS IN SMALLHOLDER DAIRY COWS IN DISTRICT OF SEMARANG, CENTRAL JAVA Eko Sutarti; Setyawan Budiharta; Bambang Sumiarto
Jurnal Sain Veteriner Vol 21, No 1 (2003): JULI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1476.075 KB) | DOI: 10.22146/jsv.478

Abstract

Kajian tentang prevalensi dan faktor-faktor penyebab mastitis pada sapi perah rakyat di, kabupaten Semarang propinsi Jawa Tengah telah dilakukan terhadap 237 sampel sapi perah, rakyat kabupaten Semarang. Teknik yang digunikan untnk pengambilan sampel adalah tahapan ganda (two stage sampling), selanjutnya pemilihan peternak menggunakan Convenient sampling, sedang pemilihan ternak dengan teknik klaster. Diagnosis mastitis, subklinis dilakukan Californias Mastitis Test (CMT) dan yang klinis secara fisik. Seekor sapi, dinyatakan menderitamastitis bila paling tidak salah satu ithartitnyal didiagnosis positif mastitis. Satu peternak dinyatakan positif mastitis paling tidak ada satu ekor sapinya menderita mastitis. Faktor-faktor yang beraiosiasi dengan' mastitis didapat dari regresi logistik:: Hasil penelitian, menunjukkan prevalensi mastitis pada sapi perah di Kabupaten Semarang pada tingkat peternak 46;61 %, dan Pada tingkat ternak 35,86 %. Pada kejadian mastitis secata menyeluruh, faktor-faktor yang mendukung tempat pembuangan limbah, kebersihan ambing sesudah diperas kualitas/kebersihan air, kebersihan lantai kandang, dan kebersihan sapi berasosiasi, negatip. Faktor-faktor yang lain yakni jumlah  pemilik temak, lokasi. pemerahan, sumber air, kebersihan lingkungan kandang,dan umur berasosiasi positip. ; kata kunci : prevalensi, mastitis, sapi perah rakyat, regresi logistik.
Prevalensi dan Analisis Faktor-faktor Infeksi Escherichia coli 0157:H7 pada Peternakan Sapi Perah Rakyat di Kabupaten Sleman Siti Khairul Saadah Hanif; Bambang Sumiarto; Setyawan Budiharta
Jurnal Sain Veteriner Vol 21, No 1 (2003): JULI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1079.448 KB) | DOI: 10.22146/jsv.506

Abstract

.
Pembelian Ternak dan Kelembaban Tinggi Merupakan Faktor Risiko Leptospirosis pada Sapi di Girimulyo, Kulon Progo, Jogjakarta (PURCHASE OF CATTLE AND HIGH HUMIDITY WERE RISK FACTORS OF BOVINE LEPTOSPIROSIS IN GIRIMULYO, KULON PROGO DISTRICT) Guntari Titik Mulyani; Bambang Sumiarto; Yuriati .
Jurnal Veteriner Vol 15 No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.602 KB)

Abstract

Leptospirosis is an acute infectious disease could to attack humans and animals such as dogs, cats,cows, pigs, and wild animals such as rats, weasels and squirrels. The death rate of human leptospirosis inIndonesia reached 2.5 to 16.5%. Leptospirosis attacked approximately 274 residents, 18 fatalities atKulonprogo disctrict, and designated as Extraordinary Events in 2011. The purpose of this reasearch is todetermine risk factors affecting the prevalence of leptospirosis in cattle in the area of human leptospirosisin Girimulyo, Kulon Progo. This study used 132 samples of cattle blood. Methods of examination withMicro Aglutination Test (MAT) conducted at the Center for Veterinary Research, Bogor. Micro AglutinationTest is done by creating a serum dilution with PBS in stages then added antigen in the form of various cultures leptospira serovar. Subsequently incubated at 28-30 ° C for 2 hours, and was reading the resultsunder a microscope dark field / phase contrast. Endpoint reading was 50% agglutination, highest finalserum dilution in serum-antigen mixtures that showed 50% agglutination is called the titer. Serum witha titer of 1:100 or more against one or more tested positive for serovar. Micro Aglutination Test result wasthe dependent variable (Y), while the independent variables (X) were factors of farmers, animal factors,enclosure factors, and feed factors. Univariate analysis was done to see descriptively each variable studied.Association between the prevalence of leptospirosis and risk factors was analyzed by Chi Square.Multivariate Logistic Regression Analysis was used to build models of leptospirosis disease to investigatethe risk factors associated with leptospirosis. Variables that influence the prevalence of leptospirosiswere measured magnitude of association by Odd Ratio. The results of study that the prevalence of bovineleptospirosis in Girimulyo subdistrict, Kulonprogo district was 7.6%. Risk factors for the prevalence ofleptospirosis in cattle in Girimulyo subdistrict, Kulonprogo district were livestock purchased factor (OR5.49) and a high humidity factor (OR 1.65). These results can be concluded that leptospirosis infection incattle is high (7.6%) in the area of human leptospirosis. The possibility cattle as a source of infection inhumans still needs further research.
Deteksi Virus Avian Influenza H5N1 pada Anak Ayam Umur Satu Hari dengan Teknik Imunohistokimia Sophia Setyawati; Retno Damajanti Soejoedono; Ekowati Handharyani; Bambang Sumiarto
Jurnal Veteriner Vol 11 No 4 (2010)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.11 KB)

Abstract

Avian Influenza (AI) or bird flu caused by virus H5N1 is still present in Indonesia. The Department ofAgriculture of Indonesia has banned poultry distribution from endemic to non endemic area, except fordistribution of day old chick (DOC). The aim of this research was to detect AI virus infection in DOCdistributed from AI endemic to AI non endemic areas. Two hundred and forty DOCs from farms in WestJava and Banten were collected from Soekarno Hatta airport. Their antibody titers were examined againstAI virus by Haemaglutination Inhibition (HI) test. The AI virus detected in tissues (trachea, lung, heart,kidney, liver, and intestine) by immunohistochemistry technique. Detection of AI virus using anti AI H5N1monoclonal antibody was conducted AEC as chromogen. The result showed that 66,2% of DOC were positiveAI and 33,8% were negative AI. The 66,2% of positive samples, 43,3% showing the presence of AI antigenin trachea, lung and intestine, and 22,9% were presence in liver and kidney. DOCs were infected AI viruswith subclinical symptoms and they were potential as the source of rapid AI spread in Indonesia. It istherefore important to take a very cautious measure to prevent the spread of AI via DOC from AI endemicto free area.