Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

CANDI BUMI AYU SEBAGAI MATERI PENGAYAAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANAH ABANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Candra Irawansyah; Muhamad Idris; Nelly Ermarita
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 1 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i1.524

Abstract

ABSTRAK Perumusan masalah pada tulisan ini yaitu nilai sejarah Situs Candi Bumi Ayu yang mana saja yang dapat dijadikan sebagai materi pengayaan pembelajaran sejarah pada kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Abang.  Tujuannya untuk mengetahui nilai sejarah Situs Candi Bumi Ayu yang dimanfaatkan sebagai materi pengayaan pembelajaran sejarah pada kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Abang. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu Situs Candi Bumi Ayu dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Abang.   Metode yang digunakan penelitian deskriptif  kualitatif dan sampel sumber data dipilih  secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data: wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi langsung. Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Situs Candi Bumi Ayu memiliki kekayaan nilai sejarah dan nilai budaya yang dapat dijadikan sebagai materi pengayaan pembelajaran sejarah di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Abang. Kata kunci:Situs, Candi Bumi Ayu, Materi Pengayaan, Pembelajaran Sejarah
TRADISI ZIARAH DALAM KEBUDAYAAN MELAYU PALEMBANG Desi Ratna Sari; Muhamad Idris; Nelly Ermarita
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 1 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i1.525

Abstract

ABSTRAK             Rumusan masalah adalah bagaimanakah sejarah tradisi ziarah dalam kebudayaan Melayu Palembang? Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah sejarah tradisi ziarah dalam kebudayaan Melayu Palembang karena tradisi ziarah ini masih terus dilakukan masyarakat Palembang khususnya di kompleks pemakaman Kawah Tekurep.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan Sosiologis Antropologi. Untuk memperoleh data yang relevan dan sesuai dengan masalah dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan secara langsung atau observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis model interaktif. Hasil penelitian ini ialah Tradisi ziarah kubur pada Melayu Palembang merupakan hasil akulturasi budaya antara kebudayaan Arab dengan kebudayaan lokal. Tradisi ziarah kubur dalam kebudayaan masyarakat Melayu Palembang berkembang karena bagian dari unsur syar’i Islam. Tradisi ziarah kubur di Palembang dilakukan dengan mengunjungi makam-makam leluhur seperti makam-makam di Kawah Tekurep sebagai makam leluhur masyarakat Melayu Palembang. Tradisi ziarah dapat mengawetkan nilai sejarah dan nilai budaya makam-makam kuno di Palembang. Kata kunci: tradisi, ziarah, makam, Kawah Tekurep
Sosialisasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa program studi pendidikan sejarah universitas PGRI Palembang di SMA Negeri 1 Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Kabib Sholeh; Aan Suriadi; Dina Sri Nindiati; Muhamad Idris; Sukardi Sukardi; Ahmad Zamhari; Eva Dina Chairunisa; Wandiyo Wandiyo; Maryadi Maryadi; Yusup Yusup
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2021): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v5i3.2352

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan sosialisasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa program studi Pendidikan sejarah Universitas PGRI Palembang kepada guru dan siswa-siswi SMA N 1 Air Sugihan dalam memperkaya pengetahuan dan menambah pengayaan sumber materi ajar bagi guru dan siswa-siswi di SMA N 1 Air Sugihan. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Langkah-langkah pada kegiatan ini dimulai dari observasi awal, kegiatan pelaksanaan sosialisasi, kegiatan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa di SMA N 1 Air Sugihan ini adalah mensosialisasikan hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa kepada para guru dan siswa-siswi SMA N 1 Air Sugihan baik dalam bidang penelitian sejarah maupun bidang lainnya. Menambah pengetahuan dan pemahaman para guru dan siswa terkait hasil penelitian sejarah dan Pendidikan dan menambah pengayaan materi  sejarah bagi guru dan siswa-siswi khususnya materi sejarah lokal sehingga para guru dan siswa-siswi dapat menggunakan materi hasil penelitian tersebut sebagai bahan materi ajar di sekolah
Local Wisdom in the History of Traditional Headbans Palembang South Sumatra Muhamad Idris; Sukardi Sukardi; Riki Andi Saputro
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2723

Abstract

The cover and headband is a testament to the intelligence, perseverance, and skills of the people of South Sumatra. Cultural elements of covering and headbands in real life have various functions that are in accordance with the messages of cultural values. The purpose of this research is to carry out research or study of museum collections in an effort to provide information about the preservation and preservation of objects of historical and cultural value. The literature study method is a technique of collecting data through various literature, such as books, magazines, journals, articles, papers related to the cover and headband of South Sumatran men as well as other supporting data, such as photo and historical documentation related to the field of study. The results of the research based on the function of the museum then the preservation of the museum collection becomes the duty and responsibility of the museum manager. Preservation of the Covering and Headband of men's Headband collection of the State Museum of South Sumatra, in general, can be classified into three, namely: 1) Protection; 2) Development; and 3) Utilization.
The Battle of Surabaya November 1945 in Humaniter Law Perspective Muhamad Idris; Esra Kriahanta Sembiring
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.4688

Abstract

The Battle of Surabaya in November 1945 which lasted for 3 weeks was the most intense battle during the Revolutionary Independence of the Republic of Indonesia in 1945 – 1949.  The Battle of Surabaya those involved from the Indonesian side are regular soldiers and fighters consisting of volunteers or militias who are members of several groups of fighters. These fighters considered that the arrival of British troops accompanied by the Netherland Indies Civil Administration/NICA army as an effort to take the Independence of the Republic of Indonesia which had been proclaimed on August 17, 1945. Therefore, They needed to defend Surabaya from the occupation by the Dutch and The Battle of Surabaya became an inspiration for all Indonesian people to maintain Indonesian independence. This paper will discuss how the distinction principles that distinguish between combatants and non-combatants and the concept of direct participation in the Battle of Surabaya in November 1945 and discuss whether the spontaneity of the people of Surabaya as levée en masse.
MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS MATA PELAJARAN IPS (GEOGRAFI) KELAS VII SMP NEGERI 2 PENUKAL Nina Damayati; Muhamad Idris; Marisah Oktasari; Monanisa Monanisa; Nuranisa Nuranisa
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Swarnabhumi : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v7i1.5933

Abstract

Masalah pada penelitian ini masih ada beberapa siswa yang belum mempunyai kesadaran tanggung jawab untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang di berikan oleh guru, siswa sering tidak mengerjakan tugasnya sendiri melainkan mencontek punya temannya dan mengumpulkannya tugas tidak tepat waktu yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam mengembangkan pembelajaran karakter tanggung jawab siswa melalui metode pemberian tugas pada mata pelajaran IPS (geografi) kelas VII SMPN 2 Penukal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya guru mengerkembangan katakter tanggung jawab siswa melalui metode pemberian tugas mata pelajaran IPS di SMP Negeri 2 Penukal membuahkan hasil dapat dilihat dari  siswa bertanggung jawab melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik, dan penuh kesiapan dalam pelaksanaanya seperti melakukan persiapan sebelum melalukan kegiatan, siswa termotivasi dan mempunyai rasa semangat untuk mengerjakan tugas dan tugas, tekun mengerjakan tugas walaupun harus diingatkan oleh guru serta memiliki ketelitian.
IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI MA AL-AKBAR KABUPATEN BANYUASIN Nina Damayati; Muhamad Idris; Nia Warsini
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v6i2.5932

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar non verbal learning disabilities (NVLD) yang dialami siswa pada mata pelajaran geografi di MA AL-AKBAR Kabupaten Banyuasin pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru geografi dan siswa kelas X IPS MA-AL-AKBAR Kabupaten Banyuasin. Berdasarkan dari keseluruhan indikator angket pada kesulitan belajar non verbal learning disabilities (NVLD) pada pembelajaran geografi di masa pandemi covid-19 menunjukan kategori jawaban yang memilih sangat setuju (SS) sebesar 20%, kategori yang memilih  jawaban setuju (S) sebesar 40% , kategori yang memiliki jawaban tidak setuju (TS)  sebesar 34% dan yang memilih jawaban sangat tidak setuju (STS) sebesar 6%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian siswa kelas X IPS MA-AL-AKBAR Kabupaten Banyuasin dapat mengikuti pembelajaran dimasa pandemi covid-19 dengan baik karena sekolah membuat kebijakan diadakan pembelajaran luring dan siswa mulai bisa beradaptasi dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring saat pandemi covid-19, namun siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran geografi yang berkaitan dengan kemampuan visual-spasial, keterampilan motorik dan keterampilan organisai. Penyebab dari kesulitan yang dialami siswa yaitu siswa mengalami kesulitan dalam belajar mandiri, metode belajar yang monoton, tidak ada diskusi kelompok, tidak ada praktikum, fasilitas yang tidak mendukung, kurang mengerti dalam penggunaan teknologi sehingga mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa saat melakukan pembelajaran daring, jaringan internet lambat, harga kuota internet mahal, akses smartphone yang terbatas, dan sulit berinteraktif.
EFEKTIVITAS PROGRAM KAMPUNG KB DI DESA SIDOREJO KECAMATAN KELUANG KABUPATEN MUSI BANYUASIN Erwin Apriani; Muhamad Idris; Nina Damayanti
JURNAL SWARNABHUMI : Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Swarnabhumi
Publisher : Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/swarnabhumi.v6i1.4677

Abstract

Hasil observasi awal yang dilakukan di kampung KB di Desa Sidorejo Kecamatan Keluang Kabupaten Musi Banyuasin dilihat dari kegiatanya seperti kegiatan yang dibentuk dalam adanya program kampung KB yaitu kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) kegiatan tersebut sangatlah bergunadilihat dari kegiatanya seperti kegiatan yang dibentuk dalam adanya program kampung KB yaitu kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) kegiatan tersebut sangatlah berguna bagi masyarakat untuk mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera.            Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil efektivitas program kampung KB di Desa Sidorejo Kecamatan Keluang Kabupaten Musi Banyuasin. Tujuan untuk mengetahui efektivitas program kampung KB dan faktor penghambat program kampung KB di Desa Sidorejo Kecamatan Keluang Kabupaten Musi Banyuasin dengan melihat kegiatan secara langsung dari program kampung Kb tersebut.            Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini observasi, dokumentasi, dan kuisioner/angket. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data yang bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu menjadi hipotesis.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Sidorejo Kecamatan Keluang Kabupaten Musi Banyuasin memiliki program kampung KB yang terdiri dari berbagai kegiatan yaitu dari kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga  Remaja (BKR), Bina Keluarga Balita (BKB), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera melalui program kependudukan.
SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Daud Damsir; Muhamad Idris; Rury Rizhardi
JOLMA Vol. 1 No. 1 (2021): JOLMA
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jolma.v1i1.5369

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah belum maksimalnya kebugaran jasmani siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kesegaran jasmani pada siswa kelas VIII SMP Negeri se Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani pada siswa kelas VIII SMP Negeri se Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik survey. Objek Penelitian adalah siswa SMP Negeri se Kecamatan Betung Kab Banyuasin berjumlah 25 orang. Pengumpulan data menggunakan tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Berdasarkan analisis data penelitian yang ditemukan, penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa sebanyak 25 orang testee yang melaksanakan tes kebugaran jasmani anak Indonesia 4% atau 1 orang siswa dinyatakan memiliki tingkat kebugaran dengan kategori kurang sekali, 56% atau 14 siswa dinyatakan memiliki tingkat kebugaran dengan kategori kurang, 40% atau 10 siswa dinyatakan memiliki tingkat kebugaran dengan kategori sedang, sementara tidak ada siswa SMP Negeri se Kecamatan Betung yang dinyatakan memiliki tingkat kebugaran dengan kategori baik dan sangat baik.
KONSEP BATANGHARI SEMBILAN DALAM SEJARAH DAN KEBUDAYAAN MELAYU SUMATERA SELATAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL Ana Mardiana; Muhamad Idris; Wandiyo Wandiyo
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8, No 1 (2022): KALPATARU: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v8i2.8959

Abstract

Sumatera bagian Selatan merupakan salah satu kepulauan terbesar di Indonesia yang begitu banyak memiliki kekayaan budaya yang begitu beragam di setiap daerahnya. Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana konsep Batanghari Sembilan dalam sejarah dan kebudayaan Melayu Sumatera Selatan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep Batanghari Sembilan dalam sejarah dan kebudayaan Melayu Sumatera Selatan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajarah sejarah lokal. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian seperti wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengambilan nama Batanghari Sembilan itu sebenarnya mengikut kepada adanya Sembilan anak sungai Musi. Daerah aliran sungai Musi, Ogan, Komering, Lematang, Kelingi, Rawas, Batanghari Leko, Banyuasin dan Lalan. Sebagian besar penduduk yang berada di daerah Uluan umumnya hidup berkelompok di tepi sungai sehingga pola permukiman penduduk di wilayah itu tidak sama. Sementara itu, di daerah Iliran, yaitu wilayah Timur yang terdiri dari dataran rendah dan pantai dan pantai (rawa-rawa dan paya-paya sehingga tidak cocok untuk pertanian), penduduknya sangat jarang. Dalam pembelajaran sejarah di sekolah sebagai guru haruslah banyak membaca buku dari berbagai sumber referensi yang berhubungan dengan materi pembelajaran sejarah agar pembelajaran sejarah lebih efektif dan efesien. Untuk mengangkat nilai moral yang berbudayakan kelokalan agar pelajaran sejarah lebih efektif dalam menanamkan konsep Batanghari Sembilan dalam sejarah dan kebudayaan Melayu Sumatera Selatan sebagai sumber pembelajaran sejarah lokal.