Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Melalui Media Video Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Desa Ngampel Kulon Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal: Differences In Knowledge Of Adolescent Women Before And After Health Education Through Video Media About Early Detection Of Breast CancerIn Ngampel Kulon Village Mutya Risty Mulyani; Puji Lestari
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v4i1.112

Abstract

According to Global Burden Cancer data in the International Agency for Research On Cancer (IARC) it is known that breast cancer is a disease with the highest percentage of new cases (after controlling for age), which is 43.3%, and the percentage of deaths (after controlling for age) due to cancer. breast cancer by 12.9%. To prevent the occurrence of breast cancer, education through video is needed to be able to carry out early detection of breast cancer. The purpose of this study was to determine the difference in knowledge of young women before and after being given health education through video media about early detection of breast cancer themselves (BSE) in Ngampel Kulon Village. This study uses quantitative methods, the research design used is Quasy Experiment or, with a non-equivalent approach (pretest and posttest) control group design. The population is all young women in Ngampel Kulon Village, the sampling technique used is Purposive Sampling calculated using the Cohort formula so that 45 respondents are obtained. Research using the Wilcoxon test results that there is a difference in the mean value of knowledge before being given an intervention is 1.75 and after being given an intervention it becomes 1.75. 2.69 with p-value = 0.000 (α=0.05). This means that there is a difference in the knowledge of young women before and after being given health education through video media about early detection of breast cancer in Ngampel Kulon Village. Based on this research, it can be concluded that health education through video media can increase the knowledge of young women about early detection of breast cancer. ABSTRAK Menurut data Global Burden Cancer dalam International Agency For Research On Cancer (IARC) diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit dengan presentase kasus baru (setelah dikontrol oleh umur) tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dan persentase kematian (setelah dikontrol oleh umur ) akibat kanker payudara sebesar 12,9%. Untuk mencegah terjadinya kanker payudara diperlukan edukasi melalui video agar mampu melakukan deteksi dini kanker payudara. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media video tentang deteksi dini kanker payudara sendiri (SADARI) di Desa Ngampel Kulon. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment, dengan pendekatan non equivalent (pretest dan posttest) control group design. Populasi adalah semua remaja putri di Desa Ngampel Kulon, teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan dihitung menggunakan rumus Kohort sehingga diperoleh responden sebanyak 45. Penelitian menggunakan uji Wilcoxon mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan nilai rerata pengetahuan sebelum diberikan intervensi adalah 1.75 dan setelah diberikan intervensi menjadi 2.69 dengan nilai p-value = 0.000 (α=0.05). Hal ini berarti ada perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media video tentang deteksi dini kanker payudara di Desa Ngampel Kulon. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan melalui media video dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang deteksi dini kanker payudara.
The Effectiveness of Peer Educator-Based Education as A Model for Handling Online Game Addiction in Adolescents During the Covid-19 Pandemic Puji Lestari; Liyanovitasari Liyanovitasari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 4 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.11 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i4.664

Abstract

The Covid-19 pandemic has limited all community activities to leaving the house. This has taken a lot of time for teenagers to use smartphones which has triggered addiction to online games. Increased addiction to online games harms adolescents, including teenagers who become lazy in their activities, are often alone, lack socializing, and become introverted individuals. The adolescent period is a period that is very close to peer groups, requires recognition from groups or peers, and requires a new identity that can increase self-esteem. The purpose of this study was to determine the effectiveness of peer educator-based education as a model for dealing with online game addiction in adolescents. This study employed a quantitative approach. The research design was a quasi-experimental or pre-experimental design with the type of one-group pretest-postest design. The research respondents were 107 students with the criteria who play online games, used purposive sampling. This study provided video interventions through WhatsApp group media and measuring behavior data using google forms. The instrument used to measure online game addiction behavior was the Game Addiction Scale (GAS)for adolescents developed by Lemmens in 2009. Data analysis used the Wilcoxon test to determine differences in adolescent behavior before and after peer educators were educated about handling online game addiction. The results showed that the behavior of adolescents before treatment was in the online game addiction category 55,1% and it decreased to 11.2% after treatment. There were differences in the behavior of adolescents before and after education by peer educators with each p-value of 0.000.
Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia di Desa Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Anggi Prasetia Arnata; Rosalina Rosalina; Puji Lestari
Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi S1 Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijnr.v1i1.3

Abstract

Lansia merupakan tahap akhir proses perkembangan. Lansia mengalami proses kemunduran baik dari aspek psikologis dan aspek fisiologis. Salah satu bentuk kemunduran yang terjadi adalah kualitas tidur. Ada dua jenis penatalaksanaan yang bisa dilakukan yaitu penatalaksanaan farmakologi dan non-farmakologi, penatalaksanaan non-farmakologi salah satunya adalah terapi Spiritual Emotional Freedom Technique(SEFT). Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh terapi  SEFT  terhadap  peningkatan kualitas  tidur.  Desain  penelitian  ini  adalah Quasi-eksperimental dengan pendekatan Nonequivalent Control with Pretest and Posttest Design, populasi sebanyak 96 lansia dan jumlah sampel adalah 34 responden pada kelompok kontrol dan intervensi dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan  Instrumen Pittburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis data menggunakan Independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi SEFT terhadap peningkatan kualitas tidur pre test dan post test pada kelompok intervensi dengan nilai p value 0,000, sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan dengan nilai p value 0,188. Berdasarakan hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan masyarakat menjadikan terapi SEFT sebagai penatalaksanaan non-farmakologi untuk meningkatkan kualitas tidur.
Pengasuhan Tumbuh Kembang Balita pada Wanita Penyandang Disabilitas di Kabupaten Semarang Risma Aliviani Putri; Puji Lestari
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 1: March 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.231 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i1.35

Abstract

The stigma about the ability of disabled women’s role as a mother having problems in taking care child is often doubted by society. People think that a child who does not grow optimally is caused by the limitation of a disabled mother. The purpose of this research was to know how the care for the growth and development of under five children done by a disabled mother in Semarang regency. The type of this research was descriptive qualitative. The subjects of this research were called as informants consisting of 4 family informants and 3 triangulation informants. Qualitative data analysis was done interactively and continuously until the research ended. The research results showed that the four main informants gave a good care seen from the sufficient interaction quality with their children and their willing to let their children do activities as they want under their supervision. The care done by disabled women have a good effect toward the growth and the development of children under five. Therefore, the care done responsibly and the willing to let their children do activities under their supervision create an optimal growth for children under five.
Kombinasi Self Hypnosis dan Senam Yoga Terhadap Tingkat Nyeri dan Kecemasan Saat Menstruasi Puji Lestari; Risma Aliviani Putri
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 2: September 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.72 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i2.105

Abstract

Prevalensi dismenore di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu sebesar 64, 25% yang dapat diatasi dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi. Terapi non farmakologi diantaranya yaitu Self Hypnosis dan Senam Yoga yang mampu meningkatkan hormon endorphin sehingga dapat mengurangi rasa nyeri dan kecemasan saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi self hypnosis dan senam yoga terhadap tingkat nyeri dan kecemasan saat menstruasi. Desain penelitian Quasy Experiment dengan pre test post test control design. Populasi sejumlah 32 mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo yang mengalami dismenore primer dan menggunakan tehnik purposive sampling sehingga didapatkan ada 32 responden terbagi menjadi 2 kelompok yaitu intervensi dan kontrol masing-masing 16 responden. Penelitian dilakukan selama 3 siklus menstruasi sejak bulan Mei-Juli 2018. Hasil penelitian kemudian diuji dengan uji t test didapatkan hasil bahwa ada perbedaan tingkat nyeri dan kecemasan pada kelompok intervensi dan kontrol.
Pengaruh Kombinasi Prenatal Yoga dan Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan dan Lama Persalinan Kala I pada Ibu Hamil Trimester III Puji Lestari; Risma Aliviani Putri; Moneca Diah Listiyaningsih
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 2 No. 2: September 2019
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.157 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v2i2.271

Abstract

Kecemasan ibu hamil adalah reaksi ibu hamil terhadap perubahan dirinya dan lingkungan yang membawa perasaan tidak senang atau tidak nyaman. Kecemasan  pada ibu bersalin kala I bisa berdampak meningkatnya sekresi adrenalin menyebabkan lemahnya kontraksi rahim dan berakibat memanjangnya proses persalinan lama. Metode relaksasi yang dapat diterapkan pada ibu hamil yaitu dengan prenatal yoga dan senam hamil yang dapat menurunkan hormon kortisol dan meningkatkan hormon endorphin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi prenatal yoga dan senam hamil terhadap tingkat kecemasan dan lama persalinan kala I pada Ibu hamil Trimester III. Metode penelitian menggunakan eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan rancangan Non-Equivalen Control Group Desain. Populasi dalam penelitian berjumlah 30 ibu hamil TM III yang terbagi menjadi 2 kelompok, 15 ibu hamil TM III dengan perlakuan dan 15 ibu  hamil TM III sebagai kontrol. Hasil penelitian pada analisa univariat didapatkan lama persalinan kala I pada kelompok experimen dan kontrol didapatkan hasil bahwa rata-rata lama persalinan kala I pada kelompok eksperimen (yang melakukan prenatal yoga dan senam hamil) yaitu 3,7 jam dan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata yaitu 5,9 jam. Hasil penelitian gambaran tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen dan kontrol didapatkan hasil rata-rata skor kecemasan 21,7, sedangkan kontrol 32,2. Analisa bivariat kombinasi prenatal yoga dan senam hamil terhadap lama persalinan kala I menggunakan uji T-Test Independent karena berdistribusi normal. Artinya terdapat pengaruh kombinasi prenatal yoga dan senam hamil terhadap kecemasan pada ibu hamil Trimester  yang menghadapi persalinan.  Analisis pengaruh prenatal yoga dan senam hamil terhadap kecemasan pada  ibu  hamil  TM  III dalam menghadapi  proses  persalinan  menggunakan  menggunakan uji T-Test Independent karena data berdistribusi normal. Artinya terdapat pengaruh kombinasi prenatal yoga dan senam hamil terhadap kecemasan pada ibu hamil Trimester  yang menghadapi persalinan.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Laserasi Jalan Lahir Pada Persalinan Normal Risma Aliviani Putri; Puji Lestari
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 3 No. 1: March 2020
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.074 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v3i1.310

Abstract

Laserasi atau robekan jalan lahir adalah robekan yang terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat saat persalinan, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati panggul dengan ukuran yang lebih besar. Banyaknya kasus laserasi jalan lahir pada ibu dengan persalinan normal menimbulkan upaya untuk menekan bahkan mencegah terjadinya kasus tersebut agar tidan meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI).Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya laserasi jalan lahir pada ibu bersalin normal di PMB Sri Harti, Banyu Biru Kab. Semarang.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin tahun 2018 di PMB Sri Harti Banyu Biru. Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data ibu bersalin yang mengalami laserasi di tahun 2018. Analisis Data menggunakan uji statistik Non parametrik yaitu  Chi square.Hasil uji chi square pada paritas ibu dan faktor jarak kelahiran didapatkan hasil nilai p value <0.05 sehingga ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian laserasijalan lahir. Faktor berat badan bayi terhadap kejadian laserasi jalan lahir didapatkan hasil nilai p value 0.533>0.05 sehingga  tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian laserasi jalan lahir
Pentingnya Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Puji Lestari; Wulansari Wulansari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.1 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.424 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v1i2.327

Abstract

Angka  penderita  kanker  di Indonesia sendiri dapat dibilang meningkat secara fantastis setiap tahunnya. Salah satu  kanker  yang  angka  kematiannya  tinggi adalah kanker payudara. Kanker  payudara  sendiri  umumnya menyerang  perempuan  dan  merupakan salah satu kanker terbanyak yang terjadi di Indonesia  (Kementerian  Kesehatan Republik  Indonesia,  2015).  Jumlah penderita  kanker  payudara  menunjukkan bahwa  terdapat  peningkatan  setiap tahunnya. Angka kematian ibu Tahun 2018 di Desa Kemetul sebanyak 6 ibu yang meninggal karena kanker payudara. Dengan adanya pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri, diharapkan masyarakat terutama remaja dapat melakukan deteksi dini kanker payudara dengan melakukan SADARI. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan dilanjutkan dengan demonstrasi pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pengabdian Masyarakat ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan tentang SADARI sebelum diberikan penyuluhan, sebagian besar mempunyai pengetahuan sedang sebanyak 25 responden. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, paling banyak mempunyai pengetahuan baik sebanyak 20 responden. praktik pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) paling banyak yaitu pada kategori tidak pernah (17 responden) dan paling sedikit selalu melakukan SADARI sebanyak (4 responden). 
GERAKAN REMAJA SEHAT DAN PRODUKTIF (GERATIF) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU BERESIKO REMAJA Risma Aliviani Putri; Puji Lestari; Ika Nilawati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.2 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.629 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i1.519

Abstract

Masa remaja merupakan tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial Remaja mudah dipengaruhi oleh teman sebaya dan media sosial sehingga rawan terpengaruh oleh perilaku yang tidak sehat, atau mendapatkan informasi kesehatan dan gizi yang tidak benar (Perialku beresiko) Pelaksanan kegiatan dilaksnakan di SMK Yasemi Karang Rayung Purwodadi dengan metode pelaksanaan pemberian pendidikan kesehatan tentang perilaku beresiko remaja dan upaya pencegahanya dengan pelaksanaan aktivitas fisik berupa olahraga yoga yang terbagi menjadi 2 tahap   pelaksanaan.   Instrumen   pengumpulan   data  berupa  kuesioner.                                            Karakteristik remaja berdasarkan jenis kelamin sebagian besar 77.40 % perempuan dan 22.50% laki-laki,Sebagian  besar berumur < 17 Tahun 81 % dan > 17 tahu 19 %. Pengetahuan tentang perilaku beresiko remaja sebelum diberi pendidikan kesehatan yaitu sebagian besar berpengetahuan kurang (53,8%) dan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar menagalami peningkatan menjadi berpengetahuan baik (67,8%). Perilaku beresiko yang dilakukan remaja adalah yang merokok16.13 %, konsumsi makanan dengan gizi tidak seimbang 79.03%. Kegiatan aktivitas fisik telah diajarkan berupa gerakan yoga dasar dan remaja sangat antusias mempraktikkan dan  melaksanakan yoga dirumah masing-masing.GERATIF merupakan salah satu upaya preventif/pencegahan perilaku beresiko remaja yang dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang perilaku beresiko remaja Kata Kunci : GERATIF, Remaja, Perilaku beresiko
Pencegahan Dini Bahaya Kolesterol dan Penyertanya Melalui Pengolahan Limbah Jelantah menjadi Waste Soap Serbaguna Sikni Retno Karminingtyas; Rissa Laila Vifta; Puji Lestari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.96 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.890

Abstract

Coronary heart disease (CHD) is a disease that is very frightening and is still a problem, both in developed and developing countries. In developing countries from 1990 to 2020, the death rate from coronary heart disease will increase by 137% in men and 120% in women. This community service aims to provide insight and knowledge to the people of Lerep Village about the prevention of the dangers of cholesterol and provide soft skills on the use of used used oil waste to become versatile waste soap. The results of surveys and interviews with target partners, namely residents of Lerep Village by random sampling, stated that the use of used cooking oil in Lerep Village, especially in the RT 3 area, was still high. Housewives use bulk cooking oil more often than packaged cooking oil, and use this cooking oil repeatedly. Data and information from Lerep Village officials also stated that the increase in the death rate from stroke had increased in the last two years. The results of the evaluation of participant knowledge before being given socialization (pretest) were 22% good category, 42% adequate category and 36% poor category. While the knowledge of the participants after being given counseling (posttest) had increased. Knowledge related to cholesterol and its companions, changes in the behavior of using used cooking oil and healthy living behavior and processing of used cooking oil after being given counseling were very good category 94.44% and good or poor category 2.78% each. This Community Service Program can be continued and developed with outputs in the form of soap packaging and branding that further increase the promotional value and selling price.AbstrakPenyakit jantung koroner (PJK) merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah, baik di negara maju maupun berkembang. Di negara berkembang dari tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta pengetahuan masyarakat Desa Lerep tentang pencegahan bahaya kolesterol dan memberikan pembekalan softskill tentang pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi waste soap serbaguna. Hasil survey dan wawancara kepada mitra sasaran, yakni warga masyarakat Desa Lerep secara random sampling menyebutkan bahwa penggunaan minyak jelantah di Desa Lerep khususnya di wilayah RT 3 masih tergolong tinggi. Ibu rumah tangga lebih sering menggunakan minyak goreng curah dibandingkan minyak goreng kemasan, serta menggunakan minyak goreng tersebut secara berulang-ulang. Data dan informasi pejabat Desa Lerep juga menyebutkan bahwa kenaikan angka kematian akibat stroke meningkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hasil evaluasi pengetahuan peserta sebelum diberikan sosialisasi (pretest) yaitu kategori baik sebesar 22%, kategori cukup 42% dan kategori kurang sebesar 36%. Sedangkan pengetahuan peserta setelah diberikan penyuluhan (postes) mengalami peningkatan. Pengetahuan terkait dengan kolesterol dan penyertanya, perubahan perilaku penggunaan minyak jelantah dan perilaku hidup sehat serta pengolahan minyak jelantah setelah diberikan penyuluhan yaitu kategori sangat baik 94,44% dan kategori baik maupun kurang masing-masing 2,78%. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan luaran berupa pembuatan kemasan sabun dan branding yang lebih meningkatkan nilai promosi dan harga jualnya.