Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Peran Polisi Pamong Praja dalam Menangani Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2000-2020 Bambang Eka Saputra; Abdul Hafiz; Abdul Rasyad; Lalu Murdi; Muhammad Shulhan Hadi; Muchamad Triyanto
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v11i1.14897

Abstract

Abstrak: Eksistensi Polisi Pamong Praja (Pol-PP) dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penyelenggaraan pemerintahan, baik sejak masa kolonial Belanda sampai Indonesia merdeka. Peran Pol-PP mewujudkan ketentraman dan ketentraman di Lombok Timur menjadi bagian dari agenda rutin pemerintah daerah. Atas dasar pemikiran tersebut kajian tentang sejarah dan peranan Pol-PP dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat di Lombok Timur menjadi penting dilakukan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah berdirinya Pol-PP di Indonesia dan Lombok Timur, dan mengetahui peran Pol-PP dalam menjaga dan mengatasi ketentraman dan ketertiban umum di Lombok Timur. Metode penelitian sejarah digunakan untuk mengungkap tentang eksistensi dan peran Pol-PP dalam menjaga keamana, dan ketetiban dalam roda pemerintahan di Lombok Timur. Tahapan metode sejarah dilakukan melalui heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pol-PP di Lombok Timur telah memberikan sumbangan yang berarti terhadap keberhasilan pemerintah daerah Lombok Timur dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat khususnya. Hal ini terwujud dari periode tahun 2000-20020 dimana peran dan fungsi Pol-PP berjalan dengan baik.Kata Kunci: Peran, Polisi Pamong Praja, Ketertiban, Keamanan.Abstract: The existence of the Civil Service Police (Pol-PP) in the historical trajectory of the Indonesian nation has become an inseparable part of the administration of government, both from the Dutch colonial period until Indonesia's independence. The role of Pol-PP in realizing peace and tranquility in East Lombok is part of the routine agenda of the local government. On the basis of this thought, a study of the history and role of Pol-PP in maintaining peace and order in East Lombok is important. This study aims to determine the history of the establishment of Pol-PP in Indonesia and East Lombok. Knowing the role of Pol-PP in maintaining and overcoming public peace and order in East Lombok. The historical research method is used to reveal the existence and role of Pol-PP in maintaining security and order in the wheels of government in East Lombok. The stages of the historical method are carried out through heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results of the study indicate that the Pol-PP in East Lombok has made a significant contribution to the success of the East Lombok regional government in maintaining peace and order in the community in particular. This was realized from the period 2000-20020 where the role and function of Pol-PP went well.Keywords: Role, Civil Service Police, Order, Security. 
Peranan Penyuluh Pertanian Lapangan pada Masyarakat di Era Modern Bambang Eka Saputra; Muchamad Triyanto; Lalu Murdi; M. Shulhan Hadi; Hary Murcahyanto
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 5 No 2 (2022): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.552 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v5i2.4316

Abstract

ABSTRACT This study aims to describe the role of Field Agricultural Extension (PPL) in improving the welfare of farming communities and to determine the inhibiting factors of agricultural extension in modern times. The research method uses a descriptive qualitative approach. The data are in the form of direct observation, interview results, and documentation results. Collecting data obtained from respondents. The analysis uses descriptive analysis and historical approach. The results of this study indicate that Field Agricultural Extension (PPL) plays a very important role in the socio-economic field in modern times. The inhibiting factors for agricultural extension are: lack of facilities and infrastructure, namely mobility, experimental land, agricultural extension equipment, funding, and social problems. The conclusion of this research is that Field Agricultural Extension (PPL) plays an active role even though there are still many obstacles. Keywords: Agricultural Extension, Farmer, Modern Era
Pewarisan Pengetahuan Maritim Pada Anak Nelayan di Desa Tanjung Luar Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Lalu Murdi; Muhammad Shulhan Hadi; Bambang Eka Saputra
Biokultur Vol. 12 No. 1 (2023): Potret Nilai Sosial dan Ekonomi dalam Masyarakat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v12i1.45476

Abstract

Pewarisan pengetahuan tradisional pada generasi muda baik dalam proses sosialisasi, internalisasi sangat efektif dilakukan pada anak-anak dan remaja. Penelitian ini berkaitan dengan  apa saja pengetahuan tradisional yang diwariskan oleh orang tua atau masyarakat pada umumnya pada anak atau remaja di Desa Tanjung Luar; selain itu bagaimana proses pengenalan pengetatahuan tradisional oleh orang tua dan masyarakat pada anak maritim di Desa Tanjung Luar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang menekankan sumber data pada hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengenalan pengetahuan pada anak nelayan di Desa Tanjung Luar Kabupaten Lombok timur dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pengenalan lingkungan laut misalnya, sebagian besar anak-anak nelayan memahami lingkungan laut dari interaksi mereka dengan lingkungan laut tersebut, dan dalam hal-hal yang kurang dipahami baru mereka akan bertanya atau tanpa sengaja mengetahui dari interaksinya dengan orang tua dan masyarakat; begitu juga dengan pengetahuan mengenai pembuatan teknologi seperti cara memperbaiki jaring, cara membuat pancing, cara membuat perahu dari fiber dan lain sebagainya dipelajari langsung dengan bertanya dan secara tidak sengaja karena faktor lingkungan; sedangkan dalam pengenalan pengetahuan ekologi lebih banyak diwariskan dengan cara sosialisasi oleh orang tua maupun masyarakat. Berangkat dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa pola pewarisan pengetahuan pada anak maritim di Desa Tanjung Luar terjadi baik melalui proses sosialisasi, internalisasi, dan sosialisasi oleh orang tua, masyarakat dan kesadaran anak dengan lingkungannya.   Kata Kunci: Reproduksi Pengetahuan, Anak-Anak, Maritim
Leadership and Speech Acts of Maulanasyaikh: Character and Educational Values in The Younger Generation Siti Ainun Hasanah; Bambang Eka Saputra; Lalu Murdi Murdi; Hary Murcahyanto
IJE : Interdisciplinary Journal of Education Vol. 1 No. 2 (2023): November, Interdisciplinary Journal of Education (IJE)
Publisher : Sumber Belajar Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61277/ije.v1i2.64

Abstract

This study aims to examine Maulanasyaikh's daily speech acts, including when giving recitations, interacting with the community, and family, in politics and government, and other speech acts that have character values for the younger generation. In addition, this study also aims to understand the values contained in Maulanasyaikh's speech acts. This research was conducted in the village of Pancor Bermi Village, Selong District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara, four months from March to June 2022. Using a qualitative approach with the historical method, this research focuses on the value of speech acts of TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Maulanasyaikh). This approach allows data collection from in-depth written or oral words. The historical method involves the steps of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results of this study reveal Maulanasyaikh's speech acts in various contexts, including interacting with students, in the social sphere, towards the congregation, in politics, and towards his family. Maulanasyaikh demonstrated politeness, caring, and teaching moral and ethical values in his communication and actions in various aspects of his life.
Kotaraja dalam Arus Modernisme di Lombok Timur, 1990-2021 Purnama, Lalu Wahyu Andi; Hadi, Muhammad Shulhan; Murdi, Lalu; Badarudin, Badarudin; Saputra, Bambang Eka
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 9 No 2 (2023): Juni
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v9i2.7021

Abstract

This study aims to; (1) analyze the history of the formation of Kotaraja Village; (2) describe the response of the people of Kotaraja Village to cultural elements that come from outside; (3) knowing the history of cultural development in Kotaraja Village before 1990; and (4) analyzing the cultural history of Kotaraja Village from 1990-2021. The approach used is qualitative by specifically using the historical method. In the historical method, there are stages that must be passed, namely, heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The result of this research is that Kotaraja Village has a relatively long history. This is closely related to the conception of culture in it. Since before 1990, Kotaraja Village has had a thick art and tradition. The cultural history of Kotaraja Village from 1990-2021 starts from the existence of the division of the Kotaraja Village area which is quite complex. The rapid developments in the field of culture after that were as follows: (1) the existence of Peresean Arts which was routinely carried out; (2) the establishment of the Jamiq Raudhatul Muttaqin Mosque as a Cultural Conservation Object; and (3) the release of the Kotaraja Village Tourism Information Center in 2021.
Eksplorasi Nilai-Nilai Edukasi Konservasi Mata Air pada Tradisi Ngalun Aik di Lombok Timur Subhani, Armin; Hadi, Muhammad Shulhan; Agustina, Sri; Murdi, Lalu; Haerudin, Haerudin
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 10 No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v10i2.25803

Abstract

The Ngalun Aik tradition has strong roots and has become an identity in the life of the people of Aik Dewa Village. On the other hand, the spring in Aik Dewa Village not only acts as a source of clean water for daily needs but also plays an important role in local rituals and beliefs related to survival. Therefore, the role of local traditions such as Ngalun Aik is becoming increasingly important to explore and understand in spring conservation efforts. This research uses a qualitative approach to gain an understanding of the educational value of spring conservation in the Ngalun Aik tradition. The respondents in this research involved six male and four female key persons, representing religious leaders, traditional leaders, community leaders, and groups of young men and women. Based on documentation, observation, and interview findings, it can be concluded that the Ngalun Aik tradition in Aik Dewa Village is not only a cultural ritual but also a strong educational platform about the importance of environmental conservation and natural resource management. Through ritual processions, people express their appreciation for water sources as sacred gifts of nature. This tradition teaches the educational values of maintaining water quality, sustainable water management, and environmental awareness to the younger generation. Ngalun Aik also strengthens cultural ties, spirituality, and ecological awareness in the community.
Beyond the Coffee Cup: Dynamics of Social Space Production in the Jalan Roda Culinary Tourism Area Manado City Sidik, Sangputri; Hasrin, Awaluddin; Murdi, Lalu; Winarsih, Nining; Hakim, Lukman
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 10 No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v10i4.27369

Abstract

People's lives have changed in large cities due to the growth of coffee shops. Coffee consumption behavior has become a trend in contemporary society. This research aims to analyze the dynamics of space production in coffee shops in Jalan Roda Culinary Tourism Area (Jarod), Manado City, Indonesia. Researchers used a qualitative approach to describe the social reality in the Jalan Roda culinary tourism area of Manado City. In depth we interviewed visitors, shop owners, and related parties in the Jalan Roda culinary tourism area of Manado City. Observations were made to obtain a clearer picture of the situation and social practices in the Jalan Roda culinary tourism area of Manado City. This research shows that coffee shops are not only a static space but also a social stage that plays an important role in the social dynamics of contemporary society. Coffee consumption activities are not only limited to coffee drinks but also involve various social practices that contribute to the production of social space in certain areas. Coffee shops are a symbol of public space that can be accessed by all levels of society and a place for social and cultural interactions that are part of city life. This research contributes to developing the discourse of social space production and shows how social practices can shape and produce space in society.
Sejarah Lokal dan Pendidikan Karakter (Tinjauan dalam Kearifan Lokal Masyarakat Sasak Lombok) Murdi, Lalu
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v1i1.580

Abstract

Kearifan lokal adalah bagian dari kearifan bangsa yang dapat menjadi landasan pendidikan karakter. Kearifan lokal masyarakat Sasak Lombok yang sudah mengakar dalam sejarah suku bangsanya memiliki nilai universal, sehingga proses engkulturasi perlu dilakukan pada masyarakat mulai dari sekolah dasar sampai pendidikan karakter orang dewasa. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisa pentingnya kearifan lokal (local wisdom) sebagai landasan dari pendidikan karakter tersebut, sekaligus menawarkan pemahaman konsep dan praktik bagaimana seharusnya pendidikan karakter yang berakar pada budaya lokal tersebut diimplementasikan dalam dunia pendidikan.
Studi Sejarah dan Budaya Lombok (Tinjauan Buku) Rasyad, Abdul; Murdi, Lalu
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 1 No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v1i1.583

Abstract

Tulisan ini merupakan resensi dari buku yang berjudul “Studi Sejarah dan Budaya Lombok. Secara umum buku ini mencoba menjelaska tentang budaya masyarakat Sasak-Lombok. Masyarakat Sasak dijelaskan dalam perspektif budayanya dan menunjukkan bahwa budaya pada masyarakat Sasak masih terjaga dengan baik. Perlu menjadi catatan dalam buku ini adalah kepustakaan yang menjadi acuan. Artinya, kepustakaan yang digunakan belum begitu menunjukkan kualitas yang sesungguhnya.
Spirit Nilai Gotong Royong dalam Banjar dan Besiru Pada Masyarakat Sasak-Lombok Murdi, Lalu
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 2 No 1 (2018): Juni
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v2i1.1288

Abstract

Masyarakat Sasak-Lombok dengan segala keunikan budayanya memiliki nilai-nilai tersendiri baik yang berkembang dalam ranah internal maupun merupakan hasil akulturasi dari etnis lain. Beberapa nilai goyongroyong yang berkembang pada masyarakat Sasak seperti banjar dan besiru juga dikenal pada masyarakat Bali namun memiliki warna dan ciri khas sesuai dengan masyarakat Sasak-Lombok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banjar dan besiru baik pada masa lalu maupun saat ini di pedesaan masih memberikan kontribusi yang positif dalam menciptakan nilai-nilai kebersamaan yang khas. Tentu saja dalam perkembangannya saat ini sudah banyak terjadi perubahan, salah satunya disebabkan oleh pandangan masyarakat yang dipengaruhi baik oleh perkembangan ekonomi, pekerjaan, sistem sosial, dan lain sebagainya, namun hal ini penting untuk dimunculkan sebagai bagian dari khasanah budaya masyarakat yang baik untuk mendeskripsikan keunggulan mereka dalam menjalankan kerjasama baik pada masa lalunya maupun saat ini.