Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kearifan Budaya Lokal sebagai Benteng Munculnya Konflik Agama Sidik, Muhammad Alfan
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2017.1.2.2035

Abstract

Practically religion and culture can’t be separated, although in the theoretical sphere they can be separated. Religion can be practiced by its adherents through culture. Basically Religion comes to humans who had been had a culture. Long before the coming of religion, in fact people with their intellect and conscience are able to have a noble culture, which saves each other and is able to create a harmonious life. However, it is precisely in this modern era when humans who claim to reach the peak of advanced culture, it is often a conflict in the name of religion. The birth of religion should be to complete the noble culture, in the contrary, religion and local culture indeed experience tension which trigger conflict sometimes. Humans who only had cultured, can life together in harmony although pre-religions. Unfortunately when there comes aren’t time in which religion and culture have been developed of there life aren’t harmonious. This paper will discuss the relationship between religion and culture in relation to conflict. Analysis of the crisis of modernity which also result in narrow-mindedness cause the emergence of conflic.
NALAR IRFANI DALAM PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASYARAKAT MELAYU NATUNA Muhammad Alfan Sidik
PERADA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/perada.v4i2.394

Abstract

Tradisi keilmuan irfani yang berbasis pada tradisi pemikiran tasawuf merupakan salah satu corak keilmuan Islam di kalangan Arab-Islam menurut pandangan M. Abid al-Jabiri, selain tradisi keilmuan bayani –yang cenderung tekstual dan burhani –yang diskursif logikal. Tidak dapat dimungkiri bahwa nalar irfani yang berbasis tradisi keilmuan tasawuf sedikit banyak telah memberikan dampak positif dalam perkembangan karakteristik Islam di Indonesia, yakni Islam yang lebih moderat dan toleran. Begitu juga Islam di Melayu Natuna yang kental dengan tradisi keislamannya. Tulisan ini mencoba mengidentifikasi nalar irfani dalam perkembangan Islam di Natuna. Berdasarkan kajian ini dapat diidentifikasikan bahwa Nalar ‘irfani memiliki beberapa corak pemikiran yang berasal dari tradisi para sufi yang membawa Islam ke Nusantara. Faktor sufi, wali atau spiritualitas ini menjadi faktor yang penting dalam proses Islamisasi di Nusantara dan memberikan dampak pada karakteristik Islam di Nusantara yang moderat dan toleran. Corak nalar irfani ini juga muncul dalam indentifikasi perkembangan Islam di Natuna, yang dapat dilihat dalam beberapa poin, Pertama; Nalar irfani dalam Sejarah Islamisasi di Natuna. Kedua, Tokoh Ulama’ Natuna, Ketiga, Seni dan Tradisi Keagamaan di Natuna dan Keempat adalah dalam Perkembangan Tasawuf dan Tarekat di Natuna. Abid al-Jabiri stipulated that the Irfani practices originally rooted in the tradition of Sufism thought is one of the characteristics of Islamic scholarship in Muslim Arab communities in addition to the bayani scientific tradition – which tends to be textual and burhani – which is logically discursive. The framework of Irfani’s way of thinking based on the scientific tradition of Sufism has more or less shaped the characteristics of Islam in Indonesia leading to more moderate and tolerant Islam. Likewise, Islam in Malay Natuna is thick with Islamic traditions. This article aims to reveal Irfani’s thought in the development of Islam in Natuna. The findings indicate 'irfani’s thought has several patterns of thought originating from the traditions of the Sufis who brought Islam to the Indonesia. Some important factors in the process of Islamization in the archipelago are the Sufi, Wali or spirituality factor and those have had an impact on the moderate and tolerant characteristics of Islam in Indonesia. The Irfani’s thought is also identifiable in the development of Islam in Natuna, represented in several points: Irfani’s thought in the history of Islamization in Natuna; Natuna Ulama' Figures; art and religious traditions in Natuna; and the development of Sufism and Tarekat in Natuna.
PARADIGMA STUDI ISLAM DI TENGAH PENDIDIKAN MODERN DAN GENERASI MILLENNIAL (INTERNET) KONTEKS MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Muhammad Alfan Sidik
TANJAK Vol 1 No 1 (2020): Februari
Publisher : Jurusan Tarbiyah dan Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/tanjak.v1i1.70

Abstract

Salah satu yang terhegemoni era MEA adalah Pendidikan, sebagai sarana utama dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia SDM yang kompetitif. Namun muncul paradoks dengan adanya tantangan di MEA, Pendidikan hanya dimaknahi secara reduktif hanya untuk memenuhi tuntutan dunia industri. Sekolah tidak lagi dilihat sebagai upaya untuk mencapai nilai-nilai yang mulia. Era ini juga menandai lahirnya era baru, dengan bantuan perkembangan teknologi informasi modern (internet) dan segala manfaatnya, juga melahirkan paradoks, munculnya generasi millenial, generasi yang serba internet, dan justru semakin mengikis sense of humanity, manusia yang didikte dan diarahkan oleh teknologi, manusia yang merasa paling tahu tentang segala hal, padahal hampir seluruh informasi didapat hanya melalui internet. Bahwa informasi itu valid atau hoax, itu urusan kesekian. Bagaimana paradigma studi Islam dengan berbagai kecenderungan yang ada, dalam menanggapi era ini. Tulisan ini ingin membahas paradigma studi Islam terutama di Perguruan Tinggi Agama Islam, dengan mempertimbangkan interkoneksitas tiga tradisi keilmuan Islam Ulum al-Diin, al-Fikr al-Islamiy dan Dirasat Islamiyyah, pemikiran M. Amin Abdullah. Yang nantinya menjadi sebuah formula dalam memaknahi dan menerapkan adagium “act locally and think globally” dalam pendidikan.
PEMIKIRAN KHAWARIJ’ (Studi Historis Genealogis Pemikiran Islam) Mahfuzah Saniah; M Alfan Sidik
RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Pemikiran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/rsd.v1i1.128

Abstract

Khawarij berasal dari kata kharaja yang berarti keluar. Mereka menyatakan diri keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib dalam persengketaannya dengan Muawiyyah. Kaum Khawarij menyusun kembali barisan mereka untuk meneruskan perlawanan mereka terhadap kekuasaan Islam resmi, baik di zaman dinasti Bani Umayyah, maupun di zaman kekuasaan dinasti Bani Abbas mereka anggap telah menyelewengkan Islam, karena itu mesti ditentang dan dijatuhkan. Khawarij sebagai sekte muncul sebagai hasil dialektika atas perbedaan dalam menafsirkan konsep kekhalifaan, yang kemudian berkembang dan menjalar pada perbedaan pada konsep-konsep kalam atau teologi. Tulisan ini mengkaji tentang aspek historis genealogis kemunculan pemikiran khawarij.
Analisis Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Ekonomi UMKM Oleh-Oleh Di Sei Enam, Kijang - Bintan Ahmad Chuzairi; Muhammad Alfan Sidik; Kamarazuman Kamaruzaman; Aulia Rahman; Ratna Susanti
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.612 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i1.171

Abstract

Hasil identifikasi yang dilakukan tentang dampak COVID-19, secara signifikan memberi dampak ekonomi yang sangat besar bagi pelaku UMKM Oleh-Oleh di Sei Enam, Kijang-Bintan. Penurunan penjualan yang terjadi hingga 75 persen, begitu pula dengan pendapatan. Selain itu, dampak pengurangan jumlah tenaga kerja rata-rata mencapai 4 orang per UMKM. Tim pengabdian, melakukan upaya untuk membantu UMKM bertahan pada masa pandemi COVID-19 melalui Sosialisasi peningkatan pengetahuan tentang COVID-19; Sosialisasi cara pencegahannya seperti physicall distancing (jaga jarak), penggunaan APD (alat pelindung diri) dan strategi pemasaran yang dapat dilakukan di masa pandemi, seperti usulan pengoptimalan penggunaan layanan konsumen berupa delivery order online, take away dan direct selling. Adapun upaya lainnya yaitu mengajak pelaku UMKM untuk sama-sama berpartisipasi dalam menyeru dan mengkampanyekan pelaksanaan protokoler kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19 baik kepada keluarga, masyarakat maupun konsumen dilingkungan sekitar.
Pemanfaatan Teknologi Informasi Sebagai Media Edukasi Pencegahan Penularan Covid-19, Media Pemasaran, dan Media Pembelajaran Pada Masyarakat Kelurahan Sei Jang, Kota Tanjungpinang Muhammad Alfan Sidik; Desi Nurmawati; Rana Azhara Siregar; Syaiful Anam; Sanisah Sanisah; Imam Nur Alip; Erlangga War Saputra; Dandi Dandi; Muhammad Kurnia Hafiz; Muhammad Rizki
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.407 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i2.198

Abstract

Sebagai bagian dari masyarakat Kepulauan Riau yang terdampak dari Covid-19, yang telah memunculkan banyak permasalahan di masyarakat. Sebagai respon, P3M STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, melaksanakan KKN Pandemi Covid-19, pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berupa KKN-DR (Dari Rumah) dan KKN-KS (Kerja Sosial). Tim Penulis pengabdian merupakan, bagian dari peserta pelaksanaan kegiatan PKM berupa KKN ini. Lokasi adalah di wilayah Kelurahan Sei Jang, terutama di RT 03/RW 02, dan beberapa di daerah Perumahan Air Raja. Kelurahan Sei Janng merupakan bagian dari pusat kota, yang aktivitas warga masyarakat masih cenderung ramai dan padat, hal ini merupakan sesuatu yang rawan dengan bahaya penularan Covid-19, oleh karena itu perlu dilakukan beberapa kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah pemanfaatan teknologi informasi (media sosial) dalam menanggulangi permasalahan karena Covid-19, yang meliputi 4 fokus tema kegiatan: Pertama: Pendataan penduduk, Kedua, Pemasaran produk melalui Platform Digital, ketiga, Edukasi Pencegahan Penularan Covid-19 dan Keempat, Pembelajaran Agama melalui daring. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan menggunakan metode: ABCD dan PAR. Tulisan ini membahas tentang analisis dari pelaksanaan kegiatan tersebut.
KOSMOLOGI DALAM PANDANGAN IMAM KHOMEINI Muhammad Alfan Sidik
Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin dan Filsafat Vol. 18 No. 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.906 KB) | DOI: 10.24239/rsy.v18i1.799

Abstract

The harmony between humans and the universe is getting less due to overexploitation. To overcome this, the proper guidance on treating the universe properly is highly needed. Therefore, Alquran has invited humans to take care of and be concerned about natural sustainability. This study focuses on the cosmology of Imam Khomeini regarding the universe since he is one of the most significant figures in the Iran revolution, known as a statesman, Sufi, philosopher, and Theologian. This study employs a qualitative approach using a literature review of Imam Khomeini’s publications. Anchored in Tajalli and Wahdatul would proposed by Ibnu ‘Arabi and other cosmology theories from philosophers and theologians, the cosmology of Khomeini was analyzed critically. The study reveals that the universe is the name of Allah, the name is the sign, and all creatures in the world are the sign of Allah. This leads to the perspective that the universe is Tajalli. From this point of view, humans should treat the universe more appropriately since it is a medium to make them get closer to their god.
Peningkatan Minat Bakat dan Kemampuan Berwirausaha Komunitas Pebisnis Muda Melalui Pelatihan Kewirausahaan Kamaruzaman; Aulia Rahman; Muhammad Alfan Sidik; Firdaus; Sudanto; Andru Lumintang; Winanda Vathul Jannah; Devira Aulia Bidari
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i4.11030

Abstract

Pelatihan kewirausahaan bagi Komunitas Pebisnis Muda Spirit of Abdurrahman Auf (SA2) bertujuan untuk menumbuhkan minat bakat dan kemampuan kewirausahaan yang lebih luas lagi agar dapat menjalankan usahanya dengan baik serta dikenalkan pada prinsip bisnis syari’ah. Metode yang digunakan yaitu Asset Based Community Development (ABCD) yaitu pengembangan pada potensi asset yang telah dimiliki oleh individu ataupun komunitas. Pelatihan yang dilaksanakan di sekretariat komunitas ini dihadiri oleh 13 orang anggota. Dengan materi yang diberikan yaitu: Cara membaca peluang, hasilkan ide dan merumuskan strategi usaha; Penyusunan business plan; Manajemen keuangan, Pemasaran melalui media sosial; dan Bisnis syari’ah. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa sebanyak 8 merespon sangat setuju (61,5%) dan 5 merespon setuju (38,4%). Hasil tersebut menggambarkan bahwa pelaksanaan pelatihan kewirausahaan telah mencapai target dalam meningkatkan minat, bakat dan kemampuan kewirausahaan anggota komunitas. Mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan dan praktek yang diperoleh dari pelatihan kewirausahaan kedalam praktekbisnis mereka.
KOSMOLOGI DALAM PANDANGAN IMAM KHOMEINI Muhammad Alfan Sidik
Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin dan Filsafat Vol. 18 No. 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/rsy.v18i1.799

Abstract

The harmony between humans and the universe is getting less due to overexploitation. To overcome this, the proper guidance on treating the universe properly is highly needed. Therefore, Alquran has invited humans to take care of and be concerned about natural sustainability. This study focuses on the cosmology of Imam Khomeini regarding the universe since he is one of the most significant figures in the Iran revolution, known as a statesman, Sufi, philosopher, and Theologian. This study employs a qualitative approach using a literature review of Imam Khomeini’s publications. Anchored in Tajalli and Wahdatul would proposed by Ibnu ‘Arabi and other cosmology theories from philosophers and theologians, the cosmology of Khomeini was analyzed critically. The study reveals that the universe is the name of Allah, the name is the sign, and all creatures in the world are the sign of Allah. This leads to the perspective that the universe is Tajalli. From this point of view, humans should treat the universe more appropriately since it is a medium to make them get closer to their god.
Tadabbur analysis of the Concept of Wahdah Al-Wujud in The Quran: Analisis Tadabbur Konsep Wahdah Al-Wujud dalam Al-Qur’an Muhammad Alfan Sidik
Takwil: Journal of Quran and Hadith Studies Vol. 1 No. 1 (2022): June
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.595 KB) | DOI: 10.32939/twl.v1i1.1305

Abstract

Wahdah al-wujud in Islamic philosophy is a fairly complex and complicated study in debate, especially among scholars of Islamic philosophy who try to connect it with Sufism. This relationship seems to be important because of the demands for rational and logical explanations in approaching religion from the spiritual and intellectual side. This paper examines the concept of Wahdah al-wujud contained in the verses of the Qur'an and tries to analyze the relevance and harmony of its meaning. This research is a literature review using the theory of Wahdah al-wujud from Ibn 'Arabi. From this discussion, it was found that several verses studied, namely Surah al-Hadid: 3, Annisa: 126, al-Baqarah: 115, al-Mujadilah: 7, and several other verses, explain that all of the verses above show the absolute unity of God in harmony. with the understanding of Wahdah al-wujud. The absolute oneness of God shows that He is present in all entities and at the same time is not limited by all entities. Tadabbur some of the verses above, give some messages as follows; awareness of the weak position of humans as creatures of Allah, awareness of the greatness of Allah and human smallness, awareness of humans wherever they are, they can always remember Allah, dhikr to Allah swt, and this closeness to God can be grateful for as a form of honor. because humans are never separated from God.