Claim Missing Document
Check
Articles

MENUJU SWASEMBADA GULA NASIONAL: MODEL KEBIJAKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI GULA DAN PENDAPATAN PETANI TEBU DI JAWA TIMUR Duwi Yunitasari; Dedi Budiman Hakim; Bambang Juanda; Rita Nurmalina
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jekp.v6i1.160

Abstract

Pemerintah pusat mengharapkan Jawa Timur mendukung program swasembada gula nasional dengan menetapkan target produksi gula sebesar 1,65 juta ton. Untuk mewujudkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan (i) mengkaji pencapaian produksi gula dan pendapatan petani tebu Jawa Timur tanpa Revitalisasi Industri Gula Nasional (RIGN), (ii) mengusulkan kebijakan agar target swasembada gula nasional tercapai dan pendapatan petani tebu meningkat, dan (iii) merumuskan perspektif kebijakan ekonomi gula dalam mendukung keberhasilan swasembada gula dan peningkatan pendapatan petani tebu. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan pendekatan analisis dinamika sistem. Simulasi dilakukan selama periode tahun 2010-2025. Hasil simulasi menunjukkan bahwa produksi gula Jawa Timur belum mampu memenuhi target produksi gula yang ditetapkan pemerintah. Pendapatan petani tebu mengalami peningkatan paling tinggi melalui kebijakan peningkatan rendemen. Kebijakan peningkatan areal pertanian, produktivitas, dan rendemen secara simultan dapat memenuhi target pemerintah pada tahun 2015 pada produksi gula Jawa Timur guna mendukung swasembada gula melalui skenario alternatif. Perspektif dalam kebijakan swasembada gula dan peningkatan pendapatan petani tebu dapat diterapkan baik on farm maupun off farm dengan beberapa kebijakan, yakni pengembangan sarana produksi, ketersediaan dan akses sarana produksi, pengembangan kelembagaan dan integrasi PG dan petani tebu, peningkatan produktivitas dan daya saing industri gula, kebijakan proteksi gula, serta kebijakan promosi dan harmonisasi data pasokan sebagai basis perumusan kebijakan swasembada gula nasional.
Analisis Potensi Tebu dalam Mendukung Pencapaian Swasembada Gula di Kabupaten Bondowoso Duwi Yunitasari; Endah Kurnia Lestari; Nanik Istiyani
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol 10, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.971 KB) | DOI: 10.21082/btsm.v10n1.2018.13-20

Abstract

Impor gula mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Walaupun penelitian yang mendukung pencapaian swasembada gula telah banyak dilakukan, namun penelitian terkait analisis potensi suatu wilayah untuk pengembangan komoditas tebu belum banyak dilakukan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi tebu dalam mendukung pencapaian swasembada gula di Kabupaten Bondowoso.  Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan sistem dinamik untuk menghitung share tebu terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan analisis Shift Share Esteban Marquillas untuk menghitung potensi/spesialisasi komoditas tebu di Kabupaten Bondowoso.  Hasil analisis menunjukkan bahwa Kabupaten Bondowoso selama kurun waktu 2010–2015 mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi pada komoditas tebu, sehingga Kabupaten Bondowoso mempunyai peluang untuk keberlanjutan komoditas tebu ke depan.  Strategi yang dapat dilakukan adalah membuka lahan-lahan perkebunan tebu baru di wilayah lain yang belum terdapat komoditas tebu seperti Kecamatan Binakal, Sempol, dan Pakem. Analysis of Sugar Cane Potential to Support the Achievement of SelfSufficiency of Sugar in Bondowoso DistrictSugar importation increases in the last decade. Several studies have been conducted to achieve self-sufficiency in sugar, but few studies have looked at whether a region/area has an excellence potenty for further sugarcane development.  This study aims to analyze the sugarcane potency in supporting achievement of sugar self-sufficiency in Bondowoso District. The analysis method used in this research is quantitative analysis using dynamic system approach to calculate sugarcane share to Gross Regional Domestic Product, and Shift Share Esteban Marquillas analysis to calculate potency/specialty of sugar cane commodity in Bondowoso regency.  The analysis showed that Bondowoso district during 2010-2015 has competitive advantage and specialization in sugarcane, so that Bondowoso district has an opportunity for sustainable sugarcane development in the future.  Strategies that can be done is to open new sugarcane plantations fields in other regions that have no sugarcane plantation such as in Binakal, Sempol, and Pakem sub-district.
Analisis Input-Output Produksi Tebu di Provinsi Jawa Timur Duwi Yunitasari; Teguh Hadi Priyono
Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri Vol.13 No. 1 (2021) April 2021
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/btsm.v13n1.2021.36-47

Abstract

ABSTRAKTebu sebagai bahan baku industri gula merupakan salah satu komoditi perkebunan yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi keterkaitan ke depan dan ke belakang komoditas tebu terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur, dan kontribusi dampak pengganda (multiplier effect) yang ditimbulkanya terhadap multiplier output dan pendapatan di Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah perhitungan Tabel Input-Output dari data Badan Statistik Nasional tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budi daya tebu sebagai input antara untuk industri gula yang bersifat hilir, keterkaitannya sangat tinggi. Keberadaan sektor tebu kurang kuat pengaruhnya dalam meningkatkan output pada sektor tebu dan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan.  Pengganda pendapatan usaha tani tebu adalah tipe I dan tipe II yang bermakna bahwa sektor tebu cukup besar dalam meningkatkan pendapatan dari usaha tani tebu dan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan.   ABSTRACTInput-Output Analysis of Sugarcane Production in East Java Sugar cane as a raw material for the sugar industry has a strategic role in the economy in Indonesia. This study aims to analyze the contribution of forward and backward linkages of sugarcane to economic growth in East Java, and the contribution of the multiplier effect on the multiplier output and income in East Java. The method used was the calculation of the Input-Output Table from the 2015 National Statistics Agency data. The results showed that sugarcane cultivation as an intermediate input for the downstream sugar industry, had a  very high relationship. The existence of the sugarcane sector was less powerful in increasing the output of the sugarcane sector and overall economic sectors. However, the income multipliers of sugarcane farming are type I and type II, which means that the sugarcane sector is quite large in increasing the income from sugarcane farming and the overall economic sectors.  
Analisis Kausalitas Bonus Demografi dan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia Januar Sadana Sugiearto; Duwi Yunitasari; Fivien Muslihatinningsih; Rafael Purtomo S; Aisah Jumiati; Edy Santoso
Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 3 No 1 (2021): Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.453 KB) | DOI: 10.32938/jep.v6i1.1108

Abstract

Bonus demografi diharapkan mendukung adanya revolusi industri 4.0 dengan ditemukannya inovasi baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan antara bonus demografi dan revolusi industri 4.0 di Indonesia baik itu hubungan satu arah, hubungan timbal balik atau bahkan tak ada hubungan. Metode analisis yang digunakan yaitu menggunakan metode analisis kausalitas granger. Menggunakan data rasio ketergantungan dan pengguna internet tahun 1995 hingga 2019. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel rasio ketergantungan mempunyai hubungan kausalitas satu arah yang signifikan dengan pengguna internet.
Analisis Sektor Potensial Dalam Pengembangan Pembangunan Perekonomian Provinsi Gorontalo (Analysis of Potential Sectors in the Development of the Economic Development of Gorontalo Province) Agus Dwi Cahyono; Aisah Jumiati; Duwi Yunitasari
Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 3 No 3 (2021): Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.885 KB) | DOI: 10.32938/jep.v6i3.1190

Abstract

Abstrak Ketimpangan yang tinggi dibarengi dengan pembangunan yang meningkat di Provinsi Gorontalo. Hal tersebut tercermin dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang meningkat dan didukung dengan laju pertumbuhan yang dicapai Provinsi Gorontalo jauh diatas laju pertumbuhan nasional. Sehingga terdapat indikasi manfaat pembangunan tidak dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang potensial dan berdaya saing untuk dapat dikembangkan pembangunannya sehingga dapat meningkatkan perekonomian serta membantu meminimalisir ketimpangan di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa PDRB Provinsi Gorontalo dan PDB Indonesia tahun 2010-2019, dengan alat analisis yang digunakan adalah Dynamic Location Quotinet (DLQ), Model Rasio Pertumbuhan (MRP), dan Skalogram. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis DLQ terdapat 10 sektor ekonomi yang basis dimasa mendatang, pada analisis MRP terdapat 9 sektor ekonomi yang termasuk dalam kategori 2 artinya memiliki pertumbuhan yang menonjol pada wilayah studi dibanding dengan wilayah referensi, dan pada analisis Skalogram terdapat 4 sektor ekonomi yang dijadikan prioritas pengembangan pembangunan. Kata Kunci: Sektor Ekonomi, Basis Ekonomi, Daya Saing. Abstract High inequality has been accompained by increased development in Gorontalo Province. This is reflected in the increasing Gross Domestic Regional Product (GRDP) supported by the growth rate achieved by Gorontalo Province which is far above the national growth rate. So that there are indication that the benefits of development are not felt by all levels of society in Gorontalo Province. This study aims to identify potential and competitive economic sectors to be developed so that they can improve the economy and help minimize inequality in Gorontalo Province. This study uses secondary data in the form of GRDP of Gorontalo Province and Indonesian GDP in 2010-2019, with the analytical tools used are Dynamic Location Quotient (DLQ), Growth Ratio Model (MRP), and Skalogram. The results showed that in the DLQ analysis there were 10 economic sectors that were based in the future, in the MRP analysis there were 9 economic sectors which were include in category 2, meaning that they had prominent growth in the study area compared to the reference area, and in the analysis Skalogram there were 4 sector economic which made a development development priority. Keywords: Economic Sector, Economic Basis, Competitiveness.
Perencanaan wilayah perkotaan melalui konsep smart city di Kabupaten Jember Ulfatus Sofiyah; Endah Kurnia Lestari; Duwi Yunitasari
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v17i1.43001

Abstract

Smart city adalah sebuah konsep perencanaan wilayah kota yang mengedepankan peran teknologi diimbangi dengan kebijakan pemerintah sebagai pendukung penerapan smart city. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapan Kabupaten Jember menerapkan konsep smart city menggunakan alat analisis Weight Means Score dan untuk menganalisis strategi perencanaan dengan alat analisis SWOT. Hasil analisis weight means score menyimpulkan bahwa variabel smart governance, smart economy, smart branding, dan smart society berada di kategori siap, smart living kategori sangat siap, dan smart environment kategori cukup siap. Analisis tingkat kesiapan diperuntukkan kepada pemerintah Kabupaten Jember agar mendapatkan pandangan dalam mengambil kebijakan dan mengelola prosedur tepat sasaran. Hasil analisis SWOT menyimpulkan bahwa keenam variabel smart city menggunakan strategi (strengths opportunity) di kuadran satu, yaitu memaksimalkan kekuatan internal untuk menangkap peluang demi mendukung program smart city Jember.
The Convergence of Economic Growth between District/Cities in Papua Province Theresia Oktavia; Teguh Hadi Priyono; Duwi Yunitasari
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2200

Abstract

Differences in economic growth, geographical conditions, and potential between regions cause development inequality. Therefore, there is a need for inter-regional convergence. The convergence will explain the equality of economic growth between regions. Papua Province has 29 regencies/cities with different economic characteristics and inequality. The purpose of this study was to determine the convergence in Papua Province based on the concept of convergent sigma and beta. This research was conducted using panel data regression analysis techniques. The research method used is sigma convergence, absolute beta convergence, and conditional beta convergence. The results of this study are the existence of sigma convergence, absolute beta convergence, and conditional beta convergence between districts/cities in Papua Province in 2010-2020. In addition, there is a positive and significant correlation between education, electricity, and economic growth, but there is no significant relationship between roads, vehicles, and economic growth.
Analisis Keberlanjutan Usahatani Kopi Rakyat Di Kecamatan Silo Kabupaten Jember Angling Agustin Pawiengla; Duwi Yunitasari; Moh Adenan
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.04.01

Abstract

Kecamatan Silo merupakan salah satu kawansan penghasil kopi rakyat terbanyak di Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan usahatani kopi rakyat Jember di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Metode analisis yang digunakan adalah Multi Dimensional Scaling (MDS) yang disebut RAP-KOPISILO (Rapid Appraisal for Coffee on District of Silo) yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk indeks keberlanjutan dan status keberlanjutan. Usahatani kopi rakyat di Kecamatan Silo secara seluruhan kurang berkelanjutan, analisis Leverage dan Monte Carlo digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang sensitif terhadap indeks, dan status keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi ekologi statusnya kurang berkelanjutan (33,38), dimensi ekonomi kurang berkelanjutan (29,60), dimensi sosial dan budaya kurang berkelanjutan (48,37), dimensi infrastruktur dan teknologi cukup berkelanjutan (58,17), serta dimensi hukum dan kelembagaan adalah kurang berkelanjutan (35,04). Dari 47 atribut yang dianalisis terdapat faktor atau atribut yang sensitif terhadap indeks dan status keberlanjutan, sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan atau intervensi terhadap atribut-atribut tersebut untuk meningkatkan indeks dan status keberlanjutan.
Analisis Kelembagaan Mitra Petani Tebu dan Pabrik Gula di Desa Bantal Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo Duwi Yunitasari; Husnul Khatimah; Rafael Purtomo Somaji
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.229 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.03.02

Abstract

Mayoritas penduduk Desa Bantal bekerja sebagai petani perkebunan dengan presentase 32,63% dan presentase luas perkebunan untuk tanaman tebu 87%. Petani tebu Desa Bantal telah bekerjasama dengan pabrik gula Asembagus dalam waktu yang cukup lama karena jarak antara Desa Bantal dan pabrik gula Asembagus yang cukup dekat yaitu 7 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana model tataniaga tebu, biaya transaksi pada setiap model tataniaga, dan efisiensi model tataniaga pada setiap model tataniaga yang ada di Desa Bantal Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menghitung margin tataniaga dan rasio keuntungan dengan memasukkan biaya transaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga model tataniaga tebu di Desa Bantal Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo yaitu: 1) Petani tebu menjual tebu ke pabrik gula; 2) Petani tebu menjual tebu ke pabrik gula melalui kelompok tani/pemborong tebu; 3) Petani tebu menjual tebu ke pedagang tebu. Model tataniaga dua memiliki jumlah biaya transaksi terbesar dari model tataniaga satu dan model tataniaga tiga. Sedangkan hasil analisis efisiensi dengan menghitung margin tataniaga dan rasio keuntungan menjelaskan bahwa model tataniaga satu merupakan model tataniaga yang paling efisien.
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI, UPAH MINIMUM, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013-2019 Nia Mari'atus S; Teguh Hadi Priyono; Duwi Yunitasari
Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Vol 27, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.882 KB) | DOI: 10.35760/eb.2022.v27i2.4149

Abstract

Salah satu indikator pengukuran keberhasilan suatu pembangunan ekonomi suatu negara adalah tingkat kemiskinan dimana apabila semakin rendah tingkat kemiskinannya maka tingkat kesejahteraan penduduknya juga akan meningkat. Namun pada kenyataannya, data tingkat kemiskinan menunjukkan bahwa Daerah Istimewa (DI)Yogyakarta masih menjadi peringkat pertama di pulau Jawa dari tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah minimum, dan pengeluaran pemerintah terhadap kemiskinan di provinsi DI Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder berupa data time series (deret waktu) dari tahun 2013 sampai tahun 2019 dan cross section (deret lintang) sebanyak 5 kabupaten/kota dengan analisis data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan, upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan pengeluaran pemerintah berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan DI. Yogyakarta.