Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Berkala Bioteknologi

Deteksi Gen DXS dan Penentuan Jalur Biosintesis Karotenoid pada Chlorella pyrenoidosa Monalita, Ramadhebi; Kusumaningrum, Hermin; Budiharjo, Anto
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sintesis karotenoid alami belum pernah melebihi produk sintetik pada skala komersial. Kurangnya pemahaman mengenai aspek mikrobiologis dan ekofisiologis isolat penghasil karotenoid menyebabkan terjadinya kesalahan penamaan spesies. Satu isolat lokal alga hijau yang digunakan sebagai pakan alami sumber karotenoid dalam industri makanan yaitu Chlorella pyrenoidosa. Akumulasi karotenoid jalur non- MVA pada alga hijau ditentukan oleh enzim D-1-deoksixilulosa 5-fosfat sintase, yang disandi oleh gen D- 1-deoksixilulosa 5-fosfat sintase (DXS). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendeteksi gen DXS sebagai penyandi enzim kunci biosintesis karotenoid pada C. pyrenoidosa apakah juga mengikuti jalur non- MVA untuk biosintesis karotenoidnya atau tidak. Metode karakterisasi morfologis dan ekofisiologis dilakukan berdasarkan pengamatan secara berkala dan deteksi gen DXS menggunakan panduan Kuzuyama (2000). Hasil analisis keserupaan gen DXS C. pyrenoidosa pada daerah lestari memperlihatkan dapat mendeteksi parsial gen DXS dari Chlamydomonas reinhardtii. Tidak adanya hambatan pertumbuhan pada C. pyrenoidosa dengan lovastatin menunjukkan jalur non-MVA adalah jalur yang digunakan dalam biosintesis karotenoidnya.
POTENSI RIZOBAKTERI PEMBENTUK ENDOSPORA DARI TANAMAN PADI SEBAGAI BIOKONTROL FITOPATOGEN Xanthomonas oryzae Sumarno, Maerani; Budiharjo, Anto; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Xanthomonas oryzae adalah fitopatogen penyebab hawar daun bakteri yang mengakibatkan penurunan hasil pertanian rata-rata mencapai 20-70 % di wilayah Asia. Gejala hawar daun bakteri ditandai dengan terbentuknya garis pada helaian daun yang berubah menjadi kuning, kemudian putih hingga menyebabkan tanaman menjadi layu dan mati. Rizobakteri pembentuk endospora merupakan mikroba tanah yang berpotensi sebagai biokontrol dalam menghambat pertumbuhan fitopatogen. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya isolat rizobakteri pembentuk endospora dari tanaman padi sebagai biokontrol terhadap fitopatogen X. oryzae. Metode yang digunakan meliputi, isolasi, uji aktivitas antibakteri, identifikasi secara molekuler, dan karakterisasi secara biokimia. Rizobakteri pembentuk endospora yang diperoleh dari hasil isolasi tanaman padi sebanyak dua puluh isolat. Isolat P-10 merupakan isolat yang mempunyai daya hambat terbesar terhadap X. oryzae dengan zona hambat sebesar 18,89 mm. Hasil identifikasi molekuler menggunakan gen 16S rRNA menunjukkan isolat P-10 memiliki homologi 98% dengan Bacillus pumilus. Karakterisasi biokimia menunjukkan isolat P-10 berbentuk batang dengan letak endospora di tengah, gram positif, positif menghasilkan katalase, bersifat motil, negatif dalam menghidrolisis pati, tidak membentuk gas pada glukosa, karakteristik tersebut sesuai dengan karakter B. pumilus.
Karakterisasi Potensi Bacillus altitudinis P-10 sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Husna, Faza Laili; Budiharjo, Anto; Purwantisari, Susiana
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plant Growth Promoting Rhizobacteri (PGPR) memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit pada tanaman. Bacillus altitudinis P-10 dari rhizosfer tanaman padi persawahan organik di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memiliki potensi sebagai PGPR yang memiliki kemampuan menghambat fitopatogen Xanthomonas oryzae dan Xanthomonas campestris, serta diprediksi memiliki gen untuk produksi antibiotik peptida non ribosomal. Karakterisasi B. altitudinis P-10 dilakukan untuk mengetahui potensinya sebagai PGPR melalui uji kualitatif yang meliputi aktivitas kitinolitik dan selulolitik, produksi IAA (Indole Acetic Acid), produksi HCN (Hidrogen Sianida), kemampuan melarutkan fosfat dan produksi senyawa antibiotik. Hasil uji kualitatif menunjukkan B. altitudinis P-10 memiliki aktivitas selulolitik, kemampuan menghasilkan IAA dan kemampuan melarutkan fosfat serta produksi senyawa antibiotik dari golongan peptida non ribosomal yaitu bacitracin, gramicidin, surfactin, fengycin dan bacillomycin D. Bacillus altitudinis P-10 memiliki karakteristik sebagai PGPR melalui kemampuannya dalam memproduksi IAA, melarutkan fosfat, aktivitas selulolitik dan produksi antibiotik. Hal tersebut menunjukkan potensi B. altitudinis P-10 sebagai PGPR.
EKSTRAKSI DAN UJI STABILITAS ZAT WARNA DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) Pardede, Lasria; Kusdiyantini, Endang; Budiharjo, Anto
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jambu biji dikenal sebagai obat tradisonal untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti diare, demam berdarah, dll. Seiring perkembangan teknologi daun jambu biji kini digunakan sebagai penyumbang warna pada tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi pada pelarut aquades dan etanol serta menguji stabilitas warna daun jambu biji terhadap pengaruh suhu penyimpanan, rentan waktu penambahan oksidator dan pH. Daun diekstrak dengan direndam selama 24 jam pada pelarut aquades yang telah dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 30ºC, 50ºC, 70ºC dan 90ºC dan etanol dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 96%. Pengukuran absorbansi ekstrak daun jambu biji menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 525 nm. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji mempunyai nilai absorbansi optimum pada pelarut aquades pada suhu 90ºC dan etanol 20%. Uji stabilitas dilakukan dengan perlakuan pengaruh terhadap suhu penyimpanan, penambahan oksidator dan pH. Uji stabilitas ekstrak daun jambu biji menunjukkan bahwa zat warna daun jambu biji yang diekstrak stabil pada suhu penyimpanan 9°C, penambahan oksidator dengan waktu yang singkat (pada jam ke 3) dan tahan pada kondisi pH basa (pH 9).
Isolasi dan Identifikasi Molekuler Bakteri Pelarut Fosfat dari Gua Gamelan di Kawasan karst Kiskendo Kendal, Jawa Tengah Mahmudah, Hawari Rosdiana; Suprihadi, Agung; Budiharjo, Anto
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan bakteri yang mampu melarutkan fosfat yang tidak tersedia menjadi tersedia sehingga dapat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi dan identifikasi molekuler bakteri pelarut fosfat melalui identifikasi 16s rRNA dari guano gua gamelan dan kemampuannya dalam melarutkan fosfat. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu isolasi BPF dalam medium pikovskaya dan NBRIP, pewarnaan gram, serta identifikasi molekuler. Hasil isolasi diperoleh dua isolat bakteri, yaitu G4-1 dan G5. Isolat G5 yang paling tinggi melarutkan fosfat dengan diameter zona bening sebesar 22.01 mm, dan isolat G4-1 memiliki diameter zona bening 19.8 mm. Isolat G4-1 dan G5 merupakan bakteri gram- negatif. Hasil amplifikasi DNA BPF menggunakan primer universal 27 F (5’-AGAGTTTGATCMTGGCTCAG- 3’) dan Primer 1492 R (5’-GGTTACCTTGTTACGACTT-3’) menghasilkan produk PCR berukuran 1520 bp dan 1235 bp. Hasil analisis sekuen gen 16s rRNA menunjukan bahwa isolat G4-1 memiliki homologi sebesar 80% dengan Acinetobacter iwofii strain-JCM parsial sekuen, sedangkan isolat G5 memiliki homologi sebesar 92% dengan Serratia marcesens strain-NBRC
Deteksi Gen tlh dan tdh pada Bakteri Vibrio parahaemolyticus dari Air Tambak Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) di Kabupaten Rembang Hasrimi, Adila Nawan; Budiharjo, Anto; Jannah, Siti Nur
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 2, November 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vibrio parahaemolyticus merupakan bakteri halofilik gram negatif pada lingkungan aquatik. Semua strain Vibrio parahaemolyticus memiliki thermolabile hemolysin yang diregulasi oleh gen tlh. Thermostable direct hemolysin yang diregulasi oleh gen tdh adalah salah satu faktor virulensi utama pada Vibrio parhaemolyticus yaitu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan gen tlh dan tdh pada bakteri Vibrio parahaemolyticus dari air tambak udang vanname di Kabupaten Rembang. Isolasi bakteri dari air tambak udang vanname pada media CD-VP menunjukkan pertumbuhan koloni bakteri berwarna hijau-kebiruan yang teridentifikasi spesifik sebagai bakteri Vibrio parahaemolyticus. Isolat bakteri teridentifikasi sebagai bakteri spesies Vibrio parahaemolyticus berdasarkan penyandi gen tlh. Analisis molekuler menunjukkan hasil tdh negatif, yang mengindikasikan bahwa bakteri tidak memiliki gen tdh untuk menyandi thermostable direct hemolysin yang menentukan faktor virulensi. Uji konfirmasi gen tdh pada isolat bakteri Vibrio parahaemolyticus dengan media agar wagatsuma menunjukkan hasil Kanagawa negatif yang mengindikasikan bahwa bakteri tidak menghasilkan thermostable direct hemolysin. Isolat Vibrio parahaemolyticus tidak mempunyai faktor virulensi untuk memulai kolonisasi pada organisme inang di lingkungan aquatik ini.
Deteksi Gen DXS dan Penentuan Jalur Biosintesis Karotenoid pada Chlorella pyrenoidosa Monalita, Ramadhebi; Kusumaningrum, Hermin Pancasakti; Budiharjo, Anto
Berkala Bioteknologi Vol. 5, No. 1, April 2022
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Natural carotenoid synthesis has never exceeded synthetic products on a commercial scale. Lack of understanding of the microbiological and ecophysiological aspects of carotenoid-producing isolates leads to misidentification of species. One local isolate of green algae is used as a natural food source of carotenoids in the food industry, namely Chlorella pyrenoidosa. Carotenoid accumulation of the nonMVA pathway in green algae is determined by the enzyme D-1-deoxyxylulose 5-phosphate synthase, which is encoded by the D-1-deoxyxylulose 5-phosphate synthase (DXS) gene. The main purpose of this study was to detect the DXS gene as a carotenoid biosynthetic key enzyme encoder in C. pyrenoidosa whether or not to follow the non-MVA pathway for carotenoid biosynthesis or not. Morphological and ecophysiological characterization methods are carried out based on periodic observations and DXS gene detection using the guide Kuzuyama (2000). The results of the analysis of the similarity of the C. pyrenoidosa DXS gene in sustainable areas show that it can detect partial DXS genes from Chlamydomonas reinhardtii. The absence of growth inhibition in C. pyrenoidosa with lovastatin shows a non-MVA pathway that is the pathway used in carotenoid biosynthesis.
Biofilm Inhibition Activity from Obligate Marine Fungi Against Pathogenic Vibrio Bacteria in Whiteleg Shrimp, Penaeus vannamei Kristina, Kristina; Soowanayan, Chumporn; Suetrong, Satinee; Budiharjo, Anto; Rukmi, Isworo
Berkala Bioteknologi Vol. 5, No. 2, November 2022
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Early mortality syndrome (EMS) is caused by toxic strains of Vibrio bacteria that are produced when bacteria colonize and form biofilm in the digestive tract of cultivated shrimp. One possible control strategy for shrimp Vibriosis is biofilm inhibition. In the present study we tested cell-free culture broth (CF-CB) of 31 strains obligate marine fungi for its ability to inhibit growth and biofilm formation with 2 isolates of Vibrio bacteria, Vibrio harveyi (VH1) and Vibrio parahaemolyticus (3HP). CF-CB with the highest biofilm inhibitory activity were then prepared as feed additives and mixed with commercial feed (1 ml to 1 g ratio) to examined its potency on Vibrio-challenged shrimp. The supplemented feed were administered to post-larvae (PL) shrimps for 7 days before and after they were challenged with VH1 and 3HP which shrimp health and mortality were monitored. Overall, CF-CB from 9 out of 31 isolates examined inhibited biofilm formation by VH1 and 17 out of 31 isolates inhibited biofilm formation by 3HP. Survival rate in the un-challenged negative control was 66% while PLs fed with MCR00984 (Linocarpon appendiculatum) and challenged with VH1 and 3HP were 42% and 60% which was not significantly different (p≥0,05). This results shows some promise for possible application against Vibriosis in shrimp.
Potensi Rhizobakteri dari Tanaman Kubis (Brassica oleracea var. capitata L.) Daerah Getasan Semarang sebagai Agen Biobakterisida Terhadap Patogen Xanthomonas campestris Fahmi, Maya Fitriana Ilul; Budiharjo, Anto; Suprihadi, Agung
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 2, November 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rhizobakteri merupakan bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman, tidak menimbulkan efek negatif pada tanaman inangnya, dan diketahui dapat berperan sebagai agen biobakterisida. Penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan patogen tanaman dapat digantikan dengan memanfaatkan rhizobakteri. Tujuan penelitian ini ialah mengisolasi rhizobakteri dari tanaman kubis di daerah Getasan, Semarang serta menguji kemampuan isolat tersebut untuk menghambat pertumbuhan koloni patogen Xanthomonas campestris penyebab penyakit busuk hitam pada kubis secara in vitro. Penelitian ini dilakukan dengan isolasi rhizobakteri, karakterisasi isolat bakteri secara morfologi, uji antibakteri, identifikasi secara molekuler dengan 16S rRNA, dan uji konfirmasi biokimia. Hasil isolasi diperoleh tujuh belas isolat rhizobakteri dan terdapat empat isolat yang memiliki potensi sebagai agen biobakterisida terhadap patogen X. campestris. Isolat tersebut adalah K.1, K.3, K.9 dan K.12. Isolat K.9 memiliki daya hambat terbesar terhadap X. campestris yaitu 12,6 mm. Isolat ini diidentifikasi secara molekuler sebagai Bacillus cereus strain BF15. Hasil uji konfirmasi morfologi dan biokimia menunjukkan bahwa isolat K.9 merupakan bakteri gram positif berbentuk basil, dapat membentuk endospora, positif terhadap hidrolisis pati, fermentasi glukosa, bersifat motil serta hidup pada kondisi aerob dan negatif terhadap fermentasi arabinosa dan manitol.
Potensi Rizobakteri Pembentuk Endospora Dari Tanaman Padi Sebagai Biokontrol Fitopatogen Xanthomonas oryzae Sumarno, Maerani; Budiharjo, Anto; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 5, No. 1, April 2022
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Xanthomonas oryzae is phytopathogen causing bacterial leaf blight which decreases in agricultural product reaching 20-70 % in Asia. Bacterial leaf blight symptoms is characterized by the formation of lines in the leaf blade turnings yellow, then white, causing the plant to wither and die. Endospore-forming rhizobacteria are soil microbes potential as biocontrol to inhibit phytopathogen growth. The aims of this study were to isolate endospore-forming rhizobacteria from rice plant and determine its ability as biocontrol against X. oryzae. The methods used consisted of isolation, antibacterial activity test, molecular identification, and biochemical characterization. Twenty isolates of endospore-forming rhizobacteria were obtained from the isolation of the rice crop. Isolate P-10 had the greatest ability against X. oryzae with inhibition zone of 18.89 mm. Molecular identification using 16S rRNA gene showed that isolates P-10 had 98 % homology with Bacillus pumilus. Biochemical characterization showed the isolate P-10 had a rod- shaped with center of endospores, gram-positive, catalase positive, are motile, negative in starch hydrolyze, not forming gas on glucose, these characteristics fitted with B. pumilus character.
Co-Authors AB SUSANTO Abhinaya, Danendra Daryl Ade Fajrian Adila Nawan Hasrimi Agung Suprihadi Agung Suprihadi Ahmad Thontowi Anggoro, Naufal Sebastian Aninditia Sabdaningsih Ariani, Nur Frida Arina Tri Lunggani Asgasatya, Syahid Fattah Barri Pratama Budi Raharjo Bunga Fajriani CATUR RIANI Chatarina Umbul Wahyuni Christina Ratna Handayani, Christina Ratna Christina Retna Handayani, Christina Retna Deverina Mergypta Dewantoro, Giwang Dian Wahyu Kemalaputri Dudi Hardianto, Dudi Dyah Ayu Riani Dyah Wulandari Edwin Setiawan Eko Purnomo Elfira, Yolanda Elke Gildantia Elvi Yetti Endang Kusdiyantini Endang Kusdiyantini Fahmi, Maya Fitriana Ilul Farikha, Siti Lutfiatul Fauzaan, Muhammad Faishal Fauziah Citra Rahmawati Fitri Arum Sasi, Fitri Arum Fitria, Lutfiah Rahmadini Florentina Kusmiyati HARTAJANIE, LAKSMI Hasrimi, Adila Nawan Heni Wijayanti, Heni Hermanto, Michael Einstein Hermin P. Kusumaningrum Hermin Pancasakti Kusumaningrum Hermin Pancasakti Kusumaningrum Husna, Faza Laili IS HELIANTI Khoirul Huda Kristina Kristina Kurniawati, Mufida Budi Kusumaningrum, Hermin Laila Nur Faizah Lasria Pardede Lindayani, Lindayani Luthfy AN M Masfuroh Maerani Sumarno Mahmudah, Hawari Rosdiana Maria, Atina Maulana, Anand Reyna Mawarni, Risa Arum Maya Fitriana Ilul Fahmi MG Isworo Rukmi Mia Tri Wardani Monalita, Ramadhebi Muhammad Adib Mubarok Muhammad Mulyadi, Muhammad Muhammad Zainuri Norma Sainstika Pangestu Novita Rahmawati, Novita Nur Endah Wahyuningsih Nurhayati Nurhayati Nurlita Abdulgani Octavia Dewi Christiningrum Olivia Nisa Mumtianah Pardede, Lasria Prayogo, Fitra Adi Rahayu, Annisa Rizky Rahmah Putri Sunarno Ratna Cempaka Lingga Rejeki Siti Ferniah Risky Panji Nugroho Risma Wiharyanti Safirah, Dearesty Saniha Adini, Saniha Sayono Setyo Nugroho Shabrina, Jauhara Siti Nur Jannah Siti Nur Jannah Siu S.S Langden Sonny Abdi Setiyawan, Sonny Abdi Soowanayan, Chumporn Sri Pujiyanto Suetrong, Satinee Sumarno, Maerani Suprihadi Susiana Purwantisari Teuku Tajuddin Thu'ti Alawiyyah Tony Hadibarata, Tony w wijanarka Wahyu Dewi U. Haryanti Wien Kusharyoto Wijanarka Wijanarka Yason Lukman Sudjito, Yason Lukman Yohanes Chandrawijaya Yopi Yopi Yuliandini Pangestika