Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MULTI REPRESENTASI PADA MATERI TERMODINAMIKA Dimas Permadi; Agus Suyatna; Eko Suyanto
Jurnal Pembelajaran Fisika Vol 1, No 5 (2013): Jurnal Pembelajaran Fisika
Publisher : Jurnal Pembelajaran Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Module is very important to be in the school, where the module can appear many form material, it can be called a module-based multi representation. The purpose of this study is to produce a multi representation module with thermodynamic material intended for students of class XI SMA Negeri 1 Tumijajar. Module multi representation as a learning medium that can be used independently by students. After doing the trial test, was understood that multi representation can help the students to understand better about termodinamics. Multi representation has functions as establishment and supplement that match with the characteristic of module for students, such as user friendly and self instructional. As result for interest test it can be concluded that module multi representations of thermodynamics materials has interesting quality, easy, and rewarding. In addition, the effectiveness of the test results stated this module effectively used as a medium of learning.Sangat penting di sekolah tersedia modul yang menampilkan materi dalam banyak bentuk yang disebut modul berbasis multi representasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan modul multi representasi dengan materi termodinamika yang ditujukan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tumijajar. Modul multi representasi sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. Setelah dilakukan uji coba diketahui multi representasi membantu siswa dalam memahami materi termodinamika. Multi representasi berfungsi sebagai pembangun dan pelengkap pemahaman yang sesuai dengan karakteristik modul yaitu: user friendly dan Self Instructional. Berdasarkan hasil uji coba kemenarikan dapat disimpulkan bahwa modul multi representasi materi termodinamika memiliki kualitas menarik, memudahkan, dan bermanfaat. Selain itu, dari hasil uji efektivitas menyatakan modul ini efektif digunakan sebagai media pembelajaran.Kata Kunci: modul, multi representasi, termodinamika
BIMTEK PENGEMBANGAN SOAL BERSTANDAR TIMSS/PISA BAGI GURU IPA SE-KABUPATEN TANGGAMUS Undang Rosidin; Dina Maulina; M Setyarini; Dimas Permadi; Nina Kadaritna
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.177 KB)

Abstract

Kegiatan bimtek ini bertujuan untuk: (1) memberikan keterampilan kepada guruguru IPA di Kabupaten Tanggamus dalam mengembangkan bank soal kemapuan literasi berstandar TIMS/PISA; (2) memberikan keterampilan kepada guru-guru IPA di Kabupaten Tanggamus dalam mengembangkan bank soal kemapuan numerasi berstandar TIMS/PISA; (3) memberikan keterampilan kepada guru-guru IPA di Kabupaten Tanggamus dalam mengembangkan bank soal kemapuan sains berstandar TIMS/PISA. Peserta kegiatan bimtek ini adalah guru IPA di Kabupaten Tanggamus. Peserta pelatihan, panitia, dan narasumber melakukan kegiatan dengan menerapkan protocol pencegahan covid-19 yaitu menjaga jarak aman 1,5-2 meter dan menggunakan masker/faceshield. Evaluasi keberhasilan pelatihan akan dilakukan pada: (1) Awal kegiatan, yaitu pretes, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta bimtek tentang asesmen, PISA/TIMSS, literasi sains dan numerasi, serta analisis butir soal; (2) akhir kegiatan yaitu postes, berisikan pertanyaan yang sama dengan tes awal, untuk mengetahui tingkat keberhasilan, sehingga dapat diterapkan oleh setiap peserta. Berdasarkan hasil pretes dan postes diketahui terdapat peningkatan pemahaman guru dengan kategori sedang (Ngain = 0,42). Berdasarkan hasil feedback yang diberikan peserta diharapkan dilaksanakan kegiatan lanjutan dari kegiatan pelatihan ini. DOI: https://doi.org/10.23960/rp/v1i2.hal.53-61
PENGEMBANGAN MODUL MULTI REPRESENTASI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Dimas Permadi; Kris Setyaningsih
Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP) Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.977 KB) | DOI: 10.19109/jifp.v1i2.1629

Abstract

Penggunaan media pembelajaran dapat membantu penyampaian informasi.Penyampaian informasi dapat diterima dengan baik jika menggunakan multi representasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan kelayakan modul multi representasiberbasis kontekstual dan mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah menggunakan modul multi representasi berbasis kontekstual.Penelitian ini menggunakan metode Research and Development(R & D) mengacupada Puslitjaknov (2008) yang memiliki lima tahapan yaitu: (1) melakukan analisis produk yang akandikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skalakecil dan revisi produk, (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir.Desain penelitian menggunakan One-Shot Case Studydengan variabel bebas penggunaan modul multi representasi dan variable terikat adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik.Modul multi representatif tersebut disusun dengan berbagai gambaran baik verbal, visual, grafik, dan audio.Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi dan soal tes kemampuan berpikir kritis.Teknik analisis data yang digunakan dibagi menjadi tigayaitu: 1)analisis data analisis kebutuhan yang dideskripsikan, 2) analisis lembar validasi dengan menabulasi semua komponen data yangdiperoleh, mengitung skor rata-rata dari setiap komponen dan mengkategorikannya,dan 3)analisis data tes kemampuan berpikir kritis dihitung berdasarkan gain ternomalisasi.Hasil penelitian menunjukkan: 1) karakteristik modul adalah dengan menggunakan pendekatan kontekstual yang sesuai dengan komponen-komponenya dan menggunakan beragam representasi seperti ilustrasi, verbal, persamaan matematik, visual, dan audio. 2) kelayakan modul dilihat dari rata-rata nilai ideal (81,5%) ≥ nilai cut off (79,5%). 3) peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah menggunakan modul multi representasi berbasis kontekstual memiliki kriteria sedang dengan gain sebesar 0,45.
Pengembangan Modul E-Learning Berbasis Project Based Learning (PJBL) Pada Mata Kuliah Media Pembelajaran Fisika Dimas Permadi
Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP) Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.313 KB) | DOI: 10.19109/jifp.v2i2.2649

Abstract

Pembelajaran bermakna menjadi kunci bagi mahasiswa calon guru untuk mempelajari dan menemukan makna dalam pembelajaran. Mahasiswa akan terbiasa melaksanakan proses pembelajaran bermakna jika dalam perkuliahan dibiasakan mengikuti pembelajaran yang bermakna. Penyediaan media pembelajaran yang dapat membiasakan mahasiswa belajar berkmana belum banyak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik modul e-learning berbasis PjBL, (2) Mengetahui kelayakan modul e-learning berbasis PjBL untuk digunakan sebagai media belajar. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D) mengacu pada Puslitjaknov (2008) yang dimodifikasi dengan 3 tahapan yaitu: (1) melakukan analisis produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, dan (3) validasi ahli dan revisi. Modul e-learning tersebut disusun berdasarkan langkah pembelajaran PjBL. Teknik analisis data yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu: 1) analisis data angket analisis kebutuhan yang dideskripsikan dan 2) analisis lembar validasi dengan menabulasi semua komponen data yang diperoleh, mengitung skor rata-rata dari setiap komponen dan mengkategorikannya. Hasil penelitian menunjukkan: 1) karakteristik modul e-learning berbasis PjBL pada materi gambar bergerak (animasi) yang memuat enam langkah utama pembelajaran PjBL, e-learning yang dimaksud dengan menyebarkan dalam bentuk on line yang merupakan bagian dari E-Learning Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang; 2) kelayakan modul dinilai berkualifikasi baik oleh penilaian ahli materi, ahli media, dan peer reviewer; kelayakan modul dilihat dari rata-rata nilai ideal (71%) ≥ nilai cut off (70,5%). Kata kunci: modul e-learning, Project Based Learning (PjBL), media pembelajaran fisika.
Analisis Trend Masa Penyelesaian Tugas Akhir dan Indeks Prestasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA pada Masa Pandemi Covid-19 Dimas Permadi; Anggreini Anggreini; Marina Setyarini
Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP) Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.203 KB) | DOI: 10.19109/jifp.v6i1.10489

Abstract

The education sector is one of the sectors that has experienced a significant impact due to the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to describe the trend of completing the final project and the achievement index of PMIPA students during the Covid-19 pandemic. The population and samples used are all undergraduate study programs within the PMIPA Department that have produced graduates in the 2020/2021 odd semester period to the 2020/2021 even semester. The research method used in this research is descriptive research. The data collection technique used in this research is in the form of observation and documentation. The data analysis technique used is descriptive qualitative to describe the trend of completing the final project and the achievement index of PMIPA majors. The results of the study indicate that the trend of completion of the final project and the achievement index is quite good, with an average completion of the final project of 8.37 months and an average GPA of 3.37. The results of this study are expected to help PMIPA majors in evaluating the learning process and completing the final project.
Analisis Kebutuhan Pengembangan E-Modul Terintegrasi 4C sebagai Implementasi Indikator Ketercapaian Utama Kelas Kolaboratif dan Partisipatif Anggreini Anggreini; Dimas Permadi; Novinta Nurulsari
Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya (JIFP) Vol 7 No 1 (2023): JIFP (Jurnal Ilmu Fisika dan Pembelajarannya)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika, UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jifp.v7i1.14396

Abstract

Proses pelaksanaan dan penilaian mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan (MPP) sudah mengikuti program MBKM yang dirancang untuk memenuhi IKU 7. Namun pelaksanaannya dinilai belum optimal untuk Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) MPP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan dan kebutuhan mahasiswa calon guru fisika saat melaksanakan pembelajaran di kelas kolaboratif dan partisipatif. Serta menganalisis materi dan tugas untuk mencapai CPMK MPP. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebarkan secara online dengan bantuan google form. Sampel dalam penelitian ini adalah 58 mahasiswa calon guru Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi serta berkolaborasi dalam tugas kelompok, namun baru sebagian kecil yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif jika menyelesaikan suatu permasalahan kasus penelitian pendidikan. Selain itu mahasiswa masih kurang berpartisipasi aktif saat diskusi kelas, dikarenakan kurangnya pemahaman akan materi yang dibahas. Hal ini disebabkan oleh belum tersedianya bahan ajar dan media pembelajaran yang tersusun secara sistematis sesuai dengan CPMK, study kasus yang dibahas bukan contoh penelitian pendidikan. Analisis materi dan tugas yang dikembangkan diperoleh rincian lima bab yang dicapai untuk enam sub-CMPK MPP. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan ini, dosen perlu mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran berupa modul digital yang terintegrasi dengan keterampilan abad-21, yaitu critical thinking, collaboration, creativity, dan communication guna mendukung tercapaikan IKU 7 program MBKM.
Peningkatan Pemahaman Guru dalam Menyusun Asesmen Diagnostik Platform Merdeka Mengajar untuk Mengakomodasi Pembelajaran Berdiferensiasi Nurhanurawati, Nurhanurawati; Viyanti, Viyanti; Widyastuti, Widyastuti; Permadi, Dimas
Ruang Pengabdian : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2023): RUANG PENGABDIAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi proses pembelajaran mengungkap fakta bahwa: 52,35% pendefinisian tujuan pembelajaran matematika dan fisika berdasarkan kurikulum masih minim, 47,59% dokumen penilaian belum berkelanjutan, hanya 66,67% guru merespon kebutuhan ideal belajar siswa, serta 45,67% proses penilaian pembelajaran masih dilakukan secara terpisah-pisah. Terungkap juga adanya kebutuhan dalam peningkatan kompetensi guru terkait asesmen diagnostik untuk mengakomodasi pembelajaran berdiferensiasi. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, diperlukan suatu kegiatan workshop yang bertujuan untuk melatih guru menyusun asesmen diagnostik kombinasi instrument platform merdeka mengajar bermutu. Target khusunya adalah memberikan pemahaman, pengalaman dan kesempatan melakukan desiminasi kepada guru tentang prinsip penyusunan, penggunaan, serta pengolahan hasil asesmen diagnostik kombinasi instrumen platform merdeka mengajar. Metode yang digunakan berbentuk workshop partisifatif dengan pemberian materi, pelatihan dan praktik menyusun butir soal. Pada hari kedua dan ketiga peserta melanjutkan menyusun butir soal diagnostik kombinasi instrumen platform merdeka mengajar. Workshop dilaksanakan di Gedung K FKIP Universitas Lampung dengan diikuti 33 peserta dari berbagai sekolah. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, diperoleh simpulan bahwa pengetahuan dan pemahaman guru SMP/MTs bidang matematika dan IPA mengalami peningkatan dan keterampilan guru SMP/MTs bidang matematika dan IPA meningkat terutama dalam penyusunan asesmen diagnostik. Sehingga dimungkinkan peserta dapat menyusun sendiri di sekolah masing-masing. Menindaklanjuti kegiatan ini, hendaknya perlu dilakukan kegiatan dengan jangkauan yang lebih luas dan adanya kesinambungan dan monitoring pasca kegiatan pengabdian ini. Sehingga guru-guru SMP/MTs dapat mempraktekan penggunaan asesmen diagnostik dalam pembelajaran kurikulum merdeka. Kata Kunci: asesmen diagnostic; merdeka belajar; pembelajaran berdiferensiasi AbstractEvaluation of the learning process revealed the fact that: 52.35% of the definition of mathematics and physics learning objectives based on the curriculum is still minimal, 47.59% of assessment documents are not yet sustainable, only 66.67% of teachers respond to students' ideal learning needs, and 45.67% of the assessment process learning is still carried out separately. It was also revealed that there was a need to increase teacher competence regarding diagnostic assessments to accommodate differentiated learning. To answer this need, a workshop activity is needed which aims to train teachers to prepare diagnostic assessments using a combination of quality independent teaching platform instruments. The specific target is to provide understanding, experience and opportunities to disseminate to teachers about the principles of compiling, using and processing the results of diagnostic assessments using the independent teaching platform instrument combination. The method used is in the form of a participatory workshop with the provision of materials, training and practice in preparing question items. On the second and third days, participants continued to compose diagnostic questions on the combination of independent teaching platform instruments. The workshop was held in Building K, FKIP, University of Lampung, attended by 33 participants from various schools. Based on the results of the activities that have been carried out, it can be concluded that the knowledge and understanding of SMP/MTs teachers in mathematics and science has increased and the skills of SMP/MTs teachers in mathematics and science have increased, especially in preparing diagnostic assessments. So it is possible for participants to arrange their own at their respective schools. Following up on this activity, it is necessary to carry out activities with a wider reach and provide continuity and monitoring after this service activity. So that SMP/MTs teachers can practice the use of diagnostic assessments in independent curriculum learning.Keywords: diagnostic assessment; freedom to learn; differentiated learningDOI: https://doi.org/10.23960/rp/v3i2.hal.92-99
The Development of the Two-Tier Diagnostic Test Instrument with Google Form to Measure Student Misconceptions on Energy and Energy Forms Pratiwi, Ika Thalia; Viyanti; Permadi, Dimas
Impulse: Journal of Research and Innovation in Physics Education Vol. 4 No. 1 (2024): Impulse: Journal of Research and Innovation in Physics Education
Publisher : Pendidikan Fisika FITK UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/impulse.2024.41-03

Abstract

This study develops a two-tier diagnostic test instrument with Google Forms- to measure student misconceptions about energy and energy forms. The development research used the 4-D model with 4 stages: (1) define; (2) design; (3) develop; and (4) disseminate. The researchers validated the product to evaluate the construct, material, and language aspects. Expert validation results declared the two-tier diagnostic test instrument very valid at 87.7%. The researchers tested the two-tier diagnostic test instrument with Google form to measure student misconceptions on 30 students and then analyzed using the Rasch model with the assistance of Ministep 5.6.2 software. Based on the results of the Rasch analysis, 20 valid items were obtained. The questions on the two-tier diagnostic test instrument to measure student misconceptions were reliable, with a Cronbach alpha value of 0.66, categorized as adequate. The final product of the developed instrument met the standards of instrument validity and reliability.
Bimtek Pengembangan Authentic Assessment berbasis Problem Based Learning (PBL): Implementasi Kurikulum Merdeka Viyanti, Viyanti; Nurhanurawati, Nurhanurawati; Widyastuti, Widyastuti; Permadi, Dimas
Nuwo Abdimas Vol. 3 No. 2 (2024): Nuwo Abdimas
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Evaluasi terhadap proses penilaian yang telah dilakukan guru dilapangan menunjukkan bahwa: (1) 76,57 % guru telah menerapkan Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajarannya, namun belum menerapkan penilaian secara objektif untuk mengukur kemampuan berpikir yang sesuai dengan karakteristik PBL karena belum adanya instrumen penilaian yang mudah, praktis, dan tepat pada saat proses pembelajaran dan (2) 64% guru belum menerapkan penilaian authentic secara utuh dan konsisten. Bimtek "Penyusunan Authentic Assessment Berbasis Problem Based Learning (PBL): Implementasi Kurikulum Merdeka" bertujuan untuk membekali guru dengan keterampilan dalam merancang penilaian otentik yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran PBL. Metode kegiatan berbentuk bimtek partisifatif dengan pemberian materi, pelatihan dan praktik merancang instrumen penilaian yang sesuai dengan karakteristik authentic assessment berbasis problem based learning (PBL) selama 10 jam pada hari pertama. Kemudian dilanjutkan dengan bimbingan teknis pada hari kedua dan ketiga peserta dalam menyusun butir item authentic assessment berbasis problem based learning (PBL) disekolah masing-masing. Kegiatan PKM ini dilaksanakan secara offline di ruang K2 gedung K FKIP Unila, serta secara kolaboratif pada sekolah-sekolah peserta bimtek. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan bimtek ini adalah i) meningkatnya pemahaman guru-guru yang ditandai dengan dengan perolehan rata-rata pretest sebesar 57,62 meningkat menjadi 72,12 (perolehan rata-rata posttest); ii) perolehan rata-rata n-gain peserta bimtek sebesar 0,24 dengan perolehan mayoritas kategori peningkatan pemahaman peserta adalah pada kategori sedang dengan persentase 63%; dan iii) keterampilan guru dalam menerapkan authentic assessment berbasis PBL sebagai bagian integral dari Kurikulum Merdeka mengalami perbaikan.
Pengaruh Model Project Based Learning Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Terhadap Kesadaran Perubahan Iklim Siswa SMA Dira, Annisa; Suana, Wayan; Permadi, Dimas
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v6i2.13588

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan pembelajaran berdiferensiasi terhadap kesadaran siswa akan perubahan iklim. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Menggala Kabupaten Tulang Bawang, dengan populasi seluruh kelas X IPA, sampel kelas X IPA 1 dan X IPA 2. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 54 siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu non equivalent control group desain. Teknik pengumpulan data kesadaran siswa akan perubahan iklim dilakukan menggunakan teknik non tes, berupa 25 item angket skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen pada indikator kesadaran emosional, kesadaran sikap, dan kesadaran praktik berkelanjutan mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol dan secara keseluruhan rata-rata N-Gain kelas eksperimen pada kategori tinggi dengan nilai sebesar 0,70 sedangkan kelas kontrol berada pada kategori sedang dengan nilai sebesar 0,47. Hasil uji Independent Sample T-test N-Gain menunjukkan bahwa nilai sig. 0,000 0,05, ini menunjukkan terdapat pengaruh setelah belajar menggunakan model PjBL