Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Pengembangan instrumen penilaian sikap kejujuran siswa sekolah dasar Kecamatan Wadaslintang Maryani Maryani; Pardimin Pardimin; Ari Setiawan
Wiyata Dharma: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/wd.v9i2.11512

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan instrumen sikap kejujuran siswa sekolah dasar yang baku dan mengetahui hasil penilaian sikap kejujuran. Lokasi penelitian di SD Kecamatan Wadaslintang. Jenis penelitian ini penelitian pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah model pengembangan menurut Djemari Mardapi. Strategi evaluasi yang digunakan untuk mengukur indikator adalah metode penilaian diri (self assessment). Subjek penelitian adalah siswa SD kelas IV, V, dan VI sejumlah 513 siswa di wilayah Kecamatan Wadaslintang dipilih dengan simple random sampling. Analisis data yaitu pembuktian validitas isi, validitas konstruk, dan reliabilitas. Validitas isi dengan penilaian dari tiga validator ahli dan dihitung menggunakan indeks Aiken. Validitas konstruk dibuktikan dengan analisis faktor, kemudian butir valid pada instrumen final dihitung reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach. Validitas isi instrument bernilai 0,87 yang termasuk kategori Tinggi. Hasil analisis faktor ekploratori sejumlah 24 butir dalam 6  faktor yang terbentuk dan reliabilitas 0,897 . Hasil penelitian menunjukan  dari 300 siswa terdapat 0 siswa (0 %) termasuk “Membudaya”, 117 siswa (39 %) termasuk “Berkembang”, 124 siswa (41,33 %) termasuk kategori “Mulai Terlihat”, dan 59 siswa (19,67 %) termasuk kategori “Belum Terlihat”  yaitu siswa belum menunjukkan    dalam interaksi sehari-hari di sekolah.   Development of an instrument of honest attitude assessment  of elementary school students in the Wadaslintang District   Abstract: This study aims to produce a standard instrument of honest attitude of elementary school students and to know the results of the assessment of honesty attitude. The research location is in SD Wadaslintang District. This type of research is development research. The development model used is the development model according to Djemari Mardapi. The evaluation strategy used to measure indicators is a self-assessment method. The research subjects were elementary school students in grades IV, V, and VI a total of 513 students in the Wadaslintang sub-district were selected by simple random sampling. Data analysis is proof of content validity, construct validity, and reliability. Content validity was assessed by three expert validators and calculated using the Aiken index. Construct validity was proven by factor analysis, and then the valid items on the final instrument were calculated for reliability with Cronbach's Alpha. The content validity of the instrument is 0.87 which is included in the High category. The results of the exploratory factor analysis were 24 items in the 6 formed factors and the reliability was 0.897 . The results showed that from 300 students there were 0 students (0%) including “Cultivated”, 117 students (39%) including “Developing”, 124 students (41.33%) including the “Starting to Look” category and 59 students (19, 67%) included in the "Not yet Seen" category, i.e. students have not shown it in their daily interactions at school.
SELF-EFFICACY MATEMATIKA DAN SELF-EFFICACY MENGAJAR MATEMATIKA GURU MATEMATIKA Pardimin Pardimin
Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 24, No 1 (2018): June
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.921 KB) | DOI: 10.17977/um048v24i1p29-37

Abstract

Abstract: Self Efficacy in Mathematics and in Mathematics Teaching among Junior High-school Teachers. This study investigates teachers’ self efficacy in mathematics and in mathematics teaching, involving 38 junior high school mathematics teachers in the city of Yogyakarta, Indonesia. The research instrument to measure self efficacy in mathematics consists of 18 questions with a reliability coefficient of .86, whereas the one to measure mathematics-teaching self efficacy consists of 18 statements with a reliability coefficient of .826. Both instruments were adapted from the Mathematics Teaching and Mathematics Self-Efficacy Scale (MTMSE) developed by Kahle (2008). The results show that mathe­matics self efficacy and teaching mathematics self efficacy of the junior high school mathematics teach­ers in the city of Yogyakarta are high, with a correlation coefficient of .477. The mathematics self-efficacy instrument consists of three parts, namely arithmetics, algebra, and geometrics, and arithmetic self-efficacy is found to be positively correlated with teaching mathematics self-efficacy with a multiple correlation coefficient of 0,605.Abstrak: Self-Efficacy Matematika dan Self-Efficacy Mengajar Matematika Guru Matematika SMP Kota Yogyakarta. Self-efficacy matematika adalah konsep diri terkait kepercayaan individu pada kemampuannya untuk melakukan atau menyelesaikan suatu tugas atau masalah matematika. Self-efficacy mengajar matematika merupakan keyakinan seorang guru terhadap kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan pembelajaran matematika demi mencapai suatu tujuan serta yakin mampu untuk menghadapi segala tantangan dan mampu memprediksi seberapa besar usaha yang dibu­tuhkan untuk mencapai tujuan yang tepat dalam pembelajaran matematika. Penelitian tentang self-efficacy matematika self-efficacy mengajar matematika telah dilakukan ter­hadap 38 guru matematika SMP di kota Yogyakarta. Instrumen penelitian terdiri dari dua bagian. Pertama adalah instrumen self-efficacy matematika yang terdiri dari 18 petanyaan dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,860. Kedua adalah instrumen self-efficacy mengajar matematika yang terdiri dari 18 pernyataan dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,826. Kedua intrumen tersebut diadaptasi dari Mathematics Teaching and Mathe­matics Self-Efficacy Scale (MTMSE) yang dikembangkan oleh Kahle (2008). Hasil penelitian menunjuk­kan bahwa self-efficacy matematika dan self-efficacy mengajar matematika guru SMP di kota Yogya­karta termasuk tinggi dengan koefisien korelasi antara keduanya sebesar 0,477. Instrumen self-efficacy matematika terdiri dari tiga bagian yaitu aritmatika, aljabar, dan geometrika. Hanya self-efficacy arit­matika yang berkorelasi positif dengan self-efficacy mengajar matematika dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,605.
Kontribusi Kompensasi, Efikasi Diri, dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Guru SD Tukilah Tukilah; Siti Mariah; Pardimin Pardimin
Media Manajemen Pendidikan Vol 1 No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.688 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v1i2.3254

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Kontribusi Kompensasi,Efikasi Diri dan Budaya Organisasi terhadap Prestasi Kerja Guru SD di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo, (2) Kontribusi Kompensasi terhadap Prestasi Kerja Guru SD di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo, (3) Kontribusi Efikasi Diri terhadap Prestasi Kerja Guru SD di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo, (4) Kontribusi Budaya Organisasi terhadap Prestasi Kerja Guru SD di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuntitatif. Variabel penelitian ini adalah kompensasi, efikasi diri, dan budaya organisasi terhadap prestasi kerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD dan juga kepala sekolah di SD negeri atau swasta di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo yang berjumlah 316 orang. Berdasarkan table yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael maka sampel pada taraf signifikan 5% ,maka jumlah sampel adalah 161 orang.Tehnik pengambilan sampel yang diambil Proportional Random Sampling dan Claster Sampling. Tehnik pengambilan data menggunaka angket. Analisis yang digunakan adalah analisa regresi liniear berganda.Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang positi dan signifikan kontribusi kompensasi, efikasi diri dan budaya organisasi terhadap prestasi kerja guru (2). Ada pengaruh yang positif dan signifikan kontribusi kompensasi terhadap prestasi kerja guru (3). Ada pengaruh yang positif dan signifikan efikasi diri terhadap prestasi kerja guru (4). Ada pengaruh yang positif dan signifikan budaya organisasi terhadap prestasi kerja guru.Kata kunci: kompensasi, efikasi diri, budaya organisasi dan prestasi kerja guru
Manajemen Kemitraan Sekolah Dengan Dunia Usaha dan Industri untuk Meningkatkan Kompetensi Lulusan SMK Bekti Lestari; Pardimin Pardimin
Media Manajemen Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.828 KB) | DOI: 10.30738/mmp.v2i1.3652

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) manajemen hubungan kemitraan sekolah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) pada jurusan Farmasi Klinis SMK Negeri 1 Panjatan ditinjau dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi, (2) bentuk kemitraan, (3) faktor pendukung dan (4) penghambat kemitraan serta (5) cara mengatasi hambatan dalam kemitraan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber utama penelitian adalah Kepala Sekolah, Waka Bidang Kurikulum, Bidang Humas dan Hubungan Industri, Kaproli Farmasi, Koordinator BKK, Sekretaris Program PSG, Siswa dan DUDI. Teknik analisis data menggunakan metode analisis reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan menyusun rekomendasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) manajemen kemitraan sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri di SMK Negeri 1 Panjatan jurusan Farmasi Klinis ditinjau dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sudah berjalan dengan baik, tetapi dari tahap perencanaan belum ditemukan analisis internal dan eksternal (2) Bentuk kemitraan berupa penyesuaian kurikulum dengan DUDI, magang, penguji kompetensi kejuruan, bakti masyarakat, penyerapan tenaga kerja oleh DUDI dan kunjungan industri; (3) Faktor pendukung kemitraan berupa kesamaan visi dan misi, kepentingan sekolah dan DUDI yang saling menguntungkan, kemampuan dan dukungan dari komite sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana; (4) Faktor penghambat kemitraan berupa perbedaan orientasi sekolah dan DUDI, jumlah guru produktif kurang, keterbatasan waktu dan sumber dana, jarak tempuh sekolah DUDI yang jauh, minimnya jumlah DUDI yang ada disekitar sekolah, dan kapasitas DUDI dalam menampung siswa magang. (5) Cara mengatasi hambatan dengan menjalin komunikasi mengenai waktu pelaksanaan, menggali sumber dana, memperluas jaringan kemitraan, melakukan rolling bagi siswa magang. Kata kunci: manajemen kemitraan, DUDI, kompetensi lulusan SMK 
Manajemen Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat Dalam Mewujudkan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Natalia Bekti Kurniawati; Pardimin Pardimin
Media Manajemen Pendidikan Vol 3 No 3 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/mmp.v3i3.9120

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat dalam mewujudkan mutu pendidikan Sekolah Dasar Girisekar Panggang Kabupaten Gunungkidul yang meliputi 1). Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan 2). Kendala yang dihadapi dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat 3). Cara mengatasi kendala yang timbul dalam pelaksanaan manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Girisekar Panggang Kabupaten Gunungkidul. Sumber data dalam penelitian ini antara lain: Kepala Sekolah, guru, dan Komite Sekolah atau orang tua siswa. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di SD Negeri Girisekar Panggang meliputi: (a) Perencanaan, (b) Pengorganisasian, (c) Pelaksanaan, (d) Pengawasan, (e) Evaluasi, 2) Kendala yang dihadapi dalam pelasanaan program manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat adalah kurangnya ide kreatif, kurangnya anggaran, keterbatasan potensi SDM, dan hasil evaluasi yang sering tidak ditindaklanjuti. 3) cara mengatasi kendala dalam pelaksanaan program manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat adalah melibatkan segenap stakeholder untuk menggali ide kreatif, penggalian sumber dana dari orang tua siswa dan pihak lain, saling membantu dalam tim, dan menunjuk beberapa personil sebagai tim yang bertugas dalam tindak lanjut. 
Peran Kepala Sekolah di Era Revolusi Industri 4.0 Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Supartilah Supartilah; Pardimin Pardimin
Media Manajemen Pendidikan Vol 4 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/mmp.v4i1.9892

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pelaksanaan peran kepala sekolah: 1) peran kepala sekolah sebagai edukator, 2) peran kepala sekolah sebagai manajer, 3) peran kepala sekolah sebagai administrator, 4) peran kepala sekolah sebagai supervisor, 5) peran kepala sekolah sebagai leader, 6) peran kepala sekolah sebagai inovator, 7) peran kepala sekolah sebagai motivator, 8) gaya kepemimpinan, 9) faktor pendukung dan penghambat dan 10) pencapaian hasil. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan dilaksanakan di SD Negeri Percobaan 2 Kecamatan Depok. Sumber data antara lain kepala sekolah, tenaga pendidik, komite dan peserta didik. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dengan pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) peran kepala sekolah sebagai pendidik yaitu meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik. 2) peran kepala sekolah sebagai manajer  yaitu mengelola, melaksanakan dan mengatasi masalah, 3) peran kepala sekolah sebagai administrator yaitu mengelola kegiatan administarsi sekolah, 4) peran kepala sekolah sebagai supervisor yaitu mengawasi kegiatan supervisi, 5) peran kepala sekolah sebagai leader yaitu menjadi komunikasi dan menciptakan kondisi kondusif, 6) peran kepala sekolah sebagai inovator mengembangkan pembelajaran dan menciptakan program, 7) peran kepala sekolah sebagai motivator yaitu memberikan motivasi kepada tenaga pendidik dan peserta didik 8) gaya kepemimpinan yang demokratis, 9) faktor pendukung yaitu sumber daya manusia dalam hal ini tenaga pendidik dan peserta didik, sarana prasarana dan dukungan yang diberikan wali murid, sedangkan faktor penghambat yaitu kendala ketidakstabilan kekuatan internet, dan 10) pencapaian hasil di SD Negeri Percobaan 2 Kecamatan Depok sudah baik
Strategi Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Entrepreneurship di SMK Negeri 3 Wonosari Gunungkidul Mei Nurcahyani Nurcahyani; Pardimin
Media Manajemen Pendidikan Vol 4 No 3 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/mmp.v4i3.11584

Abstract

This study aims to analyze the strengths and weaknesses. analyze opportunities and threats. and analyzing the results of the Entrepreneurship development strategy at SMK Negeri 3 Wonosari Gunungkidul. This research is a qualitative descriptive study. Data were collected using purposive sampling technique by means of interviews, observation and documentation. Data validation is done by member check technique, triangulation technique, and external audit technique. Data analysis data analysis using the Miles and Huberman model with data reduction, data presentation and verification. The results of this study are that the Principal's Strategy in Entrepreneurship Development has the strength in the form of a curriculum that supports Entrepreneurship activities so that there is an increase in product-based learning outcomes and financial management improvements. Meanwhile, the weakness is that there is a maind set that still likes to work and the lack of mastery of foreign languages. The opportunity is increased cooperation with Iduka. Barriers are the lack of marketing skills and the low ability to manage finances. The result of this strategy is an increase in the results of well-managed Entrepreneurship activities based on BLUD management.
Analisis Butir Soal Tes Pemecahan Masalah Matematika Pardimin Pardimin; Sri Adi Widodo; Indriyati Eko Purwaningsih
WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.97 KB) | DOI: 10.30738/wa.v1i1.1084

Abstract

The instrument is one of the tools used to collect a data, whether or not a research instrument needs to be seen the characteristics of the instrument being prepared. So the purpose of this research is to know the characteristics of test instruments Problem-solving mathematics that have been compiled on the material geometry for junior high school class VII. The research method used is the basic research method. Data analysis is done qualitatively and quantitatively. Qualitative analysis is used to see the characteristic of content validity, whereas quantitative analysis is done to see the characteristics of differentiating power and instrument reliability. The results show that all items have good content validity and distinguishing power, with a very high degree of reliability.
Pengembangan YouTube Pembelajaran Aplikasi Kalkulus Integral pada Geometri Pardimin Pardimin
WACANA AKADEMIKA: Majalah Ilmiah Kependidikan Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.132 KB) | DOI: 10.30738/wa.v3i1.4328

Abstract

Dalam generasi internet, setiap mahasiswa sudah mengenal teknologi YouTube. Jika teknologi YouTube yang telah dikenal sehari-hari oleh mahasiswa dimanfaatkan sebagai media dalam pembelajaran maka akan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan mengembangkan YouTube pembelajara aplikasi integral pada geometri. Metode penelitiannya adalah metode penelitian pengembangan. Presedur pengembangan mengikuti prosedur sederhana dari Borg & Gall. Prosedur ini meliputi 5 tahap, yaitu: analisi produk, pengembangan bentuk awal, validasi ahli, ujicoba lapangan terbatas, dan uji coba lapangan utama. Hasil dari penelitian ini adalah YouTube Pembelajaran yang diberi judul Aplikasi Integral pada Geometri. Karakteristik dari YouTube ini adalah: terdiri darii 7 Sub-YouTube, setiap Sub-YouTube mengandung materi sesingkat mungkin tetapi memuat pengertian yang utuh, memuat gambar yang selain informatif juga menarik, penyajian disertai animasi langkah-langkah, mengandung musik yang sesuai dengan suasan belajar, YouTube disajikan ber-Chanel, sehingga YouTube tetap dalam satu kesatuan utuh walaupun You terbagi menjadi beberapa Sub-YouTube. YouTube yang dibuat ini layak telah melalui uji kelayakan dan dinyatakan layak digunakan. YouTube telah memenuhi aspek Style and Organizatio, Creativity sound effect, dan Quality.
Analysis of Indonesian Mathematics Teachers’ Ability in Applying Authentic Assessment Pardimin Pardimin
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.672 KB) | DOI: 10.21831/cp.v37i2.18885

Abstract

Abstract: The 2013 curriculum implies the use of authentic assessment that emphasizes on the assessment of students' readiness aspects, processes and students’ learning outcomes as a whole. The integration of the assessment of the three components will demonstrate the students' capacity, style, and learning achievement. It is important for mathematics teachers to have the ability to conduct assessments of learning and to utilize the results of those assessments for the purposes of mathematics learning. This study aims to: (1) analyze the profile of the ability of the mathematics teachers in carrying out the authentic assessment, (2) find out the profile of the mathematics teachers’ ability to apply authentic assessment results, and (3) know the constraints of the mathematics teachers in developing the authentic assessment. This research uses a quantitative descriptive method involving junior high school teachers in Yogyakarta Indonesia. Data were collected using questionnaires and triangulated with documentation and Focus Group Discussion (FGD). The results show that the ability of the junior high school teachers in Yogyakarta in applying and using the results of authentic assessment was relatively good. The teachers used authentic assessment information to design remedial and enrichment programs. This study also reveals that the teachers still experienced difficulties in developing authentic assessment instruments. Keywords: authentic assessment, teachers’ ability, mathematics teachers, Curriculum 2013Analisis Kemampuan Guru Matematika di Indonesia Dalam Menerapkan Penilaian Otentik Abstrak: Kurikulum 2013 mengisyaratkan penggunaan penilaian otentik yang menekankan penilaian pada aspek kesiapan, proses, dan hasil belajar siswa secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa. Penting bagi guru matematika untuk memiliki kemampuan menyelenggarakan penilaian terhadap pembelajaran serta memanfaatkan hasil penilaian tersebut untuk kepentingan pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis profil kemampuan guru matematika dalam melaksanakan penilaian otentik, (2) profil kemampuan guru matematika dalam menerapkan hasil penilaian autentik, dan (3) mengetahui hambatan-hambatan dari guru matematika dalam mengembangkan penilaian otentik. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang melibatkan guru matematika SMP di Yogyakarta Indonesia. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dilakukan triangulasi dengan dokumentasi dan Focus Group Discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru SMP di Yogyakarta untuk menerapkan dan menggunakan hasil penilaian otentik relatif baik. Guru telah menggunakan informasi hasil penilaian otentik untuk mendesain program remedial dan pengayaan. Studi ini juga mengungkapkan bahwa para guru juga masih mengalami kendala dalam mengembangkan instrumen penilaian otentik. Kata Kunci: penilaian otentik, kemampuan guru, guru matematika, Kurikulum 2013