Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Pallangga: Journal of Agriculture Science and Research

Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros Setiawan, Andri; Azuz, Faidah; Salam, Suryawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 1 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i1.3641

Abstract

One of the consequences of an agricultural country as well as a country with a high population density is the certainty of food availability for its population. Such certainty is a shared responsibility between the government and the community, where rice farmers are at the leading edge of food producers. The objective of this study was to analyze the income of rice farmers in South Sulawesi. The method used was descriptive quantitative, involving 15 rice farmers in Alatengae Village, Maros Regency, South Sulawesi Province. Data were collected through three methods: observation, interviews, and relevant documents. To achieve the research objectives, analysis of production costs, revenue, and income is an aspect that is not ignored. The results showed that farmers' income amounted to Rp 24,93,649.17/planting period/hectare. Revenue amounted to Rp 31,987,573.43/planting period/hectare, and costs incurred amounted to Rp 7,014,924.25/planting period/hectare. Based on the national average, the income of farmers in Maros Regency can still be increased through the use of appropriate seeds, the right dose and method of fertilization, and effective and anticipatory pest and disease management. Salah satu konsekuensi dari negara agraris sekaligus negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi adalah kepastian tersedianya pangan bagi penduduknya. Kepastian tersebut menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, dimana petani menjadi ujung tombak produsen pangan dalam hal ini tanaman padi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berapa besar pendapatan petani padi di Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan melibatkan 15 petani padi di Desa Alatengae, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Data diperoleh melalui tiga cara yakni observasi, wawancara, dan dokumen yang relevan. Untuk mencapai tujuan penelitian, analisis biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan merupakan aspek yang tidak diabaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani sebesar Rp 24.93.649,17/musim tanam/hektar. Penerimaan sebesar Rp 31.987.573,43/musim tanam/hektar, dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 7.014.924,25/musim tanam/hektar. Jika dilihat dari angka rata-rata nasional, pendapatan petani di Kabupaten Maros masih dapat ditingkatkan melalui penggunaan bibit yang sesuai, dosis, dan cara pemuoukan yang tepat, serta penanganan hama dan penyakit yang efektif dan antisipatif.
Strategi Adaptasi Petani Padi Terhadap Musim Kemarau Dalam Memenuhi Kebutuhan Hidup Di Kelurahan Baji Pamai Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros Kala' Allo, Relfan Ruttu'; Azuz, Faidah; Nurlaela, Nurlaela
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 1 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i1.4761

Abstract

Rice farmers who play an important role in rice production face quite severe challenges due to the impact of El Nino which causes prolonged drought. This study aims to determine the adaptation strategies carried out by rice farmers in dealing with drought conditions in order to meet their basic needs. This research was conducted in Baji Pamai District, Maros Baru District, Maros Regency. The sample of this study was 20% of the population, consisting of 43 farmers who planted rice in the dry season and farmers who did not plant rice, who were selected using simple random sampling. The data analysis method used is qualitative descriptive analysis is a method used to describe or summarize data systematically and concisely. The types of data used in this study are qualitative and quantitative data. The results of the study indicate that farmers who continue to plant rice in the dry season carry out strategies such as water management, selection of rice varieties, mulching, fertilization and provision of organic materials, weather monitoring and partnerships, and training. Meanwhile, farmers who do not plant rice in the dry season carry out strategies such as crop diversification, weather monitoring and partnerships, and training. Petani padi selaku pemegang peran penting dalam produksi padi dihadapkan pada permasalahan serius imbas dari El Nino, yang mengakibatkan terjadinya kekeringan menjadi lebih panjang. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Baji Pamai, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros. Sampel penelitian yang digunakan adalah 20% dari jumlah populasi yaitu 43 orang yang terdiri dari petani yang menanam padi dan petani yang tidak menanam padi saat musim kemarau dengan menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data secara sistematis dan ringkas. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi petani yang menanam saat musim kemarau melakukan strategi berupa pengolahan air, pemilihan varietas padi, penggunaan mulsa, pemupukan dan bahan organik, melakukan monitoring cuaca dan kemitraan serta pelatihan. Bagi petani yang tidak melakukan penanaman di musim kemarau menggunakan strategi berupa diversifikasi tanam, melakukan monitoring cuaca dan kemitraan serta pelatihan.
Analisis Pendapatan Usaha Kopra Di Kelurahan Lamatewelu Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur Sili Sanga, Silvester Andreas Thomas; Azuz, Faidah; Alamsyah, Aylee Christine
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 1 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Januari 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i1.4894

Abstract

This study aims to analyze copra business income in Lamatewelu Village, East Adonara District, East Flores Regency. Copra business is one of the important sectors that supports the local economy. This research was conducted from May to July 2024. The population in this study were 271 copra entrepreneurs, copra producers. The sample is part of the population that is the source of data in the study. The sampling technique used a random sampling method (Simple random sampling) of 10% with a total sample of 27 copra producers. Data collection was conducted through interviews with copra farmers, direct observation in the field and documentation studies related to prices and production costs. The results of the study showed that the income from the copra business in Lamatewelu Village, East Adonara District, East Flores Regency, obtained an average total cost incurred by copra producers of Rp. 6,750.00 kg and a total income of Rp. 9,877.00 / kg. So, the average income obtained by copra producers is Rp. 3,127.00 / kg in one production. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha kopra di Kelurahan Lamatewelu, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Usaha kopra merupakan salah satu sektor penting yang menopang perekonomian masyarakat setempat. Penelitian ini telah berlangsung pada bulan Mei sampai Juli Tahun 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha kopra sebanyak 271 orang produsen kopra. Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan metode pengambilan sampel secara acak (Simpel random sampling) sebanyak 10% dengan total sampel adalah 27 produsen kopra. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan terhadap usaha kopra di Kelurahan Lamatewelu, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, diperoleh total biaya rata-rata yang dikeluarkan produsen kopra sebesar Rp. 6.750,00 kg dan total penerimaan sebesar Rp. 9.877,00/kg. Maka, rata-rata pendapatan yang diperoleh produsen kopra sebesar Rp. 3.127,00/kg dalam satu kali produksi.
Persepsi Petani Terhadap Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani Padi Sawah Hamzah, Muh. Fitrah; Azuz, Faidah; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.4240

Abstract

Farmers' perceptions of the role of agricultural extension workers are crucial to the success of rice farming groups. The purpose of this study was to determine farmers' opinions on the role of agricultural extension workers in the development of rice farming groups. To achieve this objective, the study was conducted in Belapunranga Village, Parangloe Subdistrict, Gowa Regency, involving 135 farmers. The research data was collected using the Likert scale technique. Based on the analysis using the Likert scale, it can be concluded that farmers' perceptions of the role of agricultural extension workers in Belapunranga Village are categorized as satisfactory. Farmers are satisfied with the knowledge and guidance provided by agricultural extension workers. Persepsi petani terhadap peranan penyuluh pertanian sangat menentukan keberhasilan pengembangan kelompok tani padi sawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pendapat petani terhadap peranan pernyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani padi sawah. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan di Desa Belapunranga, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa dengan melibatkan 135 petani. Data penelitian ini menggunakan teknik skala likert. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis menggunakan skala likert maka dapat disimpulkan bahwa persepsi petani terhadap peranan penyuluh pertanian di Desa Belapunranga dikategorikan memuaskan. Petani merasa puas dengan layanan pengetahuan dan pendampingan yang ddiberikan oleh penyuluh pertanian.
Penerapan Kearifan Lokal Pada Usaha Tani Padi Di Kelurahan Deri Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja Utara Werang, Michael Macmarten Koda; Azuz, Faidah; Salam, Suryawati
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.5698

Abstract

Due to the changing times, local wisdom in each region began to fade, but in Deri Village, the farming community still practices or upholds local wisdom in rice farming. This study aims to determine the practical use of this local wisdom in rice farming in Deri Village, Sesean Sub-district, North Toraja Regency. North Toraja Regency. This study aims to determine the practical use of local wisdom in rice farming activities in Deri Village, Sesean Sub-district, North Toraja Regency. This research was conducted in Deri Village, Sesean Sub-district, North Toraja Regency. The informants in this study were determined as many as 15 people consisting of traditional leaders and religious leaders. The data analysis method used in this research is qualitative analysis method. The results showed that the farming community in Deri Village applies local wisdom in rice farming which includes four stages, namely; (1) Pre-Planting Stage which includes:  Ceremony to determine the time to go down the rice field (Medatu) and Ceremony to go down the rice field (Ma' Rara Kalo'); (2) Planting Stage which includes: Making a seeding place (Massukbak Panta'nakan), Planting Rice (Mantanan Pare), Fertilizing and Pest Management; (3) Harvest Stage which includes: Harvesting ceremony (Ma' Rakan for Aluk Todolo) and Rice Harvesting (Mepare); (4) Post-harvesting stage includes: Results and Harvest Thanksgiving. These activities are a form of culture or local wisdom in cultivating paddy rice in Deri Village which is still applied today. The figures involved or play an important role in every implementation of traditional ceremonies or rituals in the application of local wisdom in rice farming in Deri Village, namely: (1). Parandangan Ada' (Customary Leader); (2). Tomina (Prayers); and (3). The local community (both from children to adults/parents). Seiring perkembangan zaman kearifan lokal di setiap daerah mulai memudar, namun di Kelurahan Deri masyarakat petani masih menerapkan atau memegang teguh kearifan lokal dalam berusahatani padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kearifan lokal setempat dalam usahatani padi di Kelurahan Deri Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Deri Kecamatan Sesean Kabupaten Toraja Utara. Sampel atau informan dalam penelitian ini sebanyak 15 orang yang terdiri dari ketua adat dan pemuka agama. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat petani di Kelurahan Deri menerapkan kearifan lokal dalam berusahatani padi yang meliputi empat tahap, yaitu;  (1) Tahap pra tanam yang meliputi:  upacara waktu penentuan turun sawah (Medatu) dan upacara turun sawah (Ma’ Rara Kalo’); (2) Tahap penanaman  yang meliputi: membuat tempat pembenihan (Massukbak Panta’nakan), menanam padi (Mantanan Pare), pemupukan  dan penanganan hama; (3) Tahap panen yang meliputi: upacara penentuan panen (Ma’ Rakan untuk Aluk Todolo) dan panen padi (Mepare); (4) Tahap pasca panen meliputi: hasil dan syukuran panen. Berbagai kegiatan tersebut sebagai bentuk kebudayaan atau kearifan lokal dalam berusahatani padi sawah di Kelurahan Deri yang masih di terapkan sampai sekarang. Tokoh-tokoh yang terlibat atau berperan penting dalam setiap pelaksaan kegiatan upacara atau ritual adat dalam penerapan kearifan lokal pada usahatani padi di Kelurahan Deri yaitu: (1). Parandangan Ada’ (Ketua Adat); (2). Tomina (Pendoa); dan (3). Masyarakat setempat (baik itu dari anak-anak sampai dewasa/orang tua).
Saluran Distribusi Dan Margin Pemasaran Moke Maumere Di Kota Makassar Soi, Yohanes; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.5704

Abstract

Due to its unique flavor characteristics and deeply held cultural values, moke as a traditional alcoholic beverage not only functions as a drink but also as a symbol of local identity overseas. This causes migrants from Maumere, East Nusa Tenggara who live in Makassar City to always consume Moke from their home place as a medium of bonding and identity. This causes migrants from Maumere, East Nusa Tenggara who live in Makassar City to always consume Moke from their home place as a means of bonding and identity. It is within this context that the study of Moke distribution and marketing finds its relevance. In order to maximize market potential, however, it is important for producers or distributors to understand and manage distribution channels effectively. This study aims to determine the distribution channel model and the amount of Maumere moke marketing margin in Makassar city using quantitative descriptive method. Respondents in this study were 10 moke traders from Maumere in Makassar city. The results showed that the distribution channel of moke maumere in Makassar city showed quite good effectiveness, although it was still faced with several obstacles. A profitable marketing margin of Rp.30,000 / 600ml bottle shows great potential for business development. Karateristik rasa yang unik dan nilai budaya yang dipegang teguh, moke sebagai minuman tradisional beralkohol tidak hanya berfungsi sebagai minuman tetapi juga sebagai simbol identitas daerah (Maumere) di perantauan. Hal ini menyebabkan perantau asal Maumere Nusa Tenggara Timur yang berdomisili di Kota Makassar selalu mengonsumsi Moke dari daerah asal mereka sebagai alat perekat dan identitas. Dalam konteks inilah studi tentang distribusi dan pemasaran Moke menemukan relevansinya. Namun untuk memaksimalkan potensi pasar, penting bagi produsen atau distributor untuk memahami dan mengelola saluran distribusi secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model saluran distribusi dan besarnya margin pemasaran moke maumere di kota Makassar dengan menggunakan metode diskriptif kuantitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pedagang moke asal Maumere di kota Makassar yang berjumlah 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran distribusi moke maumere di kota Makassar menunjukan efektivitas yang cukup baik, meskipun masih dihadapkan pada beberapa kendala. Margin pemasaran yang menguntungkan yaitu sebesar Rp.30.000/ botol kemasan 600ml menunjukkan potensi besar bagi pengembangan usaha.
Strategi Pengembangan Usaha Kelapa Sawit Plasma Dan Mandiri Di Desa Kakullasan Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju Bongga, Alfrian; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 3 No. 2 (2025): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v3i2.5723

Abstract

This study aims to determine the strategy in developing plasma and independent scheme oil palm businesses in Kakullasan Village, Tommo District, Mamuju Regency. Oil palm is one of the leading commodities that contributes to the regional economy and farmer welfare. This study uses a descriptive method with primary data collection through questionnaires, interviews, and observations and secondary data through government agencies. The population in this study were 25 oil palm farmers. Plasma farmers numbered 10 people, independent farmers numbered 13 people, and P+M numbered 3 people. The results of this study indicate that farmers who carry out extensification are plasma farmers with an average land area of plasma farmers that is larger than independent farmers; then plasma farmers become mixed farmers, namely independent plasma with an average land area of plasma farmers of 3 Ha; while independent farmers are 2.7 Ha and mixed plasma and independent farmers with an average land area of 4.8 Ha. Therefore, farmers who tend to do extensification are plasma farmers compared to independent farmers. Farmers who tend to do extensification will find it easier to increase their palm oil production because they are supported by a larger land area. Penelitian bertujuan untk mengetahui strategi dalam mengembangkan usaha kelapa sawit skema plasma dan skema mandiri di Desa Kakullasan, Kecamatan Tommo, kabupaten Mamuju. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas unggulan yang berkontribusi terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan petani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner, wawancara, dan observasi serta data sekunder melalui instansi pemerintah. Populasi dalam penelitian ini adalah petani sawit yang berjumlah 25 orang petani. Petani plasma berjumlah 10 orang, petani mandiri berjumlah 13 orang, dan P+M berjumlah 3 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani yang melakukan ekstensifikasi adalah petani plasma dengan rata-rata luas lahan petani plasma yang lebih banyak dibandingkan petani mandiri; kemudian petani plasma menjadi petani campuran yaitu plasma mandiri dengan luas lahan rata-rata petani plasma yaitu 3 Ha; sedangkan petani mandiri 2,7 Ha dan petani campuran plasma dan mandiri dengan luas lahan rata-rata yaitu 4,8 Ha. Oleh karena itu, petani yang cenderung melakukan ekstensifikasi yaitu petani plasma di banding petani mandiri. Petani yang cenderung melakukan ekstensifikasi akan lebih mudah dalam meningkatkan produksi kelapa sawitnya karena didukung luas lahan yang lebih besar.
Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Pembelian Beras Premium Pabrik Beras Tujuh Lima Di Kecamatan Maritengae Kabupaten Sidrap Hasmin, Alia Hasti; Salam, Suryawati; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.2913

Abstract

Rice is a very important staple food and is widely consumed by the public. Rice available in Indonesia has several different types and characteristics. Consumers will always consider the type or characteristics of rice before buying and adjust it to their likes or preferences when purchasing rice. This research was carried out with the aim of analyzing consumer preferences in purchasing PB. Tujuh Lima premium rice in Maritengae District, Sidrap Regency. This research was conducted in Maritengae District, Sidrap Regency in June 2023. Respondents consisted of 30 consumers of PB. Tujuh Lima premium rice. Qualitative-descriptive preference analysis presented in tabular form. The results of the analysis show that all variables have an influence on the purchase of PB. Tujuh Lima premium rice. These variables are in terms of product quality, in terms of product brand image, in terms of product texture, in terms of product packaging, in terms of product price, and in terms of product availability. Consumer preferences for purchasing PB. Tujuh Lima premium rice state that PB. Tujuh Lima premium rice is very good. Beras merupakan bahan makanan pokok yang sangat penting dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat, Beras yang tersedia di Indonesia memiliki beberapa jenis dan karakteristik yang berbeda-beda. Konsumen akan selalu mempertimbangkan jenis atau karakteristik beras sebelum membeli dan menyesuaikan dengan kesukaan atau preferensi terhadap pembelian beras. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis preferensi konsumen dalam pembelian beras premium PB Tujuh Lima di Kecamatan Maritengae, Kabupaten Sidrap. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Maritengae, Kabupaten Sidrap pada bulan Juni 2023. Responden terdiri dari 30 konsumen beras premium PBTujuh Lima. Analisis preferensi dengan kualitatif-deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada semua variabel berpengaruh terhadap pembelian beras premium PB Tujuh Lima. Variabel tersebut yaitu dari segi kualitas produk, citra merek produk, tekstur produk, kemasan produk, harga produk, dan ketersediaan produk. Preferensi konsumen pembelian beras premium PB Tujuh Lima menyatakan bahwa beras premium PB Tujuh Lima sangat baik.
Analisis Keuntungan Pedagang Ternak Babi Di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara Kartoni, Desri Kartoni; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah; Azuz, Faidah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.2915

Abstract

Pigs are animals that are widely farmed and traded at the Bolu Animal Market, and are suitable for businesses in the Toraja community. This research was carried out with the aim of finding out the profits of pig traders at the Bolu Animal Market, Tallunglipu District, North Toraja Regency. This research was carried out at the Bolu Animal Market, Tallunglipu District, North Toraja Regency from April to May 2023. This sample was determined using a saturated sample. Respondents totaled 33 people. The research data consists of primary and secondary data. The results of the research show that the average total cost of pig traders at the North Bolu Animal Market is IDR 161,792,918/month and the average income of traders is IDR 189,839,394/month, as well as the average trader profit is IDR 28,046,476/month. Babi adalah hewan yang banyak diternakkan dan diperdagangkan di Pasar Hewan Bolu, dan cocok bagi usaha masyarakat Toraja tersebut. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui besar keuntungan pedagang ternak babi di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Hewan Bolu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara pada bulan April sampai bulan Mei 2023. Penentuan sampel dilakukan secara sampel jenuh. Responden berjumlah 33 orang. Data penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya pedagang ternak babi di Pasar Hewan Bolu Utara sebesar Rp.161.792.918/bulan dan rata-rata penerimaan pedagang sebesar Rp.189.839.394/bulan, serta rata-rata keuntungan pedagang sebesar Rp.28.046.476/bulan.
Analisis Faktor-Faktor Preferensi Konsumen Dalam Memilih Produk Kopi Olahan Lokal Di Kota Makassar Mahendra, Anugerah Dwi; Azuz, Faidah; Sheyoputri, Aylee Christine Alamsyah
PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research Vol. 2 No. 2 (2024): PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research, Juli 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56326/pallangga.v2i2.3217

Abstract

Coffee is one of the commodities produced from the plantation subsector which is included in the agricultural sector, which makes a large contribution to the Indonesian economy, especially as a source of foreign exchange for the country.  This research aims to identify and analyze consumer preference factors in deciding locally processed coffee products in Makassar City. This research is located in Makassar City, South Sulawesi. The population in this study were 120 consumers from three coffee shops in Makassar City. The subjects in this study were consumers of Ngumpul Coffee, Ransum Café and Hub Coffee in Makassar City. The samples for each were 15 consumers who were respondents to the three coffee shops. The research data consists of primary data and secondary data. The results of this study concluded that the consumer preference factors were: (1) Consumer preference factors based on coffee quality in terms of coffee taste, the average respondent rated it as good quality, (2) The consumer preference factor based on the average coffee price of respondents assesses the good or affordable price category, (3) The consumer preference factor is based on the availability of coffee, the average respondent assesses the available coffee category, (4) Consumer preference factors based on the menu in terms of coffee menu variants, the average respondent considers it quite interesting, and (5) The consumer preference factor based on the atmosphere in terms of the convenience of the location to enjoy coffee, the average respondent assesses the comfortable atmosphere. Kopi merupakan salah satu komoditi yang dihasilkan dari subsektor perkebunan yang termasuk dalam sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia khususnya sebagai sumber devisa negara. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor preferensi konsumen dalam memilih produk kopi olahan lokal di Kota Makassar. Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 120 konsumen dari tiga Coffee Shop di Kota Makassar dengan subjek dalam penelitian ini yaitu konsumen Kopi Ngumpul, Ransum Café, dan Kopi Hub di Kota Makassar. Adapun sampel masing-masing sebanyak 15 konsumen yang menjadi responden pada tiga Kedai Kopi (Coffee Shop). Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor preferensi konsumen adalah: (1) Faktor preferensi konsumen berdasarkan kualitas kopi dari segi cita rasa kopi rata-rata responden menilai dengan kategori berkualitas baik, (2) Faktor preferensi konsumen berdasarkan harga kopi rata-rata responden menilai dengan kategori cukup atau cukup terjangkau, (3) Faktor preferensi konsumen berdasarkan ketersediaan kopi rata-rata responden menilai dengan kategori cukup atau mudah didapatkan, (4) Faktor preferensi konsumen berdasarkan menu dari segi varian menu kopi rata-rata responden menilai kurang, dan (5) Faktor preferensi konsumen berdasarkan suasana dari segi kenyamanan lokasi menikmati kopi rata-rata responden menilai baik atau sangat nyaman.