Claim Missing Document
Check
Articles

PROFIL METAKOGNITIF SISWA KELAS XI DALAM PEMECAHAN MASALAH GARIS SINGGUNG LINGKARAN Marthinus Klomang; Kristoforus D. Djong; Wilfridus B.N. Dosinaeng; Agapitus H. Kaluge; Aloysius J. Fernandez
Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika Vol 4 No 1 (2022): Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika | Juni 2022 - November 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/asimtot.v4i1.1943

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil metakognitif siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam pemecahan masalah garis singgung lingkaran terlihat dari tahapan polya metakognitif memahami masalah, merencanakan, melaksanakan rencana, dan evaluasi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskripsi. Waktu pelaksanaan penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Subyek pada penelitian ini adalah kelas XI SMA Sint. Carolus Kupang yang berjumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa memiliki kemampuan matematika tinggi memenuhi pada tahap memahami masalah, merencanakan, melaksanakan rencana, dan evaluasi. Siswa yang memiliki matematika sedang memenuhi pada tahap memahami masalah, sedangkan siswa kurang merencanakan, melaksanakan rencana, dan evaluasi. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan matematika rendah kurang pada tahap memahami masalah, merencanakan, melaksanakaan rencana, dan evaluasi.
ETNOMATEMATIKA PADA BUDAYA TIMOR (SUKU BOTI) DALAM PERSPEKTIF GEOMETRI Samuel Igo Leton; Meryani Lakapu; Apridus K. Lapenangga; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 6, No 2 (2023): Maret
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v6i2.16938

Abstract

This research aimed to explore and explore the mathematical elements that grow and develop in the culture of the Boti tribe from a geometric perspective. The research design used was ethnography which consists of 6 stages, namely: selection of ethnographic objects, submission of ethnographic questions, data collection, data recording, data analysis, and writing of the final report. The research instruments used were interview guidelines and observation guidelines. The subjects in this research were Usif Boti as the main informant along with several family members who also acted as translators. The results of the research showed that ethnomathematics can be found in the lopo construction process, including: measuring side lengths using fathoms units, as well as determining the equal distance between the four commander's pillars and making a circular roof lopo using a special technique specially developed by the Boti people and has been passed down from generation to generation. Geometry concepts such as the properties and area of flat shapes are also integrated into the Lopo Boti shape.
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Visual dan Realistik bagi Siswa Tunarungu Igo Leton; Meryani Lakapu; Kristoforus Djawa Djong; Yohanes Ovaritus Jagom; Irmina Veronika Uskono; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.399 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v5i1.4614

Abstract

Abstrak. Salah satu faktor penyebab pembelajaran matematika di SMPLB berjalan kurang maksimal adalah pengunaan bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran pada anak-anak tunarungu di SMPLB di Kota Kupang masih menggunakan bahan ajar yang sama dengan siswa normal. maka perlu adanya bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah buku matematika khusus untuk anak-anak tunarungu, yang berbasis pada visualisasi dan realistik. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan dengan model 4D rancangan Thaiagaradjan dimana terdiri dari empat tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran.  Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri atas enam macam, yakni (1) lembar validasi bahan ajar, (2) lembar keterbacaan bahan ajar, (3) lembar observasi aktivitas guru, (4) lembar observasi aktivitas anak-anak tunarungu, (5) angket respon anak-anak tunarungu dan (6) lembar tes tulis. Indicator penilaian dari penelitian pengembangan ini meliputi valid, praktis dan efektif. Hasil analisis menunjukkan bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif, sehingga bahan ajar tersebut berkulaitas baik dan dapat digunakan dalam pembelajaran matematika bagi siswa SMPLB Kelas VII.Kata Kunci: Tunarunggu, Bahan Ajar, Visual, Realistik, Matematika.
Sosialisasi Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika di Sekolah Menengah Pertama Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba; Fernandez, Michael; Rowa, Yohana Rina; Djong, Kristoforus Djawa; Uskono, Irmina Veronika; Lakapu, Meryani
Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um050v6i1p27-34

Abstract

Community Service Activities are based on the results of situation anlysis with mathematics teachers about what they need to be able to attract students' interest in learning mathematics and be able to create a learning process that produces. Ethnomatematics was chosen because it is rich in cultural values, contextual interactions, and in accordance with the 2013 Curriculum which emphasizes improving creative thinking skills and character education through integration in mathematics learning. The cultural element designated in this activity was lopo, one of the traditional Timorese houses that is close to the daily lives of students. Activities carried out in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. In preparation, the Team with the Mathematics Education Study Program students held a meeting that would be used when learning in class. Make this a learning medium to help students understand mathematical concepts specifically geometry. Learning begins with a brief description of lopo as a cultural artifact and then continues with a non-uncertain mathematical discussion through direct search and measurement on the lopo mockup. Overall this activity went well. In the evaluation activities, the subject teacher and students expressed enthusiasm for the activities that had been carried out. Learning mathematics using teaching aids has been done in class, but involving culture in learning mathematics is a new experience and adds insight to teachers and students of mathematics who are close to their daily lives. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini didasarkan pada hasil analisis situasi bersama para guru mata pelajaran matematika tentang dibutuhkannya suatu pendekatan yang dapat menarik minat para siswa dalam belajar matematika dan mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang bermakna. Pendekatan etnomatematika dipilih sebab kaya akan nilai budaya, bersifat kontekstual, dan sejalan dengan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir ilmiah dan pendidikan karakter melalui integrasinya dalam pembelajaran matematika. Unsur budaya yang diangkat dalam kegiatan ini yaitu lopo, salah satu rumah tradisional Suku Timor yang dekat dengan kehidupan keseharian para siswa. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Di tahap persiapan, Tim bersama mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika merancang maket berbentuk lopo yang akan digunakan pada saat pembelajaran di kelas. Maket ini berfungsi sebagai media pembelajaran untuk membantu para siswa dalam mempelajari konsep-konsep matematika khususnya geometri. Pembelajaran diawali dengan deskripsi singkat tentang lopo sebagai artefak budaya dan kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi unsur-unsur matematis melalui pengamatan dan pengukuran langsung pada maket lopo. Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan baik. Pada kegiatan evaluasi, guru mata pelajaran dan para siswa mengungkapkan antusiasme terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Mempelajari matematika menggunakan alat peraga sudah pernah dilakukan di kelas, namun melibatkan budaya dalam pembelajaran matematika merupakan suatu pengalaman yang baru serta menambah wawasan para guru dan siswa bahwa matematika sebenarnya dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari.
PROFILE OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHER IN CONCEPT UNDERSTANDING OF GEOMETRY Samuel Igo Leton; Kristoforus Djawa Djong; Irmina Veronika Uskono; Wilfridus Beda Nuba Dosinaeng; Meryani Lakapu
Jurnal Infinity Vol 9 No 2 (2020): VOLUME 9, NUMBER 2, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v9i2.p133-146

Abstract

Students need teachers with a deep understanding of mathematical concepts to improve their mathematical knowledge and achievement. The observation results of several elementary school teachers showed that they still have a lack of understanding of the geometry concepts. This research is an exploratory study with a qualitative approach that aims to describe the performance of elementary school teachers in understanding the concepts of triangles and squares. The participants in this study were elementary school teachers across Soe City District. A description test deals with the geometry concept of two-dimensional shapes that were implemented to determine the most appropriate teachers to participate in the study. Thirty-three teachers were then selected based on this preliminary test results. In-depth interviews were also conducted with the participants. The data analysis showed that the participants had a lack of understanding of the concept of two-dimensional shapes and necessary arithmetic skills. Moreover, the data suggested that the participants held various perceptions regarding their understanding of certain concepts based on their experience in teaching the mathematical concept. Based on these results, some programs are recommended to improve professionalism and pedagogical competencies, such as a refresher training program for basic mathematical material and training in teaching aids used. These programs are expected to help prepare elementary school teachers in teaching mathematics.
Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru Melalui Supervisi Akademik di SDI Rinalolon Kabupaten Rote Barat Nggadas, Oktavianus; Naen, Alfons Bunga; Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba
Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 2 (2024): JURNAL DIDIKA : WAHANA ILMIAH PENDIDIKAN DASAR
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/didika.v10i2.26220

Abstract

Masalah yang dihadapi di SDI Rinalolon yaitu kepala sekolah selama ini selalu melakukan supervisi akademik secara individual padahal para guru di sekolah tersebut dapat bekerja secara kolaboratif dan memiliki motivasi untuk selalu merefleksi kinerjanya dan berbagi pengalaman dengan rekan sejawatnya. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanaan pada periode bulan Januari s.d bulan Desember tahun 2023 dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi akademik. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan model Kemmis dan Mc.Taggart yang terdiri dari tahap: (1)perencanaan, (2)aksi/ tindakan, (3)observasi, dan (4)refleksi. Subyek penelitiannya yaitu 6 orang guru yang bertugas mengajar sebagai guru kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase guru yang memperoleh skor minimal baik dari siklus 1 sebesar 33.33% ke 100% pada siklus 2. Peningkatan terbesar yaitu pada aspek menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran yaitu sebesar 71.43%.
Integrating local wisdoms for improving students’ mathematical literacy: The promising context in learning whole numbers Leton, Samuel Igo; Lakapu, Meryani; Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba; Fitriani, Nelly
Jurnal Infinity Vol 14 No 2 (2025): VOLUME 14, NUMBER 2, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v14i2.p369-392

Abstract

The gap in the decline in PISA scores is likely due to an abstract and contextually irrelevant approach to teaching mathematics, which often fails to connect everyday experiences that utilize the potential of local wisdom to make learning more engaging and culturally relevant. This research aimed to develop mathematics learning materials that integrate local wisdom to improve students' mathematical literacy skills. The study employed the Research and Development (R&D) method with the ADDIE development model. The developed learning materials incorporated elements of Timor local culture, including traditional houses, handwoven fabrics, and traditional games, as contextual tools to enrich the learning experience. The quality of the developed product was evaluated for three aspects: validity, practicality, and effectiveness. The validation results showed an average score of 93.1%, which is included in the very valid category. Product implementation showed a significant increase in trial results, with all students meeting the minimum competency criteria after using the learning materials. The final score of students' responses after using this developed product is 96.93%, categorized as very practical. The average N-Gain score of 0.76 significantly increased students' mathematical literacy skills. Feedback from students highlighted that learning materials inspired by local wisdom made the learning process more engaging and relatable. Teachers appreciated the inclusion of cultural elements, noting that they facilitated a deeper connection between mathematical concepts and students' everyday experiences. The research underscores the transformative potential of a culture-based approach in mathematics education.
Integrating local wisdoms for improving students’ mathematical literacy: The promising context in learning whole numbers Leton, Samuel Igo; Lakapu, Meryani; Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba; Fitriani, Nelly
Jurnal Infinity Vol 14 No 2 (2025): VOLUME 14, NUMBER 2, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/infinity.v14i2.p369-392

Abstract

The gap in the decline in PISA scores is likely due to an abstract and contextually irrelevant approach to teaching mathematics, which often fails to connect everyday experiences that utilize the potential of local wisdom to make learning more engaging and culturally relevant. This research aimed to develop mathematics learning materials that integrate local wisdom to improve students' mathematical literacy skills. The study employed the Research and Development (R&D) method with the ADDIE development model. The developed learning materials incorporated elements of Timor local culture, including traditional houses, handwoven fabrics, and traditional games, as contextual tools to enrich the learning experience. The quality of the developed product was evaluated for three aspects: validity, practicality, and effectiveness. The validation results showed an average score of 93.1%, which is included in the very valid category. Product implementation showed a significant increase in trial results, with all students meeting the minimum competency criteria after using the learning materials. The final score of students' responses after using this developed product is 96.93%, categorized as very practical. The average N-Gain score of 0.76 significantly increased students' mathematical literacy skills. Feedback from students highlighted that learning materials inspired by local wisdom made the learning process more engaging and relatable. Teachers appreciated the inclusion of cultural elements, noting that they facilitated a deeper connection between mathematical concepts and students' everyday experiences. The research underscores the transformative potential of a culture-based approach in mathematics education.
PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS ETNOMATEMATIKA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Uskono, Irmina Veronika; Lakapu, Meryani; Jagom, Yohanes Ovaritus; Dosinaeng, Wilfridus Beda Nuba; Bria, Kornelis
Journal of Honai Math Vol. 3 No. 2 (2020): Journal of Honai Math
Publisher : Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jhm.v3i2.126

Abstract

Buna is one of the woven motifs from Insana, East Nusa Tenggara Province that uses geometric motifs like a rhombus. Rhombus is a challenging material so students only memorize the formula without understanding the concept.  In order to overcome this problem, a weaving learning based on ethnomathematics has been proposed. The purpose of this study is to understand the impact on the learning achievement of students of the implementation of a realistic mathematical approach based on ethnomathematics. This is a quantitative study using a one-group pretest-posttest design. The population for this study is all fifth-grade students of SDN Bestobe, Insana District. Pretest and posttest results obtained are used for the analysis. The statistical test used is a paired sample t-test. The results show that the implementation of realistic mathematical learning based on ethnomathematics has a substantial influence on the learning achievement of mathematics students. These results contribute to adding empirical evidence related to the relationship between Ethnomathematics-based Realistic Mathematics Education approaches to student achievement.
ANALISIS LEARNING OBSTACLE SISWA DARI ASPEK EPISTIMOLOGI PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Koly, Agaripa; Igo Leton, Samuel; Manoe Gawa, Maria Gracia; Joakim Fernandez, Aloysius; Lakapu, Meryani; Nuba Dosinaeng, Wilfridus Beda
Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika Vol 4 No 2 (2023): Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika | Desember 2022 - Mei 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/asimtot.v4i2.2342

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan epistemologi siswa dalam menyelesaikan soal cerita aritmatika sosia. Indikator hambatan epistimologi dalam penelitian adalah hambatan pada pemahaman konsep, hambatan dalam menerapkan prosedur dan hambatan dalam operasional. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Desain Didaktik (Didactical Design Research). Penelitian ini dilakukan di SMPK Santo Yosep Kupang tahun ajaran 2021/2022. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes uraian, wawancara dan dokumentasi pada siswa kelas VII-D SMPK Santo Yosep Kupang. Subjek dalam penelitian ini yaitu 3 siswa kelas VII-D SMPK Santo Yosep Kupang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ialah soal tes uraian sebanyak tiga soal dan melakukan wawancara kepada masing-masing subjek. Wawancara dilakukan untuk mengetahui hambatan siswa dalam pemecahan masalah matematis pada materi Aritmatika sosial. Hasil analisis menunjukan bahawa adanya epistemological obstacle pada ke 3 orang siswa SMPK Santo Yosep Kupang yaitu kesalahan dalam menentukan rumus, teorema atau definisi dan juga adanya kesalahan dalam mengitung nilai serta langkah-langkah penyelesaian soal aritmatika sosial yang diperintahkan tidak sesuai. Dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 3 siswa yang di analisis hanya 1 siswa yang memahami sekurang kurangnya 2 dari 3 indikator.