Claim Missing Document
Check
Articles

KESETARAAN GENDER PADA ABAD XIX DI INDONESIA DALAM KARYA RA KARTINI Ari Hermawan; Budi Purnomo; Anny Wahyuni
SWADESI: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah Vol 2, No 1 (2021): SWADESI: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.385 KB) | DOI: 10.26418/swadesi.v2i1.46509

Abstract

Abstrak: Munculnnya gender di Indonesia pada abad XIX di tandai dengan pergerakan para kaum perempuan. Dalam artikel ini penulis telah melakukan penelitian dengan judul yang diangkat adalah “Kesetaraan Gender Pada Abad XIX Di Indonesia Dalam Karya RA Kartini. Penelitian inipun  bertujuan guna untuk mendeskripsikan dan mendapatkan gambaran secara rinci berkenaan dengan kesetaraan gender yang digaungkan oleh RA Kartini. Dalam artikel ini penulis mengunakan metode penelitian sejarah dengan pendekatan studi pustaka. Pergerakan kaum perempuan pada abad XIX sangat terbatas sekali  dikarenakan pemikiran masyarakat kala itu yang mempertahankan adat istiadat nenek moyang secara turun termurun sehingga dikenallah istilah “the second sex” anggapan itu melekat baik dari pribumi maupun pihak penjajah. Para kaum perempuan merasakan tidak adilnya budaya masyakarat kala itu. Maka dari itu, muncullah pemberontakan oleh kaum perempuan untuk mengahncurkan persepsi yang menyebabkan ketidakadilan itu. Sehingga muncullah RA Kartini sang penggaung kesetaraan gender dan sebagai pelopor emansipasi wanita dalam pendidikan di Indonesia pada abad XIX.
Nilai-Nilai Kepribadian Oei Tjoe Tat Sebagai Nasionalis Etnis Tionghoa di Indonesia Ari Hermawan; Budi Purnomo; Nelly Indrayani
Jurnal Siginjai Vol 1 No 2 (2021): Siginjai: Jurnal Sejarah
Publisher : Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Sejarah, Seni dan Arkeologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, bekerja sama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia, Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.738 KB) | DOI: 10.22437/js.v1i2.16347

Abstract

This research is entitled "Oei Tjoe Tat's Personality Values ​​as a Chinese Ethnic Nationalist in Indonesia". The author focuses on a theme of personality analysis of the character Oei Tjoe Tat who holds idealism based on the ideals so that Indonesia becomes a place to unite all levels of society by not giving treatment that distingu is hes between ethnicity, nation, religion and race and up holds justice and fosters a sense of kinship in every community. An individual self. This study aims to describe and get a detailed and detailed picture regarding the position of the Chinese ethnicity in Indonesia which has become an inseparable part of the Indonesian nation itself. In this article, the author uses the historical research method with a literature study approach. As for what can be drawn from a conclusion in this study that during colonialism many ethnic Chinese communities participated in the world of the national movement. They have a considerable role in the independence of Indonesia. Likewise, after independence, many ethnic Chinese communities participated in the wheels of government, including Oei Tjoe Tat who became one of the big names among the political elite during the Soekarno government and what he had contributed should also be used as an example and role model in fighting for national ideals
Nilai Karakter Kepedulian Sosial Tokoh Mohammad Hatta Ahmad Fathoni; Budi Purnomo; Nelly Indrayani
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 1 No. 1 (2021): JULI 2021
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.867 KB)

Abstract

Nilai karakter kepedulian sosial tokoh Mohammad Hatta. Di dalam penelitian ini terdapat 2 rumusan masalah yaitu bagaimana kepedulian sosial tokoh Mohammad Hatta, bagaimana nilai-nilai karakter kepedulian sosial Mohammad Hatta sebagai sumber belajar sejarah siswa di SMA. Tujuan bagaimana nilai-nilai karakter tokoh Mohammad Hatta dijadikan sebagai sumber belajar sejarah siswa di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder dengan teknik analisis data berupa analisis induksi melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di SMAN 11 Kota Jambi, Perpustakaan Universitas Jambi, Perpustakaan wilayah Provinsi Jambi.. Kata Kunci : Karakter, Kepedulian Sosial Mohammad Hatta
Pembentukan Karakter Nasionalisme Peserta Didik Melalui Ekstrakurikuler Hizbul Wathan Muhammad Farhan Hidayat; Budi Purnomo
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 1 No. 1 (2021): JULI 2021
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.688 KB)

Abstract

pembentukan karakter nasionalisme melalui Ekstrakurikuler hizbul wathan. Didalam penelitian ini terdapat 2 rumusan masalah yaitu bagaimana ekstrakurikuler hizbul wathan, bagaimana ekstrakurikuler hizbul wathan dalam membentuk karakter nasionalisme peserta didik SMP 1 Muhammadiyah Kota Jambi. Adapun tujuan penelitian mengetahui mengetahui apa ekstrakurikuler hizbul wathan, mengetahui ekstrakurikuler hizbul wathan dalam membentuk karakter nasionalisme peserta didik SMP 1 Muhammadiyah Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di kepanduan hizbul wathan SMP 1 Muhammadiyah Kota Jambi. Dengan adanya kegiatan kepanduan hizbul wathan di SMP 1 Muhammadiyah Kota Jambi dapat membentuk karakter nasionalisme peserta didik melalui kegiatan yang dilaksanakan dalam ekstrakurikuler hizbul wathan.
Tarekat Naqsyabandiyah Dalam Sumber Belajar Sejarah Islam Di SMA/MA Denny Kurniawan; Budi Purnomo
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 1 No. 1 (2021): JULI 2021
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.25 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini menganalisis tentang tarekat naqsyabandiyah sebagai sumber belajar sejarah Islam di SMA/MA dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam tarekat naqsyabandiyah dan untuk mengetahui nilai-nilai tarekat naqsyabandiyah yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar sejarah Islam siswa kelas X SMA/MA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Sumber data dalam penelitian ini adalahh sumber data sekunder dengan teknik analisis data berupa analisis induksi melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa : 1) terdapat nilai-nilai pada tarekat naqsyabandiyah yang dapat digunakan sebagai sumber belajar di SMA/MA. 2) Terdapat empat nilai pada tarekat naqsyabandiyah , yaitu: nilai moral, nilai, sosial, nilai agama, dan nilai historis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan nilai dalam tarekat naqsyabandiyah sebagai sumber belajar sejarah Islam di kelas X SMA/MA dapat dilakukan dengan cara : 1) Memasukan nilai-nilai yang terdapat pada tarekat naqsyabandiyah ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang disesuaikan dengan Kompetesi Inti Dan Kompetesi Dasar pada materi yang berkaitan dengan tarekat naqsyabandiyah seperti materi sejarah islam pada 2). mengiintregasikan nilai-nilai tarekat naqsyabandiyah ke dalam modul pembelajaran sejarah yang disusun berdasarkan pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar materi sejarah yang dikembangkan mmelalui materi pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar. 3). Mengajak peserta didik berkunjng ke lokasi yang ada tarekat naqsyabandiyah yang dekat dengan mereka, sehingga peserta didik dapat mengenal secara langsung tarekat naqsyabandiyah sebagai bukti Islam masuk ke Indonesia yang tersedia di lingkungan terdekatnya. Kata Kunci: Analisis, Sumber Belajar, Tarekat Naqsyabandiyah, SMA/MA This study analyzes the naqsyabandiyah tarekat as a source of learning Islamic history in high school with the aim of research is to determine the values ​​contained in the naqsyabandiyah tarekat and to find out the values ​​of the naqsyabandiyah tarekat which can be used as a source of learning Islamic history for class X SMA students. This study uses a qualitative research method using a literature study approach. Sources of data in this study are secondary data sources with data analysis techniques in the form of induction analysis through the stages of data collection, data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of this study found that: 1) there are values ​​in the naqsyabandiyah tarekat that can be used as a learning resource in high school. 2) There are four values ​​in the naqsyabandiyah tarekat, namely: moral, social, religious and historical values. Based on the results of the study, it can be concluded that the application of values ​​in the naqsyabandiyah tarekat as a source of learning Islamic history in class X SMA can be done by: 1) Incorporating the values ​​contained in the naqsyabandiyah tarekat into the Learning Implementation Plan (RPP), which is adjusted to the Core Competency And Basic Competitions on material related to the Naqsyabandiyah Order such as Islamic history material in 2). integrating the values ​​of the Naqsyabandiyah tarekat into history learning modules which are arranged based on Core Competencies and Basic Competencies of historical material developed through learning materials so that they can be used as learning resources. 3). Inviting students to visit the location of the naqsyabandiyah tarekat that is close to them, so that students can get to know firsthand the naqsyabandiyah tarekat as evidence of Islam entering Indonesia which is available in their immediate environment. Keywords: Analysis, Learning Resources, Naqsyabandiyah Order, SMA/MAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-KOMIK BERBASIS COMIC LIFE MATERI PERTEMPURAN 10 NOVEMBER 1945 KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI Budi Purnomo; Fitra Adiansyah
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 1 No. 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.72 KB)

Abstract

Pendidikan membutuhkan inovasi baru dalam hal media dan strategi pembelajaran untuk mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan. Tujuan penelitian ini dapat menambah variasi dalam media pembelajaran yang cenderung monoton dengan media pembelajaran E-Komik ini diharapkan dapat meningkatakan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian R&D dengan menggunakan model ADDIE sebagai model pengembangan. Subjek dalam penelitian ini Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Kota Jambi yang berjumlah 30 orang siswa dengan instrument pengumpulan data yaitu wawancara. Teknik analisis data menggunakan deskritif kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengembangan mendapat presentase menggatakan bahwa media pembelajaran E-komik berbasis comic life telah memenuhi syarat dan layak digunakan dalam pembelajaran sejarah. Hal itu dilihat dari hasil validasi ahli materi dengan presentase 83,3% dikatgorikan sangat baik dan validasi ahli media dengan presentase 86,6% dikatagorikan sangat baik. Dari angket respon siswa kelompok kecil mendapatkan presentase 84,5% dikatagorikan sangat baik dan angket respon siswa kelompok besar dengan presentase 90,4% dikatagorikan sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahwa media e-komik berbasis comic life layak digunakan dalam pembelajaran sejarah.
Nilai Kesederhanaan Abdul Rozak Fachruddin sebagai Tauladan Bagi Generasi Z Dan Post Gen Z Erwin Saputra; Budi Purnomo; Anny Wahyuni
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 1 No. 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.305 KB)

Abstract

Abdul Rozaq Fachruddin adalah tokoh yang dapat kita sematkan sebagai tauladan dalam menjalani kehidupan. Pak A.R. mempunyai sifat dan sikap menjadi manusia yang seutuhnya. Menjali hidup dengan kesederhanaan menjadi kunci pribadi manusia yang tidak dibebani dengan keduniawian. Pak A.R. mencontohkan bahwa materi dunia bukan jembatan menuju kehidupan yang bersahaja. Dakwah kultural yang dilakukan oleh A.R. Fachruddin menjadi kunci penerimaan di tengah masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran keadaan tokoh A.R. Fachruddin yang menjalani kehidupannya dengan kesederhanaan. Kondisi tersebut patut dicontoh oleh generasi Z (lahir tahun 1997-2012) maupun generasi Post Gen Z  (Kelahiran 2013 ke atas). Data dikumpulkan melalui pendekatan kualitatif dan metode Sejarah. Kajian ini melihat generasi yang akan menjadi pemimpin di kemudian hari ini sebagai regenerasi generasi sebelumnya patut meneladani pribadi AR Fachruddin ini. Adapun kesederhanaan yang harus dicontoh antara lain: (1) pribadi yang entengan, (2) gemar bederma, (3) sederhana, supel, dan ikhlas, (4) bersahaja, jujur, dan toleran.
Pelatihan Model Pendekatan Deskriptif Analitik dalam Pembelajaran Sejarah Guru SMA N 11 Muaro Jambi Budi Purnomo
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i3.2446

Abstract

A history learning approach that emphasizes the teacher's ability to improvise (story) by highlighting facts without giving students opportunities for reflective activities about the facts presented. So the characteristics of history learning like this will be difficult to break free from the presentation orientation that smells extrinsic and minimize opportunities for developing learning capacity. This training aims to provide training to teachers of history subjects at SMA N 11 Muaro Jambi in applying the Analytical Descriptive Approach Model in history learning. This training uses a qualitative method that focuses on the process. This training resulted in the conclusion that the analytical history approach is to describe history in a systematic or structured manner. For this reason, the analytical history approach requires concepts and theories to explain these historical phenomena so that history has meaning and is relevant for today's interests.
The Kingdom of Sriwijaya as a Form of Maritime Culture in Indonesia Isrina Siregar; Arueng Sy Pranata; Budi Purnomo
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 11, No 2 (2023): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.492 KB) | DOI: 10.24127/hj.v11i2.7488

Abstract

The introduction of maritime culture to the community needs to be improved by remembering that Indonesia is an archipelagic country. The purpose of this study is to see how the Sriwijaya Kingdom is a form of maritime culture owned by Indonesia. In addition, the author tries to see what was formed by the Srivijaya kingdom, which in its development is now a maritime culture for Indonesia. It is also known that Srivijaya is a kingdom whose life is dominant in advancing the sea area compared to daraatan. Having power in various strategic areas, it became a success that made the Sriiwjaya kingdom a great kingdom and known as the ruler of the ocean. Meanwhile, the research method used, namely a qualitative approach with data collection techniques through literature studies. The results showed that cultural factors formed stemmed from the relationship between environmental conditions and the life patterns of a group or family. Thus, it will produce a diverse culture. In the Srivijaya Kingdom itself as a large maritime kingdom, it left behind several cultures and knowledge that we can learn ranging from shipping and trade rules, government systems, and also shipping techniques.
Transformasi Politik ke Jalur Dakwah: Studi Analitis Politik Masyumi tahun 1960-1967 Nelly Indrayani; Budi Purnomo
Diakronika Vol 23 No 1 (2023): DIAKRONIKA
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/diakronika/vol23-iss1/311

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan transformasi politik ke jalur dakwah. Pengkajian ini diungkapkan melalui konsep sejarah pemikiran. Yakni gerakan perubahan yang dilakukan sekelompok elit politik dalam perjuangan ideologi dasar negara. Gerakan perubahan dalam perjuangan ideologi Islam tidak lagi dilakukan melalui jalur politik tetapi bertransfor ke jalur dakwah. Masyumi satu-satunya partai Islam memperjuangkan Islam sebagai ideologi negara. Di sisi lain partai nasionalis atau komunis menolak menjadikan Islam sebagai dasar Negara. Soekarno mengambil langkah ikut andil dalam kekuasaan pemerintahan yang menimbulkan kontroversi bagi kalangan politisi Islam. Masyumi melakukan oposisi dan bersikap menolak terhadap ide Orde Lama. Sebab Masyumi memandang sistem Orde Lama menerapkan praktik-praktik otoriterian yang tidak sesuai dengan Islam. Tindakan inilah menurut Soekarno menjadi perintang jalannya proses revolusi. Berdasarkan Penpres No.200 tahun 1960 Soekarno melakukan pembubaran terhadap Masyumi. Perjuangan Islam tidak berhenti melalui wadah politik, tetapi memilih pindah kejalur dakwah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ilmu sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Melalui pengungkapan metode sejarah ditemukan hasil penelitian bahwa transformasi Masyumi kedakwah adalah jalan yang ditempuh orang-orang Masyumi saat partai Masyumi dibubarkan. Pada dasarnya para tokoh Masyumi telah berupaya merehabilitas kembali partai Masyumi masa Orde Baru. Namun pemerintah mengkhawatirkan penggunaan embel Islam dalam politik menjadi penghambat tercapainya stabilitas. Pada gilirannya terlihat dijadikannya Pancasila sebagai asas tunggal. Dalam pada itu meskipun Partai Muslimin Indonesia telah dibentuk atas izin pemerintah, tetapi masih dirasakan adanya intervensi terhadap Islam. Intervensi inipun diperkuat sebab keterlibatan orang-orang Masyumi dalam PRRI yang dianggap makar oleh pemerintah. Berdasarkan hal ini tidak lain jalan yang ditempuh adalah pindah ke jalan dakwah dengan membentuk Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. Bahwa bagi orang Masyumi dulu dakwah melalui jalur politik sekarang politik melalui jalur dawkah.