Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KESALAHAN JOSHI DALAM TEKS SAKUBUN MAHASISWA TAHUN MASUK 2016 PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNIVERSITAS NEGERI PADANG masroini masroini; Leni Marlina; Hendri Zalman
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v2i2.138

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya kesulitan mahasiswa dalam menggunakan joshi pada teks sakubun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan joshi dalam teks sakubun  mahasiswa tahun masuk 2016 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data berupa lembar jawaban teks sakubun mahasiswa. Responden penelitian ini berjumlah 29 orang. Berdasarkan hasil penelitian kesalahan joshi pada teks sakubun mahasiswa, diketahui bahwa kesalahan joshi ni dan no merupakan kesalahan tertinggi dengan persentase 17,24%, sedangkan  kesalahan  terendah  terdapat pada joshi to dan mo dengan persentase 3,44%. Kata Kunci: Analisis, Joshi, Sakubun 
PENGUASAAN MEISHI SISWA KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 4 PADANG TAHUN AJARAN 2017/2018 Diana Belinda; Hendri Zalman; Meira Anggia Putri
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v1i1.30

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan meishi siswa kelas XIIIS 2 SMA Negeri 4 Padang Tahun Ajaran 2017/2018secara lebih rinci. Penguasaanmeishi siswayang diteliti adalah penguasaan meishi yang mencakup : futsuu meishi dan suushi meishi. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI SMANegeri4 Padang tahun ajaran 2017/2018 yang belajar bahasa Jepang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XIIIS 2 sebanyak 28 orang. Data dalam penelitian ini adalah skor tes penguasaan meishisiswa. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwasecara umum dengan nilai rata-rata 87,96. Siswa yang mendapat nilai di atas standar KKM sebanyak 24 orang. Dari tiga indikator yang diteliti, penguasaan meishi siswa untuk melengkapi kalimat rumpang kosong (mencakup: Futsuu meishi dan Suushi meishi) merupakan indikator dengan rata-rata terendah yaitu 71,43. Dan penguasaan meishi siswa untuk indikator menjodohkan meishi berdasarkan gambar (mencakup: Futsuu meishi dan Suushi meishi) merupakan indikator dengan rataratatertinggi dengan rata-rata 97,86.
KEMAMPUAN PENGGUNAAN JOSHI –KARA DAN -MADE SISWA KELAS X SMA PGRI 2 PADANG Joni Kurniawan; Hendri Zalman; Damai Yani
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v1i3.90

Abstract

Abstract       The purpose of this research is to knowing ability of student of class X at SMA PGRI 2 padang about using joshi –kara and –made in sentence. Kind of this research is kuantitatif research, with descriptive method. Populasion in this research is students of class X at SMA PGRI 2 Padang. Total population is 165 students. using random sampling technic to choosed the sample, that 28 students of class X1. This research use the testing instrument, that double selection test and sentence compliting test. The goal of this research is how ability of students of class X at SMA PGRI 2 padang about using joshi –kara and –made in sentence. Crop of this research is ability of students of class X at SMA PGRI 2 padang about joshi –kara is better than using joshi –made or  joshi –kara and –made, becausing students know about using the word before joshi –kara and the function in great sentence. In the other way, students ability is low in using joshi –made. Because, students less in understanding to using joshi –made in great sentence gramaticaly. Student highest result of rank in identify indicator of joshi –kara, -made or –kara and –made in sentence is 100, with lowest rank 33. And average rank is 67,3. In using indicator of joshi –kara, -made or –kara and –made, the highest rank is 100, the lowest rank 20. And average is 65,0  Keywords: ability, joshi, kara,made
Hubungan Penguasaan Goi dengan Kemampuan Sakubun Mahasiswa Semester III Tahun Ajaran 2017/2018 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Padang Nurul Annisac; Sitti Fatimah; Hendri Zalman
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v1i1.35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak ada hubungan yang signifikan antara penguasaan goi dengan kemampuan sakubun mahasiswa semester III tahun ajaran 2017/2018 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Padang. Desain penelitian ini adalah desain korelasi. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester III tahun ajaran 2017/2018 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Padang. Jumlah total populasi dan sampel adalah 30 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 2 tes, yaitu tes objektif pilihan ganda untuk penguasaan goi dan tes esai untuk kemampuan sakubun mahasiswa. Hasil dari rumusan masalah pertama adalah skor penguasaan goi mahasiswa berada pada klasifikasi dengan pujian dengan nilai 89,76. Hasil dari rumusan masalah kedua adalah kemampuan sakubun mahasiswa berada pada klasifikasi sangat baik sekali dengan nilai 84,47. Hasil perhitungan rumusan masalah yang ketiga adalah nilai korelasi dari dua variabel; penguasaan goi dan kemampuan sakubun adalah 0,3225. Hal ini membuktikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, itu berarti ada hubungan yang signifikan antara penguasaan goi dengan kemampuan sakubun siswa.Kata Kunci : Goi, Sakubun
PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN DOKKAI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG TAHUN 2018-2019 salman dinilhaq; Hendri Zalman
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v3i1.174

Abstract

AbstractFour aspects, namely: listening skills, speaking skills, writing skills, and reading skills. Reading skills take an important role in learning Japanese at the high school level. In reading lessons in Japanese, students are required to also be able to read to understand what they are reading. Based on what the researchers observed when implementing educational practices (PLK) at SMAN 6 Padang showed the lack of interest and ability to read Japanese students. So that the achievement of learning goals is not optimal. Therefore, certain media are needed to make it easier to attract students to improve reading skills. The use of image media can overcome the above problems. The purpose of this study was to find out how the influence of the picture media on the reading ability of class X students of SMAN 6 Padang. This study uses quasi-experimental research, with posttest tonly control group design. While the sampling technique uses purposive sampling technique. The sample in this study were students of class X MIPA 1 and X MIPA 5 with a total of 69 people. The results of data analysis, obtained tcount with a significance level of 0.05% is 2.00 with degrees of freedom dk = n1 + n2-2. This means that tcount > ttable (2.50> 2.00). Then the hypothesis is accepted, because tcount> ttable.          Keywords: Reading. Media, Picture PENDAHULUAN          Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam berbahasa diperlukan keterampilan dan pemahaman antar dua belah pihak untuk menghindari miskomunikasi. Dalam kajian ilmu bahasa, keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu: keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca.                  Menurut Sutedi (2004:2), saat kita berkomunikasi dengan orang lain baik secara lisan ataupun tulisan, orang tersebut bisa mengerti apa yag kita maksud karena memahami makna yang terdapat pada bahasa yang kita gunakan. Jadi, bahasa adalah media untuk menyampaikan suatu makna kepada orang baik secara lisan ataupun tulisan.Oleh karena itu, pembelajaran membaca menjadi sangat penting.Keterampilan membaca mengambil peran penting dalam pembelajaran Bahasa Jepang tingkat SMA. Pada pelajaran membaca dalam mata pelajaran Bahasa Jepang siswa dituntut untuk juga bisa membaca memahamiapa yang mereka baca.Kemampuan membaca berdasarkan cara membaca dibagi menjadi membaca bersuara atau membaca nyaring dan membaca pemahaman. Menurut Tarigan (1979: 23) membaca nyaring adalah kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Sementara kemampuan pemahaman adalah membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar kesusastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi.Dalam pembelajaran Bahasa Jepang, kemampuan membaca tingkat SMA lebih ditekankan kepada membaca pemahaman.Berikut adalah nilai rata-rata Ujian MID Semester genap masing-masing kelas X IPA tahun pelajaran 2018/2019 :NOKelasNilai1X IPA 1782X IPA 2823X IPA 3704X IPA 4825X IPA 5Sumber: TU SMA N 6 Padang  81Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai mata pelajaran Bahasa Jepang masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil observasi peneliti selama menjalani mata kuliah PLK di SMAN 6 Padang. Hal ini disebabkan karena siswa kesusahan mengingat kosa kata, kalimat, dan memahami isi bacaan.Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Bahasa Jepang SMA N 6 Padang, peneliti berasumsi bahwa diperlukannya media pembelajaran yang dapat membantu siswa khususkan pada kemampuan membaca.Media pembelajaran yang diduga efektif adalah media visual, menurut Sudjanto (2010:87 ) yang termasuk media visual sederhana adalah, benda sebenarnya dan benda tiruan, foto dan gambar, biagram dan diagram, dan papan tulis.Yusnani (2012) juga menyimpulkan dalam penelitiannya, agar pembelajaran bahasa menjadi menyenangkan dan sederhana, maka salah satu media yang bisa digunakan adalah Comic Strip.Sejalan dengan itu, Menurut Fajar(2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Manga (komik jepang) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI SMK N 11 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Penggunaan media manga dalam pembelajaran menulis narasi terbukti efektif.Hal itu dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis pada sampel penelitian. Nilai rata-rata pretest siswa sebesar 53,27 dan posttest sebesar 63,27 Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dapat diketahui bahwa thitung sebesar 6,67 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% atau tingkat kepercayaan 95% sebesar 1,76. Hal tersebut berarti bahwa (6,67> 1,76) atau thitung > ttabel, dengan begitu perbedaan antara nilai pretest dan posttest terbukti signifikan.Berdasarkan penjelasan diatas dapat diasumsikan bahwa media visual yang didesain menyesuaikan kebutuhan materi pelajaran akan berpengaruh kepada kemampuan membaca siswa dalam pelajaran Bahasa Jepang.Untuk membuktikan asumsi tersebut perlu diadakan penelitian dengan judul,“Pengaruh Media gambar Terhadap Kemampuan Membaca Bahasa Jepang Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Padang tahun 2018-2019”.  METODE PENELITIANMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang bertujuan untuk menguji pengaruh media gambar terhadap kemampuan membacasiswa kelas XSMA N 6 Padang. Sebagaimana diungkapkan oleh Arikunto (2000 : 12)“Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikarenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan cara membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok eksperimen yang di beri perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak di beri perlakuan”.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Oleh karena itu, penelitian ini dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diolah berupa angka-angka, yaitu dalam bentuk skor hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunkan media gambar.Arikunto (2010:12) mengatakan bahwa “penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, dimulai dari mengumpulkan data, kemudian penafsiran dan terakhir ditampilkan hasilnya”. Populasi menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh siswa kelas XSMA N 6 Padang jurusan IPA dari lima kelas yang berjumlah 177 orang siswa. Berdasarkan data tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XSMA N 6 Padang dari kelas X IPA 1 sampai kelas X IPA5 berjumlah  177 siswa.     Sampel menurut Arikutno (2010:174) adalah “Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Penarikan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan dengan purposive sampling. Menurut Sutedi (2009:181), teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dari lima kelas X MIPA yang belajar bahasa Jepang pada tahun ajaran 2018-2019 di SMAN 6 Padang, sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas X MIPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Hal ini didasari dengan alasan, (1) karena kedua kelas diajar oleh guru yang sama, (2) jumlah siswa antar kelas sama, (3) nilai kedua kelas tidak terlalu jauh berbeda, (4) direkomendasikan oleh guru mata pelajaran sebagai kelas untuk peneliti meneliti.    Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, pertama dengan memberikan treatment kepada sampel. Kedua, memberikan post-test kepada sampel. Ketiga, melakukan uji hipotesis dengan membadingkan thitung dan ttabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari teskemampuan membaca berupa tes tulis dari kelas sampel. Soal tes berupa objektif pilihan ganda sebanyak 30 butir. Setelah dilaksanakan tes diperoleh data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes kemampuanmembaca diikutioleh 33 siswa kelas eksperimen dan 32 siswa kelas control. Tes pada kedua kelas sampel ini setelah dilakukan penyekoran, penilaian, selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata, dan simpangan baku masing-masing.Berdasarkan hasil penelitian, untuk indikator Indikator 1 diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar ada kelas kontrol untuk indikator 1 sebesar 78,48 pada kualifikasi ‘baik”. Selanjutnya, perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar pada kelas eksperimen sebesar 86,67 juga pada kualifikasi ‘baik sekali’. Untuk indikator 2 diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar pada kelas kontrol untuk indikator 2 sebesar 71,58 berada pada kualifikasi ‘lebih dari cukup’. Perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca siwa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar kelas eksperimen sebesar 81,82 juga berada pada kualifikasi ‘baik’. Untuk indikator # diperoleh rata-rata hitung kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar pada kelas kontrol untuk indikator 3 sebesar 63,75 berada pada kualifikasi ‘hampir cukup’. Perolehan rata-rata hitung kemampuan membaca siwa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar kelas eksperimen sebesar 75,15 juga berada pada kualifikasi ‘baik’. Berdasarkan hasil uji-t, berarti kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar lebih baik dari pada sebelum menggunakan media gambar. Jika dilihat dari thitung dengan ttabel taraf signifikan 0,05% adalah 2,00 dengan derajat kebebasan dk=n1+n2-2. Hal ini berarti thitung  > ttabel  (2,50 > 2,00). Jadi, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena thitung  > ttabel . Dengan kata lain, media gambar efektif terhadap kemampuan membaca oleh siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang.Berdasarkan hasil pengamatan saat proses pembelajaran, penggunaan media gambar fektif dalam pembelajaran dan membuat siswa dapat menguasai apa yang mereka pelajari, kondisi tersebut yang menyebabkan hasil belajar siswa kelas eksprimen lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol. Sehingga penggunaan media gambar pada pembelajaran membaca berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang.  PENUTUP1.        KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan tiga hal. Pertama, kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan media gambar berada pada kualifkasi cukup (70,47). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk mata pelajaran bahasa Jepang adalah 75. Jika KKM tersebut dibandingkan dengan rata-rata, maka kemampuan membaca siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang tanpa menggunakan  media gambar  belum  memenuhi KKM.Kedua, kemampuan membacasiswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan menggunakan media gambar berada pada kualifkasi baik (81,00). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas X SMA Negeri 6 Padang untuk mata pelajaran bahasa Jepang adalah 75. Jika KKM tersebut dibandingkan dengan rata-rata kemampuan membacasiswa kelas X SMA Negeri 6 Padang menggunakan  media gambar  sudah  memenuhi KKM.Berdasarkan hasil uji-t disimpukan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan media gambar terhadap kemampuan membacasiswa kelas X SMA Negeri 6 Padang karena thitung besar dari ttabel(2,50> 2,00). Jadi dapat disimpukan bahwa kemampuan membacasiswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dengan diberi perlakuan menggunakan media gambar lebih baik dari pada tanpa menggunakan media gambar. 2.        SaranBerdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka dikemukakan saran-saran berikut.Bagi SiswaDiharapkan selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat menghasilkan pengetahuan yang bersifat komprehensif baik afektif, psikomotor, dan kognitif serta mempersiapkan materi yang akan dipelajari terlebih dahulu.Bagi GuruGuru disarankan untuk menggunakan media gambar dalam pembelajaran dengan baik, khususnya untuk pembelajaran membaca. Hal tersebut bertujuan untuk menimbulkan motivasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar mau membaca dan supaya siswa bisa paham apa yang mereka baca.
Osaka Ben Dalam Anime Detective Conan The Movie Karakurenai No Raburetta Karya Aoyama Goshou Yunni Rafika; Hendri Zalman
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 5 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v1i5.135

Abstract

ABSTRAK Yunni Rafika, 2019, “Osaka ben dalam anime detective conan the movie karakurenai no raburetta karya Aoyama Gosho”. Program studi Pendidikan Bahasa Jepang. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dialek Osaka yang terdapat dalam anime detective conan the movie karakurenai no raburetta karya Aoyama Gosho. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang memiliki dialek Osaka yang terdapat dalam anime detective conan the movie karakurenai no raburetta karya aoyama gosho. Sumber data yang diambil adalah anime detective conan the movie serie ke 20 yang memiliki durasi selama 1 jam 52 menit 18 detik. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dialek Osaka yang dibagi atas 5 karakteristik dialek Osaka yaitu pemendekan kosa kata, penggantian bunyi “s” dalam bahasa jepang standar menjadi “h” dalam dialek osaka, perubahan ~desu menjadi ~ya, ~ dewanai menjadi ~ yanai, ~dattara menjadi~yattara,~darou menjadi ~yarou, akhiran bunyi panjang yang dipendekkan, dan akhiran bunyi pendek yang dipanjangkan. Selain itu juga ditemukan beberapa kosa kata khusus dialek Osaka yang hanya digunakan oleh orang Osaka. Kata kunci : dialek, dialek Osaka, anime
KEMAMPUAN SISWA KELAS X UPW SMK NUSATAMA PADANG DALAM MENGGUNAKAN SHIJISHI selviana dewi; Hendri Zalman; Damai Yani
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v1i2.81

Abstract

This research discusses about shijishi student class X Unit Tour SMK Nusatama Padang , the purpose of this research is to know about students skill of shijishi student class X Unit Tour SMK Nusatama Padang.   Type of this research is quantitative research, using descriptive method. The population is 37 people. Sample in this reserch is students class X Unit Tour SMK Nusatama Padang which amout 37 people. Whith is dertemined by using the total sampling technique. Data of this research is shijishi test score.            Based and the result of the research test can be concluded some of things that is. First, students shijishi ability class X Unit Tour SMK Nusatama Padang with an average value 52,25. Second, from of the indicators that have tested can be concluded that the students shijishi ability class X Unit Tour SMK Nusatama Padang. There is no stongest indicator , because on both of indicators. There are average value which is almost some that is on indicator I (identity the using of shijishi kore, sore, are) which average value 53,60, and for second indicator (identity the using of shijishi koko, soko, asoko) which average value 50,90. Third, shijishi ability included in class less classification.Keywords: Ability, Shijishi
ANALISIS JENIS DAN STRUKTUR KALIMAT DALAM SAKUBUN MAHASISWA SEMESTER IV PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNIVERSITAS NEGERI PADANG ani hardianti; Hendri Zalman
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v2i1.129

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mendeskripsikan jenis dan struktur  kalimat dalam sakubun mahasiswa semester IV prodi pendidikan bahasa Jepang UNP. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat berdasarkan jenis dan strukturnya yang diperoleh dari sakubun mahasiswa. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah sakubun mahasiswa semester IV prodi pendidikan bahasa Jepang UNP yang berjumlah 30 sakubun. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Pertama, jenis kalimat berdasarkan predikat yang digunakan dalam sakubun  mahasiswa semester IV prodi pendidikan bahasa Jepang UNP peneliti menemukan 332 kalimat. Jenis kalimat doushibun sebanyak 202 yang terdiri dari 132 jenis kalimat tadoushibun, 70 jenis kalimat jidoushibun. Jenis kalimat keiyoushibun sebanyak 35 yang terdiri dari  11 jenis kalimat i-keiyoushi, 24 jenis kalimat na-keiyoushi. Jenis kalimat meishibun berjumlah 31. Sedangkan jenis kalimat lain berjumlah 64. Kedua, struktur kalimat yang digunakan dalam sakubun  mahasiswa semester IV prodi pendidikan bahasa Jepang UNP peneliti menemukan 332 kalimat. Kalimat yang berstruktur SP sebanyak 50, kalimat yang berstruktur SOP berjumlah 77, kalimat yang berstruktur SOKP sebanyak 4, dan kalimat yang berstruktur lain sebanyak 201. 
FUNGSI JOSHI NO DALAM BUKU CERITA NEZUMI TO KUJIRA TERJEMAHAN SETA TEIJIYAKU sabih asyari; Hendri Zalman; Meira Anggia Putri
Omiyage : Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa Jepang Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/omg.v3i1.155

Abstract

AbstractThis research aimed to know function of Joshi “no” in the story Nezumi To Kujira by William Steig. This research used qualitative research method which Analyze Descriptive. Research of Data used the sentence Joshi “no” , on the story Nezumi To Kujira by William Steig, the finding of the data is 40 sentences. The result of the research, found 4 function from 10 theory of joshi “no” function. Combine two noun together 31 data, combine two part of sentence 3 data, giving example or imagery 1 data, and  stating the object or possession there are 5 data.Keywords: Function, Joshi no
LANGUAGE PRODUCTION STRATEGY WHICH POTENTIALLY CAUSING ERROR IN JAPANESE: Modification Error in Students’ Doushi in Bunpo Test Hendri Zalman
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 17, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.427 KB) | DOI: 10.24036/komposisi.v17i1.8434

Abstract

This research is motivated by the phenomenon of the results of Japanese error analysis research in Indonesia which always indicates on mother language interference factor and competency factor as the cause of error. Therefore, this study has a purpose to prove it and find the cause of language errors from the student side, that is the strategy that students do when producing language (modification doshi). The results of this study indicate that the cause of student error in modifying doshi there are three factors. These factors are performance, competence, and generalization factors (student strategy). Keywords: language production strategy, error, performance, competence, generalization.   STRATEGI PEMRODUKSIAN BAHASA YANG BERPOTENSI MEMUNCULKAN KESALAHAN: Kesalahan Modifikasi Doushi pada Tes Bunpo MahasiswaAbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena hasil-hasil penelitian analisis kesalahan berbahasa Jepang di Indonesia yang selalu mengindikasikan pada faktor interferensi bahasa ibu dan faktor kompetensi sebagai penyebab kesalahan. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikannya dan menemukan penyebab kesalahan berbahasa dari sisi mahasiswa, yaitu strategi yang dilakukan mahasiswa ketika memroduksi bahasa (modifikasi doshi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab kesalahan mahasiswa dalam memodifikasi doshi ada tiga faktor. Faktor tersebut adalah performansi, kompetensi, dan faktor generalisasi (strategi mahasiswa).Kata Kunci: strategi pemroduksian bahasa, error, performansi, kompetensi, generalisasi.