Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

MP-2 Theileriosis Prevalence On The Cattle In District Gorontalo Muhammad Sayuti; Tri Ananda Erwin Nugroho
Hemera Zoa Proceedings of the 20th FAVA & the 15th KIVNAS PDHI 2018
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.893 KB)

Abstract

This study aims to study the disease of protozoan blood in cattle in Gorontalo regency caused by Theileria sp .. Some protozoa of blood that infect cows include Theileria sp., Trypanosoma sp., And Babesia sp. The presence of protozoa will lead to anemia, growth disorders, reproductive disorders and death. In general, the protozoa of this blood will hamper the livestock business and result in economic losses for farmers.The sample of cow's blood in Gorontalo Regency is the object studied. The samples taken were 158 cows obtained through the slovin equation with 93% accuracy. Samples were taken at the farmers' level belonging to livestock groups and not belonging to livestock groups in Kabupaten Gorontalo. The study was conducted by examining cow blood memelaluimetode blood thin scalp examination using binocular microscope with 1000 magnification. Data analysis done descriptively. The results obtained found 32.5% of cattle suffering from Theilleriosis
HUBUNGAN INTERPRETASI WHO (WORLD HEALTH ORGANIZATION) ANTROPOMETRI Z-SCORE DAN INFEKSI KECACINGAN PADA ANAK USIA 36 – 60 BULAN DI KOTA LHOKSEUMAWE Mardiati Mardiati; Fury Maulina; Muhammad Sayuti
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 6: No. 2 (November, 2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v6i2.3325

Abstract

Masalah pada anak yang masih menjadi perhatian khusus yaitu masalah status gizi. Penentuan status gizi yang sering digunakan adalah dengan interpretasi WHO antropometri z-score. Selain penentuan status gizi, sangat penting mengetahui infeksi yang dialami oleh anak, salah satunya yaitu infeksi kecacingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan hubungan interpretasi WHO antropometri z-score berdasarkan Berat Badan (BB) menurut usia dan infeksi kecacingan pada anak usia 36 – 60 bulan di Posyandu Pusong Kota Lhokseumawe. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah anak di Gampong Pusong yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Interpretasi menggunakan software WHO Anthro serta infeksi kecacingan  dilakukan dengan pemeriksaan feses dengan teknik direct thin smear feces menggunakan mikroskop. Data dianalisis secara secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian didapatkan anak usia 36-47 bulan sebanyak 44,7% serta usia 48 – 60 bulan sebesar 55.3%; 57,9% adalah perempuan, dengan rata – rata berat badan adalah 14±2.07 kg dan rata – rata tinggi badan adalah 92±6,71 cm. Interpretasi WHO antropometri z-score berdasarkan BB menurut usia diperoleh sebesar 60,5% dengan status gizi baik, 39,5% dengan status gizi kurang, serta tidak ditemukan gizi lebih dan gizi buruk. Sebanyak 26,3% positif mengalami infeksi kecacingan dengan 80% mengalami infeksi oleh cacing Ascaris lumbricoides serta 20% mengalami infeksi oleh cacing Ascaris lumbricoides + Trichuris trichiura. Hasil analisis bivariat didapatkan tidak terdapat hubungan antara interpretasi WHO antropometri z score berdasarkan BB menurut usia dengan infeksi kecacingan pada anak usia 36 – 60 bulan di Posyandu  Gampong Pusong Kota Lhokseumawe.
VARIATIONS AND MANAGEMENT OF BILE DUCT INJURY IN POST-CHOLECYSTECTOMY Muhammad Sayuti
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 1 (Mei, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v5i1.1633

Abstract

Bile Duct Injury (BDI) dapat terjadi pada kasus kolesistektomi. Insiden BDI pada kolesistektomi terbuka berkisar 0,1-0,2% dan 0,4-0,5% pada kolesistektomi laparoskopi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan variasi yang paling sering dari BDI dan manajemennya. Pasien cedera duktus biliaris yang dirawat di rumah sakit umum Pusat Dr. Kariadi dan Rumah Sakit Telogorejo Semarang dari Juli 2014 hingga Desember 2015 dianalisis secara retrospektif. Variasi cedera diklasifikasikan menggunakan klasifikasi Strasberg. Jumlah total pasien adalah empat belas, enam (42,9%) laki-laki dan delapan (57,1%) perempuan. Usia mereka berkisar antara 28 tahun hingga 70 tahun dan usia rata-rata adalah 49 tahun. Mereka dirujuk oleh rekan-rekan dari kota-kota di sekitar Semarang. Sembilan pasien (64,2%) setelah laparoskopi, dan lima pasien (35,8%) setelah kolesistektomi terbuka. Sebelas pasien (78,57%) mengeluh sakit perut dan sakit kuning. Tiga pasien (21,43%) hanya mengeluh sakit kuning dan satu pasien (7,14%) dengan kolangitis. Untuk diagnosis, kami melakukan USG (5 pasien), MRCP (9 pasien), ERCP (8 pasien) dan PTBD (6 pasien). Jenis BDI yang paling sering menurut klasifikasi Strasberg adalah Strasberg E-2 sebanyak lima kasus (35,71%) dan tipe E-1 adalah tiga kasus (21,43%). Tipe D dua kasus (14, 29%), tipe E-3 dua kasus (14, 29%), tipe A satu kasus (7,14%) dan E-4 satu kasus (7,14%). Kami melakukan hepaticojejunostomy Roux en Y pada delapan pasien (57,14%), tiga pasien (21,43%) ekstraksi klip dan lampiran T-tube, satu pasien (7,14%) memasang t-tabung saja, satu pasien (7, 14%) mendapat drainase biloma, dan pada satu pasien kami melakukan PTBD (pasien hilang dari pengamatan karena dia tidak datang untuk dievaluasi). Dalam penelitian ini, BDI yang paling sering ditemukan adalah Strasberg tipe E-2. Sebagian besar kasus BDI dapat direkonstruksi menggunakan hepaticojejunostomi dengan hasil yang baik dan memuaskan
KANKER KOLOREKTAL Muhammad Sayuti; Nouva Nouva
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 2 (November, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v5i2.2082

Abstract

Kanker kolorektal adalah suatu tumor maligna yang muncul dari jaringan epitel dari kolon atau rektum. Kanker kolorektal ditujukan pada tumor ganas yang ditemukan di kolon dan rektum. Diagnosis kanker kolorektal dapat dilakukan secara bertahap, antara lain melalui anamnesis yang tepat, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium, baik dari laboratorium klinik maupun laboratorium patologi anatomi. Etiologi kanker kolorektal hingga saat ini masih belum diketahui
Potential of Fungus Metarhizium brunneum Petch as Bio Insectisides to Control Termite Macrotermes gilvus Hagen in Castor Plantation Muhammad Sayuti; Teguh Santoso; Idham S Harahap; Utomo Kartosuwondo
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.654 KB) | DOI: 10.51850/jitkt.v9i1.149

Abstract

One of the important pest of castor plant (Jatropha curcas L) in Indonesia is termite Macrotermes gilvus. While entomopathogenic fungus Metarhizium brunneum has been proven effective against this termite and the subterranean termite M. gilvus in the laboratory, the performance of the fungus in the field need to be studied. The aims of the research are to investigate the cruising distance and colony population of M. gilvus before and after application of M. brunneum. Triple mark recapture technique has been used to predict the termite colony population size. The suspension of fungi at density 1,21x106 conidia ml-1 was poured at each experimental station (150 ml per station). The result showed that in block I (15,210 m2), block II (5,700 m2), block III (27,000 m2); 8, 1 and 15 termite colonies have been detected respectively from which, 150,388; 59,219; and 149,459 individual were found. In block I, the termites cruised as far as 140,5 m, as compared to 140 m in block III. In all blocks, we noted the significant decrease of termite population after application of M. brunneum, from initial population 359,066 to 15,015 individual.Key words: bio-control agents, entomopathogenic fungi, Jatropha curcas, Macrotermes gilvus, Metarhizium brunneum, size of colony
KANDUNGAN PROTEIN KASAR, SERAT KASAR DAN ENERGI FORMULASI RANSUM BURUNG PUYUH PETELUR YANG DITAMBAH TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) Rini Andriani; syahruddin syahruddin; Syukri I Gubali; Muhammad Sayuti
xxxx-xxxx
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.638 KB)

Abstract

This present research aims to analyze and determine the crude protein, crude fiber, and energy contents of the quail ration formulation added with Moringa leaf flour. The raw material for the ration is Moringa leaf flour, while the basic ingredients of feed are milled corn, concentrate, rice bran, fish meal, and premix. The method used is a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. The research finding indicates that the addition of Maringa leaf flour up to a level of 8% in the ration does not have a significant effect (P0.05) on the contents of crude protein, crude fiber, and energy. It can be concluded that Moringa leaf flour can be added up to a level of 8% in the feed ration of laying quail.
ANTEMORTEM DAN POSTMORTEM HEWAN KURBAN Tri Ananda Erwin Nugroho; Muhammad Sayuti; Nirmawati Mohamad
xxxx-xxxx
Publisher : Gorontalo Journal of Equatorial Animals

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.684 KB)

Abstract

It has become a routine for Muslims at the time of Eid al-Adha to slaughter sacrificial animals. Slaughtered animals must be healthy because if they carry a disease that can be transmitted to humans (zoonosis) then the animal is not fit to be sacrificed. In anticipation of oral and nail diseases that have entered Indonesia and anthrax that has existed in Gorontalo Province in recent years, it is necessary to carry out antemortem and postmortem examinations of sacrificial animals. The location of the antemortem and postmortem was carried out in several mosques in Bonebolango Regency with a total of 34 sacrificial animals examined consisting of cattle. The results obtained during the antemortem examination found 1 cow had cachexia (thinness) of 2.9% and 33 cows were in normal condition. From the post-mortem examination of 34 sacrificial cows, 26.5% of pneumonia cases were found, consisting of 1 case of interlobular pneumonia and 8 cases of aspiration pneumonia, and 20.5% of distomatosis (liver worms).
APLIKASI PELELANGAN BARANG BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL PADA PT. BANK BTN (PERSERO) Muhammad Sayuti; Ryan Virgiawan; Mahendar Dwi Payanan
JOURNAL OF INFORMATICS AND COMPUTER SCIENCE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Ubudiyah Indonesia University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jics.Vol7.Iss2.2626

Abstract

Perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah salah satu Badan Usaha MilikNegara (BUMN) yang bergerak dibidang perbankan. Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Cabang Banda Aceh terdapat satu kegiatan lelang. Proses pelelangan ini sangat penting untukperusahaan mengembalikan modal awal yang telah dipinjamkan pihak perusahaan kepada nasabahdengan syarat menggadaikan barang miliknya hingga batas waktu yang telah disepakati. Apabilasampai batas waktu yang telah ditentukan nasabah tidak dapat mengembalikan pinjamannya makapihak perusahaan mengambil alih barang jaminan nasabah tersebut menjadi milik perusahaan danselanjutnya dilelangkan secara umum untuk mengembalikan lagi modal perusahaan yang telahdipinjamkan, namun kurangnya informasi tentang pelelangan di perusahaan ini menjadi salah satupermasalahan yang dihadapi perusahaan, mulai dari jadwal pelelangan dan informasi barang yangakan dilelang hanya dapat dilihat pada lingkungan Perusahaan. Proses pelelangan dilakukan padajam kerja dan bertempat di kantor PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Banda Aceh. Halini membuat waktu operasional perusahaan menjadi terganggu, maka dibutuhkan sistem informasiberupa sebuah Aplikasi Pelelangan Barang Berbasis Web pada PT. Bank Tabungan Negara(Persero) Cabang Banda Aceh dengan menggunakan Framework Laravel yang dapat memudahkanpihak perusahaan dan calon peserta lelang untuk melakukan proses pelelangan.
Studi Deskriptif Pasien Multi Drug Resisten Tuberculosis di Rsu Cut Mutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2019-2022 Cut Khairunnisa; Muhammad Sayuti; Refi Syifa Ghinanda; Zikra Ihtasya Annabila
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i2.7928

Abstract

ABSTRACT Tuberculosis is an infectious disease that is still a global health problem. The long period of treatment for tuberculosis results in patients not completing treatment until completion, giving the wrong drug, both the wrong dose and type of drug, poor drug quality, and lack of drug supply which are the causes of multi-drug resistant tuberculosis (MDR TB) cases. MDR-TB is a type of tuberculosis that is resistant to the two most powerful tuberculosis drugs, namely Isoniazid and Rifampicin. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2021 stated that there were 7921 confirmed cases and 4590 enrolled cases of MDR/RR TB. This study aims to analyze the characteristics and determinants associated with MDR TB patients undergoing treatment. This study used a retrospective descriptive study design, total sampling was carried out on MDR TB patients undergoing treatment at RSU Cut Mutia in the period 2019 to 2022 as many as 40 samples. The results of the study found that the average age of MDRTB patients was 45.5 years. The most gender was male at 70%, with normal nutritional status at 65% with a history of previous treatment failure of 65%. As many as 75% of MDRTB patients do not have comorbid diseases, and the guideline for the use of long-term OAT is the most dominant, which is 65%. Keywords: MDR-TB, Characteristics, Determinant Factors  ABSTRAK Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi permasalahan kesehatan dunia. Lamanya periode pengobatan tuberkulosis mengakibatkan penderita tidak menyelesaikan pengobatan sampai selesai, pemberian obat yang salah, baik kesalahan dosis maupun  jenis obat, kualitas obat yang buruk serta persediaan obat yang kurang menjadi penyebab timbulnya kasus multi drug resisten tuberkulosis (MDR TB). TB-MDR merupakan jenis tuberculosis yang kebal terhadap dua obat tuberculosis paling kuat yaitu Isoniazid dan Rifampisin. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2021 menyatakan terdapat 7921 kasus terkonfirmasi dan 4590 kasus enroll TB MDR/RR. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan factor determinan yang berhubungan selama penderita MDR TB menjalani pengobatan. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif retrospective, pengambilan sampel dilakukan secara total sampling pada pasien MDR TB yang menjalani pengobatan di RSU Cut Mutia dalam rentang waktu 2019 hingga 2022 sebanyak 40 sampel. Hasil penelitian dijumpai usia rata-rata penderita MDRTB 45,5 tahun. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebesar 70%, status gizi normal 65% dengan riwayat gagal pengobatan sebelumnya sebesar 65%. Sebanyak 75% penderita MDRTB tidak memiliki penyakit komorbid, serta panduan penggunaan OAT jangka panjang paling dominan yaitu sebanyak 65%. Kata Kunci: MDR-TB, Karakteristik, Faktor Determinan
PROFIL UPPER ENDOSCOPY GASTROINTESTINAL DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA ACEH UTARA PERIODE JANUARI 2017-DESEMBER 2018 Muhammad Sayuti
Lentera : Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Vol 4 No 4 (2020): Lentera, Desember 2020
Publisher : LPPM Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan tekonologi endoskopi telah menggantikan banyak prosedur operasi dengan kelebihan melihat langsung permukaan mukosa sehingga dapat menyediakan informasi yang jauh lebih besar. Pemeriksaan endoskopi pada saluran cerna bagian atas (SCBA) disebut esofago-gastroduodenoskopi (EGD) untuk mengevaluasi keadaan mukosa saluran cerna atas dan sekitarnya. Beberapa kasus indikasi pemeriksaan endoskopi yaitu perdarahan SCBA dengan ditemukannya gejala hematemesis dan melena. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil upper endoscopy gastrointestinal di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara periode Januari 2017 – Desember 2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif retrospektif. Sampel diambil menggunakan teknik Total Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data rekam medik pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara sebanyak 27 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan kategori jenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (45,8%), mayoritas rentang usia 41-60 tahun sebanyak 13 orang (54,2%). Diagnosis pre operasi terbanyak didapatkan dyspepsia dengan jumlah 5 orang (20,8%) dan ulkus peptikum dengan diagnosis post operasi terbanyak dengan jumlah 6 orang (25,0%). Capaian scope terbanyak di D2 dengan jumlah 20 orang (83,3%) dan jarak temuan terbanyak di antrum pilori sebanyak 11 orang (45,8%). Hasil temuan terbanyak berupa ulcer dengan jumlah 5 kasus (20,8%) dan durasi operasi paling banyak dengan rentang waktu 46-60 menit sebanyak 8 kasus (33,3%). Berdasarkan biopsi disimpulkan 70,8% tindakan gastroskopi dilakukan biopsi dengan jumlah 17kasus.