Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Design of purse seine-type steel vessels in PT. Crystal Cahaya Totabuan, North Sulawesi Rakian, Tessa; Masengi, Kawilarang W.A.; Dien, Heffry V.
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 3, No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.3.1.2015.12434

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Rancangan kapal baja tipe pukat cincin di PT. Crystal Cahaya Totabuan, Sulawesi Utara. Purse Seiner is one of the pelagic fishing boats widely used by fishermen in North Sulawesi. This fishing boat is locally known as pajeko boat. The materials used in purse seiner development are wood, fiberglass and steel. From boat construction point of view, a steel boat has more advantages compared with wooden or fiberglass boats. Steel material is easier to find in the market. Due to the technological and information development in boat designing, the software application, such as Delftship, may enable to design and analyze the characteristics of the boat with the desired boat design. On the other hand, the use such software is still relatively poor in North Sulawesi, since so far the boatbuilding process is usually still based on the experience from building wooden, fiberglass and steel boats. For this reason, the use of software application is needed for planning and boat development process in PT. Crystal Cahaya Totabuan. This study was aimed at developing purse seiner-type boat design with major dimensions of 30 m long, 5 m wide, and 3.2 m height and analyzing the technical characteristics of steel purse seiner using software Delftship applica-tions, and constructing the steel purse seiner in accordance with the sketch in the shipyard of PT. Crystal Cahaya Totabuan. This research is to find the good design and construction of the purse seiner. Kapal pukat cincin adalah salah satu jenis kapal penangkap ikan pelagis yang banyak digunakan oleh nelayan Sulawesi Utara. Kapal ini oleh nelayan setempat lebih dikenal dengan kapal pajeko. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kapal pukat cincin adalah kayu, fiberglass dan baja, Dari sudut pandang konstruksi, kapal baja memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan kapal kayu maupun kapal fiberglass. Bajamudah didapat di pasaran. Berkembangnya teknologi dan informasi dalam merancang sebuah kapal dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak seperti Delftship dapat memudahkan kami dalam merancang dan menganalisa karakteristik kapal sesuai dengan rancangan kapal yang diinginkan. Di lain pihak penggunaan perangkat lunak tersebut masih relatif kurang di Sulawesi Utara, karena sejauh ini proses pembuatan kapal biasanya didasarkan pada pengalaman yang diperoleh saat pembuatan kapal kayu, fiberglass dan baja. Untuk itu penggunaan aplikasi perangkat lunak dirasakan perlu untuk perencanaan dan proses pembuatan kapal di PT. Crystal Cahaya Totabuan. Penelitian ini bertujuanmembuat rancangan kapal baja tipe pukat cincin dengan ukuran utama panjang 30 meter, lebar 5 meter dan tinggi 3.2 meter; menganalisis karakteristik teknis kapal baja tipe pukat cincin dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak Delftship; mengkonstruksi kapal baja tipe pukat cincin sesuai dengan rancangan yang buat di galangan kapal PT. Crystal Cahaya Totabuan. Hasil penelitian ini adalah untuk mendapatkan disain dan konstruksi kapal pukat cincin yang baik.
Analysis of the business pattern and tuna fishing season in the Southeast Minahasa Regency, North Sulawesi Province Suprianto, Dedy; Budiman, Jhonny; Dien, Heffry V
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 5, No 2 (2017): October
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.5.2.2017.24565

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Analisis pola usaha dan musim penangkapan ikan tuna di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi UtaraThis study was aimed to analyze the condition of the tuna fishery business pattern practiced by tuna fishermen and analyze the effort and the exploitation rate for fishing season determination. Data collection was done in Belang District, Southeast Minahasa Regency, for 5 months. The study was descriptive using primary and secondary data. Business pattern was determned using the interactive models of analysis and fishing season applied Average Percentage Methods based on Time Series Analysis. Results showed that fishermen in Southeast Minahasa Regency used the fishing boat owner to bear the operational cost under low selling. Tuna fishing season in Maluccas Sea, based on catches landed in the fishing port of Belang, occurred October to January and May to March because of good weather condition and high fish stock availability in the raft, while famine season occurred in in June to September because of bad weather, difficulty to operate the gear and low tuna stock. As a conclusion, in the famine season the fishermen in Southeast Minahasa Regency applied operational costs borne by the boat owner, but in the fishing season, it became a shared cost through revenue sharing. Tuna fishing season occurred in October to January.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi perikanan tuna guna mengetahui pola usaha yang dijalankan oleh nelayan tuna dan menganalisis upaya penangkapan serta tingkat pemanfaatan guna mengetahui musim penangkapan ikan tuna. Pengambilan data dilakukan di Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara, selama 5 (lima) bulan, Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan penggunaan data primer dan sekunder. Selanjutnya data tersebut di analisis untuk mengetahui pola usaha nelayan tuna dengan menggunakan motode interactive model of analysis, sedangkanpola musim penangkapan ikan dianalisis menggunakan Metode Persentase Rata-rata yang didasarkan pada Analisis Runtun Waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nelayan Kabupaten Minahasa Tenggara menggunakan pola usaha dengan sistem pembiayaan ditanggung oleh pemilik dengan harga jual ikan rendah kepada pemilik perahu. Musim penangkapan ikan tuna di laut Maluku berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan di pelabuhan perikanan belang terjadi pada bulan Oktober sampai Januari dan Mei sampai Maret ini karena cuaca lebih baik dan ketersediaan ikan banyak di rakit, sedangkan musim pecaklik terjadi pada bulan Juni hingga September karena cuaca yang buruk, kesulitan untuk mengoperasikan alat tangkap, serta kurangnya ikan tuna di rakit. Sebagai kesimpulan, nelayan Kabupaten Minahasa Tenggara menggunakan pola usaha dengan sistem biaya operasional menjadi beban pemilik disaat musim peceklik, sedangkan pada musim ikan pola pembagian hasil dijalankan dengan biaya operasional menjadi beban bersama. Musim penangkapan ikan tuna terjadi pada bulan Oktober sampai Januari.
Study on boat resistance of several Fiberglass Reinforced Plastic (FRP) boat shapes modelled in PT. Cipta Bahari Nusantara, Tanawangko, North Sulawesi Tompunu, Regina E.; Masengi, Kawilarang W.A.; Dien, Heffry
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 3, No 1 (2015): April
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.3.1.2015.12432

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Studi tentang tahanan kapal model pada beberapa bentuk kapal ikan FRP [Fibreglass Reinforced Plastic] dari galangan kapal di PT. Cipta Bahari Nusantara Tanawangko Ocean conditions, such as waves or strong currents, could influence the boat motion, speed and stability, and thus, boat construction needs some requirements in relation to boat design, velocity, stability, resistance, main measurements, space and position of engine. The purpose of this study was to measure the effect of total boat resistance of three fishing boat models and to compare the total resistance values. Based on the measurements and the analyses of boat velocity, trim and total resistance values, this study found that total resistance of the boat was affected by boat velocity and trim, and boat’s hull shape. Kondisi lautan, seperti gelombang maupun arus yang deras, mempengaruhi olah gerak kapal, kecepatan kapal dan stabilitas kapal, dan oleh sebab itu, konstruksi kapal memerlukan persyaratan tertentu yang menyangkut rancang bangun, kecepatan kapal, stabilitas kapal, daya tahan, ukuran utama kapal, penentuan letak ruang dan letak mesin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tahanan total kapal pada  beberapa jenis kapal ikan serta membandingkan nilai tahanan totalnya. Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis hubungan antara kecepatan kapal, perlakuan trim/kemiringan, serta nilai tahanan kapal, penelitian ini menemukan bahwa besarnya nilai tahanan kapal dipengaruhi oleh kecepatan arus, trim kapal, dan bentuk lambung kapal.
Strategic plan for the working area development of fishing port for optimum services Watung, Franky Y.; Masengi, K.W.A.; Dien, Heffry V.
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 4, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.4.2.2016.14446

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Rencana strategis pengembangan wilayah kerja pelabuhan perikanan untuk mendukung operasional pelabuhan secara optimal This study examines the working area development of fishing port to support optimal operations and services. The purpose of this study is to examine the working area coverage in  ​​the sea and land operations based on the ratio conditions of spatial utilization and sea operation in 2025, and to examine the implementation of IIU Fishing control in the fishing port and the carrying capacity of the port, based on the provisions of Ocean Fishery Port class. This study included primary and secondary data. The former was collected through interviews using questionnaires. The analysis applied SWOT, starting with identification of internal and external factors. Results found several development strategies including fishing port working area development of Bitung Fishing Port, fishermen’s residential area development, inter-sectoral coordination synergy, raw material availability for strengthening fisheries industries, sustainable and responsible fish resources management, human resources capacity building, law enforcement, information technology applications, standard dock development, and regulation consolidation. Penelitian ini mengkaji pengembangan wilayah kerja pelabuhan perikanan untuk mendukung operasional dan pelayanan pelabuhan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji luas wilayah kerja operasional laut dan daratan berdasarkan kondisi rasio pemanfaatan ruang wilayah kerja dan operasional laut pada tahun 2025, mengkaji kondisi pelaksanaan pengendalian IIU Fishing di pelabuhan perikanan dan kondisi daya dukung dermaga, yang disesuaikan dengan ketentuan kelas Pelabuhan Perikanan Samudera. Data diperoleh dengan metode wawancara menggunakan kuisioner. Data sekunder juga digunakan dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis SWOT, dengan langkah awal mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Hasil yang diperoleh berupa strategi pengembangan, antara lain, memperluas WKOPP PPS Bitung, menetapkan kawasan pemukiman nelayan, sinergitas koordinasi antar sektor, penguatan ketersediaan bahan baku industri perikanan, pengelolaan sumber daya ikan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, penguatan kompetensi sumber daya manusia, penegakan hukum, aplikasi teknologi informatika, pengembangan dermaga sesuai standar, dan konsolidasi regulasi.
Study on hydrodynamics of fiberglass purse seiners made in several shipyards in North Sulawesi Masengi, Melisa; Masengi, K.W.A.; Dien, Heffry V.
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 2, No 2 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.2.2.2014.12400

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Studi tentang hidrodinamis kapal pukat cincin fiberglass yang dibuat di beberapa galangan kapal di Sulawesi Utara Purse seiner, the technical specifications and movement of purse seine vessels affect the fishing operations, and therefore, both should be considered in purse seiner production. The purpose of this study was to compare the hydrodynamic characteristics of the fishing boats by using the application of Delftship software. This research used a descriptive method on the field observation data. The samples were three fiberglass purse seiners taken from several shipyards in North Sulawesi. Results found that the purse seiner from Tumumpa shipyard had good stability. Kapal Purse Seine, dengan karakter teknis dan model pergerakannya, mempengaruhi kegiatan operasi penangkapan ikan di laut. Karakter teknis dan pergerakan kapal ini hendaknya menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam perencanaan pembuatan Purse Seiner. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik hidrodinamis kapal pukat cincin dengan menggunakan aplikasi Delftship. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang diperoleh dari pengambilan data langsung di lapangan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah tiga kapal pukat cincin fiberglass yang diambil pada beberapa galangan kapal di Sulawesi Utara. Hasil penelitian dari ketiga kapal yang dijadikan sampel ini menunjukkan bahwa kapal yang diambil di Tumumpa memiliki stabilitas yang baik.
KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PUKAT CINCIN DI PPP BELANG Salsabila Yunus; Revols D. Ch Pamikiran; Fransisco P. T Pangalila; Kawilarang W. A. Masengi; Heffry V. Dien; Vivanda O. J. Modaso
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 1 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.1.189-196

Abstract

Fokus dari penelitian ini adalah karakteristik dimensi utama kapal pukat cincin yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Belang Minahasa Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio atau perbandingan ukuran utama kapal (L/B, L/D, dan B/D), hubungan antar-ukuran utama kapal (L vs B, L vs D, dan B vs D), dan hubungan ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat kapal (GT) serta daya mesin pendorong kapal (HP). Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif melalui tabulasi silang dan penyajian data dalam bentuk kurva hubungan perbandingan ukuran utama kapal, hubungan antar ukuran utama kapal, serta hubungan antara ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat (GT) dan daya mesin pendorong kapal (HP). Hubungan ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dengan model matematis: Y = a + bX, di mana a (intercept) dan b (koefisien regresi), serta Y dan X disesuaikan dengan variabel yang akan dianalisis. Untuk menghitung nilai a dan b dari setiap hubungan digunakan aplikasi ‘Curve Expert’. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan dimensi utama kapal pukat cincin di PPP Belang masih belum sesuai dengan standar nilai yang ajukan oleh Fyson (1985), di mana nilai L/B dan nilai L/D lebih besar sedangkan nilai B/D lebih kecil. Terdapat hubungan positif antar-ukuran utama kapal (L/B, L/D, B/D) dan antara ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat (GT) dan daya mesin (HP). Kata kunci: dimensi utama, karakteristik, pengukuran, pukat cincin
Simulasi pengaruh lunas terhadap stabilitas kapal purse seine yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara Syamtiar Arfah; Heffry V. Dien; Revols D.Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1: Edisi Khusus: November 2014
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.0.2014.6092

Abstract

Lunas kapal merupakan bagian konstruksi terpenting pada sebuah kapal. Lunas pada pembuatan kontruksi kapal hendaknya memiliki kriteria yang baik seperti terbuat dari bahan yang kuat, keras tidak mudah patah dan memiliki massa jenis yang lebih besar dari air. Stabilitas merupakan syarat utama sebuah kapal agar dapat berlayar dengan aman di laut. Stabilitas adalah kemampuan kapal untuk kembali keposisi semula setelah mendapatkan pengaruh gaya-gaya dari dalam maupun luar kapal seperti angin, ombak, arus dan sebagainya. Pada penelitian ini mempelajari pengaruh ketebalan lunas luar terhadp stabilitas kapal. Metode simulasi dengan menggunakan aplikasi multisurf7 digunakan pada penelitian ini. Dari hasil analisis stabilitas pada 3 kondisi kapal yang berbeda yaitu; kondisi 1 (tidak menggunakan lunas), kondisi 2 (lunas dengan ketebalan 0.20cm), dan kondisi 3 (lunas dengan ketebalan 0.40cm), maka didapatkan hasil bahwa penambahan ketebalan lunas luar dapat meningkatkan kestabilan kapal tetapi mempengaruhi sudut kemiringan kapal sehingga dapat mengurangi daya muat kapal tersebut.
Simulasi pengaruh trim terhadap stabilitas kapal purse seine Siti Nafisah Matafi; Heffry V. Dien; Fransisco P.T. Pangalila
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2: Edisi Khusus: Januari 2015
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.0.2015.6966

Abstract

Trim adalah perbedaan antara draft depan dan draft belakang. Trim merupakan sudut kemiringan kapal secara membujur. Trim biasanya diukur dalam ukuran inci yang dinyatakan sebagai positif dan negatif. Trim terbagi menjadi 3 bagian yaitu: 1) even keel, 2) trim by the head dan 3) trim by the stern. Tujuan penelitian adalah membandingkan pengaruh trim terhadap stabilitas kapal secara simulasi dengan menggunakan aplikasi MultiSurf dan membandingkan hasil perhitungan stabilitas kapal dengan ketentuan yang dianjurkan oleh International Maritime Organisation (IMO). Penelitian ini bersifat simulasi yaitu merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk mencari gambaran melalui sebuah sistem berskala kecil atau sederhana (model) di mana di dalam model tersebut akan dilakukan manipulasi atau kontrol untuk melihat pengaruhnya. Penelitian ini mirip dengan penelitian eksperimental, perbedaannya adalah di dalam penelitian ini membutuhkan lingkungan yang benar-benar serupa dengan keadaan atau sistem yang asli. Hasil penelitian dua kapal purse seine yang telah disimulasi mempunyai trim by the head, Berdasarkan standar kestabilan kapal menurut International Maritime Organitation(IMO), makakapal Purse Seine Sampel1mempunyaistabilitas yang lebih baik.
Kajian tentang stabilitas KM. Surya Prima yang dibuat di Desa Borgo, Kec. Tanawangko, Kab. Minahasa Gerry Willardoe Kayadoe; Heffry V. Dien; Revols D.Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 1: Juni 2015
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.1.2015.8330

Abstract

ABSTRACT The stability of a ship is one of the important technical factors in supporting successful fishing operations, and ultimately improving the welfare of fishermen; therefore a study on the stability of KM. Surya Prima had been done in the village of Borgo, District of Tanawangko, Minahasa Regency. Dynamic stability is the stability of the vessel measured by giving a force at the boat to form a certain rocking angle. This stability is expressed as an area under the curve of static stability. Dynamic ship stability calculation results will be compared with the stability criteria according to the International Maritime Organization (IMO) as in Fyson (1985) through the GZ curve. From the comparison it will get the level of dynamic stability of the vessel under study. Dynamic stability parameter values of Surya Prima purse seine vessel were: A (0-300) = 0.1179 m-rad., B (0-400) = 0.1935 m-rad., C (30-400) = 0.07552 m-rad., D (Angle GZmax) = 48 097, E (GZmin) = 0.475 m, F (GM) = 0965 m. Keywords: stability, curve, purse seiner   ABSTRAK Kestabilan kapal adalah salah satu faktor teknis penting dalam menunjang sukses operasi penangkapan ikan, dan pada akhirnya akan membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan; oleh karena itu telah diadakan penelitian stabilitas KM. Surya Prima di Desa Borgo, Kecamatan Tanawangko, Kabupaten Minahasa. Stabilitas dinamis adalah stabilitas kapal yang diukur dengan jalan memberikan suatu usaha pada kapal sehingga membentuk sudut oleng tertentu. Stabilitas dinamis dinyatakan dalam luas area di bawah kurva stabilitas statis. Hasil perhitungan stabilitas dinamis kapal yang diukur dibandingkan dengan nilai kriteria kestabilan kapal oleh International Maritime Organization (IMO) dalam Fyson (1985) melalui kurva GZ. Dari perbandingan itu akan didapatkan tingkat kestabilan dinamis dari kapal yang diteliti. Nilai parameter kestabilan dinamis kapal pukat cincin Surya Prima adalah sebagai berikut: A (0-300) = 0.1179 m-rad., B (0-400) = 0.1935 m-rad., C (30-400) = 0.07552 m-rad., D (Sudut GZmax) = 48.097, E (GZmin) = 0.475 m, F (GM) = 0.965 m. Kata-kata kunci: stabilitas, kurva, pukat cincin
Bathimetri di perairan pantai depan Sungai Bahu, Kecamatan Malalayang, Manado Wandasari Hamid; Frangky E. Kaparang; Heffry V. Dien
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 1: Juni 2015
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.1.2015.8334

Abstract

ABSTRACT The word bathymetry come from the Greek. Bathy is depth and metry is the science of measurement. So bathymetry can be defined as the science of measuring and mapping the bottom of waters. It is necessary to have accurate data about the physical state of the waters like shape of the coastline, tidal height and the shape of seabed. So that the objectives of this study are: to map the shape of the coastline, the state of tides and to describe the contours of the seabed. Collecting data using a water depth transect pattern normal to coastline. Tidal height measured using a tide pole. Results showed that the length of the surveyed coastline was 1,327 meters stretching from position 1027'39.9 "-124049'13.7" N to 1027'34.0 "-124049'03.0" E. Sea level at high tide was 204 cm high at 05.00 pm and low tide (10 cm) occurred at 00.00 pm. Seabed of Malalayang coastal waters has two basic forms; at north the depth was more than 100 m and the contour was very steep, while at northwest of the study location had the depth of less than 100 m and shape sloping beaches with contour lines rather far apart. Keywords: bathymetry, Bahu River, Malalayang District   ABSTRAK Kata bathimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu Bathy adalah kedalaman dan metry ialah ilmu tentang pengukuran. Sehingga Bathymetri dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang pengukuran dan pemetaan dasar perairan. Untuk itu diperlukan data yang akurat tentang keadaan fisik perairan seperti bentuk garis pantai, pasang surut kedalaman perairan dan bentuk dasar laut. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: untuk memetakan bentuk garis pantai, keadaan pasang surut dan menggambarkan kontur dasar laut. Survei dilakukan dengan menggunakan metode sounding. Pengambilan data kedalaman perairan mengikuti pola transek yang tegak lurus garis pantai. Tinggi pasang surut diukur dengan palem pasut. Hasil penelitian bahwa panjang garis pantai lokasi penelitian adalah 1.327 meter yang terbentang dari posisi 1027’39.9”-124049’13.7” LU sampai1027’34.0”-124049’03.0” BT. Tinggi permukaan air laut pada saat pasang tertinggi yaitu 204 cm pada pukul 17.00 WITA dan surut terendah (10 cm) terjadi pada pukul 00.00 WITA. Keadaan dasar perairan di pantai Malalayang memiliki 2 bentuk dasar perairan yakni dibagian utara memiliki tingkat kedalaman yang lebih besar dari 100 meter dan bentuk pantainya adalah lereng terjal dengan garis kontur yang berdekatan, sedangkan barat laut dari lokasi penelitian memiliki tingkat kedalaman yang kurang dari 100 meter dan bentuk pantainya landai dengan garis kontur yang agak berjauhan. Kata-kata kunci: bathimetri, Sungai Bahu, Kecamatan Malalayang
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Ade Pramana Febriansyah Akira W.R. Masengi Alfret Luasuanaung Alfret Luasunaung Alfret Luasunaung Alfret Luasunaung Arthur B. Samola Azani, Audia Azizah Bofmar Sasaleno Budiman, Jhonny Christian Yosua Worang Deiske Adeleine Sumilat Eldy Majore Emil Reppie Fanny Silooy Febriansyah, Ade Pramana Frangky E. Kaparang Frangky E. Kaparang Frangky E. Kaparang Frangky E. Kaparang Franky E Kaparang Fransisco P T Pangalila Fransisco P. T Pangalila Fransisco P. T. Pangalila Fransisco P.T. Pangalila Gerry Willardoe Kayadoe Gerry Willardoe Kayadoe, Gerry Willardoe Ginting, Jebry Yanta Haryadi Wijaya Hernita Paputungan Indri Manembu Ivor Lembondorong Labaro Ixchel F Mandagi Jessica saselah Johnny Budiman Johnny Budiman K. W.A. Masengi Kaparang, Frangky E Kawilarang W. A. Masengi Kawilarang W. A. Masengi Kawilarang W.A. Masengi Kawilarang Warouw Alex Masengi Labaro, Ivor Lembondorong Lang, Abigail Emylia Febricristiani Lefrand Manoppo Lefrand Manoppo Lefrand Manoppo Lembo, Liliyana Levandri Alski Lumi Lusia Manu Manu, Lusia Mariana E. Kayadoe Mariana E. Kayadoe Mariana E. Kayadoe Mariana Elizabeth Kayadoe Mariana Elizabeth Kayadoe Masengi, K. W. A. Masengi, Kawilarag W. A Melisa Masengi, Melisa Modaso, Vivanda O. J. Pamikiran, Revols D. Ch. Patrice N.I. Kalangi Rachim Sjah Agung Renato Waworoentoe Regina E. Tompunu, Regina E. Revi Reinaldi Bawingkung Rignolda Djamaluddin Rizald Max Rompas, Rizald Max Robert A. Bara Robertus Cyrillus Manengkey Salsabila Yunus Samola, Arthur B. Sitanggang, Effendi Pengihutan Siti Nafisah Matafi Siti Nafisah Matafi Sitorus, Hotma Stefany Syamtiar Arfah Syamtiar Arfah Tessa Rakian, Tessa Thamin, Arman Tinambunan, Deviana Vivanda O. J. Modaso Vivanda O.J. Modaso Vivanda Octova Joulanda Modaso Wandasari Hamid Wandasari Hamid, Wandasari Watung, Franky Y. Wilhelmina Patty