Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Substrat yang Berbeda Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Cupang (Betta Splendens) Yenni Afrida; Azwar Thaib; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 1, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v1i1.988

Abstract

Betta fish (Betta splendens) is one type of freshwater ornamental fish that has the potential to be cultivated because it has high economic value. This study aims to determine the appropriate substrate for hatchability of betta fish eggs. This study uses a non factorial Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatments were control (treatment A), dried ketapang leaf substrate (treatment B), dried coconut leaf substrate (treatment C) and dried banana leaf substrate (D). The container used is a jar with a volume of 10 l and filled with water as much as 5 l, dense stocking of betta fish eggs as much as 50 grains / liter. Observation parameters included hatching time, hatchability and survival rate of betta fish larvae. The results of this study were analyzed using the one way Anova test. The results showed that the use of different substrates significantly affected the egg hatchability and survival rate of betta fish (P <0.05). The best results were found in treatment B giving ketapang leaves with an egg hatchability value of 89% and survival rate of betta fish larvae of 80%..
Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan menggunakan Sistem Bioflok pada Bak Indoor dan Outdoor Erlindawati Erlindawati; Nurhayati Nurhayati; Ibnu Sahidhir
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2561

Abstract

Bioflok merupakan campuran dari berbagai mikroba (fitoplankton, zooplankton, protozoa), detritus, dan partikel organik. Budidaya udang vaname dengan sistem outdoor (terbuka) lebih banyak terdapat cahaya matahari, dimana cahaya matahari digunakan fitoplankton sebagai proses fotosintesis. Ketika fitoplankton tumbuh banyak pada bak pemeliharaan maka kebutuhan pakan alami semakin banyak dan dapat membantu proses metabolisme pada udang, sehingga pertumbuhan udang vaname akan meningkat. Sedangkan pada pemeliharaan secara indoor (tertutup) kurangnya cahaya matahari bisa menyebabkan suhu air rendah, yang dapat menghambat pembentukan flok sebagai pakan alami. Suhu dapat juga mempengaruhi nafsu makan, metabolisme dan pertumbuhan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bioflok terhadap laju pertumbuhan, FCR, dan kelangsungan hidup udang vaname sistem indoor dan outdoor. Penelitian ini menggunakan uji perbandingan sebagai pendahuluan adalah bak indoor dan bak outdoor dengan padat penebaran 150 ekor/m². Parameter yang diamati meliputi Survival Rate, berat akhir, Average Daily Growth (ADG), dan Rasio Konversi Pakan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Independent Sample Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan secara outdoor mendapatkan hasil yang lebih bagus dibandingkan indoor.
Gambaran Histologi Gonad Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Pemberian Terong Rimbang (Solanum torvum) dalam Pakan Lisa Fandana; Azwar Thaib; Teuku Ridwan; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 1, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v1i2.1109

Abstract

Tilapia is one of the economically valuable freshwater fishery commodities, the development of tilapia aquaculture continues to increase, premature sex maturity often occurs in tilapia when the enlargement process is mixed between male and female sexes. Eggplant wavers (Solanum torvum) is one of the plants that can be used to inhibit the reproduction process because it contains sterol carpesterol and solasodine compounds. This study aims to determine the Gonad Maturity Index in male and female tilapia and the development of spermatogenesis in male tilapia. The experimental design used was a non factorial Complete Randomized Design (CRD) with 3 treatments and 4 replications. As treatment includes treatment A (control), treatment B (50 grams of eggplant weight), and treatment C (100 grams of eggplant weight) mixed in feed. The results showed that the addition of balanced eggplant in the feed to the IKG did not show differences between treatments, while the results of histological tests on spermatogenesis gave a positive trend in inhibiting microscopic testicular tilapia cells.
Gambaran Histologi Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yang Terpapar Pestisida Golongan Organofosfat Nova Fifi Alfis; Lia Handayani; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2581

Abstract

Abstrak: Peningkatan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang relatif cepat mengakibatkan peningkatan kebutuhan pangan masyarakat. Dalam proses pengelolaannya, petani menggunakan bahan kimia berupa pestisida untuk mencukupi kebutuhan pangan tersebut. Salah satu pestisida yang umum digunakan ialah golongan organofosfat berbahan aktif diazinon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana toksisitas dan tingkat kerusakan jaringan insang ikan nila yang terpapar pestisida berbahan aktif diazinon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Prosedur penelitian terdiri dari pemeliharaan hewan uji, adaptasi hewan uji (aklimatisasi), pembuatan konsentrasi perlakuan (uji pendahuluan, uji sesungguhnya analisis probit), dan pengamatan tingkah laku ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pestisida berbahan aktif diazinon berpengaruh terhadap mortalitas dan histopatologi insang ikan nila. Perlakuan dengan pemaparan konsentrasi pestisida 8,49 menunjukkan pencemaran berat dimana terdapat kerusakan pad edema dan fusi insang ikan nila.Kata kunci : diazinon, ikan nila, pestisida, uji toksisitas akut LC50-96 jam
Efektivitas Fitoremediasi Terhadap Kadar Amoniak Pada Air Limbah Budidaya Ikan Lele irsan saputra; T.M Haja Almuqarramah; Mustaqim Mustaqim; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 2, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v2i2.2063

Abstract

Dalam kegiatan budidaya ikan, akan menghasilkan limbah padat dan limbah cair yang berasal dari feses dan sisa pakan ikan yang terakumulasi menjadi limbah yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang berpengaruh terhadap proses fisiologis, tingkah laku, pertumbuhan, dan mortalitas ikan. Salah satu upaya yang diperlukan untuk pengelolaan terhadap kualitas air media pemeliharaan ikan adalah menggunakan metode fitoremediasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan tanaman air eceng gondok (Eicchornia crassipes), kangkung (Ipomoea aquatica), Lemna sp.  dan Azolla sp.  dalam menyerap dan mengurangi amoniak pada limbah budidaya ikan lele. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan analisis data secara deskriptif. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan 3 ulangan, sebagai perlakuan A (eceng gondok), perlakuan B (kangkung), perlakuan C (Lemna sp.) dan perlakuan D (Azolla sp.). Berdasarkan hasil penelitian selama 22 hari dapat diambil kesimpulan yaitu tanaman eceng gondok dan Lemna sp. berpotensi untuk dijadikan sebagai tanaman fitoremediasi dalam mereduksi amoniak dari limbah budidaya ikan lele yang menunjukkan penurunan kadar amonia menjadi sebesar <0,01 mg/l pada akhir penelitian.
KARAKTERISTIK RESPONSIF LARVA IKAN KEURLING (Tor soro) TERHADAP PAKAN PADA KEHIDUPAN AWAL Khairul Risky; Azwar Thaib; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 1, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v1i2.1110

Abstract

The keurling fish (Tor soro) is a freshwater fish that has an economical value, with a thick, delicious texture of the flesh. so much popular community. It is indicated by the high demand for the keurling fish meat at a higher price. This research aims to determine how the behavior of the fish larvae in responding to feed supply when the egg yolk starts to thinning and which type of feed is more responded to by the fish larva keurling. The design used in this research is a mixed method design with embedded design with a single container of three treatments, i.e. feeding (artemia), polar red and feed paste. The observed Parameter is the response of a keurling fish larva to feed. The results showed that the feed was very well responded by the fish larva keurling was well-reviewed polar red artemia and the feed paste was not responded at all by the larva of keurling fish.
Gambaran Histologi Hati Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yang Terpapar Pestisida Golongan Organofosfat Yeni Melia Abdullah; Lia Handayani; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2576

Abstract

Pestisida golongan organofosfat yang digunakan dalam bidang pertanian untuk membunuh hama dan meningkatkan hasil produksi pertanian untuk memenuhi permintaan pangan yang tinggi akibat meningkatnya populasi penduduk. Akan tetapi penggunaan pestisida golongan organofosfat secara nyata telah meningkatkan hasil produksi, penggunaan yang berlebihan dapat membahayakan organisme akuatik dan mengakibatkan efek jangka panjang terhadap lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh berbagai konsentrasi golongan organofosfat 0,21 ppm; 0,441 ppm; 0,926 ppm; 1.926 ppm; 4,06 ppm; 8,49 ppm terhadap histologi jaringan hati dan ikan nila (Oreochromis niloticus). Pengamatan histologi jaringan hati dan insang memperlihatkan beberapa kerusakan jaringan akibat paparan diazinon, diantaranya: hemoragi, degenerasi hidrofik, kongesti. Penelitian membuktikan bahwa pestisida organofosfat khususnya Diazinon memiliki efek negatif terhadap kelangsungan hidup dan mengakibatkan perubahan histologi jaringan hati ikan nila.
Aplikasi Penggunaan Enzim Protease Kasar Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) Pada Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Zenni Farida; Nurhayati Nurhayati; Lia Handayani
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2600

Abstract

Tanaman biduri merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk dieksplorasi secara optimal sebagai sumber enzim protease yang berfungsi menghidrolisis protein menjadi asam amino sehingga asam amino tersebut lebih mudah di proses oleh tubuh ikan.Penambahan protease dalam pakan diharapkan dapat membantu menghidrolisis protein kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh enzim protease kasar tanaman biduri yang diberikan pada pakan ikan nila. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 3 perlakuan 2 ulangan. Hewan uji yang digunakan adalah benih ikan nila dengan ukuran 3-5 cm sebanyak 36 ekor per akuarium, wadah penelitian yang digunakan aquarium berukuran 60x40x40 cm dengan tinggi 30 cm dan volume air 72 liter.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian enzim protease getah rubek kedalam pakan berpengaruh terhadap histologi usus ikan nila dimana perlakuan terbaik dijumpai pada  perlakuan B (1%) dengan panjang vili usus 395 µm yang mengalami peningkatan hingga 176 µm, pada lebar vilim 95µm yang mengalami peningkatan 31 µm. Pada parameter pertumbuhan perlakuan terbaik dijumpai pada B (1%).
Pengaruh Pemberian Adsorben Cangkang Langkitang (Faunus ater) Untuk Mereduksi Kadar Amonia Pada Media Budidaya Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Elmi Wati; Nurhayati Nurhayati; Azwar Thaib; Lia Handayani
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i1.2604

Abstract

Kualitas air merupaka faktor yang sangat penting dan sangat berpengaruh dalam lingkungan budidaya, kualitas air juga di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor fisika dan kimia. Cangkang langkitang (Faunus ater) merupakan limbah yang dapat di gunakan sebagai adorben, karena mengandung kalsium turunan dari CaCO3 yang secara fisik memiliki pori-pori yang mampu mengikat ion logam. Karakteristik cangkang langkitang kalsium yang berbentuk CaCO3 setelah di kalsinasi pada suhu 800oC selama 2 jam. Dengan karakteristik analisa BET adorben cangkang langkitang memiliki volume mikropori 0,004 cc/g, luas permukaan 10,791 m2/g, luas permukaan mikropori 11,375 m2/g, dan radius pori-pori 16,075 Ȧ. Penelitian ini di laksanakan selama 45 hari, dengan menggunakan analisis data secara deskriptif  dengan perlakuan A (tanpa penambahan adsorben cangkang langkitang), B (penambahan adsorben cangkang langkitang sebanyak 0,5%), C (penambahan adsorben cangkang langkitang 1%) dan D (penambahan adsorben cangkang langkitang sebanyak 1,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan adsorben cangkang langkitang mampu mereduksi amoniak pada perlakuan B dengan penambahan adsorben sebanyak 0,5% yang memiliki nilai 0,091 mg/l disusul pada perlakuan C (1%) dengan nilai amonia 0,075 mg/l. Sedangkan nilai amoniak yang mengalami peningkatan pada perlakuan A (0%) dengan kadar amoniak 0,134 mg/l dan perlakuan D (1,5%) dengan kadar amoniak 0,166 mg/l, dengan nilai  suhu kisaran 28-300C dan pH 7-8.
PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN KEURLING (Tor soro) Muhammad Irfandi; Azwar Thaib; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 1, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v1i2.1111

Abstract

The fish Tor Soro or better known among Acehnese people with the name keurling fish is one of freshwater fish. The hatching process generally lasts faster at higher temperatures because at high temperatures the metabolic process runs faster so that the development of the embryo will be faster, resulting in the movement of the embryos in a more intensive shell. The problems that often arise in the hatching of keurling eggs are many eggs that do not hatch due to the temperature that is not suitable. The research draft used in this study is a complete randomized design consisting of 4 treatments and 3 repeats. The results showed that the best temperature in the hatching of Keurling fish eggs was 22 ° C.