Claim Missing Document
Check
Articles

Karakteristik Proksimat Tepung Daun Indigofera zollingeriana Hasil Fermentasi Menggunakan Bakteri Bacillus sp. Sebagai Bahan Baku Pakan Ikan Fitrah Maulidia; Azwar Thaib; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i2.2618

Abstract

Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan budidaya intensif. Harga pakan akan mempengaruhi biaya produksi dan keuntungan yang diperoleh dari usaha budidaya. Salah satu diantaranya yang memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif adalah tepung daun Indigoferazollingeriana. Tanaman ini memiliki kandungan protein kasar (PK) sebesar 27,68%; NDF 43,56%; ADF 35,24%; Ca 1,16%; P 0,26%; kecernaan bahan kering (KCBK) 67,50%; kecernaan bahan organik (KCBO) 60,32%; dan saponin 0,41%. Salah satu cara untuk menurun kandungan nutrisi yang tinggi pada tanaman ini yaitu dengan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil fermentasi tepung indigofera menggunakan bakteri Bacillus sp. dengan lama waktu fermentasi yang berbeda 1 hari, 2 hari, 3 hari. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan menganalisis data hasil fermentasi secara deksriptif kuantitatif. Dari penelitian diatas hasil fermentasi tepung daun indigofera memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda setiap perlakuan Pada perlakuan 1 hari memiliki kandungan nutrisi berupa protein 23,%, lemak 3,8%, kadar abu 12,4%, serat kasar 6,0%, BETN 52,3%, perlakuan 2 hari protein 23,3%, lemak 4%, kadar abu 12%, serat kasar 5,2%, BETN 55,6%, dan perlakuan 3 hari berupa protein 24,5%, lemak 3,4%, kadar abu 13,2%, serat kasar 6,5% dan BETN 52,6%. 
Histologi Usus Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang diberikan Pakan dengan Campuran Adsorben Cangkang Langkitang (Faunus ater) Farisah Nadhilah; Nurhayati Nurhayati; Lia Handayani
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i2.2678

Abstract

Permintaan pasar akan kebutuhan ikan nila yang tinggi mengakibatkan pembudidaya ikan berlomba-lomba dalam meningkatkan produksi usaha, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan konsumsi pakan. Mengingat padat tebar yang tinggi tanpa menjaga kualitas air, mengakibatkan kualitas air menjadi buruk  sehingga berdampak menurunnya penyerapan nutrisi oleh ikan sehingga berdampak pertumbuhan ikan. Salah satu organ yang berperan langsung dalam penyerapan nutrisi adalah usus. Kalsium merupakan salah satu sumber mineral yang butuhkan oleh ikan untuk proses metabolisme dalam tubuh, sehingga kebutuhan mineral kalsium oleh ikan harus dipenuhi secara maksimal. Sumber kalsium yang digunakan dapat berasal dari limbah perikanan, salah satunya adalah cangkang langkitang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histologi usus ikan nila yang diberikan pakan dengan campuran adsorben cangkang langkitang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap pola non faktorial. Parameter yang diamati adalah histologi usus, kelangsungan hidup ikan, pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, efesiensi pakan, suhu dan pH. Hasil penelitian pada gambaran histologi usus menunjukkan  panjang vili terbaik terdapat pada perlakuan C (949,02 µm) dan D (931,39 µm) dibandingkan pada perlakuan B (744,50 µm). Pada parameter pertumbuhan seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, efesiensi pemanfaatan pakan perlakuan terbaik dijumpai pada A (kontrol) dan B (Adsorben 0,5%).
Pemberian Pakan Bersuplemen Arang Aktif dari Tulang Ikan terhadap Reduksi Insektisida Diazinon dalam Tubuh Ikan Nila: Studi Kasus Histologi Insang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Erikta Defsuar; Lia Handayani; Said Muhazzir; Nurhayati Nurhayati; Teuku Muhammad Haja Almuqarramah
Jurnal TILAPIA Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v3i2.2823

Abstract

Pestisida mempunyai peranan penting khususnya dalam bidang pertanian. Penggunaan pestisida seperti herbisida, insektisida dan fungisida dimaksudkan untuk meningkatkan produk baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan tetapi disisi lain penggunaan pestisida juga berdampak negatif. Insektisida dapat bersifat persistensi sehingga terjadi bioakumulasi dalam rantai makanan yang akhirnya berdampak pada kehidupan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pakan bersuplemen arang aktif tulang ikan terhadap histologi insang ikan nila yang telah terpapar insektisida diazinon. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, terdiri dari 4 taraf  perlakuan dengan 2 kali ulangan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama dan pengujian histologi filament insang dilakukan di Central Pet Care yang dimulai 20 September - 09 November 2021. Parameter uji adalah gambaran histologi insang ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan arang aktif sebagai suplemen pakan telah mampu mereduksi insektisida dalam tubuh ikan sehingga mampu memperbaiki histologi insang ikan. Penambahan arang aktif tulang ikan kambing-kambing pada dosis 1% terlihat kerusakan insang berupa hiperplasia, lamela interna dan vokuolisasi. Pada dosis 2% terjadi kerusakan insang berupa hiperplasia, adhesi lamela sekunder, vokuolisasi dan degenerasi hidropik. Pada pada dosis 3% terjadi kerusakan hiperplasia lamela eksterna, vokuolisasi, degenerasi hidropik, hemoragi
Pengaruh Pengkayaan PUN – 11 (Perikanan Unaya 2011) dengan Limbah Sawi terhadap Jumlah Populasi Cacing Sutra (Tubifex sp.) Muhammad Dimas Alfiansyah; Azwar Thaib; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 4, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v4i1.3656

Abstract

The success of cultivation is influenced by several aspects, one of which is the natural food in the hatchery or fish larvae phase. One type of natural feed that is suitable for fish larvae is silk worms (Tubifex sp.). But the availability of silk worms is still very limited, so further culture is needed. This study aims to determine the effect of PUN-11 enrichment with mustard greens waste on the growth of silkworm populations. The design used in this study was a comparative design consisting of 2 treatments and 3 replications. The treatments used were P1 (PUN = 11%) and P2 (PUN = 11%) + mustard greens waste (10%). The results showed that the highest population of silk worms (Tubifex sp.) was obtained in treatment P2 (PUN: 11 90% + mustard greens waste 10%), which was 3105 ind/cm2, and the lowest number of silk worms was in treatment P1 (PUN: 11 100%), which is 2868 ind/cm2. The results showed that the T test showed that P2 had a significantly different effect (P > 0.05) on the silkworm population growth.
Kualitas Air pada Media Pemeliharaan Benih Ikan Nila dengan Pemberian Pakan Fermentasi Tepung Daun Indigofera Azwar Thaib; Nurhayati Nurhayati; Suraiya Nazlia; Rahmad Hidayat
Jurnal TILAPIA Vol 4, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v4i1.2511

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan kondisi pengecekan  parameter kualitas air media pemeliharaan benih ikan nila yang diberikan pakan tepung daun Indigofera (Zollingeriana) hasil fermentasi bakteri Bacillus sp. Perlakuan penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh  antara : kontrol (tanpa perlakuan) dan perlakuan (pakan dari penambahan tepung daun Indigofera (Zollingeriana) hasil fermentasi bakteri Bacillus sp. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang  digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent terhadap variable dependent. Analisis yang digunakan adalah Uji T  untuk melihat pengaruh dari pemberian tepung daun indigofera (Zollingeriana) hasil fermentasi bakteri Bacillus sp. terhadap kualitas air. Benih ikan nila yang digunakan berukuran ± 4,0 - 6,0 cm dan bobot  ± 1,43 – 3,33 gram dengan jumlah tebar 10 ekor per wadah dan diisi air dengan volume 9 liter. Perlakuan B2 (Bacillus sp. Fermentasi 48 jam) merupakan perlakuan yang menunjukkan hasil kualitas air optimal untuk benih ikan nila dengan nilai suhu rata-rata 27 0C ± 0,00, pH 8,1 ± 0,05 posfat 10,85 ± 2,76, nitrit 0,13 ± 0,15, nitrat 1,60 ± 1,66 dan total bakteri 2833 ± 1258. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter pH merupakan variable dependent yang berpengaruh dari pemberian tepung daun indigofera (Zollingeriana) hasil fermentasi bakteri Bacillus sp. terhadap kualitas air.Kata kunci : kualitas air, ikan nila, indigofera, Bacillus sp. Fermentasi.
Pengaruh Getah Reubek (Calotropis gigantae) Terhadap Kadar Amonia Pada Media Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Fajriyati Fajriyati; Nurhayati Nurhayati; Azwar Thaib; Lia Handayani
Jurnal TILAPIA Vol 4, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kendala dalam usaha pembenihan ikan nila yaitu mortalitas sering terjadi disebabkan oleh kadar amonia yang tinggi dalam perairan. Hal ini disebabkan karena tubuh ikan tidak mampu menyerap protein dengan baik. Salah satu cara untuk mempermudah penyerapan protein dengan cara penambahan getah reubek (Calotropis gigantae) yang bekerja menghidrolisis protein menjadi asam amino sehingga mempermudah penyerapan protein dalam tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh getah biduri terhadap kadar amonia, pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 perlakuan dan 2 ulangan dengan variasi konsentrasi getah reubek 0%(A), 1%(B), 2%(C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa getah biduri dapat menghidrolisis kadar amonia pada perlakuan B(1%) dengan nilai amonia 0,1 mg//l, disusul perlakuan A(0%) dengan nilai amonia 0,44 mg/l dan perlakuan C(2%) dengan nilai amonia 0,49 mg/l. Parameter PBM dan SR tertinggi terdapat pada perlakuan B yaitu masing-masing sebesar 2,01±0,63 g dan 100±0,00%. Parameter penelitian PPM, SGR, FCR, EPP tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan masing-masing nilainya 1,42±0,23 cm, 5,88±0,90 %, 2,28±0,85 g, dan 47,11±17,46 %. 
Evaluating the addition of starry triggerfish (Abalistes stellaris) bone charcoal as a feed supplement to the growth performance and intestinal villi length of nile tilapia (Oreochromis niloticus) Azwar Thaib; Lia Handayani; Ardila Hanum; Nurhayati Nurhayati; Faisal Syahputra
Depik Vol 10, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.136 KB) | DOI: 10.13170/depik.10.2.20367

Abstract

Nile tilapia is a freshwater fish that is widely cultivated in Indonesia. During its development, tilapia aquaculture has constraints such as low growth rates. Therefore, it is necessary to add a feed additive to the feed in the form of charcoal. Charcoal is an adsorbent that has high absorption so that the addition of charcoal in the feed can increase the absorption of nutrients of tilapia. A 45-days trial was conducted to determine the percentage of addition of triggerfish bone charcoal (Abalistes stellaris) as a feed supplement that affect the growth performance and intestines of tilapia. The research design was a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 2 replications as treatments including: treatment A (control), B (addition of 1%charcoal), C (addition of 2% charcoal) and D (addition of 3% charcoal). A total of 240 tilapia fingerlings (5-7 cm) were used and placed in 8 aquariums then filled with 72 liters of water. Providing adlibitum (unlimited) feed with a frequency of 2 times a day. The ANOVA test showed that the addition of triggerfish bone charcoal (A. stellaris) in the feed was not significantly different (P 0.05) in weight growth, absolute length and daily length growth but it was significantly different (P 0.05) in feed conversion ratio and the efficiency of feed utilization. Based on result, it was concluded that the addition of 3% charcoal was the best treatment which gave the lengthiest of villi which was increasing the length of the intestinal villi to 71.11 µm from the initial length of 162.22 µm. easel at 233.33 μm, showed the highest feed conversion ratio value and feed efficiency (1.12 %, 89.6%).Keywords:CharcoalFish boneIntestinal histologyStarry triggerfish
Evaluating the addition of starry triggerfish (Abalistes stellaris) bone charcoal as a feed supplement to the growth performance and intestinal villi length of nile tilapia (Oreochromis niloticus) Azwar Thaib; Lia Handayani; Ardila Hanum; Nurhayati Nurhayati; Faisal Syahputra
Depik Vol 10, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.10.2.20367

Abstract

Nile tilapia is a freshwater fish that is widely cultivated in Indonesia. During its development, tilapia aquaculture has constraints such as low growth rates. Therefore, it is necessary to add a feed additive to the feed in the form of charcoal. Charcoal is an adsorbent that has high absorption so that the addition of charcoal in the feed can increase the absorption of nutrients of tilapia. A 45-days trial was conducted to determine the percentage of addition of triggerfish bone charcoal (Abalistes stellaris) as a feed supplement that affect the growth performance and intestines of tilapia. The research design was a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 2 replications as treatments including: treatment A (control), B (addition of 1%charcoal), C (addition of 2% charcoal) and D (addition of 3% charcoal). A total of 240 tilapia fingerlings (5-7 cm) were used and placed in 8 aquariums then filled with 72 liters of water. Providing adlibitum (unlimited) feed with a frequency of 2 times a day. The ANOVA test showed that the addition of triggerfish bone charcoal (A. stellaris) in the feed was not significantly different (P 0.05) in weight growth, absolute length and daily length growth but it was significantly different (P 0.05) in feed conversion ratio and the efficiency of feed utilization. Based on result, it was concluded that the addition of 3% charcoal was the best treatment which gave the lengthiest of villi which was increasing the length of the intestinal villi to 71.11 µm from the initial length of 162.22 µm. easel at 233.33 μm, showed the highest feed conversion ratio value and feed efficiency (1.12 %, 89.6%).Keywords:CharcoalFish boneIntestinal histologyStarry triggerfish
The potential of fishery waste as an alternative source of natural calcium: a review Suprihadi Suprihadi; Azwar thaib; Nurhayati Nurhayati; Lia Handayani
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 10: No. 2 (August, 2023)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v10i2.9755

Abstract

Research on calcium minerals that are effective and safe for health and the environment is being developed. These studies aim to find natural ingredients that contain high mineral levels, study effective methods, and study the characteristics of calcium obtained. Natural calcium is interesting to develop because it comes from renewable natural resources such as those fishery wastes. This article contains a study of the potential of fish bones, shellfish shells, and crustacean shells as natural sources of calcium and methods of manufacture. Oyster shells that are crushed at 900°C for 2 hours will produce Ca2+ levels of 56.77% while calcination for 4 hours produces Ca2+ = 86.22%. direct shells calcined at 900°C; 4 hours yields Ca2+= 77.15%.   The yield produced with a calcination time of ≥ 4 hours is relatively stable, which is 55 -57 %.Keywords: Calcium; Clam shells; crustacean shells; fish bones 
Pengaruh Penambahan Jumlah Pakan PUN-11 Terhadap Pertumbuhan Populasi Cacing Sutra (Tubifex Sp.) Mutia Nizar; Azwar Thaib; Nurhayati Nurhayati
Jurnal TILAPIA Vol 4, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/tilapia.v4i2.3708

Abstract

Pakan alami memegang peranan penting pada stadia pembenihan ikan konsumsi maupun pada ikan hias. Pakan alami yang dapat digunakan adalah cacing sutra. Ketersediaan cacing sutra menjadi salah satu masalah karena ketersediaannya hanya mengandalkan hasil tangkapan alam. Maka dari perlu adanya budidaya cacing sutra.  Pakan merupakan faktor penting dalam budidya cacing sutra, pakan yang diberikan dapat berupa pakan buatan seperti PUN-11. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan jumlah pakan PUN-11 ke dalam  media pemeliharaan mampu meningkatkan pertumbuhan populasi cacing sutra, serta mengetahui dosis optimum untuk menghasilkan jumlah populasi cacing sutra yang maksimum. Hasil penelitian menunjukkan penambahan jumlah pakan PUN-11 ke dalam media pemeliharaan mampu meningkatkan pertumbuhan populasi cacing sutra. Dosis optimum pemberian pakan PUN-11 adalah 1.600 gr/13.500 cm dengan mengahasilkan populasi 7.892 ind.