Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Hygiene dan Sanitasi Peralatan pada Pedagang Penjual Makanan Jajanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang: Analysis of Equipment Hygiene and Sanitation on Snack Food Vendors in Traditional Markets in Semarang Regency Yuliaji Siswanto; Kartika Dian Pertiwi
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2023): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, July 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2218

Abstract

Hygiene food equipment is one of the important things in determining the quality of a food. Food equipment will have an impact on the quality of the food to be made. Based on data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the prevalence of diarrhea in 2018 was 37.88% or around 1,516,438 cases. Food Born Disease is still a public health problem in Indonesia. Food safety is a public need, because safe food will protect and prevent disease or other health problems. This study aims to describe the hygiene and sanitation equipment used by food vendors in traditional markets in Semarang Regency. This research is descriptive in nature by determining the sample using purposive sampling technique, as many as 108 food vendors in traditional markets in Semarang district. Data were obtained using a questionnaire with observation and interview methods, and data were analyzed descriptively. The results of this study indicate that the implementation of hygiene and sanitation for processing and serving food in traditional markets in Semarang Regency does not meet health requirements. ABSTRAK                 Hygiene peralatan makanan menjadi salah satu hal penting dalam menentukan kualitas suatu makanan. Peralatan makanan akan berdampak pada kualitas makanan yang akan dibuat. Berdasarkan data Kementreian Kesehatan Republik Indonesia prevalensi diare pada tahun 2018 sebanyak 37,88% atau sekitar 1.516.438 kasus. Penyakit akibat makanan (Food Born Disease) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Keamanan makanan merupakan kebutuhan masyarakat, karena makanan yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hygiene sanitasi peralatan yang digunakan pedagang penjual makanan di pasar tradisional di Kabupaten Semarang. Penelitian ini bersifat deskriptif dan sampel diambil dengan teknik Quota Sampling, sebanyak 108 pedagang makanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang. Data diperoleh menggunakan kuesioner dengan metode observasi dan wawancara, dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan hygiene dan sanitasi peralatan pengolah dan penyajian makanan jajanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang belum memenuhi syarat kesehatan.
DUREN GELIS (Posbindu Remaja untuk Generasi Milenial Sehat) sebagai Langkah Deteksi dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Remaja Usia Sekolah Pertiwi, Kartika Dian; Sswanto, Yuliaji; Sofiyanti, Ida
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.666 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.753

Abstract

Current health burden shows a shift in trends from communicable diseases to increasing non-communicable diseases (NCD). Therefore it is very important if health services are directed to promotive and preventive efforts, such as through health promotion. Teen Health Survey results show increasing obesity disorders, smoking cases, symptoms of diabetes mellitus and hypertension among students. At present, the risk of noncommunicable diseases has already affected young people of school age. Noting this condition, the formation of Posbindu Non-Communicable Diseases (PTM) in schools is considered to be a solution as a step to detect and control PTM risk factors in adolescents. Community service activities DUREN GELIS (Posbindu Adolescent for Healthy Millennial Generation) as a Detection and Control of Non-Communicable Diseases in School Age Adolescents aims to reduce the number of non-communicable diseases in adolescents through early detection of the risk of non-communicable diseases. This activity begins with the preparation phase to obtain an overview of the partners' health conditions followed by the transfer of knowledge related to non-communicable diseases and the postbindu in stages I and II. In stage 2 an initiation or formation of a school health cadre of 23 students was carried out, followed by an early PTM risk detection skills training activity using several medical devices. This activity takes place from January to April 2020. Community service activities DUREN GELIS (Posbindu Adolescent for Healthy Millennial Generation) as a Detection and Control of Non-Communicable Diseases in School Age Adolescents has a positive influence on students' knowledge of non-communicable and posbindu diseases, things this is evidenced by the increase in the number of students in the good knowledge category and the sustainability of the program implementation for partners which is held once a month every Friday the first weekABSTRAK Beban kesehatan pada saat ini menunjukkan adanya pergeseran tren dari penyakit menular menjadi meningkatnya penyakit tidak menular atau non-communicable diseases (NCD). Maka dari itu sangat penting jika pelayanan kesehatan diarahkan ke upaya-upaya promotif dan preventif, seperti lewat promosi kesehatan. Hasil Survei Kesehatan Remaja menunjukkan makin meningkatnya gangguan obesitas, kasus merokok, gejala diabetes mellitus serta hipertensi dikalangan pelajar. Saat ini, resiko penyakit tidak menular sudah menyerang kaum remaja usia sekolah. Memperhatikan kondisi seperti ini, pembentukan Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) di sekolah dirasa dapat menjadi solusi sebagai langkah deteksi dan pengendalian faktor risiko PTM pada remaja. Kegiatan pengambdian kepada masyarakat DUREN GELIS (Posbindu Remaja untuk Generasi Milenial Sehat) sebagai Langkah Deteksi dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Remaja Usia Sekolah bertujuan untuk menurunkan angka penyakit tidak meular pada remaja melalui deteksi dini risiko penyakit tidak menular. Kegiatan ini diawali dengan tahap persiapan untuk memperoleh gambaran kondisi kesehatan mitra dilanjutkan dengan transfer knowledge terkait penyakit tidak menular dan posbindu pada kegiatan tahap I dan II. Pada tahap 2 juga dilakukan inisiasi atau pembentukan kader kesehatan sekolah yang berjumlah 23 orang siswa, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan keterampilan deteksi dini risiko PTM mempergunakan beberapa alkes. Kegiatan ini berlansung dari bulan januari hingga april 2020. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat DUREN GELIS (Posbindu Remaja untuk Generasi Milenial Sehat) sebagai Langkah Deteksi dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Remaja Usia Sekolah memberikan pengaruh positif pada pengetahuan siswa terhadap penyakit tidak menular dan posbindu, hal ini terbukti dengan peningkatan jumlah siswa dengan kategori pengetahuan baik dan keberlanjutan pelaksanaan program pada mitra yang dilaksanakan sebulan sekali setiap hari jumat minggu pertama.
Pendidikan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Pertiwi, Kartika Dian; Lestari, Sri; Ismiriyam, Fiktina Vifri
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.079 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.1107

Abstract

Disease prevention and health promotion are essential efforts at a time when the incidence of communicable diseases is still high and the problem of non-communicable diseases is increasing. The increasing burden of public health problems at this time indicates that existing health promotion and prevention cannot contribute to improving the degree of public health. The city of Semarang has been designated as a red zone for covid-19 transmission, therefore it is necessary to make efforts to break the chain of covid-19 transmission by implementing clean and healthy living habits in household arrangements and increasing physical activity through the use of household gardens for family medicinal plants. This community service activity aims to increase knowledge of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) and the application of the Utilization of Home Yards for Family Medicinal Plants as a Community Movement for Healthy Living (GERMAS). This activity begins with a preparatory stage to obtain an overview of the partner's health condition followed by transfer of knowledge related to Covid-19, PHBS, TOGA, in phase I and II activities. In stage 2, the initiation of a healthy living community movement was also carried out by using the house yard to cultivate TOGA as a form of physical activity for each of the dawis leaders. This service activity has a positive influence on the knowledge of the target community, this is evidenced by the increase in the number of PKK mothers with good knowledge categories and the sustainability of program implementation with partners by utilizing homestead land for planting TOGA.ABSTRAKPencegahan penyakit dan promosi kesehatan merupakan upaya esensial di saat masih tingginya kejadian penyakit menular juga diiringi dengan semakin meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Semakin tingginya beban masalah kesehatan masyarakat saat ini mengindikasikan bahwa promosi kesehatan dan pencegahan yang telah ada kurang dapat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kota Semarang telah ditetapkan sebagi zona merah penularan covid-19, oleh sebab itu perlu dilakukan upaya pemutusan mata rantai penularan covid-19 dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga serta peningkatan aktivitas fisik melalui pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman obat keluarga. Kegiatan pengambdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk peningkatkan pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan penerapan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Obat Keluarga Sebagai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Kegiatan ini diawali dengan tahap persiapan untuk memperoleh gambaran kondisi kesehatan mitra dilanjutkan dengan transfer knowledge terkait Covid-19, PHBS, TOGA,  pada kegiatan tahap I dan II. Pada tahap 2 juga dilakukan inisiasi gerakan masyarakat hidup sehat dengan pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam TOGA sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik kepada masing-masing ketua dawis. Kegiatan pengabdian ini memberikan pengaruh positif terhadap pengetahuan masyarakat sasaran , hal ini terbukti dengan peningkatan jumlah ibu PKK dengan kategori pengetahuan baik dan keberlanjutan pelaksanaan program pada mitra dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk bercocok tanam TOGA. 
Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana pada Keluarga sebagai Upaya Mengurangi Dampak Risiko berbasis Digitalisasi Sri Lestari; Yuliaji Siswanto; Kartika Dian Pertiwi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i2.2628

Abstract

Disaster problems in Indonesia are a special concern for the government, both central and regional. One of the areas in Semarang Regency that was affected by the disaster and has not recovered until now is Kalongan Village in East Ungaran District which was hit by a landslide in February 2022 which caused damage to the main road infrastructure connecting Ungaran-Mranggen. Even though it did not cause any casualties, this disaster had an impact on national health development from the health, resilience, environmental and socio-economic aspects. Disaster management is very important in preventing loss of life. One element of disaster management is preparedness as an action to increase life safety when a disaster occurs, especially children as the most vulnerable group. This community service activity is carried out through Disaster Preparedness Socialization to Families as an Effort to Reduce the Impact of Disaster Risk based on Digitalization. The media used in the outreach were animated videos targeting students in grades 1-3 of elementary school and disaster preparedness games for students in grades 4-5 of elementary school, a total of 132 students. Before the activity took place, students were given 10 questions as indicators of measuring knowledge before education (pretest) and after education (posttest). The results of the activity showed that there was an increase in students' knowledge in the good knowledge category as many as 61 students (46.2%). Exposure to media or sources of information, namely health promotion that is right on target, regarding disaster preparedness and emergency response with the right media can increase students' knowledge. The use of videos has been effective in increasing knowledge in the community, because in the current era videos can be played back and viewed. returned by anyone and at any time. ABSTRAK Permasalahan bencana di Indonesia menjadi salah satu perhatian khusus bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Salah satu wilayah di Kabupaten Semarang yang terdampak bencana dan belum pulih hingga sekarang yaitu Desa Kalongan di Kecamatan Ungaran Timur yang terkena bencana longsor pada bulan Februari 2022 yang menyebabkan rusaknya infrastruktur jalan penghubung utama Ungaran-Mranggen. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi kejadian bencana tersebut berdampak pada pembangunan kesehatan nasional baik dari aspek kesehatan, ketahanan, lingkungan maupun sosial ekonomi. Penanggulangan bencana sangat penting dalam mencegah jatuhnya korban jiwa. Salah satu unsur penanggulangan bencana adalah kesiapsiagaan sebagai tindakan untuk meningkatkan keselamatan jiwa pada saat terjadi bencana, terutama anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan melalui Sosialisasi Kesiapsiagaan Bencana pada Keluarga sebagai Upaya Mengurangi Dampak Risiko Bencana berbasis Digitalisasi. Media yang digunakan dalam sosialisasi adalah video animasi dengan sasaran siswa kelas 1-3 SD dan games siaga bencana untuk siswa kelas 4-5 SD sejumlah 132 siswa. Sebelum kegiatan berlangsung, siswa diberikan 10 pertanyan sebagai indicator pengukuran pengetahuan sebelum edukasi (pretest) dan sesudah edukasi (posttest). Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan siswa dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 61 siswa (46,2%). Paparan  media  atau  sumber  informasi  yaitu  promosi  kesehatan  yang  tepat sasaran,  mengenai kesiapsiagaan dan atanggap darurat bencana dengan media yang tepat dapat  membuat pengetahuan  pada siswa bertambah Penggunaan video sudah efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada masyarakat, dikarenakan di era saat ini video bisa dibawa diputar ulang dan dilihat kembali oleh siapa saja dan kapan saja.
Optimalisasi Pemberdayaan Remaja Peduli HIV dan Napza (MAS BRIAN) Ita Puji Lestari; Dian Pertiwi, Kartika; Yuswantina, Richa
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 2 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i2.2629

Abstract

The problem of adolescents is very complex, starting from the large number to the problem of TRIAD KRR (three risks faced by adolescents, namely Sexuality, HIV / AIDS and drugs), which is a potential that requires planned, systematic and structured management in order to be utilized as future development capital. As a transitional period, it is in this adolescent phase that our children experience significant physical and personality changes that have an impact on major emotional changes. Based on observations in the cognitive aspect, adolescents also begin to have an increase in their understanding of their world. This community service activity aims to optimize the role of adolescents in preventing drug abuse and HIV care. This activity is carried out with an extension participatory approach through counseling, education and mentoring methods for adolescents intended to increase the knowledge and role of adolescents about reproductive health and health risks faced. The activity was attended by 30 adolescents. The understanding of adolescents increased and adolescents are more motivated to live a healthy life.   ABSTRAK                 Permasalahan remaja merupakan hal yang sangat kompleks mulai dari jumlahnya yang cukup besar hingga permasalahan TRIAD KRR (tiga resiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu Seksualitas, HIV/ AIDS dan Napza), dimana hal ini merupakan potensi yang memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar dapat dimanfaatkan menjadi modal pembangunan ke depan. Sebagai masa peralihan, pada fase remaja inilah anak kita mengalami perubahan fisik dan kepribadian yang signifikan sehingga berdampak pada perubahan emosional yang besar. Berdasarkan pengamatan dalam aspek kognitif, remaja juga mulai memiliki peningkatan terhadap pemahaman mereka tentang dunianya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuruan untuk mengoptimalkan peran remaja dalam mencegah penyalahgunaan Napza dan peduli HIV. Kegiatan  ini dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif (extension participatory approach) melaui metode penyuluhan, edukasi dan pendampingan pada remaja dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan serta peran remaja tentang kesehatan reproduksi dan risiko kesehatan yang dihadapi. Kegiatan diikuti oleh sebanyak 30 remaja. Pemahaman remaja meningkat dan remaja lebih termotivasi untuk hidup sehat .
Hubungan Paparan Pestisida Berdasarkan Lama, Frekuensi dan Waktu Penyemprotan Pestisida Terhadap Tekanan Darah pada Petani di Desa Sumowono Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Kartika Dian Pertiwi; Ita Puji Lestari; Raid Fachri Labib; Hasna Nafiza Zalfa; Nursuwaibah; Fadhilla Viola Nita
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/proheallth.v6i1.2981

Abstract

Sumowono is a sub-district in Semarang Regency, Central Java, Indonesia. This sub-district is approximately 24 km from the capital city of Semarang Regency. Sumowono District is widely known among the people of Central Java because it is an area that produces vegetables, flowers, fruit and various plantation products. In an effort to improve the quality of agricultural products, farmers often use pesticides as an effort to reduce losses due to plant pests. These efforts make it difficult to separate farmers and pesticides. The aim of this research is to determine the relationship between length, frequency and time of pesticide spraying and blood pressure in farmers in Sumowono District. This research is an observational analytical research with a cross sectional design. The population used was farmers using pesticides in Sumowono District with a sample of 100 respondents. The sampling technique in this research used a simple random sampling method. With the research results, it was found that the P value was 0.821 > 0.05, so H0 was accepted, meaning there was no relationship between the duration of pesticide spraying and blood pressure. The P value of the frequency of pesticide spraying is 0.737 > 0.05, so H0 is accepted, meaning there is no relationship between the frequency of pesticide spraying and blood pressure. blood pressure. Thus, it can be concluded that there is no relationship between the duration of spraying, the frequency of spraying and the time of pesticide spraying with the incidence of blood pressure in farmers in Sumowono District.   ABSTRAK                 Sumowono adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 24 Km dari ibu kota Kabupaten Semarang. Kecamatan Sumowono dikenal luas di kalangan penduduk Jawa Tengah karena merupakan kawasan penghasil sayur mayur, bunga-bungaan, buah-buahan, dan aneka hasil perkebunan. Upaya untuk meningkatkan mutu hasil produk pertanian, petani sering menggunakan pestisida sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kerugian akibat hama tanaman. Upaya tersebut menyebabkan petani dan pestisida menjadi sulit untuk dipisahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama, frekuensi dan waktu penyemprotan pestisida dengan tekanan darah pada petani di Kecamaatan Sumowono. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional. Populasi yang digunakan adalah petani pengguna pestisida di Kecamatan Sumowono dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Dengan hasil penelitian didapatkan nilai P value 0,821 > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara lama penyemprotan pestisida dengan tekanan darah. Nilai P value frekuensi penyemprotan pestisida 0,737 > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara frekuensi penyemprotan pestisida dengan tekanan darah dan nilai p-value waktu penyemprotan pestisida 0,913 > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan antara waktu penyemprotan pestisida dengan tekanan darah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lama penyemprotan, frekuensi penyemprotan dan waktu penyemprotan pestisida dengan kejadian tekanan darah pada petani di Kecamatan Sumowono.
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan Debu PM10 dan PM2.5 pada Relawan Lalu Lintas di Jalan Diponegoro Ungaran Kartika Dian Pertiwi; Ita Puji Lestari; Alfan Afandi
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, July 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The air quality index of an area is assessed by looking at environmental parameters that are the standard for monitoring air quality between PM2.5, and PM10. Both PM2.5 and PM10 can be inhaled, and some of them settle in the airways. Respiratory disorders caused by PM 10 and PM 2.5 particles include coughing, decreased lung function, lung cancer, asthma, difficulty breathing and death. A preliminary study obtained a PM10 value for the Diponegoro road section of 50.57 µg/m3 and PM 2.5 of 32.1 µg/m3. The amount of acceptable health risk or to estimate the health risk from exposure to PM10 and PM2.5 can be calculated using the Environmental Health Risk Analysis (ARKL) method. The purpose of this study was to analyze the environmental health risks of PM10 and PM2.5 in the population directly exposed to ambient air pollution along Diponegoro Street in 2023. The environmental population is all PM10 and PM2.5 air on Diponegoro Street Ungaran. The human population taken in this study were volunteers working on Jalan Diponegoro Ungaran. Samples were taken purposively at 24 sample points which were points with higher human activity, PM10 and PM2.5 measurements were carried out every morning and evening using an Air Quality Monitor. The results showed that the risk level at 24 points had RQ ≥1 for PM10 and PM2.5, so it can be concluded that it is included in the unsafe risk category   ABSTRAK                 Indeks kualitas udara suatu daerah dinilai dengan melihat parameter lingkungan yang menjadi standart pemantauan kualitas udara diantara PM2.5, PM10. Baik PM2.5 maupun PM10 dapat terhirup, dan beberapa di antaranya mengendap di saluran udara. Gangguan pernapasan yang timbul akibat partikel PM 10 dan PM 2.5 antara lain batuk-batuk, menurunnya fungsi paru, kanker paru-paru, asma, kesulitan bernapas hingga kematian Studi pendahuluan diperoleh nilai PM10 ruas jalan diponegoro sebesar 50,57 µg/m3 dan PM 2.5 sebesar 32,1 µg/m3. Besarnya risiko kesehatan yang dapat diterima atau untuk memperkirakan risiko kesehatan dari paparan PM10 dan PM2.5 dapat dihitung menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kesehatan lingkungan PM10 dan PM2.5 pada populasi yang terpapar langsung polusi udara ambien di sepanjang jalan Diponegoro Tahun 2023. Populasi lingkungan adalah semua udara PM10 dan PM2.5 di Jalan Diponegoro Ungaran. Populasi manusia yang diambil dalam penelitian ini adalah para relawan yang bekerja di Jalan Diponegoro Ungaran. Sampel diambil secara purposive sebanyak 24 titik sampel yang merupakan titik dengan aktivitas manusia lebih tinggi, pengukuran PM10 dan PM2.5 dilakukan setiap pagi dan sore hari menggunakan Air Quality Monitor. Hasil penelitian menunjukan tingkat resiko pada 24 titik memiliki RQ ≥1 untuk PM10 dan PM2.5, sehingga dapat disimpulkan bahwa termasuk dalam kategori risiko tidak aman.
Edukasi Penyakit Tidak Menular pada Siswa: Upaya Preventif Kesehatan di SMA PGRI Temanggung Alfan Afandi; Sugiarto, Heri; Kartika Dian Pertiwi
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3500

Abstract

Non-Communicable Diseases (NCDs) are one of the main public health challenges in Indonesia and globally. The risk of NCDs among adolescents is often overlooked because it is assumed that NCDs are more related to old age. In Temanggung Regency, the high risk of NCDs among adolescents has prompted the need for interventions that can increase their awareness and understanding of NCD prevention. This community service activity was carried out at SMA PGRI Temanggung, focusing on education about NCDs among students. The main objective of this study was to improve students' knowledge about NCDs. The method used in this activity is participatory education. The activity began with interactive counseling covering material on risk factors, symptoms, and prevention of NCDs. The results obtained showed a significant increase in students' knowledge about NCDs. Before the activity, 20 out of 33 students had good knowledge, while 13 students were classified as poor. After the activity, 32 students showed good knowledge, while only 1 student was still in the poor category. The main conclusion of this activity is that an interactive and participatory educational approach is effective in improving students' knowledge about NCDs. This improvement not only increases health awareness among students but also provides a strong foundation for adopting a healthy lifestyle in the future. With these results, it is hoped that similar activities can be implemented in other schools to support adolescent health more widely.   ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu tantangan utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan secara global. Risiko PTM di kalangan remaja sering kali diabaikan karena anggapan bahwa PTM lebih berkaitan dengan usia lanjut. Di Kabupaten Temanggung, tingginya risiko PTM pada kalangan remaja mendorong perlunya intervensi yang dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka mengenai pencegahan PTM. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di SMA PGRI Temanggung, dengan fokus pada edukasi Penyakit Tidak Menular (PTM) di kalangan siswa. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai PTM.  Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi partisipatif. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan interaktif yang meliputi materi tentang faktor risiko, gejala, dan pencegahan PTM. Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan siswa tentang PTM. Sebelum kegiatan, 20 dari 33 siswa memiliki pengetahuan yang baik, sedangkan 13 siswa tergolong kurang baik. Setelah kegiatan, 32 siswa menunjukkan pengetahuan yang baik, sementara hanya 1 siswa yang masih berada dalam kategori kurang baik. Kesimpulan utama dari kegiatan ini adalah bahwa pendekatan edukasi yang interaktif dan partisipatif efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa mengenai PTM. Peningkatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan kesehatan di kalangan siswa tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk mengadopsi gaya hidup sehat di masa depan. Dengan hasil ini, diharapkan kegiatan serupa dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk mendukung kesehatan remaja secara lebih luas.
Gambaran Kadar Hemoglobin pada Pekerja yang Terpapar Karbon Monoksida (Co) di Wilayah Terminal Sisemut Fatimus Sahroh; Aprillia Aula A’lina Putri; Sri Lestari; Kartika Dian Pertiwi
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2025
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/proheallth.v7i1.3356

Abstract

Carbon monoxide is a colorless and odorless gas, produced by the main pollutant of motor vehicle emissions that adversely affect human health, CO's ability to bind to blood hemoglobin so that it can reduce the blood's capacity to bind oxygen, This study aims to determine hemoglobin levels in workers at Sisemut Terminal Ungaran who are exposed to vehicle fumes, This research is an analytic survey research, with cross sectional design, The sampling technique used was purposive sampling, The sample is all workers who live in Sisemut Ungaran terminal, totaling 30 people, To measure carbon monoxide in this study using a questionnaire and EasyTouch Hemoglobin Strips to measure hemoglobin levels, The results of statistical tests of the relationship between work period and HB levels in sedentary workers at the Sisemut terminal using the fisher test are the relationship in female workers (p value 0,041) and there is no relationship in male workers (p value 0,307), The results of the relationship between length of work with HB levels in sedentary workers at the sisemut terminal using the fisher test are that there is no relationship in female workers (p value 0,085) and no relationship in male workers (p value 0,588).   ABSTRAK                 Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, dihasilkan oleh polutan utama dari emisi kendaran bermotor yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia, Kemampuan CO yaitu mengikat hemoglobin darah sehingga dapat menurunkan kapasitas darah untuk mengikat oksigen, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada pekerja di Terminal Sisemut Ungaran yang terpapar asap kendaraan, Penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain cross sectional, Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, Sampel adalah seluruh pekerja yang menetap di terminal Sisemut Ungaran yang berjumlah 30 orang, Pengukuran kadar karbon monoksida pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan Strip EasyTouch Hemoglobin untuk mengukur kadar hemoglobin, Hasil uji statistik           hubungan antara masa kerja dengan kadar HB pada pekerja yang menetap di terminal sisemut dengan menggunakan uji fisher yaitu adanya hubungan pada pekerja perempuan (p value 0,041) dan tidak ada hubungan pada pekerja laki-laki (p value 0,307), Hasil hubungan antara lama kerja dengan kadar HB pada pekerja yang menetap di terminal sisemut dengan menggunakan uji fisher yaitu tidak adanya hubungan pada pekerja perempuan (p value 0,085) dan tidak ada hubungan pada pekerja laki-laki (p value 0,588).
Paparan Pestisida dan Kejadian Mild Cognitive Impairement (MCI) pada Remaja di Daerah Pertanian di Kecamatan Sumowono Siswanto, Yuliaji; Kartika Dian Pertiwi; Sri Lestari
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, July 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/proheallth.v6i2.3667

Abstract

Mild Cognitive Impairment (MCI) is a condition of objective cognitive impairment with clinical symptoms leading to dementia. This condition is characterized by problems with memory function, language, thinking or judgment (executive function) and spatial perception (visuospatial). Exposure to pesticides can have an impact on human health, especially the health of farmers. The impact of pesticides on people who are constantly exposed can cause nervous disorders, liver disorders, hormonal system disorders, and increased blood pressure. The aim of this study was to determine the relationship between exposure to pesticides and the incidence of  Mild Cognitive Impairment (MCI) in adolescents around agricultural areas in Sumowono District. The research design used was observational with a cross-sectional time approach. The research sample was 35 teenagers taken purposively. Data were analyzed using the Spearman Rank correlation test. The results showed that there was no significant relationship between pesticide exposure and the incidence of mild cognitive impairement (MCI) (r=0,018; p=0,919). The conclusion of this study is that there is no relationship between exposure to pesticides and the incidence of mild cognitive impairment (MCI) in adolescents in agricultural areas in Sumowono District ABSTRAK                 Gangguan Kognitif Ringan atau Mild Cognitive Impairent (MCI) merupakan suatu kondisi gangguan kognitif obyektif dengan gejala klinis menuju terjadinya dimensia (kepikunan). Kondisi ini ditandai dengan masalah fungsi memori, Bahasa, pemikiran atau penilaian (fungsi eksekutif) dan persepsi ruang (visuospasial). Paparan pestisida dapat berdampak bagi kesehatan manusia terutama kesehatan petani. Dampak pestisida pada orang-orang yang selalu terpapar dapat menyebabkan gangguan syaraf, gangguan hati, gangguan sistem hormon, dan kenaikan tekanan darah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paparan pestidida dengan kejadian MCI pada remaja di sekitar daerah pertanian di Kecamatan Sumowono. Desain penelitian yang dugunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 35 remaja yang diambil secara purposive. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara paparan pestisida dengan kejadian MCI (r=0,018; p=0,919). Simpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara paparan pestisida dan kejadian mild cognitive impairement (MCI) pada remaja di daerah pertanian di Kecamatan Sumowono.