Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Arsitektur

Eksplorasi Pengunjung Taman Merdeka Kota Metro dalam Pengidentifikasian Fungsi Sosial di Ruang Terbuka Publik I Wayan Suherman; Haris Murwadi
JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v11i2.2066

Abstract

Keberadaan taman kota sebagai ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dapat menjadi salah satu sarana dalam membentuk interaksi sosial masyarakat perkotaan. Pemanfaatan taman kota umumnya dilakukan masyarakat dalam ragam alasan, ragam latar belakang, dan ragam waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi Taman Merdeka bagi masyarakat di Kota Metro. Metode kualitatif (grounded theory) digunakan sebagai eksplorasi pendahuluan dalam pengidentifikasi fungsi taman. Pengumpulan data dilakukan secara terbuka melalui kuesioner luring terhadap responden yang mengunjungi Taman Merdeka Kota Metro. Content Analysis dilakukan untuk menemukan kata kunci yang berkaitan dengan ativitas sosial masyarakat. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa alasan masyarakat dalam pemanfaatan taman yaitu karena tujuan aktivitas, suasanan, dan kenyamanan. Aktivitas dominan yang dilakukan masyarakat meliputi aktivitas liburan (refreshing), nongkrong, dan istirahat. Sedangkan, alasan suasana dan kenyamanan yang dominan meliputi alasan keindahan (asri) dan nyaman.
Evaluasi Kepuasan Penghuni pada Fasilitas Hunian Perusahaan Industri Perkebunan Haris Murwadi; Boedi Darma Sidi; Hanson E. Kusuma
JURNAL ARSITEKTUR Vol 3, No 2 (2013): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.769 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v3i2.32

Abstract

Evaluation of the occupant satisfaction in the residential facilities of plantation industry wa a spesific research. The specific of research was caused its occupancy status was the royalty. The status of the royalty only owned for occupant still working in the company. The propose of this research was to find out the most important residential factors and the occupant satisfaction. The research also aimed at determining the relationship between occupant characteristic and its occupancy factors. The method of this research was a combination method between qualitative abd quantitative and it was conducted sequentially. Method of data collection and data analysis were carried out in accordingly. Analysis in qualitative data was content analysis while quantitative data used statistical methods such as frequency analysis, factor analysis, and correlation analysis. This research found that the quality and condition of building were the most important residential factors but the occupants did not feel satisfied. Education and income were the occupancy characteristics which correlated with the occupancy factor such as bathroom and the relationship of space front yard area. Another correlation wa indicated by the education characteristic and the flexibility factors modified the function and form. ---Evaluasi Kepuasan penghuni pada fasilitas hunian industri perkebunan merupakan penelitian yang khas. Kekhasan kajian ini disebabkan status huniannya yang bersifat hak pakai. Status hak pakai hanya dimiliki selama penghuni masih bekerja di perkebunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor hunian paling yang dianggap penting dan dirasakan puas oleh penghuni. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik penghuni dan faktor-faktor huniannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode gabungan antara kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara berurutan. Metode pengumpulan dan analisis data dilakukan sesuai tahap penelitiannya. Analysis yang digunakan pada data kualitatif berupa content analysis sedangan pada data kuantitatif menggunakan metode statistik berupa analisis frekuensi analisis faktor, dan analisis korelasi. Penelitian ini menemukan bahwa kondisi dan kualitas bangunan merupakan faktor hunian yang paling dianggap penting namun tidak dirasakan paling puas oleh penghuni. Pendidikan dan penghasilan merupakan karakteristik penghuni yang berkorelasi dengan faktor-faktor hunian berupa KM/WC dan hubungan ruang serta luas halaman depan. Korelasi lainnya ditunjukkan oleh karakteristik pendidikan dan faktor keleluasaan mengubah fungsi dan bentuk.
Identifikasi Area Berpotensi Macet di Kawasan Pendidikan Jl. Z.A. Pagar Alam Bandarlampung Satrio Agung Perwira; Haris Murwadi; Ai Siti Munawaroh; Shofia Islamia Ishar
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1638.233 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v9i2.1260

Abstract

Jalan raya merupakan jalan utama yang dapat menghubungkan satu kawasan ke kawasan lainnya. Salah satu jalan raya di Bandarlampung yang memiliki peran sangat penting yaitu Jl. Z.A. Pagar Alam. Jalan ini menghubungkan kawasan-kawasan penting di Kota Bandarlampung. Beberapa titik pada jalanan ini selalu terdapat kemacetan, khususnya pada jam-jam sibuk. Salah satu indikasi kemacetan yang terjadi adalah kendaraan yang ada saat ini sudah sangat banyak namun luasan jalan raya belum menyesuaikannya. Penyebab lainnya juga adalah perilaku pengguna jalan raya yang memarkirkan kendaraan mereka yang illegal. Identifikasi ini bertujuan untuk menganalisa kemacetan yang ada di kawasan pendidikan di Jl. Z.A. Pagar Alam. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan membandingkan keadaan dengan peraturan yang berlaku. Hasil penelitian menunjukan 1) area parkir illegal pada kawasan ini merupakan tindakan yang didasari oleh tidak tersedianya lahan parkir yang cukup; 2) parkir ilegal di area ini juga dikarenakan bangunan pendukung seperti warung makan, tempat print dan photocopy yang tidak memiliki lahan parkir sehingga menggunakan bagian jalan raya untuk parkir illegal; 3) Kemacetan yang terjadi pada beberapa titik ini didasari oleh fenomena yang disebut bottleneck atau penyempitan jalur yang pada akhirnya membuat pengendara harus mengambil jalur tengah atau tindakan bergeser atau zig zag; 4) Parkir illegal pada beberapa titik di kawasan ini merupakan area yang tidak seharusnya ada tempat parkir illegal dikarenakan beberapa titik seperti pada titik A, C, D, dan E merupakan area dengan pertemuan jalan penghubung lainnya yang menjadikan area ini cukup terhambat pergerakan kendaraannya. Solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan yaitu: dilakukan pelebaran jalan, diberikan kantung parkir, merelokasi pedagang pinggir jalan ke jalan gang, dan memberikan ruang pada area kendaraan yang akan berbalik arah.
Analisis Ekspektasi Mahasiswa terhadap Kota B. Chrysvania Artemisia; Ai Siti Munawaroh; Haris Murwadi
JURNAL ARSITEKTUR Vol 10, No 1 (2020): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.597 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v10i1.1338

Abstract

Pembangunan kota Bandarlampung merupakan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitumasa depan yang lebih baik. Dalam rangka menetapkan tujuan pembangunan kota Bandarlampung, diperlukanvisi yang mengarahkan pandangan ke depan mengenai cita-cita kota yang disepakati bersama dan sebagaipedoman seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan kota, baik pemerintah kota, swasta, dan masyarakat(seluruh stakeholders) dalam memantapkan peran masing-masing dalam membangun kota Bandarlampung.Infrastruktur, sarana, dan prasarana yang dibangun harus memenuhi standar dan sesuai dengan kebutuhanmasyarakat serta tidak mengganggu sekitarnya. Pembangunan kota membuat masyarakat yang tinggal didalamnya merasa aman, damai, tentram, dan sejahtera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kota sepertiapa yang diimpikan oleh masyarakat Bandarlampung dan mengetahui apakah masih banyak infrastruktur, sarana,dan prasarana yang kurang dan perlu disediakan oleh pemerintah di kota Bandarlampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui kuisioner terbukayang diberikan kepada responden. Data yang didapat dari pertanyaan terbuka dijadikan satu dan kemudian diolah.Karena data-data yang didapat memiliki cara penyampaian yang berbeda namun dengan makna sama, makadata-data tersebut dicarikan kata kunci. Kata kunci membuat data dapat dikelompokkan secara umum.Pengelompokkan dilakukan sebanyak dua kali dan hasil dari pengelompokkan disajikan dalam bentuk tabel dangrafik. Hasilnya adalah kriteria seperti apa kota impian yang diinginkan oleh mahasiswa arsitektur UniversitasBandar Lampung (UBL). Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Masyarakat kota Bandarlampung sebagianbesar memilih situasi dan kondisi kota sebagai faktor kota impiannya. Elemen-elemen yang mendukung faktorsituasi dan kondisi kota menurut masyarakat yaitu kebersihan, kerapihan, kenyamanan dan ketertiban. 2).Infrastruktur sarana dan prasarana yang kurang menurut masyarakat Bandarlampung yaitu transportasi umum,ketersediaan jalur sepeda, penggunaan teknologi terbarukan, bangunan ramah lingkungan, fasilitas kelengkapankota, fasilitas koneksi jaringan internet dan arsitektur kotanya.
Studi Komparatif Ornamen Rumah Adat Lampung Studi Kasus: Rumah Adat Lampung Saibatin Lampung Barat Endang Setiawati; Haris Murwadi
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v9i1.1531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan material yang ada pada rumah adat Lampung Saibatin, mengetahui perbedaan bentuk ornamen yang ada pada rumah adat Lampung Saibatin dan untuk mengetahui perbedaan tata ruang yang digunakan pada rumah adat Lampung Saibatin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data, yaitu: studi literatur, pengamatan atau observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan Analisis komperatif, yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membandingkan setiap rumah yang telah diteliti. Cara membandikan penelitian yang di dapat yaitu dengan cara mengurutkan usia rumah, lalu membuat keterangan gambar analisis yang di bandingkan. Hasil penelitian menemukan bahwa ornamen rumah adat Lampung Barat memiliki bentuk fauna, flora, perlambangan, wajik dan terdapat juga kaligrafi. Ornamen bentuk fauna biasanya digunakan pada bagian tangga dan penutup balok lantai, hewan yang digunakan berbentuk seperti kadal yang berjumlah dua ekor. Ornamen bentuk flora yang paling sering di gunakan setiap rumah, bentuknya seperti kembang teratai dan jenis kembang yang lain, jenis ornamen ini digunakan pada Lamban Gedung Dalom, Lamban Pesagi dan Lamban kejayaan. Ornamen perlambangan digunakan pada Lamban Gedung Dalom bentuknya melamangkan mahkota kerajaan, ornamen ini digunakan baik pada bagian atau maupun pada bagian interior dan alat-alat musik yang digunakan. Bentuk ornamen wajik ditemukan pada Lamban Dalom dan Lamban Pesagi, namun pada Lamban Dalom perwujudannya masih seperti motif tumbuhan namun bentukya wajik dan pada Lamban Pesagi menggunakan bentuk wajik pada bagian ornamen ujung ander. Ornamen bentuk kaligrafi ditemukan pada Lamban Gedung Dalom, lamban ini juga di temulan motif matahari dan bintang.
Pedestrian Destinations and Behavior in Bandar Lampung City Center by Mode of Transportation Haris Murwadi; Mahendra Eka Perkasa; B. Chrysvania Artemisia; Panca Indra
Jurnal Arsitektur Vol 13, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v13i1.2759

Abstract

A city that has a variety of destinations will attract many people to come to visit. People who visit using private vehicles have an impact on the route and increase gas emissions that can damage the environment. Reducing gas emissions in the environment needs to be done by changing transportation to transportation that does not produce gas emissions (green transportation). Destinations that go with green transportation require proper pedestrian paths. This study aims to determine which pedestrian paths are often traversed by the community and the relationship between modes of transportation and the intended destination. The research method used is qualitative with data collection carried out through the distribution of online questionnaires. Data were analyzed by correspondence analysis and clustering analysis. The findings resulting from this study are (1) Jalan Z.A. Pagar Alam and Jalan Raden-Intan are routes that have a high impact on the economy, while Jalan Imam Bonjol and Jalan Teuku Umar are routes that are often used when going to public buildings (low economy), (2) People tend to use green transportation (walking) towards public buildings, while people who use motorized vehicles tend to go to commercial areas.
Evaluation of Bus Rapid Transit Stop Design Against Universal Design Criteria in Bandar Lampung City Sari, Intan Mustika; Murwadi, Haris
Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v15i1.4130

Abstract

Since its construction in 2011, BRT stops in Bandar Lampung have been spread along the Rajabasa-Sukaraja and UNILA-ITERA routes, with the last renovation in 2019. However, after the pandemic, its function changed to become a place for street vendors to trade and a place for the homeless to rest. The BRT system requires ramp stairs that can reduce delays, especially for the elderly, disabled, and passengers with luggage. This study identifies the typology of BRT stop designs, identifies the fulfillment of universal design standards, and determines the dominant variables that affect the quality of the stops. Using a qualitative descriptive method, 5 typologies were found from 41 existing stops. Dominant variables such as pedestrian lane width and stop capacity showed good results, but important variables such as guideways, stop ramps, and information boards did not meet universal standards. Overall, the level of fulfillment of universal design standards is in the "moderate" category with an index of 1-2. It is recommended that design improvements refer to stops with the highest index, such as Trans ITERA, to meet user needs according to universal design.