Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertambangan

ANALISIS KETIDAKSTABILAN LERENG PADA QUARRY TANAH LIAT MLIWANG BARAT BLOK I3 PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk, TUBAN, JAWA TIMUR Bartolomeus Windyaldi Saksono; Sudarsono Sudarsono; Singgih Saptono; Barlian Dwinagara
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Teknologi Pertambangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, terletak di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada penambangan lereng lempung Mliwang Blok I3. Metode penambangan yang digunakan pada tambang Mliwang Blok I3 adalah metode quarry. Analisis dilakukan karena adanya longsor yang terjadi pada lereng di daerah Mliwang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan longsoran yang terjadi di Mliwang, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan lereng, dan memberikan rekomendasi dan usulan teknik yang berguna untuk mengantisipasi terjadinya longsor.Analisis ketidakstabilan lereng dilakukan menggunakan metode Bishop Simplified. Data masukan yang digunakan berupa kohesi, sudut gesek dalam, dan bobot isi yang diperoleh dari pengujian sampel tanab di Laboratorium Mekanika Tanah. Penentuan faktor keamanan minimum menggunakan pedoman Departemen Pekerjaan Umum yaitu >1,35 untuk lereng tunggal serta >1,5 untuk lereng keseluruhan.Analisis dilakukan terhadap lereng aktual. Berdasarkan nilai FKnya ditemukan ketidakstabilan lereng tunggal pada jenis material lempung A pada kondisi jenuh yaitu 1,12. Sedangkan pada lereng keseluruhan nilai FKnya juga belum aman yaitu 1,307 pada kondisi kering dan 0,527 pada kondisi jenuh.Hasil analisis menyimpulkan lonsgoroan yang terjadi adalah longsoran busur. Faktor-faktor penyebab ketidakstabilan lereng adalah faktor geometri lereng dan kadar air yang tinggi pada lereng. Lereng harus diperbaiki geometrinya dan dilakukan penanganan terhadap kadar air pada lereng.Rekomendasi lereng yang aman untuk lereng keseluruhan didapatkan pada geometri lereng dengan tinggi 3 meter, lebar 3 meter, sudut kemiringan 15° pada lereng tunggal, dan sudut kemiringan 12° pada lereng keseluruhan.  Sedangkan untuk Penanganan yang dilakukan dengan pembuatan horizontal drain hole dan dipasangkan pipa penyaliran lalu dialirkan pada (trenching) atau saluran air yang telah dibuat. Agar lereng lebih stabil dan kuat dilakukan penanaman dan pembuatan teras bangku untuk mengurangi erosi pada lereng.Kata kunci: Analisis Ketidakstabilan Lereng, Quarry, Lempung 
ANALISIS PENGARUH VARIASI BEBAN NORMAL TERHADAP PARAMETER KUAT GESER LANGSUNG PADA BATU TUFF DI KECAMATAN PRAMBANAN, KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Rahmatyo Gilang Trilaksono; Singgih Saptono; Eddy Winarno; Barlian Dwinagara
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kegiatan penambangan, khususnya penambangan yang menerapkan sistem tambang terbuka, kemantapan lereng merupakan suatu aspek penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan target produksi dan faktor keamanan. Desain lereng yang baik adalah desain lereng yang dapat mencapai target produksi dan memiliki faktor keamanan yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh desain lereng yang baik maka perlu memperhatikan karakteristik massa batuan. Faktor penting dalam karakteristik massa batuan terkait perancangan lereng yakni faktor intrinsik batuan diantaranya kohesi (c) dan sudut gesek dalam ().Nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam () didapatkan dari hubungan persamaan regresi linier tegangan geser dari berbagai variasi beban normal hasil uji kuat geser langsung. Kekuatan geser batuan pada uji kuat geser langsung dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, faktor intrinsik berasal dari batuan tersebut yakni nilai kohesi (c) dan sudut gesek dalam () sedangkan faktor ekstrinsik salah satunya adalah tegangan normal yang diberikan pada uji kuat geser langsung.Batas pemberian tegangan normal maksimum pada uji kuat geser langsung telah dilakukan pada penelitian terdahulu yakni 12,5% (Saptono, 2012), 20% (Grasseli, 2001), dan 15% (Ladanyi dan Archambault, 1970) dari kuat tekan uniaksial. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian pada uji kuat geser langsung dengan memvariasikan pemberian beban normal sehingga didapatkan batas maksimum tegangan normal yang masih diijinkan pada batu tuff lokasi penelitian serta menentukan pemberian beban normal optimum pada uji geser langsung batu tuff lokasi penelitian dengan menghubungkan kriteria Mohr & Coulomb terhadap kriteria Hoek-Brown.Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium diketahui bahwa batu tuff hasil penelitian memiliki nilai kuat tekan uniaksial rata-rata conto batu tuff sebesar 4370 kPa, sedangkan untuk uji kuat geser langsung pada beban normal (0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; 1,2) kN masing masing didapatkan tegangan geser sebesar (670,59; 931,97; 1335,36; 1474,89; 1460,68; 1547,17) kPa pada kondisi peak dan (353,59; 527,68; 923,24; 1090,44; 1080,43; 1190,99; 1152,98) kPa pada kondisi residu. Untuk nilai intrinsik batu tuff pada uji kuat geser langsung dengan menggunakan variasi beban normal (0,2; 0,4; 0,6) kN, (0,4; 0,6; 0,8) kN, (0,6; 0,8; 1,0) kN dan (0,8; 1,0; 1,2) kN menghasilkan kohesi masing-masing variasi beban normal (315,21; 453,88; 1158,70; 1297,50) kPa dengan sudut gesek dalam (69,40; 64,45; 27,96; 17,41)o pada kondisi peak, sedangkan pada kondisi residu didapatkan nilai kohesi (35,94; 21,79; 700,7; 848,97) kPa dan sudut gesek dalam (66,19; 65,31; 33,53; 23,41)o.Berdasarkan hasil analisis dari uji kuat geser langsung yang telah dilakukan, terjadi peningkatan tegangan geser yang tidak signifikan ketika beban normal yang diberikan melebihi 0,8 kN. Sedangkan untuk faktor intrinsik batuan terjadi kecenderungan peningkatan yang signifikan pada nilai kohesi batuan dan penurunan yang signifikan pada sudut gesek dalam ketika beban normal yang diberi lebih besar 0,8 kN atau pada pengujian dengan luas permukaan geser conto 15,65 cm2 maka n sebesar 511,18 kPa. Hal ini membuktikan bahwa untuk uji kuat geser langsung pada batu tuff batas pemberian beban normal 0,8 kN atau 511,18 kPa atau ±12,5% dari kuat tekan uniaksial batu tuff lokasi penelitian yakni 4370 kPa, sehingga hasil penelitian Saptono (2012) mengenai pemberian tegangan normal yang masih diijinkan sebesar 12,5% dari kuat tekan uniaksialnya sangat sesuai untuk diterapkan pada pengujian kuat geser langsung pada batuan tuff lokasi penelitian.Berdasarkan grafik kesesuain antara Mohr & Coulomb dengan Hoek-Brown dan nilai kohesi dan sudut gesek dalam batu tuff lokasi penelitian, maka peneliti merekomendasikan untuk pemberian beban normal optimum pada uji kuat geser langsung pada batu tuff lokasi penelitian yakni (0,4;0,6;0,8) kN.Kata Kunci : Sistem Tambang Terbuka, Faktor Keamanan, Uji Kuat Geser Langsung, dan Beban Normal.
Rancangan Jalan Angkut Untuk Mencapai Target Produktivitas Alat Angkut Komatsu Hd785-7 Pada Pengangkutan Overburden Di Pit Kgu Pt Putra Perkasa Abadi Jobsite Pt Borneo Indobara, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Naomita Salsavilla Nova Regiana; Barlian Dwinagara; Rika Ernawati; Indri Lesta Siwidiani
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i1.10531

Abstract

PT Putra Perkasa Abadi (PPA) merupakan salah satu perusahaan kontraktor pada PT Borneo Indobara (BIB) yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem tambang terbuka dengan metode open pit. Aktivitas penambangan meliputi pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan. Pengangkutan overburden menjadi salah satu faktor yang penting dalam mencapai target produksi. Salah satu syarat pada kegiatan pengangkutan yaitu dibutuhkan jalan angkut yang baik. Produktivitas alat angkut aktual dengan jarak angkut 2,3 km hanya mencapai 84,38% dari target produktivitas yang ditentukan perusahaan. Faktor penyebab tidak tercapainya target produktivitas adalah pada waktu edar alat angkut, terutama pada waktu pengangkutan muatan dan kembali kosong. Hal ini dikarenakan terdapat segmen jalan angkut dengan geometri tidak standar menyebabkan rata-rata kecepatan alat angkut tidak dapat memenuhi target kecepatan. Rencana kemajuan penambangan pada bulan Maret 2023 juga akan mendesak segmen jalan angkut tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan geometri jalan angkut sesuai standar parameter perusahaan dan mengetahui produktivitas alat angkut setelah dilakukan alternatif pembuatan jalan baru. Lebar minimum pada jalan lurus diperoleh sebesar 25 m dan lebar minimum pada jalan tikungan sebesar 28 m. Pada rancangan jalan angkut baru ini direncanakan dengan geometri lebar lurus dan tikungan sebesar 30 m dengan pertimbangan agar tidak mengganggu lalu lintas pengangkutan ketika dilakukan perbaikan jalan. Geometri radius tikungan dibuat sebesar 50 m sesuai standar perusahaan, superelevasi 4% dengan beda tinggi tepi dan dalam tikungan sebesar 1,2 m menyesuaikan dengan radius tikungan dan kecepatan maksimum yang direncanakan sebesar 40 km/jam, cross slope sebesar 2% dengan beda tinggi pada bagian tengah jalan sebesar 30 cm, dan grade jalan maksimum 7% menyesuaikan kondisi topografi. Pembentukan jalan angkut menggunakan metode cut and fill dengan volume material hasil pemangkasan sebesar 75.354,12 BCM, sedangkan kebutuhan volume untuk penimbunan adalah sebesar 8.022,51 BCM, dan sisa material hasil pemangkasan sebesar 67.331,61 BCM dibuang pada disposal. Produktivitas alat angkut setelah dilakukan alternatif pembuatan jalan angkut baru berdasarkan simulasi rimpull sebesar 116,45 BCM/jam atau mencapai 103,62% dari target produktivitas sebesar 112,38 BCM/jam
Kajian Teknis Produksi Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Pada Kegiatan Pengupasan Overburden Di Pit Blok 4 PT Inti Bara Perdana, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu Sabrina Sabrina; Ketut Gunawan; Barlian Dwinagara; Inmarlinianto Inmarlinianto; Kristanto Jiwo Saputro
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 1 (2023): Juli 2023
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i1.10523

Abstract

PT Inti Bara Perdana (PT IBP) merupakan salah satu perusahaan pertambangan dengan komoditas batubara yang berada di Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai produksi alat mekanis yang digunakan dalam pengupasan lapisan tanah penutup di tambang batubara Pit Blok 4 PT IBP. Target produksi sebesar 766.800 BCM/bulan yang ditetapkan pada bulan Januari 2023 tidak tercapai pada tiga unit excavator Caterpillar 395, yang merupakan unit terbesar perusahaan. Metode penelitian yang digunakan meliputi studi literatur, pengambilan data primer dan sekunder melalui observasi lapangan, serta pengolahan dan analisis data untuk menemukan solusi terhadap masalah yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai produksi alat gali muat dan alat angkut pada pengupasan overburden hanya mencapai 70% dan 69% dari target yang ditetapkan. Untuk meningkatkan produksi alat, dilakukan beberapa upaya perbaikan. Pertama, dilakukan perbaikan front penambangan dan menerapkan metode pemuatan double back-up loading. Selain itu, dilakukan penambahan jumlah curah pemuatan alat angkut pada fleet 2 dan fleet 3. Selanjutnya, dilakukan perbaikan lebar jalan angkut untuk meningkatkan waktu edar alat angkut, serta menggunakan simulasi rimpull untuk memperoleh nilai travel time baru. Setelah implementasi upaya perbaikan tersebut, hasil produksi secara teoritis mengalami peningkatan. Nilai produksi alat gali muat meningkat menjadi 775.106,35 BCM/bulan, sementara nilai produksi alat angkut meningkat menjadi 767.741,20 BCM/bulan. Persentase pencapaian produksi setelah perbaikan mencapai 101% dan 100% dari target produksi yang ditetapkan. Penelitian ini memberikan rekomendasi perbaikan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan ketidakcapaian target produksi. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh PT IBP untuk meningkatkan nilai produksi alat pada setiap fleet penambangan, mencapai target produksi yang ditetapkan, dan mengatasi masalah yang dihadapi.
RANCANGAN TEKNIS PERBAIKAN JALAN ANGKUT UNTUK MENINGKATKAN USIA PAKAI BAN DUMP TRUCK DI PT DJAVA BERKAH MINERAL, PETASIA TIMUR, MOROWALI UTARA, SULAWESI TENGAH Thoat, Yusuf Abyan Satria; Dwinagara, Barlian; Ernawati, Rika; Winarno, Eddy; Herniti, Dwi
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11871

Abstract

PT Djava Berkah Mineral (PT DBM) merupakan perusahaan penyedia jasa pertambangan yang beroperasi di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. PT DBM saat ini melaksanakan kegiatan pada Blok Peboa yang baru dimulai pada Oktober 2022. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan kondisi jalan angkut kurang baik, yang berpotensi memengaruhi usia pakai ban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kondisi jalan angkut terhadap usia pakai ban, dan mengupayakan perbaikan kondisi jalan angkut untuk meningkatkan usia pakai ban. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai total resistance pada unit Quester dan AXOR masing-masing sebesar 3164,60 lbs dan 2484,61 lbs dengan usia pakai ban yaitu 511,2 dan 409,6 jam. Setelah diupayakan perbaikan kondisi jalan angkut, grade jalan maksimal dapat ditekan dari 22% hingga 10% dan diketahui nilai total resistance pada unit Quester dan AXOR masing-masing menjadi sebesar 1460,93 dan 1141,02 lbs. Pada perhitungan Regresi Linear Sederhana diperoleh persamaan Y = -0,2284x + 1207,5 dengan nilai R2 sebesar 0,7752 dan berdasarkan persamaan tersebut diprediksi usia pakai ban pada unit Quester dan AXOR masing-masing sebesar 935,2 dan 884,9 jam, meningkat rata-rata sebanyak 97,67 %.  
ANALISIS KECEPATAN PENGEBORAN ANTARA JUMBO DRILL TIPE AXERA 7 DAN TIPE DD422I PADA AREA DEVELOPMENT DI TAMBANG BAWAH TANAH GBC-KL PT FREEPORT INDONESIA Saptono, Singgih; Azkiya, Ahmad Azkal; Dwinagara, Barlian; Wiyono, Bagus; Horman, Juanita R.
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13251

Abstract

     PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan khusus (IUPK) operasi produksi bijih tembaga dan emas melalui sistem penambangan bawah tanah. Salah satu area penambangan yang berada PTFI adalah tambang bawah tanah Grasberg Block Cave-Kucing Liar (GBC-KL). Sampai saat ini tambang bawah tanah GBC-KL masih terus melakukan kegiatan development. Dalam cycle time tahap development salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu proses drilling dimana alat yang digunakan yakni jumbo drill. Kegiatan pengeboran tersebut bertujuan untuk membuat lubang ledak yang akan digunakan pada proses peledakan nantinya.  PT Freeport Indonesia memiliki beberapa tipe jumbo drill diantaranya yaitu Axera 6, Axera 7, Axera 8, dan tipe baru yaitu DD422i. Penggunaan tipe jumbo drill ini disesuaikan dengan ukuran dan kondisi lubang bukaan yang akan dilakukan pada proses pengeboran. Sehingga dengan adanya jumbo drill tipe baru ini diperlukan analisis terhadap kecepatan pengeboran jumbo drill tipe baru DD422i. Analisis tersebut dapat kita bandingkan terhadap jumbo drill tipe lama khususnya jumbo drill tipe Axera 7 yang memiliki spesifikasi dan ukuran yang mendekati tipe baru DD422i. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kecepatan pengeboran alat jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk Mendapatkan faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode statistik dengan mengelompokkan nilai drill rate jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i yang telah diperoleh berdasarkan kondisi batuan area pengeboran. Kemudian dilakukan dilakukan analisis terkait faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh rata-rata drill rate jumbo drill antara tipe Axera 7 dan DD422i. Pada area good rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 1,58 meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 1,63  meter/menit. Pada area fair rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 2,09 meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 2,14 meter/menit. Pada area poor rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 2,14  meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 2,29 meter/menit. Jumbo drill tipe DD422i cenderung memiliki nilai rata-rata drill rate yang lebih tinggi daripada jumbo drill tipe Axera 7 pada berbagai kondisi batuan. Hubungan Drill Rate dengan Nilai RMR area pengeboran diperoleh persamaan y = -0,0184x + 3,0238. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran diantaranya yaitu Tipe jumbo drill yang digunakan, kedalaman lubang ledak, kondisi batuan area pengeboran, dan hambatan (delay) yang terjadi.
PENGARUH PENERAPAN METODE TOP AIR DECK TERHADAP TINGKAT DISTRIBUSI FRAGMENTASI PELEDAKAN DI PIT BUKIT OSHOR PT KARYA BHUMI LESTARI SITE PT KARTIKA SELABUMI MINING Ramadhan, Muhammad Raflie; Saptono, Singgih; Wiyono, Bagus; Dwinagara, Barlian; Metboki, Matilda
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13239

Abstract

Penelitian dilakukan di PT Karya Bhumi Lestari yang merupakan perusahaan kontraktor pertambangan komoditas batubara yang berlokasi di Kecamatan Kotabangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan peledakan yang dilakukan di lokasi penelitian menerapkan metode bottom air deck dengan panjang satu meter untuk lubang ledak dengan kedalaman >6 meter. Metode yang diterapkan belum memenuhi target ukuran fragmentasi dan digging time alat gali muat yang ditetapkan oleh perusahaan dengan ukuran fragmentasi P85 sebesar 900,89 mm dan digging time alat gali selama 12,65 detik. Oleh karena itu, diperlukan perancangan geometri lubang ledak dengan penerapan metode airdeck sehingga memenuhi target fragmentasi dan digging time serta tidak mengganggu produktivitas dari kegiatan penambangan. Kegiatan peledakan yang diteliti menerapkan metode top air deck dengan rasio ADF 0,14 – 0,20 dengan penggunaan powder factor yang bervariasi antara 0,206 – 0,252 kg/m3. Penerapan metode top air deck dilakukan dengan pertimbangan peningkatan kualitas fragmentasi pada massa batuan bagian permukaan serta kemudahan dalam memodifikasi tinggi kolom udara dalam lubang ledak. Analisis tersebut menghasilkan data bahwa penelitian yang dilakukan menghasilkan hasil fragmentasi dengan P85 <860 mm dan digging time alat gali muat <12 detik. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai ADF optimal pada lapisan overburden B3 adalah sebesar 0,170 yang menghasilkan fragmentasi P85 berukuran 821,28 mm dan digging time sebesar 11,64 detik. Besar nilai powder factor dapat direduksi menjadi 0,229 kg/m3 untuk lubang ledak dengan kedalaman 5,5 – 9 meter dengan geometri lubang ledak optimal dalam kondisi before gassing yaitu tinggi ADL 0,79 – 1,33 meter dan tinggi PC 2,20 – 3,67 meter. Sedangkan pada kondisi after gassing yaitu tinggi stemming 2,51 – 4,00 meter, tinggi ADL 0,50 – 0,85 meter dan tinggi PC 2,49 – 4,15 meter.
PENGARUH PENERAPAN METODE TOP AIR DECK TERHADAP TINGKAT DISTRIBUSI FRAGMENTASI PELEDAKAN DI PIT BUKIT OSHOR PT KARYA BHUMI LESTARI SITE PT KARTIKA SELABUMI MINING Ramadhan, Muhammad Raflie; Saptono, Singgih; Wiyono, Bagus; Dwinagara, Barlian; Metboki, Matilda
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 10 No. 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13239

Abstract

Penelitian dilakukan di PT Karya Bhumi Lestari yang merupakan perusahaan kontraktor pertambangan komoditas batubara yang berlokasi di Kecamatan Kotabangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan peledakan yang dilakukan di lokasi penelitian menerapkan metode bottom air deck dengan panjang satu meter untuk lubang ledak dengan kedalaman >6 meter. Metode yang diterapkan belum memenuhi target ukuran fragmentasi dan digging time alat gali muat yang ditetapkan oleh perusahaan dengan ukuran fragmentasi P85 sebesar 900,89 mm dan digging time alat gali selama 12,65 detik. Oleh karena itu, diperlukan perancangan geometri lubang ledak dengan penerapan metode airdeck sehingga memenuhi target fragmentasi dan digging time serta tidak mengganggu produktivitas dari kegiatan penambangan. Kegiatan peledakan yang diteliti menerapkan metode top air deck dengan rasio ADF 0,14 – 0,20 dengan penggunaan powder factor yang bervariasi antara 0,206 – 0,252 kg/m3. Penerapan metode top air deck dilakukan dengan pertimbangan peningkatan kualitas fragmentasi pada massa batuan bagian permukaan serta kemudahan dalam memodifikasi tinggi kolom udara dalam lubang ledak. Analisis tersebut menghasilkan data bahwa penelitian yang dilakukan menghasilkan hasil fragmentasi dengan P85 <860 mm dan digging time alat gali muat <12 detik. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai ADF optimal pada lapisan overburden B3 adalah sebesar 0,170 yang menghasilkan fragmentasi P85 berukuran 821,28 mm dan digging time sebesar 11,64 detik. Besar nilai powder factor dapat direduksi menjadi 0,229 kg/m3 untuk lubang ledak dengan kedalaman 5,5 – 9 meter dengan geometri lubang ledak optimal dalam kondisi before gassing yaitu tinggi ADL 0,79 – 1,33 meter dan tinggi PC 2,20 – 3,67 meter. Sedangkan pada kondisi after gassing yaitu tinggi stemming 2,51 – 4,00 meter, tinggi ADL 0,50 – 0,85 meter dan tinggi PC 2,49 – 4,15 meter.
ANALISIS KECEPATAN PENGEBORAN ANTARA JUMBO DRILL TIPE AXERA 7 DAN TIPE DD422I PADA AREA DEVELOPMENT DI TAMBANG BAWAH TANAH GBC-KL PT FREEPORT INDONESIA Saptono, Singgih; Azkiya, Ahmad Azkal; Dwinagara, Barlian; Wiyono, Bagus; Horman, Juanita R.
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 10 No. 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13251

Abstract

     PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan khusus (IUPK) operasi produksi bijih tembaga dan emas melalui sistem penambangan bawah tanah. Salah satu area penambangan yang berada PTFI adalah tambang bawah tanah Grasberg Block Cave-Kucing Liar (GBC-KL). Sampai saat ini tambang bawah tanah GBC-KL masih terus melakukan kegiatan development. Dalam cycle time tahap development salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu proses drilling dimana alat yang digunakan yakni jumbo drill. Kegiatan pengeboran tersebut bertujuan untuk membuat lubang ledak yang akan digunakan pada proses peledakan nantinya.  PT Freeport Indonesia memiliki beberapa tipe jumbo drill diantaranya yaitu Axera 6, Axera 7, Axera 8, dan tipe baru yaitu DD422i. Penggunaan tipe jumbo drill ini disesuaikan dengan ukuran dan kondisi lubang bukaan yang akan dilakukan pada proses pengeboran. Sehingga dengan adanya jumbo drill tipe baru ini diperlukan analisis terhadap kecepatan pengeboran jumbo drill tipe baru DD422i. Analisis tersebut dapat kita bandingkan terhadap jumbo drill tipe lama khususnya jumbo drill tipe Axera 7 yang memiliki spesifikasi dan ukuran yang mendekati tipe baru DD422i. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kecepatan pengeboran alat jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk Mendapatkan faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i. Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode statistik dengan mengelompokkan nilai drill rate jumbo drill tipe Axera 7 dan tipe DD422i yang telah diperoleh berdasarkan kondisi batuan area pengeboran. Kemudian dilakukan dilakukan analisis terkait faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran tersebut. Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh rata-rata drill rate jumbo drill antara tipe Axera 7 dan DD422i. Pada area good rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 1,58 meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 1,63  meter/menit. Pada area fair rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 2,09 meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 2,14 meter/menit. Pada area poor rock diperoleh rata-rata drill rate untuk tipe Axera 7 sebesar 2,14  meter/menit, sedangkan untuk tipe DD422i sebesar 2,29 meter/menit. Jumbo drill tipe DD422i cenderung memiliki nilai rata-rata drill rate yang lebih tinggi daripada jumbo drill tipe Axera 7 pada berbagai kondisi batuan. Hubungan Drill Rate dengan Nilai RMR area pengeboran diperoleh persamaan y = -0,0184x + 3,0238. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan pengeboran diantaranya yaitu Tipe jumbo drill yang digunakan, kedalaman lubang ledak, kondisi batuan area pengeboran, dan hambatan (delay) yang terjadi.
Evaluasi Teknis Geometri Loading Front untuk Meningkatkan Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut di Pit North Main Ridge PT J Resources Bolaang Mongondow Site Bakan, Sulawesi Utara Pinontoan, Vhinsky Efraim; Dwinagara, Barlian; Haq, Shofa Rijalul; Titisariwati, Indun
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol. 10 No. 2 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i2.14545

Abstract

PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM) site Bakan adalah salah satu anak perusahaan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), yang merupakan perusahaan tambang komoditas emas, dengan sistem tambang terbuka (surface mining) dan metode penambangan open pit. Dalam kegiatan penggalian dan pemuatan di PT JRBM khususnya di pit North Main Ridge digunakan excavator Volvo EC480D dan Hitachi Zaxis 870LCH. Kedua alat tersebut memiliki target produktivitas yang sudah ditetapkan, yaitu masing-masing 350 ton/jam dan 650 ton/jam. Sedangkan dalam kegiatan pengangkutan, alat angkut yang digunakan adalah dump truck Liugong DW90A, serta articulated dump truck (ADT) Volvo A40G dan A60H. Berdasarkan pengamatan di lapangan dan hasil pengolahan data, beberapa alat gali muat di pit North Main Ridge belum memenuhi target produktivitas yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi front penambangan yang terlalu sempit dan rendah sehingga menyebabkan penurunan produktivitas alat gali muat. Selain itu, loading front yang sempit juga dapat meningkatkan waktu maneuver alat angkut sehingga produktivitasnya berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan geometri loading front yang ideal untuk diterapkan di pit North Main Ridge, menganalisis pengaruh tinggi dan lebar loading front terhadap produktivitas alat gali muat, serta menganalisis pengaruh lebar loading front terhadap produktivitas alat angkut. Pada loading front excavator Volvo EC480D, tinggi loading front yang diamati berkisar dari 1,46 – 2,15 meter dan lebar loading front berkisar dari 10,86 – 19,49 meter. Sedangkan untuk excavator Hitachi ZAXIS 870LCH tinggi loading front yang diamati berkisar dari 1.71 – 3.55 meter dan lebar loading front berkisar dari 9.03 – 27.17 meter. Namun berdasarkan hasil perhitungan, geometri optimal loading front adalah 2,5 meter untuk tinggi, dan 17-21 meter untuk lebar. Setelah dilakukan perbaikan geometri loading front, produktivitas alat gali muat mencapai 105-155% dari target yang ditetapkan. 
Co-Authors Akbar, Wahyu Nusantara aldin ardian, aldin Andesta Granitio Irwan Ansyarullah[ Ansyarullah[ Ansyarullah[, Ansyarullah[ Arga Satria Tama Azkiya, Ahmad Azkal Bagus Wiyono Bagus Wiyono Bagus Wiyono, Bagus Bartolomeus Windyaldi Saksono Bimo Wicaksono Cahyadi, Tedy Agung Dahono Haryanto Dewi Ayu Kusumaningsih Donald R Nainggolan Eddy Winarno Eddy Winarno Eddy Winarno, Eddy Eko Aditya Gosin, Misba Haq, Shofa Rijalul Hariyadi, Sundek Herian Sudarman Hemes Herniti, Dwi Heru Sigit Purwanto Horman, Juanita R. Ilep Prengki Ilham Firmansyah Indra Wahyu Murtyanto Indra Yuspiar Indri Lesta Siwidiani Indun Titisariwati, Indun Inmarlinianto Inmarlinianto Isser Samuel Tumalang Istifari Husna Rekinagara Karmila Laitupa Ketut Gunawan Koesnaryo, S Koesnaryo, S. Laitupa, Karmila Laode Jonas Tugo Lidana Erfiandri Linggasari, Shenny Metboki, Matilda Muhammad Iqbal Ansori Naomita Salsavilla Nova Regiana Okky Chandra Perdana Oktarian Wisnu Lusantono Oktarian Wisnu Lusantono Parissing, Vinsentia Pinontoan, Vhinsky Efraim Ponco Sujarmiko Rahmatyo Gilang Trilaksono Ramadhan, Muhammad Raflie Ratna Mustika Dewi Rika Ernawati Rika Ernawati S Koesnaryo S Koesnaryo S Koesnaryo S Koesnaryo S. Koesnaryo Sabrina Sabrina Saptono Singgih Saputro, Kristanto Jiwo satria fitrio satria fitrio Shofa Rijalul Haq Sidik Muhamad Singgih Saptono, Singgih Sudarsono Sudarsono Sujarmiko, Ponco Suratman Tahan, Yosef Marchiano Tama, Arga Satria Tedi Agung Cahyadi Tedy Agung C Thoat, Yusuf Abyan Satria Tugo, Laode Jonas Tumalang, Isser Samuel Untung Sukamto Wanda Suratman Yosef Marchiano Tahan Zulpryadi Mubarak