Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI KASUS TINDAK PIDANA KEHUTANAN DI TAMAN NASIONAL BOGANI NANI WARTABONE Nasir Katong; Ahmad Yani Abas; Deby Cnristiyani Sendow
El-Iqthisadi Volume 2 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/el-iqthisadi.v2i2.18560

Abstract

Abstract Forestry Crime Case Study (TIPIHUT) in Bogani Nani wartabone National Park. This study aims to determine how the forestry crime (TIPIHUT) in the Bogani Nani Wartabone National Park, especially illegal logging and illegal mining in the Dumoga area. This research is an empirical juridical study, by conducting research at the Bogani Nani Wartabone National Park, Dumoga region. The data used are primary and secondary data. The data obtained from both primary and secondary data is then analyzed using qualitative descriptive methods, namely research that explains and describes according to the existing problems, then conclusions are drawn based on the analysis that has been done. The results showed that in the area of the Bogani Nani Wartabone National Park, illegal logging and illegal mining were still rampant, counting from 2018-2020 there were eight cases recorded. 4 cases of illegal logging and 4 others are illegal mining. This happened because in Boganai National Park Nani Wartabone still lacks POLHUT personnel to carry out field monitoring. Balain Bogani Nani Wartabone National Park has currently carried out several programs as an effort to break the forestry crime, namely by empowering communities around the National Park by utilizing forest areas for planting, and involving communities in restoring forest ecosystems by inviting the community to plant trees in National Park area. Keywords: Forestry Crime, Illegal Logging, Illegal Mining, National Park. AbstrakStudi Kasus Tindak Pidana Kehutanan (TIPIHUT) Di Taman Nasional Bogani Nani wartabone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tindak pidana kehutanan (TIPIHUT) di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone khususnya tindak pidana illegal logging dan illegal mining di wilayah Dumoga. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris, dengan melakukan penelitian di Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone wilayah Dumoga. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data yang di peroleh baik dari data primer maupun ata sekunder kemudian di analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menjelaskan dan menguraikan sesuai dengan permasalahan yang ada kemudian di tarik kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone masih marak terjadi Illegal logging dan illegal mining, terhitungan dari tahun 2018-2020 tercatat ada delapan kasus. 4 kasus illegal logging dan 4 lainnya adalah illegal mining. Hal ini terjadi karena di Taman Nasional Boganai Nani Wartabone masih kekurangan personil POLHUT dalam melakukan pemantauan lapangan. Balain Taman Nasional Bogani Nani Wartabone saat ini telah melakukan beberapa program sebagi upaya untuk memutus ranai tindak pidana kehutanan  yaitu dengan memberdayaakan masyarakat sekitar Taman Nasional dengan memanfaatan kawasan hutan untuk bercocok tanam, serta melibatkan masyarakat dalam pemulihan ekosistem hutan dengan mengajak masyrakat untuk melakukan penanaman pohon dalam kawasan Taman Nasional.Kata Kunci: Penambangan Liar, Penebangan Liar, Taman Nasional, Tindak Pidana Kehutanan. 
Using Facebook As Social Media In Recognition For Mahoni And Rainbow Tourism Attraction In West Tomohon Telly Hetty Isje Kondoj; Linda Sinolungan; Mercy Lumare; Deby Christiani Sendow
HOSPITALITI DAN PARIWISATA Vol 5 No 2 (2022): JURNAL HOSPITALITI DAN PARIWISATA
Publisher : PolimdoSains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35729/jhp.v5i2.109

Abstract

Penggunaan media sosial Facebook sebagai media promosi dianggap lebih efektif dibandingkan media lain seperti brosur dan leaflet, karena penyebaran informasi via media sosial yang lebih efisien dan dapat melakukan penyiaran secara luas mengenai destinasi wisata yang ada. Strategi dalam pembuatan video promosi dapat dirangkum dalam tahapan produksi yang meliputi kegiatan pra produksi, yaitu penentuan konsep dan tema serta pemilihan model sebagai penambah daya tarik dalam video, selanjutnya tahapan produksi dimana dilakukan pengambilan video yang dilakukan di lapangan dan terakhir merupakan kegiatan pasca produksi yaitu penyeleksian, penyuntingan gambar dan pengemasan konten video dengan menampilkan wisata-wisata unggulan di kota Tomohon, dengan serta memperhatikan aspek-aspek utama dengan menampilkan keindahan yang ada pada setiap destinasi wisata guna menarik minat viewers. Sebagaimana yang kita tahu media sosial memiliki sistem jaringan antar pengguna dimana tiap pengguna dapat saling terhubung dan berbagi informasi satu dengan yang lainnya, sebagaimana yang di jelaskan Nasrullah Rully (2017) dalam buku Media Sosial karakteristik yang tidak dimiliki media lain, media sosial punya keunggulan berupa; 1. Jaringan (Network) Media sosial memiliki karakter yang terbangun dari struktur sosial yang terbentuk di dalam jarigan internet. Jaringan yang terbentuk antarpengguna (users) merupakan jaringan secara teknologi dimediasi oleh perangkat teknologi, seperti computer, telepon genggam, atau tablet. 2. Informasi. Pengguna media sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interkasi berdasarkan informasi. 3. Arsip. Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapanpun dan melalui perangkat apapun 4. Interaksi. Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknnya jaringan antarpengguna. Jaringn yang todak hanya memperluas hubungan di internet semata, tetapi juga dibangun dengan interaksi antar pengguna tersebut.5. Simulasi Sosial. Media sosial memiliki karakter sabagai medium berlangsungnya masyarakat di duni virtual. Layaknya msyarakat atau Negara, di media sosial juga terdapat aturan dan etika yang mengikat penggunannya. 6. Konten Oleh Pengguna. User generated content (UGC) atau konten oleh pengguna adalah salah satu karakter dari media sosial. Term ini menunjukkan bahwa di media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun. 7. Penyebaran (Sharing) Penyebaran (Share) merupakan cirri khusus dari media sosial yang menunjukkan khalayak aktif menyebarkan konten sekaligus mengembangkannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan proses pengumpulan data primer melalui wawancara, observasi dan kuesioner. Studi literatur dan internet terkait masalah penelitian dalam pengenalan objek wisata Mahoni dan objek Wisata Pelangi Di Kota Tomohon. Penelitian mengetahui media social elekronik Video Facebook dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan mengetahui apakah penggunaan Video Promosi via Facebook lebih efektif daripada media lain
Tahapan Pembuatan Modul Dasar Perhotelan Merdeka Belajar Di Kelas X Perhotelan SMK Negeri 7 Manado Telly Hetty Isje Kondoj; Deby Ch Sendow; Mita Erdiaty Takaendengan
JURNAL UMBANUA Vol 2 No 2 (2022): JURNAL UMBANUA POLITEKNIK NEGERI MANADO
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk murid menjadi pribadi yang utuh, sesuai fase perkembangannya. Murid diharapkan memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia Kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk murid agar memiliki kompetensi sesuai perkembangan dunia kerja, serta ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Beberapa mata pelajaran Kelompok Kejuruan yang ada di SMK/MAK: Mata Pelajaran Kejuruan. Di kelas 10, Mata Pelajaran Kejuruan berpusat pada pelajaran dasar-dasar Program Keahlian. Di kelas 11 dan 12, mata pelajaran ini mencakup kelompok unit kompetensi yang dikembangkan secara lebih teknis sesuai Konsentrasi Keahlian yang dipilih. Mata Pelajaran Kreatif dan Kewirausahaan. Mata pelajaran ini menjadi alat bagi murid untuk mengaktualisisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai. Hal ini dilakukan melalui pembuatan produk atau pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis. Mata Pelajaran Pilihan. Mata pelajaran yang dipilih oleh murid sesuai dengan renjana (passion) untuk pengembangan diri, melanjutkan pendidikan, berwirausaha, maupun bekerja pada bidang yang dipilih. Murid dapat mendalami mata pelajaran kejuruan di konsentrasi keahliannya, mata pelajaran kejuruan lintas konsentrasi keahlian, mata pelajaran umum, atau mata pelajaran kelompok pilihan yang diajarkan di fase F SMA/MA.
Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Desa Wisata Kayuuwi Kecamatan Kawangkoan Barat, Kabupaten Minahasa Telly Hetty Isye Kondoj; Jeannlly A Solang; Vesty L Sambeka; Mercy A Lumare; Deby Christine Sendow; Altje E Tuwaidan
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.697 KB)

Abstract

Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Pengembangan Desa Wisata Kayuuwi Kecamatan Kawangkoan Barat dengan tujuan : 1). untuk Mendeskripsikan partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kayuuwi saat ini terkait dan 2) .Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Kayuuwi saat ini terkait. Dengan menggunakan Jenis penelitian purposive sampel dan analisis data deskriptif kualitatif serta teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumtasi. Informansi dan ataupun responden ini ditujukan kepada : Kepala Desa, Sekretaris Desa, Lembaga Pemberdayaan Desa kayuuwi, dan Tokoh Masyarakat (Kepala Jaga/Lingkungan) ,Masyarakat Umum. Pada umumnya tingkat partisipasi masyarakat relative lemah, akibat motivasi serta kurangnya bimbingan dan pemahaman terkait pembangunan Desa Wisata secara global.
Identifikasi Potensi Objek Wisata TU’ UR Maasering Beserta A4 ( Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary) di Kecamatan Tomohon Timur Kelurahan Kumelembuay Farel Ratu; Fionuela Panda; Daud Madea; Afifah Zakiyyah; Michael Bawimbang; Telly Hetty Isje Kondoj; Deby Ch Sendow
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 2 (2022): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Tomohon Timur merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Tomohon, dengan jumlah 5 (lima) Kelurahan yaitu Kelurahan Paslaten Dua, Kelurahan Paslaten Satu, Kelurahan Rurukan, Kelurahan Kumelembuai, Kelurahan Rurukan Satu. Luas wilayah Kecamatan Tomohon Timur 21,88 km2, dengan jumlah penduduk 11.081 jiwa. Kota Tomohon terletak di ketinggian ± 800 meter dari permukaan laut (dpl), diapit oleh 2 gunung berapi aktif, yaitu Gunung Lokon (1.689 m) dan Gunung Mahawu (1.311 m). Suhu di Kota Tomohon pada waktu siang mampu mencapai 30 derajat celcius dan 23-24 derajat celcius pada malam hari. Pembangunan objek wisata diarahkan sebagai sektor andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan asli daerah, dan memperluas lapangan pekerjaan serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk dalam rangka meningkatkan industri pariwisata. Kelurahan Kumelembuay Kota Tomohon Timur yang memiliki struktur tanah pengunungan, memiliki pemandangan yang indah dan udara yang sejuk menjadikannya lokasi yang baik untuk tempat wisata. Dimana dapat terlihat dari banyaknya pembangunan wisata dengan nuansa alam dan buatan. Dengan dilakukannya penelitian ini Potensi yang dimiliki Tuur Maasering dapat diketahui oleh banyak orang dan dapat dikunjungi oleh wisatawan dan metode yang digunakan dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan terhadap pengelola Tuur Maasering untuk mengetahui potensi apa saja yang dimilikinya serta fasilitas. Analisis data yang dilakukan berdasarkan 4A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Anselleri) Hasil penelitian ini menujukan bahwa potensi Tuur Maasering yaitu terdapat pada Pemandangan, Fasilitas yang ada dan luas wilaya objek wisata
Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Jeanlly Adri Solang; Mita Erdiaty Takaendengan; Debi Christiani Sendow; Dwars Soukotta; Telly Hetty Isje Kondoj
Jambura Journal of Educational Management VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2023
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/jjem.v4i1.2535

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari metode Project Based Learning dalam penerapannya di mata kuliah Manajemen Usaha Perjalanan Wisata dengan sub topik dampak kegiatsan pariwisata di program studi Usaha Perjalanan wisata diploma 3 Politeknik Negeri Manado. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Model pembelajaran Project Based Learning (PBL) ialah model pembelajaran yang berdsar pada masalah yang dialami oleh peserta didik pada proses mendapatkan ilmu pengetahuan . Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data observasi dan RPS. Dengan teknis tahapan-tahapan untuk diamati yang diterapkan sesuai materi di kelas oleh pendidik , bahwa model pembelajaran Project Based Learning memiliki keunggulan dan kelemahan . Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning di kelas semester 4 Program Studi Usaha Perjalanan Wisata di Politeknik Negeri Manado dengan Sub topik Dampak Kegiatan Pariwisata menunjukkan adanya keunggulan dan kelemahan. PBL lemah dalam proses pembelajaran pemecahan masalah tertentu, ada mahasiswa yang aktif dan tidak aktif, perlu ditunjang oleh buku referensi yang dapat dijadikan pemahaman dalam kegiatan pembelajaran. PBL tidak diberlakukan untuk semua materi pada mata kuliah yang sama di semester yang sama. Keunggulannya pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan dapat bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan, jugga dapat mendorong melakukan evaluasi diri baik terhadap hasil belajar maupun proses belajar
Indigenous Peoples and Customary Law in Lolayan District, Bolaang Mongondow Regency in a Modern State Nasir Katong; Sintya Paula Junaedy; Debby Ch. Sendow
West Science Law and Human Rights Vol. 1 No. 04 (2023): West Science Law and Human Rights
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wslhr.v1i04.261

Abstract

Indigenous peoples are an orderly unity in which members are not only bound to the place of residence where a particular area, both in worldly terms as a place of life and in spiritual relations as a place of worship of ancestral spirits (territorial), but also bound to hereditary relationships in blood alliances and the same familiarity of a customary relationship (genealogical). Each indigenous community has customary Law that is used to regulate all problems that occur within the familiar environment. The second use in legislation is that indigenous peoples and customary Law are often used interchangeably in laws and regulations but lead to the same subject. Some argue that customary Law is a law left over from the past so that it is less comfortable with modern life like now, which is entering the era of modernization. Such an opinion is not wrong, but not all are true. Sayskan is right because it is recognized that customary Law is traditional, while life in the current era demands everything modern. This is not entirely true because there are several laws formed that are introduced from Customary Law. These two entities, both customary communities and Customary Law, include the same people and live on the same earth therefore, naturally, indigenous peoples also get the same rights as other countries, such as equality of public services and law enforcement. Related to the relevance of global customary Law in the global era. In the age of globalization, it is necessary to follow the pattern of becoming a peer again. Therefore, the continuity of customary Law becomes very important. Customary Law is no longer limited to indigenous Indonesian Law that must be maintained. Still, more than that, traditional Law should have a function as a "filter tool" for the entry of foreign influences into Indonesia. This filtering is what we do not currently have as a great nation.
PENDAMPINGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPARIWISATAAN DI PEMUDA GMIM LOGOS BUMI KILU PERMAI Kondoj, Telly Hetty Isje; Takaendengan, Mita Erdianty; Sendow, Deby Christiani
JURNAL UMBANUA Vol 3 No 2 (2023): JURNAL UMBANUA POLITEKNIK NEGERI MANADO
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generasi milenial dengan berbagai kegiatan atau aktifitas sehari-hari belum menunjukkan kemampuan penGenerasi milenial sebagai sasaran ekonomi digital di Indonesia yang tengah mengalami pergeseran perilaku ekonomi, memiliki pengaruh besar di masa depan untuk mengubah segala aspek karena kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan teknologi baru. Budaya masyarakat saat ini yang ingin segala sesuatu menjadi serba instan memunculkan sebuah sistem baru di dalam industri pariwisata . Teknologi digital menjadi promosi yang cepat untuk disebarluaskan secara besaran kepada masyarakat. Kondisi perubahan ini perlu diimbangi dengan informasi, edukasi dan literasi teknologi yang tepat , agar penggunanya mampu membedakan penggunaannya secara baik . Pengabdian Pada Masyarakat Mahasiswa (PPM-M) ini menawarkan solusi bagi mitra dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai bagaimana mengakses destinasi ,wawasan industri kepariwisataan, itenerary ,dan MICE. Adapun mitra dalam pelaksanaan PPM-M ini adalah Pemuda GMIM Logos Bumi Kilu Permai.. Kelompok ini terdiri dari 10 orang dengan metode ceramah dan demonstrasi atau pembuatan itenerary . Antusias para Remaja dan Pemuda Jemaat GMIM Logos BKP keinginan untuk mencari tahu dan ingin memahami seperti apa tentang industri pariwisata itu dalam upaya pengembangan skills untuk kegitan kewirausahaan. Situasi dan kondisi para remaja pemuda yang diberi kesempatan dengan program-program pelayanan lewat keikutsertaan dalam kesenian memberi informasi dan wasawan untuk kedepan mereka berkreatif dengan berbagai souvenir juga.
Sustainability and Service Quality of Manado Beach Walk Tourism Objects in Supporting Manado City Tourism Industry Kondoj, Telly Hetty Isje; Solang, Jeanlly A.; Gumolili, Youdi Y.; Sendow, Deby Ch.; Takaendengan, Mita E.
Journal of Management and Administration Provision Vol. 4 No. 1 (2024): Journal of Management and Administration Provision
Publisher : Pusat Studi Pembangunan dan Pemberdayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55885/jmap.v4i1.336

Abstract

Malalayang Beach Walk area is one of the tourist attractions in Manado City. Formerly this location was a place to sell a variety of culinary, but it has not been well arranged. Then this location was developed and made into a tourist attraction. The research method used is a qualitative method obtained by data collection techniques such as interviews, observation, and documentation. Based on the results of research, there is a strength that is the view of the beach, has attractions such as sports venues, children's playgrounds. Weaknesses are the lack of security levels in children's playgrounds, the absence of terraces in places to eat outside so that visitors feel less comfortable, lack of cleanliness levels of toilets, some facilities that are not maintained such as trash cans. The opportunity is that the Malalayang area is managed by the Manado city government.
Does The Service Quality Of Banquet Hall Staff Affect The Guest Satisfaction? A Case Study At Hotel Peninsula Manado Kalele, Selvy; Watung, Enrico Aldo; Kondoj, Telly H. I.; Sendow, Deby Christiani; Permana, Dimas E.; Solang, Jeanlly A.; Towoliu, Benny Irwan
Jurnal Internasional Riset Bisnis Pariwisata Vol 4 No 1 (2025): International Journal of Tourism Business Research (INTOUR)
Publisher : Faculty of Economics and Business, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/intour.v4i1.2126

Abstract

This study aims to examine the effect of service quality provided by staff in the banquet hall on guest satisfaction in organizing events at the Peninsula Hotel Manado. Based on the findings of researchers, every time there is an event, staff often get complaints against the organizer, and it has become a hot issue developing outside the hotel, but it is still in the local Manado context. However, this will have an impact on the hotel if this is allowed and not handled properly. Through the survey method, research was conducted by distributing questionnaires to 100 respondents, and analyzed using simple linear regression, Spearman rank correlation, and the coefficient of determination. The result is that there is an influence of service quality on guest satisfaction, and there is a positive relationship between the two variables; the independent variable contributes to the dependent variable. Although the relationship and contribution are minor.