Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENTINGNYA KOMPETENSI PERAWAT DALAM PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN HEMODIALISA Rahmatulloh, Gilang; Lestari, R. Tri Rahyuning; Fasimi, Rizki Handayani; Utami Putri, Vike Dwi Hapsari
NURSING ANALYSIS: Journal of Nursing Research Vol 3, No 2 (2023): NURSING ANALYSIS: JOURNAL OF NURSING RESEARCH
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                                                    ABSTRAK Terapi hemodialisis merupakan terapi yang penting, dilakukan secara kontinyu pada pasien gagal ginjal. Pada terapi hemodialisis membutuhkan kepatuhan baik agar meminimalisir dampak negatif yang dirasakan. Tujuan dalam pemelitian ini untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat dengan kepatuhan pasien hemodialisis. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan kuentitatif, dengan desain cross-sectional, dengan jumlah sampel 70 responden. Hasil dalam penelitian ini menunjukan hasil bahwa, terdapat hubungan antara kompetensi perawat dan kepatuhan, dengan p-value 0,010 < 0,05. Simpulan dalam penelitian ini adalah kompetensi perawat yang baik dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalankan program hemodialisis.                                                    ABSTRACTHemodialysis therapy is an important therapy, carried out continuously in patients with kidney failure. In Hemodialysis therapy requires good adherence to minimize the perceived negative impact. The purpose of this study was to the corelation nurse competence related to patient compliance hemodialysis therapi. The method used uses a quantitative approach, with a cross-sectional design, with a total sample of 70 respondents. The results in this study show that there is a relationship between nurse competence and compliance, with a p-value of 0.010 <0.05. The conclusion in this study is good nurse competence, increase patient compliance in carrying out the hemodialysis program.
Translation, Adaptation, and Psychometric Validation of the Indonesia Version of Job Diagnostic Survey: Hospital Nurse Setting Aungsuroch, Yupin; Fisher, Mary L.; Juanamasta, I Gede; Wati, Ni Made Nopita; Lestari, R. Tri Rahyuning
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 19 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS)
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2024.19.1.9619

Abstract

A job diagnostic survey is used to measure work or job characteristics. However, there is limited study exploring the psychometric properties of the Indonesian version. This study aimed to validate the Indonesian version of the Hack and Oldham Job Diagnostic Survey. Cronbach's alpha coefficient value showed a significant value for all evaluated dimensions. As for concurrent validity, a significant correlation was discovered between all dimensions. Construct validity for job characteristics, experienced psychological states, and affective responses to the job were significant. Cronbach's alpha coefficient value was ≥0.825 for all evaluated dimensions. As for concurrent validity, a significant correlation was found between all dimensions (r = 0.357- 0.752). Construct validity for job characteristics, experienced psychological states, and affective responses to the job were significant (χ2 = 0.00, CFI = 0.99, GFI = 0.91, RMSEA = 0.06 and SRMSR = 0.05). The Job Diagnostic Survey Indonesian version (JDS-I) has been validated, exhibits good psychometric properties, and retains the original features of the instrument.
HUBUNGAN MOBILISASI DINI POST SECTIO CAESAREA DENGAN INVOLUTIO UTERI Rohanah, Rohanah; Lestari, R. Tri Rahyuning; Hayati, Nur; Julianti, Julianti
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1648

Abstract

Pasien setelah dilakukan tindakan operasi sectio caesarea cenderung istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu yang lama dan merasa ketakutan sehingga tidak melakukan mobilisasi dini. Istirahat di tempat tidur (immobilisasi) dapat menyebabkan dampak buruk bagi pasien salah satunya adalah involutio uteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini post sectio caesarea dengan involutio uteri. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 62 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner mobilisasi dini dan lembar obseravsi pengukuran tinggi fundus uteri. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah responden melakukan mobilisasi dini dengan baik sebanyak 47 responden (75,8%) dan sebagian besar responden mengalami involutio uteri sesuai masa nifas sebanyak 51 responden (82,3%). Hasil analisis menggunakan uji rank spearmen menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini post sectio caesarea dengan variabel penurunan involutio uteri (p-value 0,035) dengan kekuatan hubungan anatar dua veraibel tersebut sedang (r 0,427). Saran tenaga kesehatan khusunya perawat perlu memfasilitasi dan memberikan penguatan kepada pasien untuk melakukan mobilisasi dini post sectio caesarea.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI): THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION WITH AUDIO VISUAL MEDIA TO THE KNOWLEDGE OF TEENAGE GIRLS ABOUT BREAST SELF-EXAMINATION (BSE) Lestari, R. Tri Rahyuning; Laksmi, i Gusti Ayu Satya; Sintari, Silvia Ni Nyoman
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.66

Abstract

Pendahuluan: Kanker payudara merupakan penyakit dengan angka kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan memiliki resiko kematian yang tinggi jika ditangani secara terlambat. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala kanker payudara secara dini sehingga dapat mengurangi resiko kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMAN 1 Kuta Utara. Metode: Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan one group pre-post test design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 33 siswi yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Pengukuran pengetahuan siswi dalam pre test didapatkan hasil 17 orang (51,5%) berpengetahuan kurang dan 16 orang (48,5%) bepengetahuan cukup. Pada hasil post test pengetahuan didapatkan peningkatan yaitu 20 orang (60,6%) berpengetahuan baik dan 13 orang (39,4%) berpengetahuan cukup. Diskusi: Hal ini disebabkan karena siswi telah mendapatkan perlakuan berupa penyampaian informasi melalui pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang SADARI yang telah diberikan oleh peneliti.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR: THE CORRELATION BETWEEN LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT LEUCORRHOEA AND PREVENTION OF LEUCORRHOEA BEHAVIOR ON TEENAGE GIRLS AT SMA DHARMA PRAJA DENPASAR Citrawati, Ni Ketut; Nay, Herminia Carolina; Lestari, R. Tri Rahyuning
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.68

Abstract

Keputihan atau Fluor albus adalah suatu gejala berupa cairan yang tidak berupa darah yang keluar dari organ genetalia. Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur muda berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. Keputihan pada remaja dapat disebabkan karena perilaku pencegahan keputihan yang kurang baik. Pengetahuan adalah salah satu faktor terbentuknya perilaku pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan tentang keputihan dengan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri di SMA Dharma Praja Denpasar. Jenis penelitian yaitu kuantitatif dengan menggunakan metode desain korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar yang berjenis kelamin perempuan kelas X di SMA Dharma Praja sebanyak 124 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 95 responden. Uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan remaja dengan pengetahuan yang baik tentang keputihan lebih banyak memiliki perilaku yang baik dalam pencegahan keputihan (82,3%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan kekuatan kuat antara tingkat pengetahuan tentang keputihan dengan perilaku pencegahan keputihan pada remaja putri di SMA Dharma Praja Denpasar, dengan nilai signifikansi yaitu sebesar 0,000 dengan nilai koefisien korelasi yaitu 0,722. Semakin tinggi pengetahuan remaja maka akan semakin baik perilaku remaja terhadap pencegahan keputihan. Berdasarkan penelitian ini, disarankan bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan sekolah dalam memberikan informasi kepada siswi tentang kesehatan reproduksi khususnya keputihan.
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN AUDIOVISUAL TENTANG REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH: EFFECTS OF GIVING AUDIOVISUAL HEALTH EDUCATION ABOUT ADOLESCENT REPRODUCTION TO THE KNOWLEDGE OF PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOR Ranni, Gusti Ayu Indah Puspa; Lestari, R. Tri Rahyuning; Sari, Niken Ayu Merna Eka
Bali Medika Jurnal Vol 7 No 1 (2020): Bali Medika Jurnal Vol7 No 1 Juli 2020
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v7i1.107

Abstract

Remaja merupakan individu yang menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai mencapai kematangan seksual. Kematangan organ seksual dan perubahan hormonal menyebabkan munculnya dorongan seksual pada remaja dalam perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan seksual parnikah. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan quasi experiment dengan metode pendekatan non-equivalent control grup design. Pendekatan non- equivalent control grup design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 responden dengan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan sebanyak 47 (100%) dalam kategori baik sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 2 (4.0%) dalam kategori kurang, 32 (68.0%) dalam kategori cukup dan 13 ( 28.0% ) dalam kategori baik. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test diketahui p = 0,000 sehingga p<α nikai α= 0,05, maka H0 ditolak berarti ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan. Remaja diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan kesehatan, sehingga dapat melakukan pencegahan perilaku seksual pranikah.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orangtua terhadap Kejadian Stunting Wahyu Gito Putro; Aulia Ratna Sari Anissa; Fresthy Astrika Yunita; Maelia Unayah; R. Tri Rahyuning Lestari
TRIAGE Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 12 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/triage.v12i1.1584

Abstract

Stunting remains a critical public health issue in Indonesia, with a prevalence of 21.6% in 2022. This study aims to analyze the relationship between parental knowledge and attitudes toward stunting management in Tanjungmas, Semarang, given its severe long-term impacts on physical growth, cognitive development, and disease susceptibility. A cross-sectional design was employed, surveying 30 parents of stunted children. Results revealed that while 96.7% of respondents exhibited positive attitudes, 90% lacked understanding of stunting’s long-term consequences. Statistical analysis found no significant correlation between knowledge and positive stunting prevention behavior (p=0.315), indicating that knowledge alone is insufficient to drive behavioral change. Socioeconomic status, healthcare access, and family environment emerged as stronger determinants of parental behavior. The study concludes that holistic interventions addressing structural barriers—such as poverty and healthcare inequities—are essential alongside education. Community-based programs should integrate contextual solutions to improve nutritional practices. Further research is recommended to explore the gap between maternal knowledge and practical childcare behaviors
Is Infection Prevention and Control Training Can Increase Knowledge and Compliance of Nurses? Ni Made Nopita Wati; Elmy Subyaktien; Tri Rahyuning Lestari; Diah Pusparini Pendet; Nunung Rachmawati; I Gede Juanamasta; Yupin Aungsuroch
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 21 No 4 (2023): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol21.Iss4.1355

Abstract

One of the indicators of service quality at the hospital is Healthcare-Associated Infections (HAIs) that can be prevented by hand hygiene, which is a procedure for cleaning hands with soap water, or alcohol-based liquids. This study aimed to identify the effect of Infection Prevention and Control (IPC) training on the level of knowledge and compliance of five moments for hand hygiene in nurses at the Dharma Yadnya Hospital in Denpasar. This study used a pre-experimental one-group pre-post test without a control group design. The number of samples was 42 nurses with purposive sampling techniques that met the inclusion and exclusion criteria. The results showed that before training 26 nurses (61.9%) had a good level of knowledge, and after training, 41 nurses (97.6%) had good knowledge. With regard to compliance with five moments for hand hygiene, before training 22 nurses (52.4%) were not compliant, and after training 29 nurses (69%) imperfectly adhered to the procedure. Mandatory training in IPC influences the level of knowledge and adherence to the five moments for hand hygiene among nurses. Suggestions for hospitals to provide continuity of education related to IPC, monitor nurses' compliance behaviors of the five moments for hand hygiene, either by direct observation or electronically, and provide rewards and punishments for behavioral evaluations.
Pengaruh Pemberian Edukasi Kesehatan Sadari Berbasis Demonstrasi terhadap Deteksi Dini Ca Mammae pada Wanita Usia Subur (WUS) Lestari, R. Tri Rahyuning; Rizky Handayani; Putri Handayani; Amelia Nurul Hakim; Gilang Rahmatulloh
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 5 No. 1 (2025): Nursing and Health Care Technology-January to June Period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v5i1.92

Abstract

Edukasi dengan teknik demonstrasi telah digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman WUS tentang SADARI. Namun, bukti ilmiah mengenai efektivitas jangka panjang metode ini dalam meningkatkan kepatuhan WUS melakukan SADARI secara rutin masih terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi SADARI berbasis demonstrasi terhadap deteksi dini Ca Mammae pada Wanita Usia Subur (WUS) di RW 04 Desa Situ Gadung Kabupaten Tangerang. Desain penelitian ini menggunakan pre- experimental dengan pendekatan one group pretest-posttest design yang dilakukan di RW 04 Desa Situ Gadung Kabupaten Tangerang dari bulan Januari-Juni 2024 dengan Jumlah responden 102 responden dengan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dan SOP. Uji Wilcoxon Signed Test dengan standar signifikan 95%. Hasil analisis diperoleh tingkat pengetahuan berkorelasi dengan tindakan melakukan SADARI dengan p value<0.05. Adanya pengaruh demonstrasi terhadap deteksi dini Ca Mammae. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pemberian edukasi SADARI meningkatkan pengetahuan dan tindakan WUS terkait dengan deteksi dini Ca Mammae yang dilihat dari hasil perbandingan nilai pretest dan posttest.
PDKK PENGARUH PEMBERIAN TEH KETUMBAR DAN MADU TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA CEMPAKA PUTIH: ERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Hasanah, Nur; Satria, Beny Maulana; Ismaya, Nurwulan Adi; Puji, Lela Kania Rahsa; Hakim, Amelia Nurul; lestari, R. Tri Rahyuning; Betty; Handayani, Putri Handayani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 7 No. 1 (2025): Vol. 7 No 1 April 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v7i1.1942

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat di Desa Cempaka Putih. Penyakit ini sering disebut sebagai the silent killer karena terjadi tanpa gejala yang jelas dan baru diketahui setelah muncul komplikasi serius. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang upaya pengendalian hipertensi secara alami menjadi perhatian dalam kegiatan pengabdian ini.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan alternatif pengobatan nonfarmakologis melalui pemanfaatan ramuan teh ketumbar dan madu murni Nusantara dalam menurunkan tekanan darah masyarakat di Desa Cempaka Putih. Kegiatan dilakukan dengan pendekatan edukasi kesehatan, demonstrasi pembuatan ramuan teh ketumbar madu, serta pemeriksaan tekanan darah sebelum dan sesudah konsumsi ramuan. Sebanyak 32 warga berpartisipasi, terdiri dari 16 orang kelompok intervensi dan 16 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi mengonsumsi teh ketumbar madu setiap pagi selama 14 hari. Sebelum intervensi, rata-rata tekanan darah kelompok intervensi sebesar 158/95 mmHg dan kelompok kontrol 151/89 mmHg. Setelah 14 hari, tekanan darah kelompok intervensi menurun menjadi 139/85 mmHg, sedangkan kelompok kontrol menjadi 141/86 mmHg. Hasil uji paired t-test menunjukkan nilai p-value:0,00 (p < 0,05), menandakan adanya penurunan signifikan pada kelompok intervensi. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat dan menunjukkan bahwa konsumsi teh ketumbar dan madu dapat menjadi alternatif upaya pengendalian hipertensi secara alami di Desa Cempaka Putih