Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Tindak tutur direktif dalam buku ajar bahasa Prancis Écho 1 dan sumbangannya dalam pembelajaran bahasa Prancis Rahmawati, Desi; Pranowo, Dwiyanto Djoko
LingTera Vol 5, No 2: October 2018
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.089 KB) | DOI: 10.21831/lt.v5i2.11188

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk dan jenis tindak tutur direktif yang terdapat dalam buku ajar bahasa Prancis Écho 1, (2) sumbangan hasil kajian tindak tutur direktif yang terdapat dalam buku ajar bahasa Prancis Écho 1 terhadap pembelajaran bahasa Prancis. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar teknik sadap, dilanjutkan dengan teknik SBLC (Simak Bebas Libat Cakap) dan teknik catat. Data bentuk tindak tutur direktif dianalisis menggunakan metode agih. Untuk menganalisis jenis tindak tutur direktif digunakan metode padan pragmatis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam buku ajar bahasa Prancis Écho 1 yakni bentuk tindak tutur direktif langsung dan tindak tutur direktif tidak langsung, (2) jenis tindak tutur direktif yang terdapat dalam buku ajar bahasa Prancis Écho 1 antara lain requestive, question, requirement,  prohibitive, permissive, dan advisory, (3) sumbangan hasil kajian tindak tutur direktif yang terdapat dalam buku ajar bahasa Prancis Écho 1 terhadap pembelajaran bahasa yakni penggunaan strategi pembelajaran model 6R yang terdiri dari researching, reflecting, receiving, reasoning, rehearsing, dan revising. Directive speech act in French textbook Écho 1 and its contribution in French language learning AbstractThis study aims to describe (1) the forms and types of directive speech act in French textbook entitled Écho 1, and (2) the contribution of the study about directive speech in the textbook for learning French. This study refers to qualitative study. The data were gathered through observation, as the basic technique was tapping technique. Then it was followed by Uninvolved Conversation Observation Technique and combined with record technique. To analyze the forms and the types of directive speech act, the researcher used distributional and identity method respectively. The results of the study show that (1) the forms of directive speech act found in the textbook are direct speech act and indirerct speech act, (2) the types of directive speech act found in the textbook are requestive, question, requirement, prohibitive, permissive, and advisory, (3) the contribution of the study regarding directive speech act in the textbook is the use of 6R strategy in learning French consisting of researching, reflecting, receiving, reasoning, rehearsing, and revising.
KEPEMIMPINAN, KEKUASAAN, DAN ORGANISASI MASA LAMPAU BERDASARKAN SUMBER TERTULIS Djoko Dwiyanto
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat 2019: PROSIDING SEMINAR ARKEOLOGI 2018
Publisher : Balai Arkeologi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24164/prosiding18/02

Abstract

Pengkajian tentang nilai kepemimpinan tidak hanya bersandar pada artefak-artefak, tetapi juga didukung oleh naskah-naskah kesastraan, terutama yang berisi filosofi nilai dan ajaran kepemimpinan. Kepemimpinan Jawa-Islam misalnya, jika kemudian difokuskan seperti itu, dapat dihubungkan dengan konteks sosial dan politik serta kedudukan dan perannya dalam masyarakat tradisional. Dimensi-dimensi kepemimpinan yang dapat diamati antara lain terdiri atas status dan peranan, kekuasaan, pengaruh dan otoritas, personalitas, fungsi, nilai-nilai sosio-kultural dan situasi. Adapun faktor yang mempengaruhi kepemimpinan itu adalah (1) kepribadian; (2) sifat-sifat golongannya; dan (3) situasi atau kejadian. Jika dikaji secara mendalam ketiga faktor itu bersifat multidimensional dalam sebuah kepemimpinan, yaitu meliputi aspek sosial-psikologis, sosiologis- antropologis, dan sosial-historis. Salah satu karya sastra yang berisi ajaran dan nilai-nilai kepemimpinan adalah Serat Jatipusaka Makutharaja, yang mengidolakan kemuliaan hati seorang raja yang memimpin kerajaan dengn Raja Yudhistira. Adapun sifat-sifat itu, antara lain, adalah tidak boleh melupakan bukari samsi narendra (asal usul perputaran leluhur raja), sukahar rêtna adi murti (wujud kehendak mulia dari leluhur), dan mengalir bagaikan aliran air sungai. Raja yang baik harus memiliki hati yang awas terhadap tajali atau penampakan Allah dalam sifat-sifatnya yang menyatu dalam kalbunya sehingga dapat memimpin secara benar, bersih, dan adil. Raja hendaknya selalu gembira dalam mencari nafkah untuk hidup, dibiasakan sebagai manggala yuda sesuai dengan pranata yang sudah jelas dan baku, terdiri atas manggala yuda, patih, jaksa, dan pengulu. Raja selalu berusaha untuk meningkatkan pemahaman, berlatih, dan berikhtiar memahami ajaran, percaya pada ilmu nyata, semuanya disimpan dan diendapkan dalam yin atau kalbunya. Apabila bertindak sebaliknya, sikap itu diandaikan sebagai arpajala wêni nrus buwana atau air hujan yang meresap terus ke dalam tanah. Nilai-nilai kepemimpinan ketika seorang pemimpin harus melakukan sesuatu yang jauh dari sifat-sifat tercela, seperti tidak konsisten, tidak dapat dipercaya, bermuka dua, dan lain-lain. Sifat-sifat tercela yang dilakukan oleh seorang pemimpin akan menjauhkan kewibawaan, ketauladanan, dan sebagai panutan bagi bawahan. Ajaran kepribadian seorang pemimpin sebagaimana yang dinasihatkan di dalam Serat Wulangreh memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif, sebagai berikut : (1) pemimpin harus memahami halal dan haram; (2) pemimpin harus bersikap sederhana; (3) pemimpin harus loyal kepada negara; (4) pemimpin tidak berwatak pedagang; dan (5) pemimpin harus rendah hati dan adil. Serat Jatipusaka Makutharaja yang dijadikan acuan dalam studi ini secara khusus diteliti dari aspek nilai-nilai kepemimpinan, terutama nilai- nilai budaya Jawa yang telah terpengaruh kuat oleh ajaran Islam. Kajian nilai kepemimpinan yang yang diekspresikan melalui artefak dan naskah ini dapat disebut sebagai model kepemimpinan Jawa-Islam. Di dalam ajaran Islam, jika akan menjalankan kepemimpinan, seseorang diharuskan mengikuti jejak (i’tiba’) Rasul yang memiliki sikap dasar jujur (shiddiq), menyampaikan yang benar (tabligh), menjalankan sesuatu sesuai dengan pesan, norma, aturan, dan bertanggung jawab (amanah), serta cerdas (fathanah). Demikian pentingnya amanah dalam kepemimpinan sehingga digambarkan bahwa seorang pemimpin yang berkhianat, termasuk yang memimpin tidak sesuai dengan keahliannya, tinggal menunggu kiamat.
EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI EF “ENGLISH FIRST” BANDAR LAMPUNG Khoirun Nisaa Arnoi; Dwiyanto Djoko Pranowo
Jurnal Evaluasi Pendidikan Vol 11 No 1 (2020): JURNAL EVALUASI PENDIDIKAN
Publisher : PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.932 KB) | DOI: 10.21009/JEP.0111.01

Abstract

Dalam artikel ini penulis akan mencoba mengevaluasi program pembelajaran bahasa inggris di salah satu lembaga bahasa inggris English First (EF) yang ada di Bandar Lampung. Penulis tidak akan mengevaluasi semua aspek dalam evaluasi pendidikan, namun hanya akan mengevaluasi beberapa aspek saja, seperti kurikulum (materi pelajaran), metode dalam belajar dan mengajar, teknik penilaian (evaluasi pembelajaran), dan media pembelajaran. Kesimpulan dalam penelitian ini : 1) kurikulum (materi pelajaran), dalam hal kurikulum (materi pembelajaran) yang diterapkan melalui lesson plan sudah baik karena EF mempunyai silabus yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, 2) metode dalam belajar dan mengajar, dalam hal metode dalam proses pembelajaran bahasa Inggris di EF sudah sangat bervariasi, 3) evaluasi pembelajaran, dalam hal evaluasi pembelajaran bahasa Inggris di EF sudah sangat baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan yang terakhir 4) media pembelajaran, dalam hal media apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran sudah sangat bervariasi.
PERANAN DAN FUNGI WANITA DALAM INDUSTRI LOGAM RADISIONAL DI YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH : STUDI ETNOARKEOLOGI Djoko Dwiyanto; J. Susetyo Edy Yuwono
Humaniora Vol 11, No 3 (1999)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.976 KB) | DOI: 10.22146/jh.670

Abstract

The research studies the role and function of woman labor in traditional metal ind stries. The industries used to be assumed as a field that was dominated by man 1 bor. Although socio-culturally women h ve some obstacles and absenteeism in orking in the industries, in fact women a so have a role in economic activities as a hole. To prove the assumption the study is conducted on metal industry sector in order to know whether there are chances for omen to get higher and to develop their tier in that field to increase woman's inome. The research problem is approached ased on the perception and attitude of t aditional society on employment woman 1 bor in a certain position in industrial sector or another sector as a comparison aproach
Perubahan Konsep Gender dalam Seni Batik Tradisional Pedalaman Dan Pesisiran Djoko Dwiyanto; . Nugrahani
Humaniora Vol 14, No 2 (2002)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3016.478 KB) | DOI: 10.22146/jh.753

Abstract

Penciptaan karya seni, sebagai salah satu wujud hasil proses budaya, dimiliki hampir semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Secara naluriah, penciptaan karya seni itu kadang-kadang menampakkan pembedaan kewenangan antara pria dan wanita sehingga mengakibatkan pula perbedaan kepemilikan di antara mereka. Pembedaan seperti itu ternyata lebih dapat dikatakan sebagai akibat sistem sosial budaya daripada didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh seseorang (Fakih, 1997: 8). Sebagai contoh, tiang totem (totem poles) dalam komunitas Suku Asmat di Papua Barat (Irian Jaya) dianggap sebagai karya seni laki-laki sehingga wanita dianggap tabu untuk membuatnya (Layton, 1994). Lebih dari itu, wanita bahkan dilarang mengintip, apalagi melihat pembuatan tiang totem yang merupakan penggambaran nenek moyang. Secara ekstrem, dalam proses pembuatan tiang totem, bahkan berlaku larangan bagi para seniman untuk “menyentuh wanita”, sehari sebelum pembuatan (Schneebaum, 1985). Tiang totem tersebut merupakan salah satu karya seni andalan Suku Asmat, hingga sekarang pun banyak diminati oleh para kolektor dan menghiasi galeri-galeri bertaraf internasional. Studi ini hendak mengkaji permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana konsep gender dapat diamati dalam seni batik tradisional di pedalaman dan pesisiran ? 2. Bagaimanakah perubahan konsep gender dalam seni batik tradisional pedalaman dan pesisiran dalam perjalanan waktu sampai kini ?
Pungutan Pajak dan Pembatasan Usaha di Jawa pada Abad IX - XV Masehi Djoko Dwiyanto
Humaniora No 1 (1995)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1388.584 KB) | DOI: 10.22146/jh.1982

Abstract

Di dalam artikel ini akan dicoba diungkapkan salah satu aspek sosial-ekonomi di Jawa pada abad IX-XV Masehi, khususnya mengenai pungutan pajak dan pembatasan usaha. Pokok bahasan ini dipilih karena masalah perpajakan belum pernah dikaji secara mendalam dan sebagai sumber pendapatan negara ternyata sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat hingga dewasa ini. Dimensi temporal antara abad IX-XV Masehi ditentukan berdasarkan atas pertimbangan, antara lain bahwa informasi mengenai pungutan pajak dan pembatasan usaha pertama kali dijumpai dalam prasasti-prasasti dari abad IX Masehi, sedangkan abad XV Masehi merupakan akhir dari masa tinggalan budaya yang bercorak kehindupan. Pada masa ini kehidupan ketatanegaraan telah teratur dan segala jenis data mengenai aktivitas sosial-ekonomi cukup memadai dan terkomendasikan dengan balk.
BLENDED LEARNING IN FRENCH INTERMEDIATE GRAMMAR LEARNING: IS IT EFFECTIVE? Roswita Lumban Tobing; Dwiyanto Djoko Pranowo
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 39, No 3 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 3, OCTOBER 2020
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v39i3.32035

Abstract

The use of blended learning in foreign language instruction such as French has been widely practiced by teachers in many countries, including Indonesia. As French for Indonesian is somehow not an easy subject to learn, the blended learning has not been widely implemented. In this regard, the aim of this study was to investigate whether there could be an improvement in the quality of learning when blended learning in French Intermediate Grammar courses for Indonesian was applied. An embedded mixed method design consisting of quantitative and qualitative approaches was used to analyse the collected data in this research, where the main method was quasi-experiment using the pretest-posttest design.  This study was conducted in one semester in seven synchronization activities. Data were collected by tests, questionnaires and observation sheets from 37 students taking French intermediate grammar course as the research respondents. The tests were reliable (Alpha Cronbach = .925). Moreover, the results showed that there were significant improvements among students, thus suggesting that blended learning can maximize the quality of learning (sig. .05). The qualitative data informs that students were more independent in developing their creativity, autonomy and innovation in managing blended learning, hence the learning outcome was achieved.
KATEGORI PERTANYAAN PADA UJIAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Dwiyanto Djoko Pranowo; Roswita Lumban Tobing
LITERA Vol 17, No 2: LITERA JULI 2018
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v17i2.21019

Abstract

Upaya peningkatan kualitas suatu program perlu dukungan data tingkat capaian secara periodik melalui evaluasi. Evaluasi diperlukan agar kualitas proses dan hasil dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan ujian Tugas Akhir Skripsi dan mengkategorisasikan pertanyaan-pertanyaan dalam tes lisan. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, yang menempuh ujian pada lima tahun terakhir (2012 – 2017). Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitan sebagai berikut. Pertama, ujian lisan yang dilaksanakan selama 60-90 menit dengan tiga anggota tim penguji terbagi dalam tiga bidang kajian skripsi, yaitu: (1) inguistik, (2) sastra, dan (3) pengajaran. Kedua, pertanyaan-pertanyaan terpetakan dalam lima kategori dan 14 sub-kategori, yaitu pertanyaan: (1) terbuka-tertutup, (2) teknis-substantif, (3) berdasar tingkat kognitif (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta), (4) klarifikasi-pendalaman-perluasan, dan (5) di luar naskah skripsi. Kata kunci: tes lisan, skripsi, kategori pertanyaan CATEGORIES OF QUESTIONS IN THE UNDERGRADUATE THESIS EXAMINATIONAbstract Efforts to improve the quality of a program need to be supported by data on the periodic achievement levels through evaluation. Evaluation is necessary to improve the quality of the process and outcomes. This study aims to describe undergraduate thesis examinations and to categorize examination questions. This was a survey study. The subjects were students of the French Language Department, Faculty of Languages of Arts, Yogyakarta State University, sitting for the examinations in the last five years (2012-2017). The data were collected using documentation and questionnaires. They were analyzed by means of quantitative and qualitative descriptive techniques. The findings are as follows. First, an undergraduate thesis examination is conducted for 60-90 minutes with three examiners and there are three fields of study, namely: (1) linguistics, (2) literature, and (3) teaching. Second, questions are classified into five categories and 14 sub-categories, namely: (1) open and closed ended; (2) technical and substantive; (3) cognitive-level-based (remembering, understanding, implementing, analyzing, evaluating, and creating); (4) clarifying, probing, and extending; and (5) out-of-script questions.Keywords: examination, undergraduate thesis, categories of questions
DEVELOPING SCIENTIFIC ATTITUDE AND RESPONSIBILITY IN WRITING THE FINAL THESIS THROUGH GUIDED WRITING AS A MODEL OF GUIDANCE Dwiyanto Djoko Pranowo
International Conference on Languages and Arts Proceeding of the 3rd ISLA 2014
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.787 KB)

Abstract

This acticle is based on research result that aimed to develop a writing thesis model using guided writing technique for the students who are constructing the final task. The development of this model is motivated by the length of the final project completion experienced by most students majoring in French Education. Many students have difficulties in developing a paragraph so that they do cut corners by compiling existing literature illegally. This has implications for the duration of the study period as well as the originality of student papers that still must always be questioned.  This research was designed to 1) literacy study related to the tehnique of developing paragraph and writing scientific paper, 2) create a prototype model of the writing guidance by utilizing guided writing, and 3) Test the effectiveness of the model.  The first year targeted research is a model development and try out the model. In the second year research is the test of effectiveness and the writing of guidance manual. The first stage uses descriptive method in exploratory studies, and focus group discussion (FGD) for preparing the prototype of models. The research design is research and development. The second stage uses experimental models to test the effectiveness and workshops for the preparation of a guidance model book based on guided writing. The results of the phase I study were 1) models of the guidance steps in writing the final task (thesis), and 2) the student worksheet consisting of a) Framework baseline, b) framework of chapter I, c) the framework of chapter II, d) the framework of chapter III, E) framework proposal research, f) research result framework. From the try out of the model to the 12 students who were writing thesis, there were 4 students who completed their thesis successfully in an average time of 6.5 months. The two students were ready to the final exams, and the rest was on going supervision.   Keywords: guided writing, guidance model, scientific attitude, responsibility attitude, guided Writing
ACCELERATION OF CURRICULUM 2013 IMPLEMENTATION MODEL FOR HIGH SCHOOL FRENCH LANGUAGE TEACHER OF YOGYAKARTA THROUGH LESSON STUDY Roswita L.Tobing; Dwiyanto Djoko Pranowo; Rohali Rohali
International Conference on Languages and Arts Proceeding of the 3rd ISLA 2014
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.973 KB)

Abstract

This article is the result of research that aims to develop a model of the acceleration of the implementation of the curriculum 2013 at the high school French teacher of Yogyakarta. Curriculum 2013 is characterized by the emphasis on competence development attitude (character), skills, and cognition in a balanced way than the previous curriculum. Through Lesson Study attempted acceleration of understanding and competence of teachers in implementing the curriculum 2013 which has been announced by the government to be implemented in schools starting in June 2013. With workshops and modeling, high school French teachers dissect and understand the curriculum and develop lesson plans and teaching materials development which is ready to be applied from class X to class XII. The study was conducted by the Research and Development that begins with preresearch, followed by model development, testing product, and the final product is a complete learning tool with a final evaluation and learning for all semesters in high school level. The research was done in collaboration with teachers, members of French teacher assosiation (MGMP) in Yogyakarta. The results showed that through Lesson Study, the teachers' competence to implement the curriculum in the classroom is increasing. It is evident from the learning products produced jointly by teachers in the form of Lesson Plan (RPP) and the material and complete the evaluation. In addition, the emphasis on attitude competencies (development of character education can be customized by the teacher in teaching materials based on the syllabus of the curriculum 2013).   Keywords: curriculum 2013, attitude, character, skills, cognition, Lesson Study, research and development