Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

THE STYLES’ VARIATION CONTAINED IN FRENCH MEDIA Tobing, Roswita Lumban; Rahayu, Siti Perdi; Rohali, Rohali; Utami, Nastiti
LITERA Vol 19, No 1: LITERA MARET 2020
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v19i1.30515

Abstract

The use of language styles has a widely varied purpose to convey information that is not explicitly expressed by the speaker. This study is aimed at describing the form and function of the styles contained in the French media. The subjects of this research are phrases and sentences contained in the CDP Lyrics in the Blonde albums, alcoholic beverages and advertisement aplle in French-language magazines, and in the speech by François Hollande in ‘Le Figaro’ newspaper. Data collection is done by observation and recording techniques using data tables. Data analysis uses the agih method. The analysis of the language style functions is done by using the speech components of SPEAKING. The validity is obtained through semantic validity and reliability through intra-rater reliability.  The results of the study show that the style of language in the media is necessary for speech so that the content of communication is more beautiful and attractive. Language style functions depend on the context and purpose of the speech. The most dominant function in the lyrics of the song is the poetic, which prioritizes beauty. In Alcoholic Beverage Ads, the expressive function becomes dominant to make the advertisement more alive. In the Apple Product Advertising on the Internet, the language function is referential for emphasizing the topics described.Keywords: language style, form and function  VARIASI GAYA BAHASA DALAM MEDIA PERANCIS AbstrakPenggunaan gaya bahasa mempunyai tujuan yang sangat bervariasi untuk menyampaikan informasi yang tidak akan dinyatakan secara eksplisit oleh si penutur.   Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk dan fungsi gaya bahasa pada media komunikasi yang berupa lagu, iklan, dan Surat Kabar berbahasa Prancis. Subjek penelitian ini adalah frasa dan kalimat yang terdapat dalam Lagu CDP pada album Blonde, iklan minuman beralkohol, iklan aplle dalam majalah berbahasa Prancis, dan Pidato François Hollande dalam Surat Kabar Le Figaro. Pengumpulan data dengan metode simak dan teknik catat dengan tabel data. Analisis data menggunakan metode agih. Penentuan fungsi gaya bahasa menggunakan metode padan referensial. Fungsi penggunaan gaya bahasa dianalisis  dengan komponen tutur SPEAKING. Keabsahan data melalui validitas semantis, reliabilitas dengan intra-rater. Hasil penelitian menunjukkan bahasa gaya bahasa yang paling menonjol pada lagu adalah asonansi dan hiperbola, pada iklan minuman beralkohol adalah aliterasi dan hiperbola, pada pidato François Hollande adalah repetisi dan hiperbola, pada iklan apple adalah asonansi dan aliterasi. Fungsi bahasa yang sering muncul adalah referensial kecuali pada iklan minuman beralkohol, yang dominan adalah fungsi emotif.  Fungsi gaya bahasa tergantung pada konteks dan tujuan. Gaya bahasa di media diperlukan agar konten indah dan menarik. Kata kunci : Gaya Bahasa, Bahasa Prancis, Bentuk dan Fungsi
Analisis Kesalahan Sintaksis Bahasa Prancis Oleh PEmbelajar Berbahasa indonesia: Sebuah Studi Kasus Roswita Lumban Tobing
Humaniora Vol 15, No 3 (2003)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.69 KB) | DOI: 10.22146/jh.799

Abstract

Bahasa Prancis bagi pembelajar berbahasa Indonesia merupakan bahasa asing (selanjutnya disebut B2). Bahasa Prancis dipelajari setelah pembelajar menguasai bahasa Indonesia (B1). Penggunaan dua bahasa (Indonesia yang lebih dikuasai dari bahasa Prancis yang sedang dipelajari) menyebabkan terjadinya pencampuran unsur struktur dan kosa kata kedua bahasa tersebut, apalagi jika bahasa tersebut berasal dari rumpun yang berbeda. Karena itu, akan terjadi kesalahan-kesalahan yang salah satunya disebabkan oleh pengaruh dari B1. Bahasa Indonesia memiliki bentuk dan sifat yang berbeda dengan bahasa Prancis. Bahasa Indonesia termasuk kategori bahasa aglutinatif yang tidak mengenal adanya perubahan bentuk verba, sedangkan bahasa Prancis termasuk kategori bahasa fleksi yang mengalami konjugasi verba serta deklinasi nomina dan ajektiva (Cristal,1992: 297).
KONSTRUKSI DETERMINAN DALAM FRASA NOMINA BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA Roswita Lumban Tobing
Humaniora Vol 24, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.959 KB) | DOI: 10.22146/jh.1064

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan konstruksi determinan pada frasa nomina bahasa Perancis dan bahasa Indonesia. Analisis yang digunakan adalah analisis kontrastif. Hasil analisis menunjukkan bahwa nomina bahasa Perancis memiliki jenis kelamin (maskulin/feminin) dan jumlah (tunggal/jamak). Gender dan jumlah dalam bahasa Prancis memiliki aturan konkordansi yang dapat memengaruhi bentuk dan makna nomina. Dalam bahasa Indonesia, meskipun nomina memiliki konsep gender tunggal dan jamak, jenis dan jumlah dalam bahasa Indonesia tidak muncul secara eksplisit. Bentuk ini hanya ditandai dengan karakteristik semantik tertentu yang dapat menunjukkan jenis kelamin, bentuk tunggal, dan bentuk jamak.Kata Kunci: determinan, gender, frase nomina, analisis kontrastif
PENGEMBANGAN KARAKTER KETAQWAAN, KEMANDIRIAN, DAN KERJA SAMA SISWA SEKOLAH DASAR Roswita Lumban Tobing; Rohali Rohali; Indraningsih Indraningsih
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 4, No. 3 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.951 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v0i3.2754

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pendidikan karakter untuk mendorong siswa sekolah dasar menjadi generasi bermoral, bertanggung jawab, dan mampu menunjukkan identitas mereka sebagai manusia berbudaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar di desa selter Kuwang, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas pembelajaran para siswa meningkat, seperti yang terlihat dari rasa tanggung jawab dan kerja sama antarsiswa. Siswa menjadi lebih percaya diri dan lebih perhatian terhadap lingkungan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa mereka melakukan kerja sama yang baik dalam kelompok. Selain itu, anak-anak menjadi lebih baik dalam melakukan tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab dari anak-anak untuk tugas yang diberikan dapat dilakukan dengan baik. (2) Model pembelajaran yang diterapkan efektif dalam kerja kelompok yang terlihat pada antusiasme dan aktivitas siswa selama pelaksanaan kegiatan. Kata KUNCI: pengembangan karakter, kemandirian, ketaqwaan, tanggung jawab, kerja sama THE DEVELOPMENT OF THE CHARACTER OF PIETY, INDEPENDENCE, AND COOPERATION OF THE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Abtract: This study aims to develop character education as an effort to foster elementary school students to become a moral and responsible generation and be able to show their identity as men of culture. This research is an action research study. The subjects were the elementary school students in the shelter village of Kuwang, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. The results show that (1) the quality of the students’ learning improved, as seen from the good sense of responsibility and cooperation among those attending some of the activities carried out in conjunction with the research. The students became more confident and cared more about their environments. This shows that they developed good cooperation within the group. Besides, the students demonstrated a better performance on the tasks assigned to them. This suggests that the students’ responsibility for the task given to them also improved. (2) the teaching and learning model applied was very effective in developing group work as could be seen from the the students' enthusiasm and participation during the implementation of activities. Keywords: character development, independence, piety, responsibility, cooperation
BLENDED LEARNING IN FRENCH INTERMEDIATE GRAMMAR LEARNING: IS IT EFFECTIVE? Roswita Lumban Tobing; Dwiyanto Djoko Pranowo
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 39, No 3 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 3, OCTOBER 2020
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v39i3.32035

Abstract

The use of blended learning in foreign language instruction such as French has been widely practiced by teachers in many countries, including Indonesia. As French for Indonesian is somehow not an easy subject to learn, the blended learning has not been widely implemented. In this regard, the aim of this study was to investigate whether there could be an improvement in the quality of learning when blended learning in French Intermediate Grammar courses for Indonesian was applied. An embedded mixed method design consisting of quantitative and qualitative approaches was used to analyse the collected data in this research, where the main method was quasi-experiment using the pretest-posttest design.  This study was conducted in one semester in seven synchronization activities. Data were collected by tests, questionnaires and observation sheets from 37 students taking French intermediate grammar course as the research respondents. The tests were reliable (Alpha Cronbach = .925). Moreover, the results showed that there were significant improvements among students, thus suggesting that blended learning can maximize the quality of learning (sig. .05). The qualitative data informs that students were more independent in developing their creativity, autonomy and innovation in managing blended learning, hence the learning outcome was achieved.
EUFEMISME DALAM ARTIKEL POLITIK DAN EKONOMI PADA HARIAN KEDAULATAN RAKYAT Roswita Lumban Tobing
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 1, No 6: 2001
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.992 KB) | DOI: 10.21831/hum.v1i6.5389

Abstract

Abstract The objective of this article is to describe the use of euphemism at “Kedaulatan Rakyat” newspaper. The object of this study is the form of sentences in the field of politics and economics, because a lot of euphemism applied on the both fields. According to the analysis of the data, in appoint of view of its function in the sentences, the form of euphemism has an important role. According to its context, there is euphemism dependent on its context and independent. Keywords: euphemism, context, sentence, function
TIPE VERBA BAHASA PERANCIS DAN PERWUJUDANNYA PADA KLAUSA Roswita Lumban Tobing
LITERA Vol 11, No 1: LITERA APRIL 2012
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v11i1.1146

Abstract

This study aims to describe types of verbs and their realizations in clauses in French. The data were collected from books on the French language system. The data were analyzed using a structural approach combined with referential semantics to check the acceptability of verb uses in clauses. The results are as follows. First, an intransitive verb in a clause serves as a predicate that describes the subject action without an object. Second, a transitive verb must be followed by a direct or an indirect object which can be placed in front of the verb. Third, a dual-type verb can be a transitive verb or an intransitive verb. Fourth, in the passive voice, the construction of the main verb is ‘participe passé’ that must be accompanied by the auxiliary verb ‘etre’.
KATEGORI PERTANYAAN PADA UJIAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Dwiyanto Djoko Pranowo; Roswita Lumban Tobing
LITERA Vol 17, No 2: LITERA JULI 2018
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v17i2.21019

Abstract

Upaya peningkatan kualitas suatu program perlu dukungan data tingkat capaian secara periodik melalui evaluasi. Evaluasi diperlukan agar kualitas proses dan hasil dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan ujian Tugas Akhir Skripsi dan mengkategorisasikan pertanyaan-pertanyaan dalam tes lisan. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Subjek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, yang menempuh ujian pada lima tahun terakhir (2012 – 2017). Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan angket. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitan sebagai berikut. Pertama, ujian lisan yang dilaksanakan selama 60-90 menit dengan tiga anggota tim penguji terbagi dalam tiga bidang kajian skripsi, yaitu: (1) inguistik, (2) sastra, dan (3) pengajaran. Kedua, pertanyaan-pertanyaan terpetakan dalam lima kategori dan 14 sub-kategori, yaitu pertanyaan: (1) terbuka-tertutup, (2) teknis-substantif, (3) berdasar tingkat kognitif (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta), (4) klarifikasi-pendalaman-perluasan, dan (5) di luar naskah skripsi. Kata kunci: tes lisan, skripsi, kategori pertanyaan CATEGORIES OF QUESTIONS IN THE UNDERGRADUATE THESIS EXAMINATIONAbstract Efforts to improve the quality of a program need to be supported by data on the periodic achievement levels through evaluation. Evaluation is necessary to improve the quality of the process and outcomes. This study aims to describe undergraduate thesis examinations and to categorize examination questions. This was a survey study. The subjects were students of the French Language Department, Faculty of Languages of Arts, Yogyakarta State University, sitting for the examinations in the last five years (2012-2017). The data were collected using documentation and questionnaires. They were analyzed by means of quantitative and qualitative descriptive techniques. The findings are as follows. First, an undergraduate thesis examination is conducted for 60-90 minutes with three examiners and there are three fields of study, namely: (1) linguistics, (2) literature, and (3) teaching. Second, questions are classified into five categories and 14 sub-categories, namely: (1) open and closed ended; (2) technical and substantive; (3) cognitive-level-based (remembering, understanding, implementing, analyzing, evaluating, and creating); (4) clarifying, probing, and extending; and (5) out-of-script questions.Keywords: examination, undergraduate thesis, categories of questions
PENGGUNAAN ALIH KODE (CODE SWITCHING) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI MA MU’ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Rahmina Rahmina; Roswita Lumban Tobing
LingTera Vol 3, No 2: October 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.111 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i2.6314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) jenis penggunaan alih kode yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Inggris, dan (2) faktor yang melatarbelakangi terjadinya penggunaan alih kode dalam pembelajaran bahasa Inggris di MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang guru dan 175 siswa kelas X. Objek dalam penelitian ini adalah tuturan penggunaan alih kode yang meliputi  jenis alih kode dan faktor yang melatarbelakangi terjadinya penggunaan alih kode dalam pembelajaran bahasa Inggris di MA Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaaan alih kode dalam pembelajaran bahasa Inggris di MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta terjadi sejumlah 166 data. Selanjutnya, seluruh data terbagi dalam 2 jenis alih kode, yaitu; (1) intra-sentential code switching terjadi sejumlah 61 data (37%), dan (2) inter-sentential code switching terjadi sejumlah 105 data (63%). Berikutnya, faktor yang melatarbelakangi terjadinya penggunaan alih kode dalam pembelajaran bahasa Inggris terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor linguistik dan faktor non-linguistik. Faktor yang paling dominan melatarbelakangi terjadinya alih kode adalah faktor linguistik dari segi kurangnya penguasaan bahasa Inggris yang dimiliki oleh siswa.Kata kunci: alih kode, pembelajaran bahasa Inggris THE USE OF CODE SWITCHING IN ENGLISH LANGUAGE LEARNING AT MA MU’ALLIMAAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA. AbstractThis research aims to describe: (1) the types of code switching in English language learning, and (2) the background factors in using code switching in English language learning  at MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. This research was descriptive-qualitative. The subjects were 2 English teachers and 175 students of X grade. The objects were the utterances of code switching which include the types of code switching and the background factors in using code switching in English language learning at MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. The result of the research shows that the use of code switching in English language learning at MA Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta is 166 data. All data are divided into 2 types of code switching. They are as follows: (1) intra-sentential code switching is 61 data (37%) and (2) inter-sentential code switching is 105 data (63%). Next, the background factors in using code switching in English language learning are linguistic and non-linguistic factors. The dominant background factor in using code switching in English language learning is the linguistic factor in the lack of student capability in English.Keyword: code switching,  English language learning
The Metaphor of Solidarity and Hard Work in Batak Tobanese Tribe of North Sumatera Roswita Lumban Tobing; Dwiyanto Djoko Pranowo
Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Humaniora Vol 20, No 1 (2021)
Publisher : Pusat Kajian Humaniora FBS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1353.306 KB) | DOI: 10.24036/humanus.v20i1.113449

Abstract

Metaphor is one cultural artifact that contains the values of a society to represent their ideas. Metaphorical expressions can be used as a basis for fostering a sense of solidarity, a spirit of cooperation, and human resource development. This exploratory research aims to explain metaphors used in ceremonial activities of Batak Toba tribe, the preservation of cultural values rooted in local linguistic treasures, revealed in the Batak Toba daily life. The data were obtained through a reading on Batak Tobanese literature about the life of the Batak society in ancient times. The validation study was conducted by in-depth interviews with experts on Batak Toba culture. The results showed that the types of methaphor used by Batak tribe is influenced by their traditional ways of life. Metaphors in Batak Toba show that the Tobanese have high solidarity. All types of metaphors in Batak Toba language motivate their communities to work hard and maintain solidarity, as well as helping other people around them. They should be maintained in the present life to gain peace, happiness, and quality of society lives.