Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Indonesia Berdaya

Pengaruh Metode Jarimatika terhadap Kemampuan Berhitung Siswa di SDN Jatiadi II Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo Nailul Authar; Afib Rulyansah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Rachma Rizqina Mardhotillah; Surnia Maulida Azzahra
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023391

Abstract

Pendekatan Jarimatika adalah cara yang baik untuk belajar mengalikan dengan bilangan besar. SDN Jatiadi II Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo mengajar siswanya menggunakan strategi ini. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa meskipun ada empat universitas di Kefamenanu, sejumlah besar muridnya masih kekurangan keterampilan berhitung dasar. Pendekatan Jarimatika berpotensi membuat proses pembelajaran berhitung perkalian menjadi lebih sederhana, lebih menghibur, dan tidak membebani memori otak siswa karena menghilangkan kebutuhan akan alat bantu visual dan menghafal. Meningkatkan kemampuan berhitung siswa merupakan inti dari proyek pengabdian masyarakat ini. SDN Jatiadi II di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo menjadi tuan rumah acara ini untuk semua siswa kelas enam puluh lima. Lokakarya adalah semacam pengabdian yang tersebar selama dua hari. Pelaksanaan hari pertama meliputi review keterampilan dasar, seperti perkalian 1 sampai 5 kali, dan pengenalan teknik hitung cepat menggunakan Jarimatika untuk perkalian 6 sampai 10 kali dan 11 sampai 15 kali. Hari kedua kebaktian terdiri dari review isi hari pertama dan penyajian prosedur penghitungan cepat untuk kelompok 16-20, diikuti dengan serangkaian latihan. Setelah lokakarya berakhir, para relawan melanjutkan komitmennya dengan mendampingi dua puluh siswa. Ada bukti bahwa program pendampingan seperti ini meningkatkan prestasi akademik siswa. Rata-rata skor pre-test meningkat 55,84 poin, sedangkan rata-rata skor post-test meningkat 75 poin, menunjukkan hal ini.
Aplikasi Bantuan Pembelajaran Matematika untuk Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo Afib Rulyansah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Mujad Didien Afandi; Rachma Rizqina Mardhotillah; Ashfiyatun Najjah
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023382

Abstract

Ada banyak aspek kehidupan di mana belajar sangat penting. Pembelajaran dapat berlangsung di berbagai lingkungan institusional dan non-institusional. Wabah COVID-19 saat ini telah membuat banyak anak, terutama yang duduk di bangku sekolah dasar dan khususnya matematika, mempertanyakan efektivitas sistem pembelajaran online. Untuk mengatasi hal ini, pendidikan nonformal menjadi penting. Akibatnya, penulis terlibat dalam kegiatan bimbingan belajar dengan siswa di sekolah dasar untuk membantu pendidikan mereka. Bimbingan belajar adalah salah satu bentuk pendidikan ekstrakurikuler. Memanfaatkan alat bantu instruksional dapat meningkatkan efektivitas sesi les. Alat peraga, atau "alat peraga", dapat berupa barang alami atau buatan manusia. Di desa Mataloko, salah satu rumah penduduk berfungsi sebagai tempat berkumpulnya sekelompok kecil sukarelawan yang membantu siswa dengan konsep matematika melalui penggunaan alat pengajaran. Tujuan dari program pendampingan ini adalah untuk membangkitkan minat siswa terhadap matematika. Minat siswa untuk belajar mungkin telah berkurang selama pandemi covid-19, tetapi program pendampingan ini berharap dapat mengembalikan minat itu. Sesi les sering terdiri dari kombinasi ceramah dan percakapan. Dalam kuliah, instruktur pertama-tama menyajikan subjek ke kelas secara lisan. Siswa terlibat dalam diskusi melalui latihan tanya jawab yang berkaitan dengan pemahaman mereka tentang mata pelajaran yang diberikan. Latihan bimbingan belajar ini berpotensi menimbulkan rasa ingin tahu siswa tentang operasi matematika. Tanggapan siswa selama sesi bimbingan memberikan bukti akan hal ini.
Mendidik Generasi melalui Membaca Ekstensif: Sebuah Program Peningkatan Literasi di Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo Rachma Rizqina Mardhotillah; Afib Rulyansah; Jauharotur Rihlah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Rohmatun Nashirin
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023380

Abstract

Kepala desa Kecamatan Bantaran meminta bantuan tim pengabdian setelah mengetahui bahwa kemampuan membaca warga kecamatan tersebut rendah. Kepala desa meminta bimbingan, pelatihan, dan insentif untuk membantu warga masyarakat mengembangkan kecintaan membaca. Selain itu, pembaca masa depan bangsa dapat mengembangkan kecintaan membaca sepanjang hayat sebagai bagian dari tradisi budaya yang dinamis. Inilah sebabnya mengapa strategi membaca ekstensif, serta teknik dan metode lainnya, dibahas dan disajikan untuk pelatihan dalam latihan ini. Teknik yang menggabungkan titik awal yang ringan. Oleh karena itu, diharapkan hal ini akan mendorong anak-anak untuk mengambil buku dan membaca. Segala sesuatu yang berhubungan dengan literasi tampaknya berjalan tanpa hambatan. Buktinya dapat ditemukan dalam keinginan peserta untuk terlibat dalam debat, pertama dengan mengajukan pertanyaan dan dengan berbagi pengalaman mereka sendiri, dan kemudian dengan beralih ke kegiatan membaca yang seharusnya dilakukan oleh perpustakaan keliling itu sendiri. Ketertarikan siswa SD terhadap buku bacaan yang diberikan oleh perpustakaan keliling merupakan salah satu indikator keberhasilannya.
Dukungan Pengembangan Bahasa Inggris Bagi Pembelajar Muda: Sebuah Program Pengabdian Masyarakat di SDN Kabupaten Probolinggo Afib Rulyansah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Nailul Authar; Rachma Rizqina Mardhotillah; Alfiah Alfiah
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023387

Abstract

Tujuan dari proyek pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu para pendidik di SDN Ranuagung III dalam membuat bahan ajar bahasa Inggris. Mitra melakukan kegiatan ini sebagai tanggapan atas beberapa masalah yang mereka alami, termasuk (1) perjuangan guru untuk membuat kelas mata pelajaran bahasa Inggris tampak menarik bagi sebagian besar siswa dan (2) kenyataan bahwa beberapa siswa berjuang untuk mengikuti pembelajaran bahan dan kegiatan kelas. Dalam upaya ini, kami menggunakan pendekatan partisipatif yang mendorong keterlibatan aktif di setiap tingkatan, mulai dari brainstorming pertama hingga penilaian akhir. Selain menjadi fokus suatu tindakan, target juga berperan penting dalam mewujudkannya. Sedangkan Tim Pelaksana berperan sebagai pemandu sorak. Menanggapi kebutuhan mitra, kami mengusulkan kegiatan berikut: (1) memberi saran kepada pendidik tentang cara terbaik untuk mengajar bahasa Inggris, dengan fokus pada Bahasa Inggris untuk Pembelajar Muda (EYL), sehingga mereka dapat memilih pendekatan yang paling membantu mereka siswa, dan (2) memberikan saran kepada pendidik tentang cara terbaik untuk mempersiapkan dan mengembangkan perangkat pembelajaran EYL agar dapat diimplementasikan secara efektif. Peserta menunjukkan antusiasme yang besar untuk kegiatan tersebut dan berhasil menggabungkan model, metode, dan saran pembelajaran untuk Bahasa Inggris Untuk Pembelajar Muda ke dalam alat pembelajaran penuh, meningkatkan kemungkinan bahwa sumber daya ini dapat digunakan dalam pengaturan dunia nyata (ruang kelas).
Program Keaksaraan: Wujud Kepedulian Pendidikan Kecamatan Maron Berdayakan Warga Lokal di Kabupaten Probolinggo Afib Rulyansah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Andini Hardiningrum; Rachma Rizqina Mardhotillah; Yusril Izza Nurfaiza
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023392

Abstract

Kabupaten Probolinggo Jawa Timur termasuk wilayah yang dikenal sebagai "Kecamatan Maron". Isu-isu masyarakat berasal dari fakta bahwa anggotanya, secara keseluruhan, berpendidikan rendah, buta huruf, dan kekurangan keuangan. Orang tua yang tidak memiliki kemampuan literasi yang paling dasar sekalipun (Calistung) tidak dapat mendidik anak-anak mereka atau menginspirasi mereka untuk belajar. Sangat sedikit dari populasi usia sekolah yang telah berkembang melampaui tingkat sekolah dasar. Kunci untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menekankan nilai pendidikan. Acara ini berfungsi sebagai platform dari mana kegiatan pendidikan diarahkan perbaikan masyarakat dapat dipromosikan. Masyarakat secara keseluruhan harus menyadari nilai pendidikan dan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk mendorong anak-anak menghadiri kelas. Alat untuk mencapai tujuan Mencampur ke dalam komunitas dan menggunakan persuasi dan kolaborasi adalah dua contoh. Pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan pendidikan, penyuluhan di Calistung, pengadaan taman bacaan, penayangan video pendidikan, dan pemberian kuis. Respons sosial yang baik terhadap nilai pendidikan diberikan oleh acara tersebut. Analisis terhadap survei yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebagian responden mendukung pelaksanaan KKN PPM dan pendidikan nilai, khususnya bagi anak-anak usia sekolah yang berencana untuk melanjutkan pendidikan.
Pengembangan Profesional Pendidik SD dalam Penggunaan Aplikasi Sekolah Literasi Digital Berbasis Artikulasi Artificial Intelligence Afib Rulyansah; Rachma Rizqina Mardhotillah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Mujad Didien Afandi; Putri Lailatul Aisah
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023383

Abstract

Sekolah dasar yang berpartisipasi dalam gerakan literasi Kabupaten Probolinggo sangat penting untuk mensukseskan program kemitraan. SD Namira Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo merupakan rekanan bisnis awal. Program “Gadget Positive Literacy Culture School” saat ini sedang dilaksanakan di SDN Namira Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo dalam rangka menumbuhkan kecintaan membaca dan menulis di kalangan siswa SD. Karena berbagai alasan, sekolah telah memutuskan untuk memberikan instruksi dalam program Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Buatan yang tersedia di platform Sekolah Literasi Digital melalui adaptasi dari platform e-learning pemerintah Indonesia, Rumah Belajar. Dengan sedikit keberuntungan, pelatihan ini akan membekali para pendidik untuk tetap mengajar meski harus berpisah secara fisik akibat pandemi Covid-19. Gubernur Jawa Timur telah mengeluarkan surat edaran yang meminta orang tua untuk mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah untuk sementara waktu. Oleh karena itu, salah satu prinsip dasar dari filosofi kami sebagai sebuah organisasi adalah bahwa cara terbaik bagi sekolah dan orang tua untuk mendukung perkembangan akademik anak-anak mereka adalah dengan bekerja sama untuk memungkinkan anak-anak menerima pendidikan. pendidikan dalam kenyamanan rumah mereka sendiri. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan metode pendidikan yang lebih konvensional, seperti menghadiri kelas di lokasi fisik, atau, baru-baru ini,. Salah satu aspek yang membantu lembaga mitra ini adalah adanya elemen infrastruktur E-Learning. E-Learning adalah metode pengajaran yang menggabungkan instruksi kelas tradisional dengan pengaturan diskusi dan kolaborasi online yang lebih informal. Pernyataan E-Government pemerintah Indonesia secara maksimal, program yang berbasis pada platform Sekolah Literasi Digital berbasis Artificial Intelligence ini dapat melatih dan mulai menjadikan siswa di sekolah menjadi individu yang memiliki kepribadian berpikir kritis dan responsif. Platform pembelajaran yang dikenal sebagai "Rumah Belajar." Selanjutnya, sekolah akan menawarkan program pelatihan untuk platform pembelajarannya, yang akan didasarkan pada kecerdasan buatan, sehingga memecahkan masalah. Platform Indonesia akan dioptimalkan untuk mencapai tujuan ini. Pendidikan Online Pemerintah "Rumah Belajar".
Pelaksanaan Kegiatan Training Desain Pembelajaran Inovatif di Masa Pandemi COVID-19 Jauharotur Rihlah; Afib Rulyansah; Rachma Rizqina Mardhotillah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Asyita Al-Mufidah
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023381

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung di Kecamatan Krucil untuk membekali para pendidik sekolah dasar di Kecamatan Krucil dengan pengetahuan tentang pendekatan pendidikan yang efektif dan modern. Saat menerapkan ini, mana dari berikut ini yang merupakan pelatihan (workshop). Tanggalnya 13-18 Desember 2021, dan lokasinya di SD Tambelang I di Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. Jumlah peserta pelatihan ini sebanyak 40 orang, termasuk perwakilan guru dari masing-masing SD di Kecamatan Krucil, dengan ketentuan akan hadir di setiap lokasi pelaksanaan sebanyak 20 orang. Kerja Relawan yang Melibatkan Metode Kreatif Untuk Pendidikan Pandemi Covid-19 memberikan kesempatan unik untuk pendidikan dan pertumbuhan bagi semua yang ambil bagian. Ketiga hal tersebut merupakan hasil dari proyek ini, dan dimaksudkan untuk digunakan dalam mengajar dan dibagikan kepada rekan-rekan sehingga dapat membantu siswa dengan memberikan pelajaran yang menarik dan kreatif kepada mereka meskipun penyebaran virus Covid-19 meluas.
Pembelajaran Berpikir Komputasional serta Lomba Gratis bagi Siswa dan Guru SDN II Bantaran Kabupaten Probolinggo Afib Rulyansah; Rachma Rizqina Mardhotillah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Nailul Authar; Yasmin Afra Firdhausyah
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023388

Abstract

Dengan maraknya Industri 4.0, mahasiswa harus terbiasa dengan TIK di kelas agar dapat mengikuti perubahan yang cepat di lapangan dan belajar berpikir kritis terhadap tantangan yang kompleks. Kemampuan kognitif tingkat lanjut Siswa harus dapat menerapkan keterampilan penalaran dan logika yang telah mereka kembangkan ke dalam solusi situasi umum. Melatih pikiran anak untuk memecahkan masalah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan algoritma komputer akan membantu mereka menjadi pemikir yang lebih kritis dan pemecah masalah dalam banyak aspek kehidupan. Dalam konteks sistem pendidikan, pemikiran komputasi mengacu pada perangkat atau pendekatan untuk pemecahan masalah yang, mirip dengan cara logika komputer, menetapkan komponen penting dari suatu masalah dan solusi untuk masalah itu. Keterampilan dan pengalaman diperlukan untuk membuat sistem komputasi yang memungkinkan komputer menjalankan perintah kita, serta memahami dan menjelaskan fenomena di dunia nyata melalui pemrosesan data. Staf pengajar di SDN Bantaran II Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo diberikan pengenalan pemikiran komputasi dan pelatihan Gerakan Bebras PANDAI sebagai bagian dari proyek pengabdian masyarakat ini. Ide dan teknik mempraktikkan bebras dengan memberikan kegiatan untuk memecahkan tantangan gratis. Partisipasi siswa dalam kompetisi tanpa batas adalah tujuan akhir dari program ini.
Application of 21st Century Learning Theory to the Improvement of Elementary School Teachers' Pedagogical and Professional Competence: A Guide for Educators Afib Rulyansah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Jauharotur Rihlah; Rachma Rizqina Mardhotillah; Rifka Putri Wardhani
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023377

Abstract

Melalui Pada saat ini, abad kedua puluh satu diakui secara universal juga sebagai era pengetahuan, yang berfungsi sebagai landasan dalam banyak aspek kehidupan roda hamster berkat kemudahan ketersediaan informasi 24/7 dan peningkatan komunikasi langsung dan tidak langsung antara orang di seluruh dunia. Keterampilan yang dibutuhkan di abad 21 tidak hanya menuntut penguasaan mata pelajaran tetapi juga pengembangan kepemimpinan, tanggung jawab, pemecahan masalah, pemikiran analitis, fleksibilitas, kompetensi interpersonal dan lintas budaya, inisiatif, dan individualisme di dalam kelas. Kegiatan PKM ini membantu menjembatani kesenjangan kemampuan guru untuk (1) berpikir kritis, (2) memecahkan masalah, (3) bekerja sama secara efektif, (4) kreatif dan inovatif, dan (5) melek media dengan cara yang teknologi informasi dan komunikasi modern digunakan. Guru, yang berada di parit dengan siswa setiap hari, harus mampu menyesuaikan metode mereka untuk memenuhi tantangan kelas abad kedua puluh satu.
Pelatihan E-learning via Google Classroom untuk Guru di SDN Tegalrejo Kecamatan Drigu Kabupaten Probolinggo Rizqi Putri Nourma Budiarti; Afib Rulyansah; Mujad Didien Afandi; Rachma Rizqina Mardhotillah; Marsella Duwi Septyani
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023384

Abstract

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi PGSD UNUSA melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap institusi mitra selama masa pandemi COVID-19, dan temuannya menunjukkan bahwa masih banyak guru yang kurang memiliki kemampuan esensial untuk melaksanakan pembelajaran online/jarak jauh atau E-learning. Ini karena sebagian besar guru tidak memiliki pengetahuan teknis dan instruksional untuk sepenuhnya memanfaatkan platform E-learning seperti Google Classroom di kelas. Adapun tujuan dari penelitian dan pengabdian ini adalah sebagai berikut: 1) untuk mengetahui kondisi pembelajaran online/jarak jauh (PJJ) saat ini menggunakan Google Classroom di universitas peserta. 2) Menyediakan program pelatihan untuk sekolah mitra yang dirancang untuk membantu mereka memanfaatkan Google Kelas dengan lebih baik. 3) melalui pendistribusian E-book yang bermanfaat kepada institusi mitra, kami berharap para pendidik lebih memahami pembuatan konten dan cara memanfaatkan fitur Google Classroom sepenuhnya. Mengikuti struktur penelitian tindakan tiga tahap, kegiatan pelatihan pertama-tama direncanakan, kemudian dilaksanakan, dan akhirnya dievaluasi dan direfleksikan. Berdasarkan temuan tersebut, berikut ini akan dijelaskan kondisi aktual pendidikan online (dalam bentuk PJJ atau E-learning melalui pemanfaatan Google Classroom) di SDN Gerongan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo: 1) situasi sebenarnya di balik pengenalan e-learning untuk PJJ Ditemukan bahwa para guru di SDN Gerongan yang terletak di Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, terbiasa membuat materi pendidikan berbasis Google dalam jenis file umum seperti PPT, YouTube, dan PDF. Akibatnya, materi kursus menekankan distribusi E-book yang realistis melalui Google Classroom dan praktik terbaik untuk memanfaatkan fitur Google Classroom untuk mendidik siswa dari lembaga mitra. Kursus pembuatan dan pengoptimalan konten Google Classroom terdiri dari lima modul berbeda: 1) ikhtisar Google Classroom; 2) mulai Google Kelas; 3) membuat kelas; 4) berbagi kelas dengan orang lain; dan 5) mengoptimalkan kemampuan Google Classroom. 6) Berbagi video online, 7) Sumber Kursus (Pekerjaan Rumah, Ujian, dan Pertanyaan Diskusi) 8) Siswa dan Evaluasi