Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PREVALENSI HELMINTIASIS PADA SISWA KELAS 1 – 6 SEKOLAH DASAR MANYAR SABRANGAN SURABAYA TAHUN 2020 Yauwan Tobing Lukiyono; THOMAS - SUMARSONO; imma rachmawati murhadjito
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 3, No 2 (2020): The Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmlt.v3i2.6167

Abstract

Worming diseases are still a public health problem in Indonesia. This infection is still often found in cases in Southheast which is in Indonesia. Factors the geographical location on Indonesia,Which has a tropical climate and sufficient humidity, is very supportive for the development of parasites. Primary school age is a group that is often exposed to helminthiasis because is is often assosiated with soil contaminated with worm egg.This study aims to determine the prevalence of worm egg parasitic infections in the feses of student in grade 1 to grade 6 of the manyar sabrangan 231 surabaya elementary school in 2020.The research sample was faeses of grade student 1 – 6 Manyar Elementary school 231 Surabaya.Identification of worm eggs is carried out in E – Labz Telcomedika Surabaya Elementary. Data taken in the form of parasitic worm eggs based on morphological characteristics.From the result of study found in 240 elementary scholl children examined, as many as 29 children (12,1 %) positive for helminthiasis, with parasite rate of 18 children (7,5%) Ascaris lumbricoides, 7 children (2,92%) Trichiuris trichiura. The conclusion of this study, helminthiasis of student  in grade 1 to grade  6 of the Manyar Sabrangan Surabaya Elementary School were found ,namely Ascaris lumbricoides,Trichiuris trichiura
Efektifitas Nutrisi Hidroponik AB MIX Sebagai Larvasida Alternatif Larva Nyamuk Aedes aegypti Yauwan Tobing Lukiyono; Vella - Rohmayani
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 5, No 1 (2022): The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmlt.v5i1.10656

Abstract

ABSTRACT            Hydroponics is a technique for cultivating vegetable and fruit plants. The principle of hydroponic technique is the provision of nutrient solution as a source of plant nutrients. These plants are grown in certain media using water instead of soil. The presence of stagnant water in hydroponic techniques can be a breeding place for Aedes aegypti larvae. Aedes aegypti mosquito can do as a vector for dengue fever. Dengue fever is still a public health problem today. The purpose of this study was to analyze the potential of AB mix as a nutrient for hydroponic plants as larvicides of the Aedes aegypti mosquito.This research was a pure experimental research. The research design used a pre post only group design. The research sample was F3 larvae of Aedes aegypti instar III. The research variables were the mortality of Aedes aegypti larvae and variations in the concentration of AB mix. The test was repeated 10 times. Data were analyzed using one-way ANOVA. Based on the results obtained in all treatments there was death or mortality of mosquito larvae. The administration of 75% AB Mix with a duration of 70 minutes is the most optimal treatment to eradicate Aedes aegypti mosquito larvae. So, it can be concluded that AB Mix can be used as an alternative larvicide to eradicate Aedes aegypti mosquito larvae. Keywords                   : AB Mix, mortalitas dan Larva Aedes aegypti
Pendampingan Penerapan Protokol Kesehatan Untuk Mencegah Penularan Covid-19 Bagi Pelaku Usaha Makanan Minuman di Wilayah Ngagel Rejo Surabaya Ersalina Nidianti; Yauwan Tobing Lukiyono; Nurul Hidayatih; Aisah Humairoh; Muhammad Fifin Kombih
Surya Abdimas Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v6i2.1545

Abstract

Kasus Covid-19 yang masih terus bertambah di Jawa Timur, khususnya di kota Surabaya. Upaya pemerintah dalam membatasi penyebaran dan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yaitu dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan dan mengatur mobilitas/aktivitas masyarakat seperti: PSBB, PSBB Transisi, PPKM, PPKM Tingkat Mikro desa/kelurahan/RT/RW, PPKM Darurat, PPKM Level 3 dan 4. Akan tetapi, penambahan pasien konfirm Covid-19 tidak bisa dihindari. Meskipun sudah ada vaksin tetapi pemerintah tetap memberlakukan 5M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Mejauhi kerumunan, Membatasi mobilitas) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dalam upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Tidak bisa membatasi diri dengan kondisi pandemik seperti ini, akan tetapi perlu dilakukan hidup berdampingan dengan Covid-19 sesuai protokol kesehatan yang benar. Berdasarkan ilustrasi tersebut permasalahan yang dihadapi mitra yaitu: kurangnya pemahaman terkait penyakit dan penularan Covid-19 sehingga memunculkan klaster penyebaran Covid-19 di tempat penjual makanan minuman serta kurangnya informasi owner, karyawan dan pembeli terkait penerapan protokol kesehatan di tempat penjualan makanan dan minuman. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mencegah penularan Covid-19 dan meminimalisir klaster penularan Covid-19 di tempat penjual makanan minuman. Metode yang digunakan yaitu observasi lapangan, pemberian foot operated hand wash (wastafel portabel), pemberian suplemen pencegahan Covid–19 serta edukasi dan pendampingan penerapan protokol kesehatan bagi pelaku penjual makanan dan minuman. Hasil yang didapatkan adanya transfer informasi dan pengetahuan tentang protokol kesehatan, pencegahan penyebaran Covid–19 di tempat penjual makanan minuman. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penularan Covid-19 bagi penjual makanan dan minuman di wilayah Ngagel Rejo Surabaya.
PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS TAHU UNTUK MEDIA PERTUMBUHAN Candida albicans dan Candida sp. Endah Prayekti; Yauwan Tobing Lukiyono
Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science Vol 3 No 2: Oktober 2022
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53699/joimedlabs.v3i2.122

Abstract

Tofu pulp is a waste that is widely produced along with the increasing need for tofu. The advantages of tofu waste are high nutritional content, cheap and easy to obtain. The by-product of this tofu industry still contains 26.6% protein, 18.3% fat, and 41.3% carbohydrates for every 100 grams. Based on this, tofu pulp has the potential to be used as raw material for Candida spp growth media, replacing the gold standard medium, which is Potato Dextrose Agar. The ability of tofu pulp flour media to support the growth of Candida spp. need to be tested further for the number and morphology of Candida spp. The purpose of this study was to determine whether tofu pulp media could be used as a substitute for Potato Dextrose Agar media for the growth of Candida albicans and Candida spp. This study is an experimental study with a completely randomized design (CRD). The composition of the tofu dregs flour media used includes tofu dregs flour (0, 1, 2, 3, 4, 5gr); dextrose 2gr; agar 1.5gr; and 100mL aquadest.  Candida inoculation on tofu pulp flour and Potato Dextros Agar media was using a streak plate method. Observations included the number of colonies and the morphology of the tested Candida colonies. The number of Candida albicans and Candida sp colonies growing on tofu pulp flour media was much larger than on control media, but the size of the colonies was  small. Colony recovered from  Tofu pulp flour media with a ratio 5gr tofu pulp flour and 2 gr dextrose were 222.5 CFU/10uL for Candida albicans and 148 CFU/10Ul for Candida sp. The test results of Candida growth on gold standard media were 54.5CFU/10uL for Candida albicans and 50 CFU/10uL for Candida sp. Based on the results of this study, tofu dregs flour media was able to support the growth of Candida spp in terms of numbers but was not able to provide large colony sizes as in gold standard media. For further research, different methods can be used in making the media or adding additional materials for nitrogen sources in the media.
EDUKASI INFEKSI TOKSOPLASMOSIS PADA MASYARAKAT DI DESA BALONG PANGGANG GRESIK Vella Rohmayani; Anindita Riesti Retno Arimurti; Yauwan Tobing Lukiyono; Firdausi Nuzula; Nurhidayatullah Romadhon; Lihabi Lihabi
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i2.14360

Abstract

Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadinya infeksi parasite Toxoplasma gondii. Penyakit ini bersifat zoonosis, karena dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Kucing menjadi hospes definitive dari T. gondii, penyakit ini dapat menginfeksi manusia ketika mengkonsumsi daging mentah, mengkonsumsi makanan dan minuman ang terkontaminasi dan dapat ditularkan dari ibu ke janin atau ke bayi yang disusuinya. Kondisi ini umumnya dialami oleh kucing liar atau kucing peliharaan yang sering diberikan daging mentah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya toksoplasmosis, sehingga dapat melakukan cara pencegahan dan antisipasi penyebaran toksoplasmosis. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah presentasi dan diskusi tentang bahaya toksoplasmosis. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terkait bahaya toksoplasma, dilakuakn pretest di awal dan dilakukan postest diakhir kegiatan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 38 peserta, yaitu ibu-ibu rumah tangga di balong panggang Gresik. Adapun rat-rata nilai pretest adalah sebesar 51,43 poin, sedangkan rata-rata nilai postest sebesar 72,29 poin. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyebab, bahaya, cara penularan dan cara pencegahan penyakit toksoplasmosis. Kegiatan edukasi diharapkan dapat berkelanjutan sehingga masyarakat tersebut dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan infeksi penyakit toksoplasmosis
EDUKASI PENGGUNAAN MASKER PADA MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERHADAP INFEKSI PERNAPASAN SEBAGAI AKIBAT ADANYA PAPARAN CO DI WILAYAH GRESIK Ersalina Nidianti; Yauwan Tobing Lukiyono
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i4.186

Abstract

Kabupaten Gresik terbagi dalam 18 kecamatan, 330 desa, dan 26 kelurahan. Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat yaitu Kecamatan Driyorejo memiliki 16 Desa dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 berjumlah 122.743 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.393,12 per km2.Kabupaten Gresik sebagai kawasan Industri, dampak dari kegiatan industri mempengaruhi kualitas udara di Kabupaten Gresik. Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Gresik pada 2019, berdasar indeks kualitas udara (IKU) yang diukur Badan Lingkungan Hidup Pemprov Jatim, Gresik memiliki IKU terburuk se-Jawa Timur. Yakni, berada di angka 65,81. Nilai indeks kualitas udara (IKU) pada tahun 2021 meningkat menjadi 70. Salah satu zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara yaitu Karbon monoksida (CO). Kualitas udara yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan manusia, khususnya masalah gangguan pernapasan. Oleh karena itu, kami tim pengabdian masyarakat dari prodi D-IV Analis Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya melakukan kegiatan “Edukasi Penggunaan Masker Pada Masyarakat Sebagai Upaya Preventif Terhadap Infeksi Pernapasan Sebagai Akibat Adanya Paparan CO Di Wilayah Gresik”. Metode yang dilakukan survey lokasi Mitra Pengabdian; Persiapan Alat, Bahan, Kuisioner, dan Poster; Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat sosialisasi dan edukasi penggunaan masker pada masyarakat desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik dan Evaluasi Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat. Hasil 96 % peserta mengetahui kegunaan masker dan 4 % tidak mengetahui kegunaan masker. Kesimpulan adanya pemahaman mengenai penggunaan masker yang tepat sebagai upaya preventif terhadap infeksi pernapasan sebagai akibat adanya paparan CO di Desa Sumput, Wilayah Gresik.
Upaya Meningkatkan Pengetahuan Warga Sekolah Dasar Tentang Pencegahan Penyakit Covid-19 Serta Pengetahuan Pembuatan Minuman Herbal Untuk Mencegah Covid-19 (Kegiatan Intervensi Di SDN Pacar Kembang 1 Surabaya) Satriya Wijaya; Novera Herdiani; Yauwan Tobing Lukiyono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.601 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.768

Abstract

Lingkungan sekolah merupakan lingkungan pendidikan utama yang kedua. Lingkungan di sekolah dasar menjadi tempat bertemunya siswa dengan siswa dan siswa dengan guru yang frekuensinya intens dan durasinya cukup lama. Hal ini mempunyai risiko yang sangat tinggi terhadap kesehatan seperti mudah tertular penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus Sars cov-2 sehingga diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang cara pencegahan yang efektif untuk mencegah supaya tidak tertular penyakit Covid-19. SDN Pacar Kembang 1 Surabaya merupakan Sekolah Dasar yang letaknya di wilayah Kecamatan Tambaksari Kotamadya Surabaya dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan selain itu, SDN Pacar Kembang 1 merupakan gabungan (merger) dari 4 Sekolah Dasar di lokasi yang sama. Dengan kondisi tersebut warga SDN Pacar Kembang 1 berisiko tinggi mengalami penularan penyakit Covid-19. Metode yang digunakan pada Pengabdian Masyarakat ini yaitu dengan melakukan edukasi secara luring yaitu tentang gejala, transmisi penularan, dan cara pencegahan penyakit Covid-19. Selain itu, diberikan pelatihan singkat membuat suplemen minuman herbal (serai jahe dan teh jahe) yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah Covid-19. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang Cara Pencegahan Penyakit Covid-19 serta peningkatan pengetahuan dalam membuat minuman herbal (serai jahe dan teh jahe) yang bermanfaat untuk mencegah Covid-19, sehingga diharapkan warga sekolah dapat melakukan upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19 di lingkungan Sekolah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan warga Sekolah Dasar Pacar Kembang 1 Surabaya.
Pelatihan Quality Control Pengecatan Gram Untuk Meningkatkan Kemampuan Laboratorium Pada SMK Kesehatan Surabaya Endah Prayekti; Yauwan Tobing Lukiyono; Ary Andini; Thomas Sumarsono; Marinda Dwi Puspitarini; Ibrahim Dwi Waluyo Putra; Husein Firdaus; Devita Rahma Putri
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.385 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.805

Abstract

Pengecatan gram merupakan Teknik rutin yang dilaksanakan pada laboratorium mikrobiologi. Penggunaan Teknik ini dilakukan dalam proses isolasi, identifikasi, hingga pemeliharaan kulturbakteri. Pembacaan hasil pengecatan gram dalam proses identifikasi akan sangat mempengaruhi keberlanjutan proses dan hasil akhir bakteri yang diidentifikasi. Seorang pemeriksa di laboratorium mikrobiologi harus memiliki kemampuan operasional dalam pengecatan gram, melakukan pemantapan mutu, dan memberikan penilaian terhadap penyimpangan pada proses teknis operasional. Jajak pendapat kepada lulusan siswa SMK Kesehatan yang melanjutkan jenjang Pendidikan ke tingkat diploma 4 Analis Kesehatan UNUSA, menunjukkan kurangnya pemahaman tentang Quality Control Pengecatan Gram. Selain itu, keterbatasan pemahaman juga disebabkan akses terhadap pembelajaran laboratorium sangat terbatas saat pandemi covid 19. Metode yang digunakan dalam pengebdian kepada masyarakat ini meliputi pemaparan materi mengenai Quality Control Pengecatan Gram, Praktik Pengecatan Gram di Laboratorium, dan melakukan evaluasi di akhir. Hasil pengamatan di lapangan, siswa yang mengikuti pelatihan pengecatan gram belum banyak terlatih untuk prosedur ini. Hal ini terjadi karena kurangnya pengalaman di laboratorium saat pandemi covid-19. 95,85% peserta menilai kegiatan ini sangat membantu mereka terutama pada sesi praktik di laboratorium. Evaluasi setelah magang menunjukkan bahwa sebanyak 73,9% peserta menjawab adanya manfaat yang diperoleh dari pelatihan untuk pelaksanaan magang. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sangat membantu mitra dalam menyiapkan para siswanya untuk dapat memiliki kompetensi yang lebih baik lagi sebelum program magang dilakukan oleh mitra. 65,2% Siswa sebagai partisipan kegiatan ini menilai secara mandiri memiliki kemampuan diatas angka 6 dari maksimalangka 10.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Dengan Pengendalian Nyamuk Aedest Aigipty Yauwan Tobing Lukiyono; Thomas Sumarsono; Imma Rachmawati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.804 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.856

Abstract

Penyakit DBD ( Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Sp. Prevalensi angka kejadian DBD di wilayah kelurahan medokan masih cukup tinggi. Berbagai Upaya telah dilakukan dalam menanggulangi kejadian Demam Berdarah mulai dalam tahap simulasi dan sosialisasi, namun upaya tersebut belum menunjukkan hasil maksimal. Perlu adanya tindakan sosialisasi mengenai pencegahan agar penyakit Demam Berdarah tidak terjadi kembali di wilayah kelurahan Medokan. Tujuan dari program ini adalah mensosialisasikan kepada masyarakat di wilayah kelurahan medokan tentang bagaimana cara pemberantasan DBD dengan pengendalian nyamuk Aedes aegypti. Metode yang digunakan berupa penyuluhan interaktif, demonstrasi pembuatan larva trap dan evaluasi. Kegiatan berjalan dengan baik dan didapatkan hasil evaluasi yang cukup signifikan terjadi peningkatan pengetahuan warga berdasarkan hasil kuisioner yang telah dikumpulkan
Edukasi Dan Pelatihan Pembuatan Larvasida Alternatif Untuk Menekan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Yauwan Tobing Lukiyono; Satriya Wijaya; Satya Nugraha Wirayudha; Nur Shafa Annisa; Retna Gumilang
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.472 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.907

Abstract

DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD yang ditemukan di wilayah Jawa Timur masih juga cukup tinggi salah satunya di Kota Surabaya. Berbagai upaya telah dilakukan dalam penanggulangan DBD, hingga saat ini DBD dapat dikatakan masih menjadi epidemi di Indonesia termasuk di Kota Surabaya. Salah satu cara pengendalian vektor demam berdarah selama ini adalah menggunakan larvasida. Penggunaan larvasida kimia yang berulang memiliki risiko kontaminasi residu pestisida dalam air, terutama air minum. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu inovasi untuk menggunakan bahan alternatif yang bisa digunakan sebagai larvasida dan juga ramah lingkngan. Misi yang diharapkan setelah melaksanakan kegiatan ini, masyarakat dapat mengerti cara mencegah penyakit DBD selain berpatokan pada program pemerintah melalui 3M Plus tapi juga masyarakat dapat merubah perilaku menuju perilaku yang mencerminkan usaha memberantas sarang nyamuk seperti menguras bak mandi secara rutin, menutup tempat penampungan air, menimbun sampah plus memelihara ikan pemakan jentik serta menabur larvasida alternatif yang ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan pemaparan pembuatan larvasida alternatif serta tanya jawab. Hasil kegiatan edukasi dan pelatihan pembuatan larvasida alternatif dengan menggunakan media nutrisi hidroponik, warga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan serta mengajukan pertanyaan baik mengenai tindakan nyata untuk menekan angka kejadian DBD dilingkungan masyarakat dan juga cara pengaplikasian nutrisi hidroponik sebagai larvasida alternatif. Dapat disimpulkan bahwa para peserta mendapat tambahan pengetahuan dan keterampilan baru sehingga lebih paham mengenai langkah-langkah dalam menekan perkembangan larva nyamuk Aedest aigipty penyebab penyakit DBD.