Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PREDIKSI PRODUKTIFITAS KERJA PADA PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI BANGUNAN TAK BERTINGKAT Sugiyanto Sugiyanto; Made Wena
BANGUNAN Vol 25, No 2 (2020): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v25i22020p11-24

Abstract

Abstrak:Kelompok pekerja bangunan yang mengerjakan jenis pekerjaan pengalian tanah, pasangan anstampeng batu kali, pasangan pondasi batu kali, dan pasangan rolag diatas pondasi masih perlu mendapat perhatian, terutama munculnya faktor pengaruh ekternal dan internal dalam bekerja, sehinga mengurangi capaian hasil kerja yang masih rendah dan kurang memberi keuntungan terhadap jasa pelaksana konstruksi. Penelitian mengunakan cara survei, wawancara dan observasi hasil kerja pada setiap jenis pekerjaan konstruksi kepada kelompok pekerja dari pekerja, tukang, mandor dan pelaksana di kota Malang bekerja pada jasa pengembang bangunan tak bertingkat. Hasil penelitian diperoleh sumbangan atribut pada sosio ekonomi meliputi: pengalamam profesi pekerja antara 5-7 th, pendidikan formal yang dicapai sebelum bekerja min SD, Pelatihan ketrampilan kerja yang diperoleh melalui belajar dari tukang atasan, upah satuan harian,Jarak timbunan material kerja terhadap tempat pasangan komponen konstruksi, dan penataan site material dan tempat kerja konstruksi.sumbangan pada lingkungan sarana kerja meliputi variabel: site lokasi pekerjaan konstruksi, ketersediaan material sebelum mengawali pekerjaan konstruksi, kelengkapan peralatan kerja bantu yang dimiliki oleh masing profesi, cara mengunakan material dan metode kerja, Kondisi Cuaca saat berlangsung jam kerja, Profesi tetap sebagai tenaga kerja disektor bangunan, Koefisien upah dari kelompok pekerja dari jenis pekerjaan diperoleh dari hasil capaian produktivitas kerja real dilapangan dalam ukuran waktu kerja 7 jam sehari.Kata-kata kunci: produktivitas, Jenis pekerja bangunan, koefisien upah kerjaAbstract: The group of construction workers who performs the type of earth excavation work, river stone masonry pairs, river stone foundation pairs, and rollerag pairs on the foundation still need attention, especially the emergence of external and internal influencing factors in their work, thereby reducing low and insufficient performance. provide benefits for construction implementation services. The research used surveys, interviews and observations of the work results of each type of construction work to groups of workers, from workers, masons, foremen and implementers in Malang to work in multilevel building developer services. The results showed that the contribution of attributes to the socio-economy includes: professional experience of workers between 5-7 years, formal education achieved before working at elementary school, work skills training obtained through learning from a superior, daily unit wages, distance of work material hoarding to the partner’s place. construction components, and the arrangement of site material and construction workplaces. contributions to the work facility environment include variables: construction work site sites, availability of materials before starting construction work, completeness of work tools owned by each profession, how to use materials and work methods, conditions Weather during working hours, permanent profession as labor in the building sector, the wage coefficient of the group of workers from the type of work is obtained from the results of real work productivity achievements in the field in terms of working time of 7 hours a day.Keywords: productivity, type of construction worker, coefficient of wages
PELATIHAN K3 BAGI PARA PEKERJA BANGUNAN DALAM PENGGUNAAN ALAT KERJA MESIN PADA PROYEK KONSTRUKSI Made Wena; Sugiyanto Sugiyanto; Priyono Priyono; Fadila Fitria Wulandari
BANGUNAN Vol 28, No 1 (2023): In-Press Maret 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i12023p30

Abstract

Berdasarkan hasil wawancara dengan kordinator pekerja bangunan wilayah Karangbesuki  dan kordinator wilayah Sumbersari  bahwa para pekerja bangunan di wilayahnya sama sekali tidak pernah dilatih tentang K3, lebih-lebih K3 dalam penggunaan alat kerja mesin konstruksi.   Pengenalan K3 hanya diberikan sepintas oleh mandor atau oleh pekerja senior saat akan menggunakan alat-alat kerja mesin. Dengan kondisi pemahaman dan ketrampilan K3 yang rendah maka tidak mengherankan sering terjadi kecelakaan kerja saat menggunakan alat kerja mesin.  Berpijak pada paparan analisis situasi di atas, dapat disimpulkan bahwa para pekerja  bangunan di Wilayah sekitar kampus I UM  belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam penerapan K3 pada penggunaaan alat kerja mesin pada proyek Konruksi.  Dengan demikian masalah pokok kegiatan ini dirumuskan sebagai berikut:  Para pekerja bangunan  bangunan di Wilayah Malang memerlukan pembinaan  pengetahuan dan ketrampilan tentang  penerapan K3 pada penggunaaan alat kerja mesin pada proyek Konstruksi. Untuk memecahkan masalah rendahnya/kurangnya pengetahuan dan ketrampilan para pekerja bangunan terkahap K3 penggunaaan alat-alat mesin pada proyek konstruksi dengan beberapa solusi sebagai berikut: (l)  Pelatihan dan(2)  pendampingan lapapangan. Pada akhir kegiatan peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam penerapan K3 dalam penggunaaan alat-alat mesin pada proyek konstruksi. Berdasarkan hasil evaluasi persepsi peserta terhadap indikator kesesuain/relevansi  materi pelatihan dengan kebutuhan peserta, ketekunan peserta mengikuti pelatihan, kualitas materi pelatihan dan  kompetensi fasilitator, termasuk kategori  baik.  Pada sisi lain telah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta secara signifikan terhadap manajemen risiko, hal ini nampak dari kemampuan peserta dalam membuat rancangan implementasi manajemen risiko proyek konstruksi.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS MOBILE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA Made Wena; Sutrisno Sutrisno; R. Machmud Sugandi; Sugiyanto Sugiyanto
BANGUNAN Vol 28, No 1 (2023): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i12023p%p

Abstract

Abstrak:tujuan penelitian ini adalah: mengetahui perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berbasis mobile learning dibandingkan mahasiswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian ekpsperimen. Kelompok sampel yang mengalami perlakukan disebut disebut kelompok eksperimen, sedang kelompok sampel yang tidak mengalami perlakuan disebut kelompok kontrol. Untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik uji t test. Berdasarkan hasil analisis data dapat disipulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar disebabkan oleh pembelajaran dengan mengunakan metode pemecahan masalah berbasis mobile learning dengan kelompok yang diajar menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah tanpa mobile learning. Pada sisi lain ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.Kata-kata kunci: Pemecahan Masalah, Mobile Learning, Hasil BelajarAbstract: The purpose of this study is to determine the difference in learning outcomes between students who study using a mobile learning-based problem-solving learning model compared to students who study using conventional learning models. This research is an experimental research. The sample group that underwent treatment was called the experimental group, while the sample group that did not experience treatment was called the control group. To test the proposed hypothesis, the t test technique was used. Based on the results of data analysis, it can be concluded that there is no difference in learning outcomes caused by learning using mobile learning-based problem-solving methods with groups taught using problem-solving learning methods without mobile learning. On the other hand, there are significant differences in learning outcomes between groups of students who have high achievement motivation and groups of students who have low achievement motivation.Keywords: Problem Solving, Mobile Learning, Learning Outcomes
STUDI KOMPARATIF ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON ANALISA PROYEK, METODE KONDISI AKTUAL, SNI 2016 DAN PERMEN PUPR NO. 1 TAHUN 2022 MENGGUNAKAN SOFTWARE ESTIMATOR.ID Made Wena, Egi Yusriatur Rahmadani
BANGUNAN Vol 26, No 2.1 (2021): BANGUNAN EDISI OKTOBER SPESIAL
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v27i2.12022p%p

Abstract

Abstract: Delays occurred in the Accounting and Commerce Administration Building Construction Project Phase I, Malang State Polytechnic, Malang City on 29 June 2021 to 26 July 2021, originally the cumulative weight on the initial S-curve plan was 17.39%, but in practice it was only achieved 7.73% in the 1st floor of structure work. The delay was due to the need for materials that should have been able to reach the field’s target was not facilitated, due to a discrepancy in the planning analysis with the standardized Work Unit Price Analysis (AHSP) guidelines, so it was necessary to evaluate comparison of AHSP according to project analysis, actual condition method, SNI 2016 and Regulation of Minister of Public Works And People’s Housing Number 1 of 2022 in order to find out the most appropriate type of method as a reference in conducting planning analysis. Calculations on concrete structure work because it has a major influence on the cost of construction projects. The purpose of the research are: (1) Describing the total unit price of concrete structure work project analysis, Actual Condition method, SNI 2016 and Regulation of Minister of Public Works And People’s Housing Number 1 of 2022software Estimator.id, (2) Describing the largest unit price percentage ratio of concrete structure work between project analysis of Actual Condition method, SNI 2016 and Regulation of Minister of Public Works And People’s Housing Number 1 of 2022, (3) Describing the lowest percentage ratio of the total unit price of concrete structure work AHSP method, (4) Knowing the level of distribution of tests together with the unit price of concrete structure work project analysis, Actual Condition method, SNI 2016 and Regulation of Minister of Public Works And People’s Housing Number 1 of 2022and (5) Knowing the level of distribution of paired tests of unit prices of concrete structure work project analysis, Actual Condition method, SNI 2016 and Regulation of Minister of Public Works And People’s Housing Number 1 of 2022. The design of research using descriptive, comparative research, experiments with quantitative approaches. Secondary data collection using research instruments in the form of documentation guidelines. Data analysis was carried out by calculating the AHSP of the three methods and then the ANOVA One Way test for comparison together and Tukey HSD for the comparison test in pairs. The results of the study are: (1) HSP total of concrete structure project analysis of IDR 252,161,551.51, Actual Condition method of IDR 296,562,918.52, SNI 2016 of IDR 300,278,528.99 and Regulation of Minister of Public Works And People’s Housing Number 1 of 2022 of IDR 295,731,973.03, (2) the largest percentage ratio between the Actual Condition method, SNI 2016 and Regulation of Minister of Public Works And People’s Housing Number 1 of 2022 to project analysis is plate foundation work with a consecutive ratio value of 0.301%, 0.283% and 0.268%, (3) the lowest total HSP percentage ratio is the Regulation of Minister of Public Works And People’s Housing Number 1 of 2022 with a ratio value of 0.147%, (4) the results of the comparison test with ANOVA One Way, namely there is a significant difference with a significance value of 0.03 < 0.05, and (5) the results of the comparison test in pairs of Tukey HSD, namely there is a significant difference between the AHSP project analysis and the SNI 2016 method with a significance value of 0.043 < 0.05.Keywords: Job Unit Price Analysis, Coefficient, Unit Price of Work
STUDI KOMPARATIF RESOURCE LEVELING AKIBAT FLUKTUASI TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE MANUAL MICROSOFT EXCEL, BURGESS, DAN MICROSOFT PROJECT 2019 PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH AKUNTANSI DAN ADMINISTRASI NIAGA POLINEMA TAHAP 1 Made Wena, Ismi Tiara Maizza
BANGUNAN Vol 26, No 2.1 (2021): BANGUNAN EDISI OKTOBER SPESIAL
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v27i2.12022p%p

Abstract

Abstrak: Fluktuasi atau ketidakkonsistenan jumlah tenaga kerja proyek konstruksi jika terjadi pada jadwal tenaga kerja akan menyebabkan keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek. Maka sangat perlu dilakukan pemerataan pada penjadwalan tenaga kerja proyek konstruksi atau resource leveling (RL). Terdapat beberapa metode RL diantaranya manual Ms. Excel, burgess, dan Ms. Project 2019 yang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam melakukan pemerataan/mengurangi fluktuasi jumlah tenaga kerja. Tujuan penelitian yaitu : (1) Mendeskripsikan histogram jumlah tenaga kerja mingguan RL metode manual Ms. Excel, (2) Mendeskripsikan histogram jumlah tenaga kerja mingguan RL metode burgess, (3) Mendeskripsikan histogram jumlah tenaga kerja mingguan RL metode Ms. Project 2019, (4) Mengetahui tingkat fluktuasi paling rendah histogram jumlah tenaga kerja dari RL metode manual Ms. Excel, Burgess, dan Ms. Project 2019, (5) Mengetahui tingkat perbedaan uji perbandingan bersama hasil dari RL metode manual Ms. Excel, Burgess, dan Ms. Project 2019, (6) Mengetahui tingkat perbedaan uji perbandingan pasangan hasil dari RL metode manual Ms. Excel, Burgess, dan Ms. Project 2019. Rancangan penelitian ini deskriptif, komparatif, eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan instrumen penelitian pedoman wawancara dan dokumentasi yang telah valid dan reliabel. Tahapan dalam penelitian ini yaitu mengolah data proyek dengan perhitungan RL metode manual Ms. Excel, burgess, dan Ms. Project 2019, perhitungan tingkat fluktuasi histogram, dan uji ANOVA One Way serta Tukey pada histogram jumlah tenaga kerja hasil tiga metode RL. Hasil penelitian diperoleh yaitu : (1) histogram RL manual Ms. Excel jumlah tenaga kerja tertinggi minggu ke 7-14 sejumlah 235 orang terendah minggu ke 20 sejumlah 120 orang, penurunan fluktuasi 35,42% dan fleksibilitas jadwal terjaga, (2) histogram RL burgess jumlah tenaga kerja tertinggi minggu ke 7-11 sejumlah 235 orang terendah minggu ke-20 sejumlah 140 orang, penurunan fluktuasi 46,89% dan fleksibilitas jadwal terjaga, (3) histogram RL Ms. Project 2019 jumlah tenaga kerja tertinggi minggu ke 7-10 sejumlah 235 orang terendah minggu ke-20 sejumlah 144 orang, penurunan fluktuasi 51,08% dan fleksibilitas jadwal berkurang, (4) tingkat fluktuasi paling rendah adalah histogram jumlah tenaga kerja hasil RL Ms. Project 2019 dengan nilai standar deviasi 21,89 dan metode ini paling sesuai dengan proyek objek penelitian, (5) hasil uji bersama ANOVA one way rata-rata jumlah tenaga kerja tiga metode RL tidak berbeda signifikan, (6) hasil uji tukey jumlah tenaga kerja tiga pasang metode RL tidak berbeda signifikan, kedua hasil uji tidak berbeda signifikan karena parameter kriteria perhitungan yang digunakan sama.  Kata kunci: Tenaga Kerja, Resource Leveling, Fluktuasi Jumlah Tenaga Kerja
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERUBAHAN KONTRAK LUMP SUM PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MALANG Made Wena, Helmi Fauzan Fadhillah
BANGUNAN Vol 26, No 2.1 (2021): BANGUNAN EDISI OKTOBER SPESIAL
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v27i2.12022p%p

Abstract

Abstrak: Secara umum, proyek konstruksi dianggap sebagai sebuah sektor yang memiliki banyak risiko. Oleh karena itu, kontrak konstruksi memililki peranan penting dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proyek konstruksi. Kontrak lump sum merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu namun dalam pelaksanaannya sering ditemukan terjadi perubahan kontrak selama proses pelaksanaan proyek konstruksi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kontrak lump sum pada proyek konstruksi di Kota Malang dan menentukan faktor terbesar yang mempengaruhi perubahan kontrak lump sum pada proyek konstruksi di Kota Malang. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif, kuantitatif dan korelatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Populasi penelitian ini adalah pelaksana konstruksi aktif menurut data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) tahun 2021-2022 di Kota Malang dengan sampel responden sebanyak 32 pelaksana konstruksi. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kontrak lump sum pada proyek konstruksi di Kota Malang dan analisis regresi logistik untuk menentukan faktor terbesar yang mempengaruhi perubahan kontrak lump sum pada proyek konstruksi di Kota Malang. Hasil penelitian ini diperoleh hirarki kriteria dengan bobot yaitu: (1) Faktor pengguna jasa sebesar 26,6%, (2) Faktor penyedia jasa sebesar 25,8%, (3) Faktor kontrak sebesar 21,6%, (4) Faktor lingkungan sebesar 14,9%, dan (5) Faktor pihak ketiga sebesar 11,1%. Hasil bobot prioritas tertinggi untuk masing-masing sub kriteria yaitu: (1) Faktor pengguna jasa, permintaan pengguna jasa sebesar 39,1%), (2) Faktor penyedia jasa, permintaan penyedia jasa sebesar 45,8%, (3) Faktor pihak ketiga, permintaan perubahan oleh PGN sebesar 51,7%, (4) Faktor kontrak, perubahan desain/ perencanaan sebesar 19,5%, (5) Faktor lingkungan, Geologi tanah di lokasi proyek sebesar 36,3%.Kata kunci: analisis regresi, kontrak lump sum, faktor-faktor perubahan kontrak, proyek konstruksi.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM MEMBUAT SOAL PILIHAN GANDA BERBASIS HOTS Sutrisno, Sutrisno; Wulandari, Fadila Fitria; Winahyo, Antelas Eka; Wena, Made
BANGUNAN Vol 29, No 1 (2024): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v29i12024p%p

Abstract

Serapan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang rendah sebagai salah satu indikasi relevansi pendidikan SMK belum baik. Relevansi dapat berarti kedalaman materi pembelajaran. Relevansi kedalaman dapat diakibatkan kurangnya peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi, kreativitas dan memecahkan masalah. Peningkatan kemampuan berpikir dapat dilakukan secara bertahap melalui penilaian yang tepat. Soal sebagai alat penilaian perlu dibuat dan dikembangkan oleh guru secara benar. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam membuat soal pilihan ganda berbasis ketrampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Solusi yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru SMK dalam membuat soal pilihan ganda HOTS adalah melalui pelatihan. Pelatihan dilakukan terhadap sejumlah 30 guru SMK, selama tujuh kali pertemuan pada bulan Juli hingga September 2023. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa melalui pelatihan terjadi meningkatkan kemampuan professional guru SMK dalam membuat soal pilihan ganda HOTS sebesar 23 persen dan menunjukkan peningkatan yang signifikan. The low uptake of Vocational High School (SMK) graduates as an indication of the relevance of vocational education has not been good. Relevance can mean depth of learning material. Relevance depth can result from a lack of improved higher-order thinking skills, creativity and problem solving. Improvement of thinking skills can be done gradually through proper assessment. Questions as an assessment tool need to be created and developed by the teacher correctly. The purpose of this activity is to improve teachers’ ability to make multiple-choice questions based on higher-order thinking skills (HOTS). The solution to improve the ability of SMK teachers in making HOTS multiple-choice questions is through training. The training was conducted on a total of 30 vocational teachers, during seven meetings from July to September 2023. The results of the activity showed that through the training there was an increase in the professional ability of vocational teachers in making HOTS multiple-choice questions by 23 percent and showed a significant improvement.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT SOAL PILIHAN GANDA BERBASIS STIMULUS DAN KETRAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI BAGI GURU SMK Sutrisno, Sutrisno; Wulandari, Fadila Fitria; Winahyo, Antelas Eka; Wena, Made
BANGUNAN Vol 29, No 2 (2024): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v29i22024p123-130

Abstract

Rendahnya penyerapan lulusan SMK di lapangan pekerjaan kemungkinan sebagai akibat dari relevansi pendidikan dalam kemampuan memecahkan masalah. Akar dari kemampuan pemecahan masalah adalah ketrampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Peningkatan HOTS dapat dilakukan melalui penerapan soal ujian HOTS. Penerapan ujian ini dapat dilakukan bila guru telah mempunyai kemampuan yang baik dalam membuat soal HOTS. Karena kemampuan guru dalam membuat soal HOTS belum baik, maka diperlukan adanya peningkatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam membuat stimulus dan soal pilihan ganda HOTS setelah penerapan model gabungan sharing, praktik, tutorial, dan presentasi hasil. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen one group pretes-postes. Teknik pengumpulan data menggunakan tes sebelum dan sesudah penerapan model. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan guru dalam membuat stimulus sebesar 27,57 persen dan signifikan, serta peningkatan kemampuan guru dalam membuat soal pilihan ganda HOTS sebesar 33,34 persen dan signifikan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model gabungan sharing, praktik, tutorial, dan presentasi hasil dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membuat soal pilihan ganda berbasis HOTS secara signifikan.