Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PEMANFAATAN SABUT KELAPA DAN PEWARNA ALAM INDIGOFERA SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF PADA PRODUK KRIYA Andini, Septia; Widiawati, Dian
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Sabut kelapa merupakan salah satu serat yang memiliki struktur yang kuat. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki sabut kelapa antara lain tidak gampang membusuk dan berjamur dan tahan lama. Indonesia merupakan negara penghasil sabut kelapa terbesar di dunia karena Indonesia merupakan Negara kepulauan. Pada kenyataannya Indonesia masih belum mengolah sabut kelapa dengan maksimal. Setiap tahunnya dari keseluruhan persediaan sabut kelapa di Indonesia hanya sebesar 15% yang diolah kembali oleh masyarakat sedangkan sisa sabut kelapa yang menumpuk dibiarkan menjadi limbah yang kemudian mengering dan pada akhirnya dibakar. Sangat disayangkan minimnya usaha untuk memanfaatkan sabut kelapa tersebut melihat peluang yang besar dalam pengolahan sabut kelapa terhadap perdagangan dunia. Terlebih sabut kelapa belum dikenal dengan luas dalam lingkup kriya. Saat ini penggunaan kembali bahan-bahan alam dalam dunia kria sangatlah tinggi, hal itu memberikan peluang besar dalam pemanfaatan sabut kelapa. Sabut kelapa akan diolah menjadi material alternatif dalam pembuatan produk kriya. Kemudian munculah ide untuk menambah lagi nilai jual sabut kelapa. Sabut kelapa akan lebih menarik lagi apabila dipadu dengan pewarna alam yang dapat menambah nilai jual sabut kelapa tersebut. Pewarna alam indigofera cocok untuk dipadukan dengan sabut kelapa karena pewarna alam indigofera merupakan pewarna alam berkualitas tinggi yang juga telah dipakai sejak dulu oleh masyarakat. Untuk memadukan sabut kelapa dan pewarna alam indigofera maka di lakukan eksplorasi teknik tekstil dalam menemukan cara terbaik untuk menghasilkan material alternatif yang baru. Setelah dilakukan eksplorasi-eksplorasi dan pada hasilnya teknik tekstil yang paling tepat untuk pengolahan sabut kelapa dan pewarna alam indigofera berupa penggabungan teknik kempa, teknik jahit, bordir, dan teknik anyam.// // //
FORMULASI SUPLEMEN KESEHATAN GRANUL INSTAN BERBAHAN BAKU TERONG BELANDA Miranti, Mira; Andini, Septia; Lohitasari, Bina
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Vol.6, No.2, Desember 2016
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.599 KB)

Abstract

ABSTRAKTerong belanda merupakan bahan alam yang dapat digunakan sebagai suplemen kesehatan karena mengandung zat besi (Fe), β-karoten, vitamin C, senyawa antosianin dan serat pangan yang dapat mencegah kerusakan sel-sel  jaringan tubuh, melancarkan penyumbatan pembuluh darah, menormalkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan membuat formulasi suplemen kesehatan granul instan berbahan baku terong belanda dan mempelajari karakteristik fisik dan kimianya.     Granul instant diformulasi dari ekstrak terong belanda dan sukralosa dengan tiga konsentrasi berbeda (0,15 g sakralosa/25 g granul, 0,27g sakralosa/25 g granul dan 0,39 g sakralosa/25 g granul) menggunakan  metode granulasi basah. Parameter yang diuji meliputi karakteristik fitokimia ekstrak kering terong belanda dan uji mutu granul instan terong belanda. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak terong belanda mengandung flavonoid, tanin, saponin  dan steroid. Hasil uji mutu granul instan menunjukkan bahwa  granul instant dengan penambahan 0,27 g sukralosa/25 g granul lebih disukai panelis dibandingkan penambahan sukralosa dengan konsentrasi lainnya. Granul instan yang dihasilkan bersifat kohesif dengan waktu terdispersi 1 menit 34 detik,  memiliki kadar air 3,78%, kadar serat kasar 3,84%, kadar serat pangan 12,58%, kadar vitamin C 296,57 ppm, kadar antosianin 125,99 mg/L, kadar  β karoten 15,28 mg/100g dan kadar Fe 0,694 ppm. Berdasarkan hasil uji tersebut maka granul instan terong belanda memenuhi standar kualifikasi granul dan berpotensi sebagai suplemen kesehatan alternatif.Kata kunci: Terong belanda, suplemen kesehatan , granul instan
THE TABLET FORMULATIONS EFERVESEN EXTRACT OF CINNAMON BARK WITH VARIATIONS IN THE TYPE OF SWEETENER Andini, Septia; Rustiani, Erni; Indriati, Dwi
Journal of Science Innovare Vol 1, No 02 (2018): Journal of Science Innovare, September 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.34 KB) | DOI: 10.33751/jsi.v1i02.999

Abstract

Cinnamon Bark contains flavonoids, tannins, alkaloids, and phenols. Phenolic compounds contained in cinnamon is a sinamat acid is effective as anti diabetic. This research aims to determine the formula preparations tablets efervesen extract of cinnamon bark with a certain type of sweetener that favored the panelists and the levels of sinamat acid in efervesen tablets and extracts. The formula is made with different types of sweeteners such as aspartame stevia 1.5%, 3.5% and 1% sukralosa. The results of the analysis showed no difference in sweeteners influence against the parameters of color and scent but the effect on the parameters of taste every formula. Formula tablets efervesen extract of cinnamon bark that is favored by panelists based on based on the parameters of taste is formula 1 with the sweetener aspartame concentration of 1.5% and a formula 3 with sweetener sukralosa concentration 1% preferred formula panelists. The results of the analysis of the levels of sinamat acid in extract of cinnamon bark obtained the level of 471, 13 mg/g as for Formula 1 tablet efervesen acquired the levels of 369.76 mg/gram
Formulasi Sediaan Emulgel Ekatrak Etanol 70% Daun Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) Dengan Variasi Konsentrasi Karbopol 940 Erni Rustiani; Septia Andini; Mareda Apriani
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 2, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEFARMASIAN
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v2i1.150

Abstract

Daun talas diketahui mengandung senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Ekstrak daun talas dibuat menjadi sediaan emulgel karena bentuk emulgel merupakan sistem penghantaran obat yang baik untuk zat aktif yang bersifat semisolid. Emulgel merupakan gabungan dari dua sediaan emulsi dan gel. Pemakaian secara topikal diharapkan mampu mencapai konsentrasi efektif pada jaringan target. Penelitian ini membuat sediaan emulgel ekstrak daun talas dengan bahan pembentuk gel (gelling agent) karbopol 940. Sebanyak empat formula dibuat dengan variasi konsentrasi karbopol 940 yaitu 0,5% (F1); 1% (F2); 1,5% (F3) dan 2%(F4). Ekstraksi daun talas menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Emulgel dibuat dalam 3 tahapan yaitu tahap pembuatan emulsi, pembuatan gel dan Tahap inkorporasi (penggabungan) emulsi ke dalam gel. Hasil sediaan emulgel setelah pengujian stabilita Freeze thaw dan penyimpanan pada suhu ruangan 25-300C menunjukkan mutu yang baik berdsrkan uji organoleptik, ph, sentrifugasi dan viskositas. Sedangkan kadar flavonoid emulgel setelah 8 minggu pada formula 1 berbeda dari formula lainnya (p-value 0,001 < 0,05). Kesimpulannya bahwa pembuatan emulgel ekstrak daun talas dapat menggunakan polimer karbopol 940 (1-2%).Kata Kunci : Daun Talas, Emulgel, Karbopol 940
AVOCADO SEEDS (Persea americana Mill.): FORMULATIONS OF ELIXIR VARIED BY SOLVENTS COMPOSITION Septia Andini; Lusi Indriani; Erni Rustiani
Journal of Science Innovare Vol 3, No 1 (2020): Journal of Science Innovare
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jsi.v3i1.2805

Abstract

Kidney stones disease is asignificant health problem in the world and Indonesia is no exception. Traditionally, avocado seeds can be used as a laxative medicine for kidney stones disease. Elixiris a clear and sweet hidroalkohol solution intended for oral use and a flavor is usually added to enhance the taste. This study was to determine theformula of the avocado seed elixir which has the best quality and the level of flavonoids.Elixir testing was performedusing several methods such as organoleptic, limpidity, viscosity, pH and specific weightas well as total flavonoids. The result showed that the best elixir formula was the Formula I which composed of 7%avocado seed extract, 5% ethanol, 10% propylene glycol, 40% sirupus simplex, 0.1%, essence mint and 100%aquadestilata ad. Furthermore, Elixirhad a brown color, mint aroma and pretty sweettaste. The test results showed that elixir had a viscosity of 7.92 cP; pH of 5.65; specific weight of 1.0413 g/mL andtotal flavonoids of 2.1020%.
THE TABLET FORMULATIONS EFERVESEN EXTRACT OF CINNAMON BARK WITH VARIATIONS IN THE TYPE OF SWEETENER Septia Andini; Erni Rustiani; Dwi Indriati
Journal of Science Innovare Vol 1, No 02 (2018): Journal of Science Innovare, September 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.34 KB) | DOI: 10.33751/jsi.v1i02.999

Abstract

Cinnamon Bark contains flavonoids, tannins, alkaloids, and phenols. Phenolic compounds contained in cinnamon is a sinamat acid is effective as anti diabetic. This research aims to determine the formula preparations tablets efervesen extract of cinnamon bark with a certain type of sweetener that favored the panelists and the levels of sinamat acid in efervesen tablets and extracts. The formula is made with different types of sweeteners such as aspartame stevia 1.5%, 3.5% and 1% sukralosa. The results of the analysis showed no difference in sweeteners influence against the parameters of color and scent but the effect on the parameters of taste every formula. Formula tablets efervesen extract of cinnamon bark that is favored by panelists based on based on the parameters of taste is formula 1 with the sweetener aspartame concentration of 1.5% and a formula 3 with sweetener sukralosa concentration 1% preferred formula panelists. The results of the analysis of the levels of sinamat acid in extract of cinnamon bark obtained the level of 471, 13 mg/g as for Formula 1 tablet efervesen acquired the levels of 369.76 mg/gram
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN WAJAH EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP Propionibacterium acnes Oom Komala; Septia Andini; Fatimah Zahra
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jf.v10i1.1717

Abstract

Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram-positif berbentuk batang dan merupakan flora normal kulit yang ikut berperan dalam pembentukan jerawat. Sabun wajah lebih sering digunakan sebagai alternatif antijerawat karena telah dikenal masyarakat luas dan lebih praktis penggunaannya dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui sabun pembersih wajah antijerawat yang mengandung ekstrak daun beluntas yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. acne. Pada penelitian ini dilakukan penentuan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak daun beluntas terhadap bakteri P. acne selanjutnya dan formulasi sediaan sabun wajah ekstrak daun beluntas. Sediaan sabun wajah ini dilakukan uji mutu dan uji Lebar Daya Hambat (LDH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHM ekstrak daun beluntas terdapat pada konsentrasi 5%. Sediaan sabun wajah ekstrak daun beluntas memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. acne danyang paling efektif menghambat bakteri P. acne adalah formula 3 dengan konsentrasi 15% dengan rata-rata LDH sebesar 13,5 mm. Hasil dari uji hedonik menunjukan formula 1 lebih unggul dibandingkan dengan formula lainnya.
FORMULASI SUPLEMEN KESEHATAN GRANUL INSTAN BERBAHAN BAKU TERONG BELANDA Mira Miranti; Septia Andini; Bina Lohitasari
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2016): Fitofarmaka Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.599 KB) | DOI: 10.33751/jf.v6i2.758

Abstract

ABSTRAKTerong belanda merupakan bahan alam yang dapat digunakan sebagai suplemen kesehatan karena mengandung zat besi (Fe), ?-karoten, vitamin C, senyawa antosianin dan serat pangan yang dapat mencegah kerusakan sel-sel jaringan tubuh, melancarkan penyumbatan pembuluh darah, menormalkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan membuat formulasi suplemen kesehatan granul instan berbahan baku terong belanda dan mempelajari karakteristik fisik dan kimianya. Granul instant diformulasi dari ekstrak terong belanda dan sukralosa dengan tiga konsentrasi berbeda (0,15 g sakralosa/25 g granul, 0,27g sakralosa/25 g granul dan 0,39 g sakralosa/25 g granul) menggunakan metode granulasi basah. Parameter yang diuji meliputi karakteristik fitokimia ekstrak kering terong belanda dan uji mutu granul instan terong belanda. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak terong belanda mengandung flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Hasil uji mutu granul instan menunjukkan bahwa granul instant dengan penambahan 0,27 g sukralosa/25 g granul lebih disukai panelis dibandingkan penambahan sukralosa dengan konsentrasi lainnya. Granul instan yang dihasilkan bersifat kohesif dengan waktu terdispersi 1 menit 34 detik, memiliki kadar air 3,78%, kadar serat kasar 3,84%, kadar serat pangan 12,58%, kadar vitamin C 296,57 ppm, kadar antosianin 125,99 mg/L, kadar ? karoten 15,28 mg/100g dan kadar Fe 0,694 ppm. Berdasarkan hasil uji tersebut maka granul instan terong belanda memenuhi standar kualifikasi granul dan berpotensi sebagai suplemen kesehatan alternatif.Kata kunci: Terong belanda, suplemen kesehatan , granul instan
Formulasi Gel Transfersom Limbah Kulit Bawang Merah (Allium cepa. L) menggunakan Perbandingan Fosfolipid dan Surfaktan Winda Permata Sari; Soniya Tamara; Sherli Permatasari; Septia Andini
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 18 No 1 (2020): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.364 KB) | DOI: 10.35814/jifi.v18i1.788

Abstract

Red onion tunic waste contains quercetin which has anti-inflammatory activity. The formulation of anti-inflammatory preparations with the transdermal route is a solution towards the effect of gastrointestinal in the oral route. Transfersome is a nano vesicle particle that can increase the penetration of transdermal formulation. This study aims to characterize red onion tunic waste transfersome based on the ratio of phospholipids and surfactants used. The formulation of the best transfersome will be made into gel based formulation and the particle will be evaluated. Transfersome is made in 3 formulas namely Formula 1 (F1) with a ratio of phospolipids:surfactant (90:10), F2 (85:15), and F3 (70:30). This characterization included particle size distribution, potential zeta, entraptment efficiency, deformability index, and vesicle morphology. The best transfersome formulas are then formulated into gel preparations. The results showed that the best transfersome formula was F1 (90:10), with an average particle size of 357.9 ± 6.3 nm, zeta potential of -24.9 ± 0.9 and the entraptment efficiency results reached 77.964%. The morphology of the vesicles produced is spherical according to the expected vesicle criteria, but in gel-based formulation, the particle size not distributed homogenously.
Formulasi Fast Desintegrating Tablet (FDT) Sari Buah Jambu Biji Merah dengan Perbedaan Konsentrasi Ac-Disol Erni Rustiani; Septia Andini; Musnawati Musnawati
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.593 KB) | DOI: 10.15408/pbsj.v1i1.12573

Abstract

Buah jambu biji merah merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat dapat meningkatkan trombosit untuk Demam Berdarah   Dengue (DBD). Buah jambu biji merah mempunyai kandungan senyawa flavonoid kuersetin dan vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk membuat Fast Disintegrating Tablet (FDT) sari buah jambu biji merah dengan perbedaan variasi konsentrasi Ac-Disol menggunakan metode cetak langsung. Buah jambu biji dibuat dengan cara dihaluskan dengan jicer dan sari yang diperoleh dikeringkan dengan alat vacuum dryer . Formula yang dibuat memiliki perbedaan konsentrasisuperdesintegran Ac-Disol yang digunakan yaitu F1 (3%), F2 (4 %) dan F3 (5 %). Parameter mutu tablet yang diuji meliputi organoleptik, kekerasan, kerapuhan, waktu dispersi in vitro, waktu pembasahan rasio penyerapan air, serta penetapan kadar flavonoid sari kering buah jambu biji merah dan sedian FDT. Tablet ketiga formula berwarna krennm dengan bau khas aromatis dan rasa manis buah jambu biji. Formula 3 dengan konsentrasi ac-Disol 5% merupakan formula terbaik dengan nilai rat-rata kekerasan 2,62 kp,  lama waktu dispersi in vitro 32 detik, waktu pembasahan 20 detik, dan rasio penyerapan air 81,06%. Hasil kadar flavonoid sari kering buah jambu biji 0,79 % dan sediaan FDT Formula 1 (0,70 %), Formula 2 (0,68 %), dan Formula 3 (0,70 %).