Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Perawatan dengan Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Bakar Derajat 2 Dangkal pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Widianingtyas, Dhiar; Wihastuti, Titin Andri; Setijowati, Nanik
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.755 KB)

Abstract

Insiden luka bakar derajat 2 dangkal sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Daun pegagan dapat digunakan sebagai alternatif dalam perawatan luka bakar karena mengandung asiatikosiada, asam asetat, dan madecassisode  atau triterpenoida. Senyawa ini memicu produksi kolagen tipe I yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk menguji ekstrak daun pegagan (Centella asiatica) dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar. Desain penelitian ini adalah true experimental dengan post test control group design. Penelitian ini menggunakan  tikus betina sebanyak 24 ekor yang dipilih dengan simple random sampling dan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok normal saline 0,9 % sebagai kontrol dan kelompok ekstrak daun pegagan 10 %, 25 % dan 40 %. Luka bakar dibuat dengan cara menempelkan potongan kayu berbentuk silinder berdiameter 2 cm yang dilapisi kassa selama 30 detik. Potongan kayu direndam dulu selama 10 detik pada air mendidih. Pengambilan data dilakukan satu kali sehari selama 14 hari. Data yang diperoleh diolah dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan 10 % mempunyai pengaruh yang sama dengan normal saline 0,09 % terhadap penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal (p = 0,151 atau p > 0,05). Hal ini didukung oleh uji post hoc Mann-Withney yang menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun pegagan dan normal saline 0,9 % memberikan pengaruh yang sama dalam penyembuhan luka bakar derajat 2 dangkal. Kata kunci: Daun pegagan, Luka bakar derajat 2 dangkal, Penyembuhan luka.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Program Terapi Metadon dengan Tingkat Motivasi Mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon pada Pengguna Narkoba Suntik di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat Anwar, Syaiful; Wihastuti, Titin Andri; Suharsono, Tony
Majalah Kesehatan FKUB Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.804 KB)

Abstract

Program terapi metadon adalah program penanggulangan dampak buruk bagi pengguna napza suntik (Penasun). Program ini dilaksanakan dengan memberikan zat opioid sintetik yang memilki efek sama seperti heroin dengan cara di minum. Motivasi diperlukan untuk mendukung program terapi agar kontinyu dan tidak terjadi pemakaian narkoba berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan koefisien korelasi tingkat pengetahuan dengan tingkat motivasi penasun terhadap program terapi metadon. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat. Jumlah sampel 61 orang diambil dengan purposive random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden mayoritas laki-laki (93,4 %), umur rata-rata > 30 tahun (60,7 %), berpendidikan tinggi (72,1 %), bekerja informal (42,6 %), berpenghasilan rendah (54,6 %), tidak menggunakan narkoba kembali (86,9 %), tingkat pengetahuannya baik (67,2 %) dan tingkat motivasinya tinggi (60,7 %). Analisa hasil penelitian dengan uji Spearman’s rank menunjukkan ada hubungan korelasi tingkat pengetahuan dengan tingkat motivasi (p = 0,000 dan r = 0,586**), ada hubungan korelasi karakteristik tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan (p = 0,021 dan r = 0,295*), dan ada hubungan korelasi karakteristik tingkat pendidikan dengan tingkat motivasi (p = 0,000 dan  r = 0,459**). Adanya tingkat pengetahuan yang baik tentang program terapi metadon dapat mendorong atau meningkatkan motivasi pengguna narkoba suntik untuk selalu datang dan mengikuti kegiatan layanan program terapi metadon. Kata kunci: Pengguna narkoba suntik, Program terapi  metadon, Tingkat pengetahuan, Tingkat motivasi.
ANALISIS PERUBAHAN HEMODINAMIKA TUBUH PADA PASIEN HIPERGLIKEMIA DENGAN TERAPI REHIDRASI DI IGD RSUD DR. ISKAK TULUNG AGUNG Lutfi, Erik Irham; Wihastuti, Titin Andri; Kristianto, Heri
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2017
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.305 KB)

Abstract

Abstract : Disease patterns change in the World led to significant increases of non infectious diseases, one of which is DM hyperglycemia with Indonesian rank fifth in the World. Uncontrolled DM hyperglycemia will lead an increase in osmolarity that will disrupt the bodys fluid and electrolyte balance. The primary management of hyperglycaemia according to ADA is by fluid rehydration therapy. Successful replacement of rehydration fluids can be seen by monitoring continuous and sustained of hemodynamics. This study aims is to analyze the changes in hemodynamics in hyperglycemia patients receiving rehydration therapy.This study included into comparative studies with a cohort approach. The number of samples in this study as many as 56 respondents. Date collection using consecutive sampling technique. From the result of the research based on the bivariate analysis test, there is no change in the hemodynamic variables with p value for each hemodynamic research variable more than 0.005 (p value of pulse frequency variable = 0,825, p value of respiratory frequency = 0,434, p value of systolic blood pressure = 0,534, p value of oxygen saturation = 0,007 and p value of consciousness = 0,368). Changes in osmolarity occur due to a decrease in blood glucose levels after fluid rehydration. This further proves that rehydration therapy is very effective in lowering blood glucose levels (hyperosmolarity) in the blood. Continuous osmolarity and hemodynamic examination is needed for hyperglycemic patients receiving rehydration therapy to determine the effect of rehydration therapy and to know the side effects of rehydration therapy so that prevention can be done to avoid problems causing emergency situations.Keywords : Rehydration Therapy, Osmolarity, Hemodynamics Abstrak : Perubahan pola penyakit di dunia dengan angka penyakit tidak menular mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular di Indonesia, yang meningkat salah satunya adalah penyakit DM dengan Indonesia berada pada peringkat ke lima di Dunia. DM Hiperglikemia yang tidak terkontrol akan menyebabkan peningkatan osmolaritas yang akan menganggu keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Tatalaksana utama hiperglikemia menurut ADA adalah dengan terapi rehidrasi cairan. Keberhasilan penggantian cairan rehidrasi dapat dilihat dengan melakukan pemantauan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan hemodinamika tubuh pada pasien hiperglikemia yang mendapatkan terapi rehidrasi. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian komparatif dengan pendekatan cohort. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak  56 responden dengan pengambilan data menggunakan teknik consecutive sampling. Dari hasil penelitian berdasarkan uji analisis bivariat tidak terlihat perubahan pada variabel hemodinamika tubuh dengan p value untuk masing-masing variabel penelitian hemodinamika lebih dari 0,005 (p value variabel frekuensi nadi = 0,825,  p value frekuensi pernapasan = 0,434, p value variabel tekanan darah sistolik  = 0,534, p value variabel saturasi oksigen = 0,007 dan p value variabel kesadaran = 0,368). Perubahan osmolaritas terjadi  akibat adanya penurunan kadar glukosa darah setelah dilakukan rehidrasi cairan. Hal ini semakin membuktikan bahwa terapi rehidrasi sangat efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah (hiperosmolaritas) di dalam darah. Pemeriksaan osmolaritas dan hemodinamika yang berkesinambungan sangat diperlukan bagi pasien hiperglikemia yang mendapatkan terapi rehidrasi untuk mengetahui efek terapi rehidrasi maupun untuk mengetahui efek samping dari terapi rehidrasi sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan agar tidak menjadi permasalahan yang menimbulkan situasi kegawat daruratan.Kata kunci : Terapi Rehidrasi, Osmolaritas, Hemodinamika
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OUTCOME PASIEN CEDERA KEPALA YANG DIRUJUK DI IGD RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG MELALUI PENDEKATAN MODEL INTERPERSONAL NURSINGHELDEGRAD E. PEPLAU Sasmito, Nanang Bagus; Wihastuti, Titin Andri; Kristianto, Heri
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2017
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.565 KB)

Abstract

Abstract : Head injuries will affect more serious disorder compared with other organ traumatic. Lack of nurse competences, particularly on identify the early sign of critical head injuries and misunderstood of onset head injuries happened with the patient, will cause delays to give precise treatment and decision for the patient, such as giving reference to other hospital. The objective of this study is to analyze the influencing factor related to outcome of head injury patient in RSUD dr. Iskak Tulungagung using Interpersonal Interpersonal Nursing Model by Heldegrad E. Peplau approach. This research used analytical analytics comparative with cross-sectional approch. The data collected by purposive sampling and finally 78 respondent were included in this research. With regard to outcome of head injury patient whose referenced in, the bivariat analysis result showed conditions patients a head injury (p-value 0,005), assistance referral (p-value 0,042), the distnace referral (p value 0,020), and time referral (p value 0,006). In addition, the regression analysis showed variable pattients condition the most dominant relating to outcome patients a head injury referred (p value 0,001 and OR 16.184). The decrease of GCS value for patients who reference at other hospital indicated the deterioration of their condition. Hence, the values of GCS was important indication to be noticed.When in every phase in interpersonal nursing implementation well in patients referred to a head injury, so outcome head injuries with the glasgow outcome scale would be good.Key Word : Outcome Patient Head Injuries, Referrals, Interpersonal Nursing. Abstrak : Cedera kepala akan memberikan gangguan yang sifatnya lebih kompleksbila dibandingkan dengan trauma pada organ tubuh lainnya. Minimnya kompetensi yang dimiliki perawat dalam mengenali tanda dini kegawatan cedera kepala dan tidak memahami onset cedera kepala yang dialami oleh korban memberi dampak pada keterlambatan tindakan segara yang harus diberikan kepada pasien cedera kepala, salah satunya dalam membuat keputusan rujukan.Beberapa hal yang dapat mengurangi dampak dari pelaksanaanrujukan pasien yang tidak optimal, perlu disusun manajemenrujukan pasien gawat darurat yang berfungsi sebagai kerangka acuan bagi petugas kesehatan terlebih lagiperawat. Salah satu teori model keperawatan yang menunjang dan mengembangkan pelaksanaan rujukan adalah teori interpersonal relations in nursingdari Heldegard E Peplau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk di IGD RSUDdr. Iskak Tulungagung melalui pendekatan model interpersonal nursing Heldegrad E. Peplau. Metode dalam penelitian ini adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 78 responden dengan menggunakan purposive sampling. Dari analisis bivariat faktor yang berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk adalah tingkat kesadaran pasien cedera kepala (p value 0,005), pendampingan saat merujuk (p value 0,042), jarak rujukan (p value 0,020) dan faktor waktu yang ditempuh (p value 0,006). Hasil analisis uji regresi logistik menunjukkan faktor kondisi pasien yang paling dominan berhubungan dengan outcome pasien cedera kepala yang dirujuk (p value 0,001 dan nilai OR 16.184). Pasien cedera kepala mengalami penurunan nilai GCS pada saat dirujuk merupakan petunjuk bahwa terjadi perburukan kondisi pasien, sehingga nilai GCS menjadi parameter yang penting utnuk diperhatikan. Sehingga apabila dalam setiap fase dalam interpersonal nursing dapat dilaksanakan dengan baik pada pasien cedera kepala yang dirujuk, maka outcome cedera kepala dengan penilaian glasgow outcome scale akan baik.Kata Kunci : Outcome Pasien Cedera Kepala, Rujukan, Interpersonal Nursing.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DI IPCU RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG Suyitno, Adi; Wihastuti, Titin Andri; Supriati, Lilik
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - Oktober 2017
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.192 KB)

Abstract

Abstract :The nurse is the primary healthcare provider in the hospital and has an important role in the health service for the patient. Patients who come to the Intensive Psychiatric Care Unit (IPCU) generally exhibit various symptoms of behavioral problems, such as violent behavior, other injurious tendencies, agitation, and attempted suicide, requires the nurse to make a strict 24-hour observation.The aims of this research was to analyze various factors that have associated with implementation of therapeutic communication in IPCU RSJ Dr.Radjiman WediodiningratLawang. This research was an analytic observational research with cross sectional approach. Population in this research is all of IPCU nurses (Camar, Perkutut and mawar ward) 43 respondent.The number of samples is 40 respondents. To know the description of each variable used univariate analysis, to know the relationship between variables used Spearman test when the data is normally distributed and spearman and to know the most dominant factor in affecting implementation of therapeutic communication is used multivariate test of linear regression. The result of bivariate test shows p value as follows: nurse knowledge level (p = 0,004), nurse perception (p = 0,123), nurse emotional intelligence (p = 0,015), nurse age (p = 0,227), Nurse education (p = 0,351), if this value has been lower than 0,05 then this variabel has significan relations with dependen variabel. The results of multivariate test has shown that knowledge level has becae a most influence factors that affect the implementation of therapeutic communication. There was a significant correlation between nurse emotional intelegence and levels of knowledge with implementation of therapeutic communication in IPCU RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat LawangKeyword : knowledge, perception, emotional intelligence, age, education, implementation of therapeutic communicationAbstrak : Perawat merupakan tenaga kesehatan utama di rumah sakit dan memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan kepada pasien. Pasien yang datang di Intensive Psychiatric Care Unit (IPCU) umumnya menunjukkan berbagai gejala masalah perilaku, seperti perilaku kekerasan, kecenderungan mencederai orang lain, agitasi, dan percobaan bunuh diri sehingga menuntut perawat untuk melakukan observasi ketat selama 24 jam. Melakukan analisis faktor internal yang berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat di IPCU RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Penelitian ini observasion alanalitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat IPCU (Ruang Camar, Perkutut dan Mawar) yang berjumlah 43 orang dengan jumlah sampel 40 orang. Untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan uji spearman dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik digunakan uji multivariate regresi linier. Hasil uji bivariat menunjukkan p value sebagai berikut : tingkat pengetahuan perawat (p=0,004), persepsi perawat (p=0,123), kecerdasan emosi perawat (p=0,015), usiaperawat (p=0,227), pendidikan perawat (p=0,351), dimana hubungan dikatakan bermakna apabila p<0,05. analisis multivariat dengan regresi linier diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan dengan nilai p (0,004) dengan nilai r = 0,300 yang artinya variable ini memiliki keeratan hubungan yang sedang. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan kecerdasan emosi perawat dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik pada perawat di IPCU RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Kata Kunci : pengetahuan, persepsi, kecerdasan emosi, usia, pendidikan perawat, pelaksanaan komunikasi terapeutik
AKURASI SKOR RISIKO KILLIP SEBAGAI PREDIKTOR PROGNOSIS PASIEN SINDROM KORONER AKUT ST-ELEVATION MYOCARD INFARCTION Roesardhyati, Ratna; Wihastuti, Titin Andri; Nasution, Tina Handayani
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2018
Publisher : Jurnal Kesehatan Mesencephalon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.622 KB)

Abstract

Abstract : Acute Coronary Syndrome (ACS) with ST-ELevation Myocard Infarction (STEMI) is the leading cause of morbidity and mortality worldwide, especially in developed countries. Many risk factors in ACS patients require long treatment and focused treatment. Stratification of risks plays an important role in assisting prediction of clinical outcomes or as a prognosis in patients with ACS.The prognosis of STEMI patients is indicated by Length of Stay (LOS) which is the number of days of STEMI patient care at ICCU. Currently there is risk score  used as predictors in SKA with STEMI, some of which is Killip. This riset to analyze accuracy of Killip risk score with prognosis (LOS) STEMI patient in ICCU dr. Iskak Tulungagung. The research design used was analytic observational research with retrospective cohort approach. The location of this study was in RSUD dr. Iskak Tulungagung. The number of medical record were 125 taken by using purposive sampling technique. Data was analyzed using Spearman test.The result of Spearman test showed that Killip showed a significant association with STEMI patients LOS in ICCU (p = 0.003) with coefficient correlation r = 0.260.The conclusion in this study was that Killip had a significant relationship with the prognosis (LOS) of STEMI patients in ICCU.  Keyword : ST-Elevation Myocard Infarction, Killip, Length of Stay Abstract : Sindrom Koroner Akut (SKA) dengan ST-Elevation Myocard Infarction (STEMI)merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia, terutama di negara-negara maju. Faktor risiko yang begitu banyak pada pasien SKA membutuhkan perawatan yang lama dan pengobatan yang terfokus. Stratifikasi risiko tersebut berperan penting dalam membantu prediksi luaran klinis atau sebagai prognosis pada pasien SKA. Prognosis pasien STEMI ditunjukkan dengan  Length of Stay (LOS) yang merupakan jumlah hari lama rawat pasien STEMI di ICCU. Saat ini terdapat skor risiko yang digunakan sebagai prediktor pada SKA dengan STEMI, yaituKillip. Tujuan penelitian ini untuk mengalisis akurasi skor risiko Killip dengan prognosis (LOS) pasien STEMI di ICCU RSUD dr. Iskak Tulungagung. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan kohort retrospektif. Lokasi penelitian di Intalasi Rekam Medis RSUD dr. Iskak Tulungagung. Jumlah rekam medis sebanyak 125 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Spearman. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa Killip menunjukkan hubungan yang signifikan dengan LOS pasien STEMI di ICCU (p=0.003) dengan besar korelasi r=0.260. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah skor risiko Killip memiliki hubungan signifikan dengan prognosis (LOS) pasien STEMI di ICCU. Kata Kunci : ST-Elevation Myocard Infarction, Killip, Length of Stay
PROBIOTIK MENINGKATKAN KONSENTRASI HEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI LIPOPOLISAKARIDA ESCHERICHIA COLI Sari, Efris Kartika; Wihastuti, Titin Andri; Ardiansyah, Wahyu
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 1 (2018): Majalah Kesehatan Fakultas Kedokteran
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.881 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.01.3

Abstract

Infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli) dapat menyebabkan gangguan sistem hematologi, di antaranya berupa penurunan konsentrasi hemoglobin. Konsumsi probiotik dianggap sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan sintesis hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lactobacillus spp. terhadap konsentrasi hemoglobin pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi oleh lipopolisakarida (LPS) E. coli. Rancangan penelitian ini adalah true experimental dengan desain randomized post test only control group. Dua puluh satu ekor tikus putih dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu: (1) kelompok tikus tanpa perlakuan sebagai kontrol negatif (n = 7), (2) kelompok tikus yang diinduksi LPS E. coli (n = 7), dan (3) kelompok tikus yang dipapar Lactobacillus spp. dan diinduksi LPS E. coli (n = 7). Konsentrasi hemoglobin diukur dengan metode oksihemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan  konsentrasi hemoglobin antara kelompok tikus dengan paparan probiotik dan diinduksi LPS E. coli (8,9±0,3 mmol/L) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (8,0±0,8 mmol/L), dan kelompok yang hanya diinduksi LPS E. coli (8,4±0,5 mmol/L) (p &lt; 0,05). Disimpulkan bahwa Lactobacillus spp. dapat meningkatkan konsentrasi hemoglobin pada tikus putih yang diinduksi LPS E. coli. Kata kunci: hemoglobin, Lactobacillus spp., lipopolisakarida E. coli
Hubungan Kejadian Depresi Dan Insomnia Pada Lansia Di Panti Werdha Tresno Mukti Turen Malang Lestari, Retno; Wihastuti, Titin Andri; Nova, Renny
Journal Of Holistic Nursing Science Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.225 KB)

Abstract

Depresi merupakan masalah kejiwaan yang seringkali menyerang Lansia. Depresi ditandai dengan perasaan sedih dan pesimis mendalam yang mempengaruhi aktifitas Lansia. Masalah kesehatan lainnya pada Lansia yaitu insomnia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kejadian depresi dan insomnia pada Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti Turen Malang. Desain penelitian “Cross Sectional”. Pengambilan sampel dengan Total Sampling Technique dan jumlahnya 34 responden. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan data Pvalue/nilai probabilitas &lt; 0,05 yakni 0,000, X2hitung (22,512) &gt; X2tabel (7,815), dan R2 = 0,514. Kesimpulannya terdapat hubungan antara kejadian depresi dan insomnia pada Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti Turen. Perlu dilakukan&nbsp; penelitian lanjutan dengan menyempurnakan uji validitas pada setiap instrument penelitian dan menggunakan pendekatan lainnya seperti Case Control Study Design.
Hubungan Kejadian Depresi Dan Insomnia Pada Lansia Di Panti Werdha Tresno Mukti Turen Malang Lestari, Retno; Wihastuti, Titin Andri; Nova, Renny
Journal of Holistic Nursing Science Vol 1 No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.225 KB)

Abstract

Depresi merupakan masalah kejiwaan yang seringkali menyerang Lansia. Depresi ditandai dengan perasaan sedih dan pesimis mendalam yang mempengaruhi aktifitas Lansia. Masalah kesehatan lainnya pada Lansia yaitu insomnia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kejadian depresi dan insomnia pada Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti Turen Malang. Desain penelitian “Cross Sectional”. Pengambilan sampel dengan Total Sampling Technique dan jumlahnya 34 responden. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan data Pvalue/nilai probabilitas < 0,05 yakni 0,000, X2hitung (22,512) > X2tabel (7,815), dan R2 = 0,514. Kesimpulannya terdapat hubungan antara kejadian depresi dan insomnia pada Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti Turen. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menyempurnakan uji validitas pada setiap instrument penelitian dan menggunakan pendekatan lainnya seperti Case Control Study Design.
PENGARUH LATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK AUTIS USIA SEKOLAH (9-12TAHUN) DI SLB KABUPATEN JEMBER Septi Dewi Rachmawati***, Yeni Suryaningsih* Titin Andri Wihastuti **
The Indonesian Journal of Health Science Vol 5, No 2 (2015): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.067 KB) | DOI: 10.32528/the.v5i2.3

Abstract

Autism can be socialization disturb that can be depression. This study aimed to stimulation for increasing social skill of f autism in school-children ( 9-12 years old) in the SLB of Jember District. The purpose ofthis study was to analysis influence of social skill training and psycho education for increasing social skill autism in school-children (9-12 years old) in the SLB of Jember District. Methodof the study was quasi experimental non randomized pretest-post test  with comparison group design  used purposive sampling. Number of samples21respondents.Evaluation listmeasuring instrument. There are three group: Social skill training (K3), psycho education (K2), social skill training and psycho education (K3). K1 had difference level of social skill. The level maximum  was8,33 and level minimum was 4,17. K2 had difference level of social skill. The level maximum was 6,95 and level minimum was 2,77. K3 had difference level of social skill. The level maximum  was23,61and level minimum was 11,11. InWilcoxon analysis test (?&lt; 0,05) K1 had p = 0,016, K2 had p = 0,017,  K3 have p = 0,018. InKruskal Wallis analysis ( p = 0,001 &lt; ? = 0,05). AnalysisPost HocinKruskal Wallis with Mann-Whitney had minimum p value =  0,002 (&lt;? = 0,001). The three group could increasing social skill of f autism in school-children but there was not significant difference for increasing of social skill. Needed continuity threatment for the maximal result and researcher in every group of threatment
Co-Authors A.A Istri Dalem Hana Yundari A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Patawari Abdul Patawari Adi Suyitno Adi Suyitno, Adi Agus Putra Murdani Agustina, Mulya Akbar Farid Hasibuan Aldita Husna Violita Amanda, Efina Amanda, Febrina Antonius Christianto Anwar Santoso Ardhia, Jessica Fio Ardiansyah, Wahyu Arifah, Medisa Roro Putri Nur Ariska, Hanisa Iis Ariyani, Anita Dwi Asti Melani Astari aulia, latifa putri Awaliyah Muslimah Suwetty Ayut Merdikawati Ayut Merdikawati, Ayut Balqis, Rani Diana Basyar Adnani Berty Febrianti Rahayu Caressa, Dea Amanda Cathrine Theodora Sukotjo Cece Indriani Cholid Tri Tjahjono Christianingsih, Siska Christianto, Antonius Cipto Susilo Damayanti, Fransiska Erna Debby Hatmalyakin Dewi Kartikawati Ningsih Dewi Kartikawatiningsih Dewi, Heriberta Tabita Marta Dhelya Widasmara Dhiar Widianingtyas, Dhiar Dicky Endrian Kurniawan Dina Dewi Sartika Lestari Ismail Dina Dewi Sartika Lestari Ismail Djanggan Sargowo Djanggan Sargowo Djanggan Sargowo Dudella Desnani Firman Yasin, Dudella Desnani Firman Dwi Agustian Faruk Ibrahim Efris Kartika Sari, Efris Kartika Elvira Sari Dewi Emi Wuri Wuryaningsih Erik Irham Lutfi Evie, Sova Fahmi, Muhamad Fajar Ari Nugroho fatchiyah . Fatchiyah Fatchiyah Firman Prastiwi FitriaNugraha Aini Hasibuan, Akbar Farid Hayati, Yati Sri Heri Kristanto Heri Kristianto Hermanto, Andrik Hidayat Sujuti Husnul Khotimah I Wayan Edi Sanjana Ida Ayu Putu Sri Widnyani Indah Nur Chomsy Indhiarti, Tantri Refa Indriyani, Damayanti Inggita Kusumastuty Intan Yusuf Habibie Ismail, Dina Dewi Sartika Lestari Jannah, Riska Raudhatul Jatim Sugiyanto Juwitasari Juwitasari Kartika, Annisa Wuri Karyono Mintaroem Katsuhiro Miyajima Kawitantri, Orchidara Herning Kumboyono Kumboyono Kurnianingsih, Nia Kusuma, Ayu Widia Kusumawati, Diana Laily Yuliatun Lidwina Faraline Triprisila Lidwina Faraline Triprisila Liemena Harold Adrian Lilik Supriati Lilik Supriati Lilik Supriati Lilik Supriati, Lilik Lola Ayu Istifiani M Saifur Rohman Machfud, Savinka Salsabiela Iriana Marfuah Marfuah Maria Fatimah Fouk Maulidah Maulidah Merry P Mesa, Nofita Dewi Kok Mochamad Ali Sodikin Muhammad Ridwan Mukhamad Fathoni Mukhamad Fathoni Muladefi Choiriyah Munif, Badrul Nana Septiana Widayati Nanang Bagus Sasmito Nanik Setijowati Narwasthu, Sekararum Nawang Wulandari Nawang Wulandari, Nawang Nur &#039;Aini Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurul Evi Nurul Muslihah Olivia Handayani Pamungkas, Akhmad Yanuar Fahmi Patawari, Abdul Prasanti Mahesa Anjani Prasetyawan, Riyan Dwi Putra Agina Widyaswara Suwaryo Putra, Moh Kevin Rofita Rahmawan, Fajri Andi Renny Nova Renny Nova, Renny Retno Lestari Retno Lestari Ridhoyanti Hidayah, Ridhoyanti Rina Anggraini Rislan Faiz Muhammad Rismawan Adi Yunanto Rista Nikmatu Rohmah Rista Nikmatu Rohmah, Rista Nikmatu Roesardhyati, Ratna Roshanti, Dian Rosikhah Al-Maris Rosuli, Ahmad Rudiyanto Rudiyanto, Rudiyanto Safira Dita Arviana Sanjana, I Wayan Edi Saputra, Femas Hikmal Saputri, Diana Nanda Sartika Lestari Ismail, Dina Dewi Sasnita Salam Satrianto, Anang Septi Dewi Rachmawati Septi Nurhayati Servasius To’o Jala Mulu Setyoadi Setyoadi Setyoadi Setyoadi Shahdevi Nandar Kurniawan, Shahdevi Nandar Siska Christianingsih Siska Puji Lestari Siska Puji Lestari Siska Puji Lestari Sugiharto, Muhammad Andre Suis Galischa Wati Sujadmiko, Laurensia Mutiara Supriyadi, Muchamad Supriyanto Supriyanto Suryanto Suryanto Susilowati Susilowati Susilowati Susilowati Suwaryo, Putra Agina Widyaswara Teuku Heriansyah Tiarani, Marcella Tina Handayani Nasution Tita Hariyanti Toga, Erik Tony Suharsono Tony Suharsono Tony Suharsono, Tony Widiani, Luh Wisnasari, Shila Yati Sri Hayati Yoga Tribakti Rachmad Yulian Wiji Utami Yulian Wiji Utami Yulian Wiji Utami Yuliana Ratna Kumala, Yuliana Ratna Yuliatun . Yuliatun ., Yuliatun Yuyun Yueniwati