Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Sipil

PREDIKSI KUAT TEKAN BETON KINERJA TINGGI DENGAN PEMODELAN METODE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) Afifuddin, Mochammad; Nafira, Dora; Fachrurrazi, Fachrurrazi
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 10, No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2 November 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v10i2.22969

Abstract

Beton menjadi pilihan utama dalam pembangunan struktur dikarenakan kekuatan tekan yang dihasilkannya tinggi. Dibutuhkan metode yang tepat dalam memprediksi kuat tekan beton sehingga dapat mempermudah perencanaan campuran beton sebelum dilakukannya pengujian laboratorium. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model untuk memprediksi kuat tekan dengan metode artificial neural network (ANN). Data yang digunakan berupa data kuat tekan beton hasil pengujian laboratorium yang dikumpulkan oleh Yeh (1998). Campuran beton terdiri dari semen, air, agregat halus, agregat kasar yang dikelompokkan menjadi 3 model berdasarkan aditif yang digunakan yaitu model ANN-A dengan aditif blast furnace slag, fly ash, dan superplasticizer, model ANN-B dengan aditif blast furnace slag dan model ANN-C dengan aditif blast furnace slag dan superplasticizer. Pemodelan ANN dilakukan dengan menggunakan software MatLab R2021a. Pemodelan dilakukan dalam dua tahap yaitu training menggunakan 80% jumlah data dan validasi menggunakan 20% jumlah data. Hasil dari pemodelan menunjukkan ketepatan prediksi dapat dilihat pada nilai mean absolute persentage error (MAPE) yang dihasilkan. Nilai MAPE pemodelan berturut-turut model ANN - A, B dan C pada training sebesar 1,40%; 2,43% dan 1,43% serta pada validasi sebesar 13,44%; 13,68% dan 14,58%. Hasil penelitian menunjukkan pemodelan ANN dapat digunakan untuk memprediksi kuat tekan beton kinerja tinggi dengan tingkat ketepatan yang baik.
TIME-COST TRADE-OFF MODEL FOR TIE BEAM ACTIVITY Fachrurrazi, Fachrurrazi; Mahmuddin, Mahmuddin; Anas, Cut Yuniati
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Mei 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v7i1.9163

Abstract

Abstract: Crashing project duration is conducted when the project experience schedule delay. The consequence of this crashing is needed the additional cost to anticipate the delay. Choosing the right activity for the reduction will provide additional cost efficiency. The purpose of this research is to develop time-cost trade-off (TCTO) model for tie beam activity. The model was developed based on the respondent's perception through the questionnaire, and collecting the Budget Plan Report. Respondents in this study are director, estimator, and project manager at contractor who is domiciled in West Aceh District. The results showed that the tie beam can be broken down into sub activities such formwork, rebar and concrete that have different characteristics in tie beam activities based on TCTO model. Based on these conditions, the sub activities activities can be accelerated from the normal duration of the project are 60%, 50% and 60% respectively and the required additional cost is 2.88% per day, 2.93% per day, and 3.88% per day.Keywords : Project Crashing, Crash Duration, Additional cost, Model TCTO, Tie beam, West of Aceh, Formwork, Rebar work, Concrete workAbstrak: Percepatan schedule sering dilakukan ketika kemajuan proyek dinilai mengalami keterlambatan terhadap rencana awal. Konsekuensi dari percepatan schedule tersebut dapat memberikan peningkatan biaya proyek. Pemilihan aktifitas yang tepat akan memberikan efisiensi biaya tambahan. Penelitian mengkaji hanya pada aktifitas sloof sebagai aktifitas yang dipilih untuk di percepat sebagai obyek tinjauan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model Time-cost trade-off (TCTO) aktifitas pekerjaan sloof dalam sebuah proyek. Model tersebut dikembangkan berdasarkan persepsi responden melalui pengisian kuesioner dan data RAB. Responden dalam penelitian ini yaitu direktur, estimator, dan manajer proyek pada badan usaha kontraktor yang berdomisili di Kabupaten Aceh Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan sloof dapat dipecah kedalam sub aktifitas seperti sub aktifitas bekisting sloof, pembesian sloof dan beton sloof memiliki karakteristik yang berbeda dalam pekerjaan sloof berdasarkan TCTO model. Berdasarkan kondisi ini, sub-aktifitas pekerjaan sloof tersebut dapat dipecepat dari durasi normal proyek secara berturut-turut adalah 60%, 50% dan 60% dan biaya tambahan yang diperlukan adalah 2.88% per hari, 2.93% per hari, dan 3.88% per hari.Kata kunci : Percepatan schedule, Durasi crash, Biaya tambahan , Model TCTO, Pekerjaan sloof, Aceh Barat, Pekerjaan bekisting, Pekerjaan pembesian, Pekerjaan pengecoran