Claim Missing Document
Check
Articles

Found 43 Documents
Search
Journal : Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)

Pembuatan Saus Cabai Menggunakan Bahan Pengawet Alami Kitosan Rauzatun Jannah; Suryati Suryati; Masrullita Masrullita; Sulhatun Sulhatun; Ishak Ishak; Raudhatul Ulfa
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.9129

Abstract

Saus merupakan salah satu bahan penyedap dan penambah cita rasa pada makanan yang diolah dari bahan utama maupun bahan pendukung lainnya. Kualitas produk saus dapat dilihat dari pengolahan cabai yang matang berkualitas baik sehingga didapatkan suatu produk yang berbentuk cairang kental seperti pasta, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan saus sambal ini ialah cabai merah yang segar, tomat,bawang putih, gula, air, asam cuka dan bahan pengental seperti tepung maizena. Adapun bahan tambahan yang digunakan sebagai bahan pendukung dalam pengolahan saus sambal yaitu kitosan dari kulit udang sebagai bahan pengawet alami, buah pepaya sebagai bahan pengental dan wortel yang digunakan sebagai pewarna alami, penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, dalam pembuatan saus sambal ini menggunakan empat variabel yaitu dengan membedakan masing-masing kosentrasi kitosan ; 0,5 %, 1%, 1,5%, dan 2 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pengawet  kitosan dalam saus sambal dan ketahan daya simpan suatu produk, maka diperlukan analisa kadar air, analisa derajat keasaman (pH), analisa viskositas, analisa jamur ( angka kapang dan khamir)dan analisa bakteri(angka lempemg total). Kandungan kadar air terendah pada saus cabai menggunakan kosentrasi kitosan 2% yaitu pada minggu ketiga yaitu 20,53%. Nilai pH terbaik yang diperoleh terdapat pada kosentrasi kitosan 2% yaitu 3,11. Kitosan mampu menekan pertumbuhan bakteri serta dapat memperpanjang umur simpan saus sampai dengan 21 hari pada kosentrasi 1,5 % dan 2% yang disimpan pada suhu ruangan.
KAJIAN PROSES OZONASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PENURUNAN KADAR TOTAL SUSPENDED SOLID Lailatul Munouwarah; Lukman Hakim; Ishak Ishak; Jalaluddin Jalaluddin; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.9281

Abstract

Limbah PKS merupakan sumber pencemaaran yang potensial bagi manusia dan lingkungan, sehingga limbah ini perlu diolah agar nantinya aman apabila di buang ke lingkungan. Sejauh ini sudah digunakan beberapa metode untuk pengolahan limbah cair PKS dengan menggunakan metode proses kombinasi anaerobik dan aerobik, teknologi pemisahan membran. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tentang pengolahan limbah cair secara ozonasi yang telah dilakukan, ozon terbukti berhasil menurunkan beban organik dalam limbah dengan waktu yang relatif singkat. Teknologi ozonasi ini berkemungkinan dapat menguraikan bahan-bahan pencemar dalam limbah cair pabrik kelapa sawit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kajian proses ozonasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap penurunan kadar total suspended solid. Tujuan penelitian Untuk mengkaji kemampuan penggunaan proses ozonasi dalam menurunkan kadar TSS terhadap pengaruh waktu ozonasi dan kadar ozon dengan pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Proses ozonasi dilakukan selama 20 menit dengan konsistensi ozon 20, 30 dan 40 %. Kemudian diulangi proses ozonasi dengan memvariasikan waktu 30, 40, 50 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan kadar ozon tertinggi dihasilkan pada waktu 20 menit dengan konsistensi ozon 40% dengan kadar ozon yang dihasilkan sebesar 0,590 gr/jam, penurunan kadar TSS terbesar didapat pada waktu 60 menit dengan konsistensi ozon 40 % dimana kadar TSS yang didapat yaitu sebesar 267,4 mg/L, Kenaikkan nilai pH tetinggi terdapat pada konsistensi ozon 30% dengan waktu ke 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 9,3. Sedangakan untuk nilai pH terendah terdapat pada konsistensi ozon 20% dan 40% dengan waktu 20, 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 8,4.Limbah PKS merupakan sumber pencemaaran yang potensial bagi manusia dan lingkungan, sehingga limbah ini perlu diolah agar nantinya aman apabila di buang ke lingkungan. Sejauh ini sudah digunakan beberapa metode untuk pengolahan limbah cair PKS dengan menggunakan metode proses kombinasi anaerobik dan aerobik, teknologi pemisahan membran. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tentang pengolahan limbah cair secara ozonasi yang telah dilakukan, ozon terbukti berhasil menurunkan beban organik dalam limbah dengan waktu yang relatif singkat. Teknologi ozonasi ini berkemungkinan dapat menguraikan bahan-bahan pencemar dalam limbah cair pabrik kelapa sawit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian kajian proses ozonasi limbah cair pabrik kelapa sawit terhadap penurunan kadar total suspended solid. Tujuan penelitian Untuk mengkaji kemampuan penggunaan proses ozonasi dalam menurunkan kadar TSS terhadap pengaruh waktu ozonasi dan kadar ozon dengan pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Proses ozonasi dilakukan selama 20 menit dengan konsistensi ozon 20, 30 dan 40 %. Kemudian diulangi proses ozonasi dengan memvariasikan waktu 30, 40, 50 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan kadar ozon tertinggi dihasilkan pada waktu 20 menit dengan konsistensi ozon 40% dengan kadar ozon yang dihasilkan sebesar 0,590 gr/jam, penurunan kadar TSS terbesar didapat pada waktu 60 menit dengan konsistensi ozon 40 % dimana kadar TSS yang didapat yaitu sebesar 267,4 mg/L, Kenaikkan nilai pH tetinggi terdapat pada konsistensi ozon 30% dengan waktu ke 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 9,3. Sedangakan untuk nilai pH terendah terdapat pada konsistensi ozon 20% dan 40% dengan waktu 20, 30 dan 40 menit dimana nilai pH yang di peroleh 8,4. Kata Kunci:Limbah Cair PKS, Proses Ozonasi, Total Suspendd Solid, Konsistensi Ozon, pH
ANALISA SUHU DAN WAKTU PEMBAKARAN ABU SEKAM PADI TERHADAP HASIL SILIKA DARI PROSES EKSTRAKSI MENGUNAKAN PELARUT NAOH Anisyah Padang; Rizka Nurlaila; Meriatna Meriatna; Novi Sylvia; Ishak Ibrahim
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 2 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i2.9768

Abstract

Sekam padi merupakan limbah pertanian yang paling melimpah dari proses penggilingan padi yang dapat diolah karena memiliki manfaat, salah satunya dengan melakukan pembakaran sekam padi menjadi abu. Secara kimia, abu sekam padi mengandung silika sebesar 87-97%. Tingginya kandungan silika pada abu sekam padi tersebut menjadi acuan peneliti untuk menjadikan limbah sekam padi sebagai sumber silika, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan nilai ekonomis sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan silika terbaik dari abu sekam padi dengan mengkaji pengaruh suhu pembakaran (700°C, 750°C dan 800°C) dan waktu pembakaran (3; 3,5; 4 dan 4,5 jam) hasil dari ekkstraksi menngunakan pelarut NaOH 5%, terhadap yield produk, kadar air, kadar abu dan kadar silika menggunakan XRF. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, tetapi dengan menggunakan variasi konsentrasi pelarut NaOH, sedangkan pada penelitian ini menggunakan variasi suhu dan waktu pembakaran abu sekam padi. Proses pembuatan silika dari abu sekam melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan bahan baku, pembentukan larutan Natrium Silikat, tahap pembentukan silika dan tahap analisa. Silika terbaik yang dihasilkan pada penelitian ini terdapat   pada suhu pembakaran 750°C dan waktu pembakaran selama 4 jam menghasilkan yield tertinggi 96,36%. Kadar air yang diperoleh yaitu sebesar 0,8% , besar kadar air yang diperoleh ini memenuhi standar SNI yaitu maksial 15%. Sedangkan kadar abu didapat sebesar 3,76%. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan XRF didapatkan kandungan senyawa SiO2 sebesar 40,3%.
PEMBUATAN MALTODEKSTRIN DARI TEPUNG SAGU (METROXYLON) MENGGUNAKAN ASAM NITRAT (HNO3) Indah Aprilla; Rizka Nurlaila; Nasrul ZA; Sulhatun Sulhatun; Ishak Ibrahim; Sri Rahayu Retnowulan
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 5 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i5.12255

Abstract

Maltodekstrin adalah produk hidrolisis pati yang mengandung unit α-D-glukosa yang sebagian besar dihubungkan oleh ikatan 1,4-glikosidik, dengan DE di bawah 20.  Pembuatan maltodekstrin pada penelitian ini dengan menggunakan pati sagu dimana pati sagu banyak mengandung karbohidrat yang cocok untuk dijadikan bahan baku pembuatan maltodekstrin. Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan produktivitas tepung sagu menjadi  maltodekstrin dan menganalisa kualitas maltodekstrin dari bahan baku tepung sagu yang sesuai SNI. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah katalis yang digunakan berupa asam nitrat , variasi suhu hidrolisis yaitu  80oC 90oC dan 100 oC serta variasi waktu hidrolisis yaitu 90, 120 dan 150 menit. Pembuatan maltodekstrin dilakukan dengan proses hidrolisis yaitu pertama mensuspensi tepung sagu yang dilarutkan kedalam aquadest lalu ditambahkan CaCl2 100 ppm dan ditambahkan HNO3 , Selanjutnya dipanaskan diatas hot plate dengan variasi suhu dan waktu hidrolisis, maka didapat hasil penelitian dengan kondisi yang terbaik pada suhu hidrolisis 100oC dan waktu hidrolisis 150 menit yaitu rendemen 69,41%, kadar air 1,41%, dan nilai DE 20%. Serta Gugus  fungsi maltodekstrin pada waktu hidrolisis 150 menit dengan suhu 100oC dan terlihat gugus OH pada area bilangan 3371,57 cm-1 dan gugus aldehid (C=O) pada area bilangan gelombang 1736,11 cm-1 telah terbentuk maltodekstrin secara sempurna.
PEMBUATAN DETERJEN CAIR DARI MINYAK KELAPA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Rauzatul Jannah Z; Syamsul Bahri; Muhammad Muhammad; Ishak Ibrahim; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 5 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i5.9986

Abstract

Penelitian ini adalah mempelajari pembuatan deterjen cair dari minyak kelapa virgin coconut oil (VCO). Minyak kelapa adalah minyak yang dibuat dari bahan baku kelapa, diproses tanpa bahan kimia. Deterjen merupakan salah satu produk pembersih yang banyak di manfaatkan pada kegiatan pembersihan untuk laundry, alat-alat rumah tangga, trasportasi, kegiatan komersial dan industry metal. Pembuatan deterjen cair dari minyak kelapa virgin coconut oil (VCO) ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh hubungan minyak dan KoH yang dipakai. penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya tetapi dengan menggunakan minyak goreng mentah dan ekstrak biji mahoni, sedangkan pada penelitian ini menggunakan minyak kelapa virgin coconut oil (VCO)dengan variasi waktu pemansan dan volume KOH.Variable penelitian ini adalah hubungan waktu pemanasan,minyak dan KOH pada proses pembuatan deterjen cair dengan minyak kelapa, sehingga menghasilkan deterjen cair yang memenuhi standar SNI. Nilai pH yang diperoleh sekitar 11-12, sedangkan spesifikasi SNI yaitu 10-12. Sedangkan nilai densitas yang diperoleh sekitar 0,8-1,4, sedangkan SNI yaitu 1,2-1,5. Kata Kunci:Densitas, KOH, Minyak Kelapa, pH
PRODUKSI BIOETANOL DARI NIRA AREN MELALUI PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI ROTI Muhammad Akbar Riza; Azhari Azhari; Syamsul Bahri; Ishak Ibrahim; Suryati Suryati
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 2 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i2.9891

Abstract

Bioetanol merupakan salah satu jenis energi alternatif menyerupai bensin yang  dapat diperoleh dari fermentasi bahan-bahan yang mengandung amilum, sukrosa, glukosa, maupun fruktosa. Penelitian ini sudah dilakukan sebelumnya, perbedaannya adalah penelitian sebelumnya tidak memakai uji gas Chromatography untuk menghasilkan kadar bioetanol yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh waktu fermentasi dan massa ragi roti terhadap yield, densitas, viskositas dan kadar bioetanol. Metode penelitian menggunakan cara fermentasi dan distilasi dengan variasi waktu fermentasi 3, 5 dan 7 hari. Hasil dari penelitian ini didapatkan yield bioetanol tertinggi 7,390, densitas bioetanol tertinggi 0,8413 gr/ml dan viskositas tertinggi adalah 1,11 cP. Semakin lama waktu fermentasi dan massa ragi yang diberikan maka semakin baik produk yang dihasilkan. Nilai densitas dan viskositas dari bioetanol yang didapatkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia.
Pengolahan Limbah Kulit Pisang Raja (Musa Acuminata) Untuk Mendapatkan Pektin Nadiratun Nabiwa; Nasrul ZA; Rizka Nurlaila; Ishak Ibrahim; Sulhatun Sulhatun; Wiza Ulfa Fibarzi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.12256

Abstract

Kulit pisang raja merupakan limbah organic yang belum banyak di manfaatkan oleh masyarakat dan memiliki kandungan pektin sekitar 1,92% hingga 3,25% dari berat kering. Ekstrasi pektin dari kulit pisang raja harus di lakukan secara efektif dalam memanfaatkan limbah, penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi pektin kulit pisang raja berdasarkan waktu ekstrasi, suhu dan konsentrasi berbeda. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang jadi pembeda dari penelitian sebelumnya adalah bahan baku yang di gunakan berupa kulit pisang raja dengan variasi konsentrasi HCL 0,1N dan HCL 0,15N, waktu ekstrasi 70 menit, 80 menit, dan 90 menit dan suhu ekstrasi 700C, 800C, dan 900C. Pembuatan pektin dilakukan dengan proses ekstrasi refluks yaitu pertama mensupensi bubuk kering kulit pisang raja yang di larutkan ke dalam larutan HCL, kemudian di ekstrasi dengan suhu 700C, 800C, dan 900C. dengan lama waktu ekstrasi 70 menit, 80 menit, dan 90 menit, maka di dapat hasil penelitian yang terbaik pada kosentrasi HCL 0,15, suhu ekstrasi 900C dan waktu ekstrasi 90 menit, yaitu berupa rendemen 31,5%, kadar air 0,7927%, kadar mektosil11,54%, kadar galakturonat 80,25%. Gugus fungsi pektin HCL 0,15N terlihat gugus OH pada area bilangan gugusgelombang 1446,61 cm-1, gugus CH 2.949 cm-1, gugus  CO 1732,08 cm-1, dan gugus aldehid C=O 1244,09 cm-1.
PEMBUATAN BIOBRIKET DARI CAMPURAN LIMBAH PADAT KELAPA MUDA (COCOS NUCIFERA L) DAN BOTTOM ASH (ABU BOILER PABRIK KELAPA SAWIT) MENGGUNAKAN PEREKAT GETAH KARET Handoyo Harahap; Ishak Ibrahim; Zainuddin Ginting; Eddy Kurniawan; Muhammad Muhammad
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 2 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i2.14168

Abstract

Biobriket merupakan sumber energi yang berasal dari biomassa yang bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti. Abu boiler merupakan hasil pembakaran di alat boiler pada pabrik PKS, sedangkan Limbah dari Kelapa Muda terdiri dari sabut dan tempurung yang berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biobriket. Penelitian ini sebelumnya sudah pernah dilakukan menggunakan dengan campuran bottom ash batu bara dari limbah PLTU proses karbonisasi. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui karakterstik biobriket yaitu dengan cara menganalisa Proximate, Nilai Kalor dan Laju pembakaran.. Pembuatan biobriket dilakukan dengan proses karbonisasi dengan ukuran Mesh 80, dan komposisi campuran limbah padat kelapa muda dan limbah bottom ash 100:0, 70:30, 50:50, 30:70, 0:100, menggunakan perekat getah karet dengan kadar perekat 2, 3 dan 4 gram. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil optimum yaitu pada biobriket dengan komposisi bahan baku (70:30) dengan kadar perekat 2 gr dimana kadar air sebesar 1,024%, kadar abu sebesar 1,10%, zat terbang sebesar 10,83 %, karbon terikat 88,54%, nilai laju pembakaran sebesar 0,196 gr/menit dan analisa kalor yang didapat yaitu 7255,73 kal/gr. Maka biobriket yang dihasilkan memenuhi standar SNI, dimana untuk analisa air dan abu < 8%, Volatile Matter < 15%, Fixed Carbon >77% dan analisa kalor yaitu minimal 5000 cal/g (SNI 1/6235/2000).  Kata Kunci:Biobriket, Limbah Kelapa Muda, Limbah Bottom ash, Nilai Kalor, Proximate
EKSTRAKSI MINYAK BIJI ALPUKAT (Persea Americana Mill) DENGAN PELARUT N-HEKSANA Ajeng Syahfitri; Ishak Ibrahim; Eddy Kurniawan; Jalaluddin Jalaluddin; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 3 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i3.14683

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan kuantitas minyak biji alpukat. Minyak biji alpukat adalah minyak nabati yang berasal dari biji alpukat dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel. Biji alpukat tidak hanya mengandung antara 15-20% minyak, tetapi juga memiliki sejumlah sifat biologis, termasuk sifat antioksidan, larvasida, fungisida, hipolipidemik, amoebisidal, dan giardisidal. Hasil yang diinginkan dalam penelitian ini adalah bahwa minyak biji alpukat tersebut dapat dijadikan minyak dalam pembuatan biodiesel dengan melihat kualitas dan kuantitas minyak seperti %randemene, densitas, viskositas, kadar air, kadar ALB dan komposisi minyak biji alpukat. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, tetapi belum pernah dilakukan dengan penambahan variasi dari pelarut n-heksana dan waktu ekstraksi. Pembuatan minyak ini menggunakan metode ekstraksi soxhletasi dengan pelarut n-heksana. Dengan variasi volume pelarut n-heksana (150,200, 250, 300 dan 350 ml) dan waktu ekstraksi (180, 210, 240, 270 dan 300 menit) pada temperature 60oC. Setelah itu hasil ekstraksi minyak tersebut dipisahkan antara minyak dan pelarut n-heksana dengan metode distilasi pada temperatur 70oC sampai pelarut n-heksana tidak menetes. Hasil distilasi tersebut kemudian dianalisa %randemen, densitas, viskositas, kadar air, kadar FFA dan uji komposisi atau kandungan minyak dengan meetode GC-MS. Dengan hasil rata-rata % randemen yaitu 18,0907%, densitas 0.6923 gr/ml, viskositas 1,20966 cSt, nilai kadar air 0,1336%, nilai kadar ALB 0,1776% dan hasil uji GC-MS menunjukkan bahwa mengandung asam palmitat atau senyawa asam n-heksadekanoat selama 32,689 menit. Pada penelitian ini, minyak biji alpukat dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku biodiesel.  
PENGARUH VARIABEL SUHU DAN WAKTU PIROLISIS PADA PEMBUATAN ASAP CAIR (Liquid Smoked) DARI LIMBAH PADAT NILAM (Pogostemon Cablin Benth) Chalisna Wildani; Zainuddin Ginting; Meriatna Meriatna; Muhammad Muhammad; Ishak Ibrahim
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 4 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i4.9769

Abstract

Limbah padat nilam adalah limbah yang tidak digunakan dan keberadaannya sangat melimpah. Ketersediaan limbah padat nilam sangat berpotensial untuk diolah menjadi asap cair karena memiliki komponen senyawa organik yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Penelitian ini sudah dilakukan sebelumnya, yang belum adalah penggunaan nilam sebagai bahan baku pembuatan asap cair dengan menggunakan pirolisis yang menghasilkan lebih banyak banyak yield asap cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu pirolisis terhadap yield, densitas dan pH asap cair yang dihasilkan. Metode penelitian menggunakan proses pirolisis yang  dilakukan pada suhu 250oC, 300oC, dan 350oC dengan variasi waktu pirolisis 60 menit, 90 menit,  120 menit dan 150 menit. Asap cair diperoleh dari kondensasi asap hasil dekomposisi senyawa organik pada proses pirolisis. Dari penelitian diketahui bahwa yield asap cair cenderung meningkat seiring naiknya suhu dan waktu pirolisis. Yield asap cair tertinggi diperoleh pada suhu pirolisis 350oC dan waktu pirolisis 150 menit sebesar 14,92%. Densitas terbaik diperoleh pada pada suhu 350oC dan waktu 150 sebesar 0,9916 sebesar 0,9916 gr/ml. pH asap cair terbaik diperoleh pada suhu pirolisis 350oC dan waktu pirolisis 150 menit sebesar 3,32. Berdasarkan hasil analisa menggunakan GC-MS diperoleh fenol sebesar 46,14%. 
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Adzuha Desmi Agam Muarif Ahmad Roihan Sinaga Ajeng Syahfitri Alfathan Anshori Amanda Fitria Rahmadani Nasution Amri Aji Ananda Monarita Anisyah Padang Annisa Ramadina Azhari - Muhammad Syam Azhari Azhari Azhari Muhammad Azhari Muhammad Syam Chairina Chairina Chalisna Wildani Cut Sisin Mehita Dahliana Abdullah Darmadi - Darmadi Eddy Kurniawan Eka Intan Kumala Putri Elviana, Suci Faisal Faisal Fitra Rahmatika Fitriyani Sirait Handoyo Harahap Hasibuan, Khalil Gibran humairah, syarifah siti Ida Riski Indah Aprilla Iqbal Kamar Iqbal Kamar Israwati Israwati Israwati Israwati Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Kamar, Iqbal Khalsiah Khalsiah Lailatul Munouwarah Lukman Hakim Luvia, Indal M Anjes Laudi M syarief Hidayatullah Mahaziva Putri Maghfirah Tambunan Masrullita Masrullita Meriatna Meriatna Mira Aulia Muazzinah Muazzinah Muhammad - Muhammad Muhammad Akbar Riza Muhammad Ilyas Muhammad Muhammad Muhammad Rifaldi Muhammad, Muhammad Nadia Prisca Putri Nadiratun Nabiwa Nani Lidia Nasrul ZA Nilva Mutia Nova Nadya Novi Sylvia Nurdina Hayati Nurfarida - Nurfarida Nurlaila, Rizka Nurmalita Nurmalita Nurul Safriani Paramita Utari Pasaribu, Josua Purwoko, Agus Rahmat Rizky Raudhatul Ulfa Rauzatul Jannah Z Rauzatun Jannah Retno Atika Putri Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rizka Nurlaila Rosmayuni Rosmayuni Rozanna Dewi Safwan Azlani Saiful Akmal Saiful Akmal Saragih, Tamara Habibi Sri Rahayu Retnowulan Suci Wulandari Sulhatun Sulhatun Suryati Suryati Susi Yanti Syamsul Bahri Syamsul Bahri Syamsul Bahri Tassa Aurora Taufiq Taufiq Ulfa, Raudhatul Wiza Ulfa Fibarzi Wiza Ulfa Fibarzi Yopi Aji Akbar Zainuddin Ginting Zulfa, Rahmita Zulmiardi Zulmiardi Zulnazri, Z Zurrahmi, Zurrahmi