Nailul Fauziah
Fakultas Psikoilogi, Universitas Diponegoro

Published : 56 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN RESILIENSI PADA MAHASISWA BIDIKMISI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Dony Agus Saputra; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 6, Tahun 2021 (Desember 2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2021.33219

Abstract

Resiliensi merupakan upaya yang dilakukan individu dalam menghadapi masalah dengan berusaha mencari titik temu dan menganalisis masalah untuk beradaptasi kemudian menentukan langkah yang lebih baik untuk bangkit dari permasalahan tersebut dan mencapai sebuah pencapaian. Kebersyukuran merupakan kesadaran individu terhadap apa yang telah diterima dengan ungkapan positif berupa rasa terima kasih yang ditujukan kepada sang pencipta dan juga perantaranya serta rasa menghargai terhadap peristiwa dalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebersyukuran dengan resiliensi pada mahasiswa bidikmisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa penerima bidikmisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang berjumlah 525 mahasiswa dan diperoleh dengan metode convenience sampling. Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur skala kebersyukuran (39 aitem, α=0,922 ) dan skala resiliensi (38 aitem, α=0,928 ). Hasil pengolahan data menggunakan uji Spearman Rank diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,512 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kebersyukuran dengan resiliensi.  
HUBUNGAN ANTARA GRATITUDE DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA PENGURUS PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA BULAKWARU, TARUB TEGAL Siti Mutmainah; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 6, Tahun 2021 (Desember 2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2021.33216

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gratitude dengan subjective well-being pada pengurus penerima program keluarga harapan (PKH) di Desa Bulakwaru Kabupaten Tegal. Gratitude merupakan rasa terima kasih (rasa syukur) yang memperkuat kebaikan dalam kehidupan individu dan sebagai cara menerima dan menghargai apa yang terjadi dalam kehidupannya. Subjective well-being merupakan penilaian atau evaluasi individu terhadap kehidupannya yang meliputi evaluasi kognitif (kepuasan hidup) dan afektif (emosi) dalam hal ini emosi positif yang lebih dominan daripada emosi negatifnya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 402 pengurus penerima PKH dengan sampel penelitian 190 pengurus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Penelitian  ini menggunakan 2 skala sebagai alat ukur yaitu skala gratitude (20 aitem, α= 0,829)  dan skala subjective well-being  (15 aitem, α= 0,768). Analisis data menggunakan analisis Spearman’s Rho, hasil analisis menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,338 dan p = 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima, yaitu terdapat hubungan positif antara gratitude dengan subjective well-being. Semakin tinggi gratitude seseorang, maka semakin tinggi pula subjective well-being yang dimiliki, sebaliknya semakin rendah gratitude maka semakin rendah pula subjective well-beingnya.  
HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH (RSJD) Dr AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Dwi P Rahayu; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.1 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.24398

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara regulasi emosi dengan burnout pada perawat rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr Amino Gondohutomo Semarang. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 145 perawat dengan jumlah sampel penelitian berjumlah 65 perawat yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu skala burnout dan skala regulasi emosi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,819 dengan tingkat signifikan korelasi p = 0,000 (p<0,05), yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara regulasi emosi dengan burnout pada perawat rawat inap. Semakin tinggi regulasi emosi maka semakin rendah burnout. Regulasi emosi memberikan sumbangan sebesar 67% terhadap burnout, sisanya sebesar 33% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.
MEMAHAMI KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA ATLET ATLETIK NOMOR LARI 10.000 METER PON JATENG Hanif Sayyid Taftazani; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.926 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.23575

Abstract

Atlet merupakan olahragawan baik laki-laki dan perempuan yang melatih kemampuan secara khusus untuk bersaing dalam pertandingan. Menjadi seorang atlet tentunya mengalami hambatan. Hambatan yang dialami dapat mempengaruhi kesejahteraan atau subjective well-being pada atlet. Subjective well-being merupakan suatu penilaian individu secara kognitif dan afektif pada kehidupan yang dijalani oleh individu itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada atlet atletik nomor lari 10.000 m PON (Pekan Olahraga Nasional) Jateng. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang atlet dengan karakteristik  yang telah ditetapkan. Karakteristik subjek dalam penelitian ini seorang atlet atletik nomor lari 10.000 m PON Jateng. Pencarian subjek menggunakan snowball sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Interpretative phenomenological analysis (IPA), dengan menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil yang didapatkan dari penelitian yaitu dua dari ketiga subjek sudah mencapai kondisi subjective well-being yang diinginkan. Hal ini dipengaruhi oleh kehidupan yang lebih baik, berkurangnya konflik pada keluarga, memiliki kemampuan dalam meregulasi emosi dan bersyukur dengan kehidupan yang dimiliki. Disisi lain, satu subjek belum bisa mencapai subjective well-being yang diinginkan, karena faktor keterlambatan uang saku yang diterima. Subjective well-being yang dimiliki ketiga subjek tidak terlepas dari faktor keuangan, relasi dengan orang lain yang baik, regulasi emosi, dan bersyukur. 
HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang) Imam Hidayatur Rohman; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (April 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.56 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15261

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara adversity intelligence dengan school well-being pada siswa SMA Kesatrian 1 Semarang. Subjek penelitian adalah 301 siswa SMA Kesatrian 1 Semarang kelas 10, 11, dan 12. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Adversity Intelligence (28 aitem valid, α = 0,85) dan Skala School Well-being (31 aitem valid, α = 0,89). Berdasarkan hasil analisis regeresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar rxy =0,60 dengan p < 0,001. Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara adversity intelligence dengan school well-being pada siswa SMA Kesatrian 1 Semarang. Artinya, semakin tinggi adversity intelligence yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula schol well-being yang dimlikinya, begitupun sebaliknya. Adversity intelligence memberikan sumbangan efektif sebesar 36% pada school well-being. Ketika ingin meningkatkan school well-being, maka sekolah dapat memfasilitasi terbentuknya adversity intelligence siswa.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEBAHAGIAAN PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG Sarah Afifah Nasution; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020 (Februari 2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.106 KB) | DOI: 10.14710/empati.2020.26915

Abstract

Setiap individu ingin bahagia, meskipun ia seorang narapidana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kebahagiaan pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang. 254 narapidana digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini yang diambil dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan skala dukungan sosial keluarga (43 aitem, α=0,947) dan skala kebahagiaan (24 aitem, α=0,854). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana dengan koefisien korelasi=0,683 (p<0,05) dengan sumbangan efektif 46,6%. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif antara dukungan sosial keluarga dengan kebahagiaan pada narapidana di Lapas Kelas I Semarang. Semakin tinggi dukungan sosial keluarga, maka semakin tinggi kebahagiaan narapidana. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kebahagiaan narapidana jika ditinjau berdasarkan faktor usia dan status pernikahan.Namun, tidak ada perbedaan tingkat kebahagiaan narapidana jika ditinjau berdasarkan faktor pendidikan. 
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI MEMBELI IPHONE PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Kevin Bornica; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.737 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21925

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas terhadap teman sebaya dengan intensi membeli iPhone pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro. Intensi membeli iPhone adalah kecenderungan individu untuk melakukan transaksi pembelian terhadap produk iPhone. Konformitas terhadap teman sebaya adalah perubahan sikap atau pola perilaku individu untuk menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di dalam kelompok. Populasi penelitian yaitu mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro dengan usia 18 hingga 22 tahun dan memiliki atau sedang menggunakan produk iPhone, dari karakteristik tersebut didapat subjek penelitian sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Konformitas Terhadap Teman Sebaya (26 aitem, α =  0,894) dan Skala Intensi Membeli iPhone (29 aitem, α = 0,916). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara konformitas terhadap teman sebaya dengan intensi membeli iPhone (rᵪᵧ = 0,427; p = 0,001). Semakin tinggi konformitas individu terhadap teman sebayanya, maka akan semakin tinggi intensi individu tersebut untuk membeli iPhone. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah konformitas individu terhadap teman sebaya maka semakin rendah intensi individu tersebut untuk membeli iPhone. Konformitas terhadap teman sebaya memberikan sumbangan efektif sebesar 18.2% terhadap intensi membeli iPhone.
HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA GURU BERSERTIFIKASI SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA BERAKREDITASI “A” WILAYAH SEMARANG BARAT Nurfitri Handayani; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 (April 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.312 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keharmonisan keluarga dengan kecerdasan emosional pada guru bersertifikasi sekolah menengah atas swasta berakreditasi “A” wilayah Semarang Barat. Keharmonisan keluarga diartikan sebagai keadaan keluarga yang utuh dan bahagia serta didalamnya dapat terjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga (ayah dengan ibu, ibu dengan anak, dan ayah dengan anak) sehingga dapat terjalin rasa aman dan saling melindungi, sedangkan kecerdasan emosional diartikan kemampuan seseorang dalam memantau, mengenali, dan mengelola emosi diri sendiri dan emosi orang lain, serta memotivasi diri sendiri untuk memandu pikiran dan tindakan dalam menghadapi tuntutan hidup sehari-hari. Subjek dalam penelitian ini adalah 74 guru dengan sampel penelitian yang sama yaitu 74 guru. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan sampling jenuh dikarenakan subjek yang terlalu sedikit yang sesuai dengan kriteria. Pengumpulan data menggunakan Skala Keharmonisan Keluarga yang terdiri dari 44 aitem (α = 0,953) dan Skala Kecerdasan Emosional yang terdiri dari 27 aitem (α = 0,892). Analisis regresi sederhana menunjukkan rxy = 0,656 pada p = 0,000 (p>0,05), artinya terdapat hubungan dan signifikan antara keharmonisan keluarga dengan kecerdasan emosional pada guru bersertifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keharmonisan keluarga pada guru bersertifikasi di sekolah menengah atas swasta berakreditasi “A” wilayah Semarang Barat berada pada kategori tinggi serta memiliki kecerdasan emosional yang positif. Keharmonisan keluarga memberikan sumbangan efektif sebesar 43% sedangkan 57% berasal dari faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
EFIKASI DIRI MANTAN PEROKOK Sangga Jati WIkanto; Hastaning Sakti; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 (April 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.72 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7527

Abstract

Kecenderungan merokok sebagai perilaku makin memprihatinkan pegiat kesehatan termasuk pemerintah dan badan dunia WHO mengingat dampak negatifnya bagi masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan mengetahui alasan mantan perokok: saat dirinya merokok, saat berhenti dari kebiasaan merokok, dan bagaimanakah efikasi diri mantan perokok setelah berhenti merokok.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik purposive, dengan menerapkan kombinasi wawancara informal, dan wawancara dengan pedoman umum, dilengkapi dokumen audio, serta catatan lapangan. Subjek penelitian terdiri dari tiga mantan perokok, yaitu dua orang pria dewasa, masing-masing berumur 21 tahun, dan satu orang pria dewasa berumur 52 tahun, ketiganya tinggal di Semarang.Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa alasan ketiga subjek saat masih merokok mengaku karena berada di lingkungan perokok ketika remaja, sedangkan alasan berhenti merokok karena dampak negatif rokok, yaitu: pemborosan, terkena sakit parah, dilarang dan dijauhi orang terdekat. Efikasi diri ketiga subjek setelah berhenti merokok, tetap menjadi mantan perokok karena mereka merasakan manfaat berhenti merokok.
HUBUNGAN ANTARA COPING STRESS DENGAN INTENSI MEMBELI PRODUK FASHION PADA SISWI SMAN 2 KOTA BEKASI Zsa Zsa Pamella Quamilia; Nailul Fauziah
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 (Oktober 2016)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.232 KB) | DOI: 10.14710/empati.2016.15416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara coping stress dengan intensi membeli produk fashion pada siswi SMAN 2 Kota Bekasi. Coping stress adalah proses dari sebuah bentuk usaha individu secara kognitif maupun perilaku dalam mengatasi situasi yang menekan karena tuntutan internal maupun eksternal. Sedangkan, intensi membeli produk fashion adalah kecenderungan individu untuk melakukan pembelian suatu produk fashion (pakaian, tas, sepatu, dan aksesoris) untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Jumlah sampel sebanyak 240 siswi yang berusia 15-17 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Metode pengambilan data dengan menggunakan dua skala psikologi, yaitu SkalaIntensi Membeli Produk Fashion dengan 30 aitem valid (α= 0,910) dan Skala Coping Stress dengan 30 aitem valid (α = 0,857). Analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = - 0,125 dengan p = 0,000 (p<0,001) yang berarti ada hubungan negatif antara coping stress dengan intensi membeli produk fashion. Sumbangan efektif coping stress terhadap intensi membeli produk fashion siswi SMAN 2 Kota Bekasi sebesar 6,6% dan sisanya 93,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.